"Kapan kita bertindak?" Mata Tang Rou berbinar penuh semangat melihat musuh di depan mata.
"Masih lama," Ye Xiu tetap tenang. "Dengan kekuatan 6 orang mereka, minimal satu setengah jam lagi. Kalian bisa nonton film atau baca ."
"Kalau begitu aku ambil air dulu." Tang Rou berkata, sementara karakter Han Yanrou-nya sudah tidak bergerak. Tak lama kemudian, dia kembali membawa cangkir teh melewati Ye Xiu yang sedang duduk bersila sambil menggigit rokok dengan wajah gembira. Seolah-olah bangku keras di depan kasir itu adalah tempat duduk paling nyaman di dunia.
Tang Rou tidak menghampirinya. Setelah mengisi ulang air, dia kembali ke kursinya dan mengenakan headphone. Dari dalam headphone, terdengar Ye Xiu sedang berdiskusi dengan Baozi Invasion tentang betapa serunya bertarung di luar Jurang Satu Garisan dan mendorong lawan hingga terjatuh ke jurang.
"Benar sekali, sangat memuaskan. Itu terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu..."
"Sepuluh tahun? Bos, kau berlebihan!" Baozi Invasion menyela dengan teriak.
"Sungguh, sudah pasti sepuluh tahun." Ye Xiu bersikeras.
"Tapi Server 10 baru dibuka berapa lama? Belum genap sebulan!" protes Baozi Invasion.
Ye Xiu hampir muntah darah: "Siapa bilang ini di Server 10? Cerita ini terjadi di Server Pertama!"
"Oh, oh, lanjutkan ceritamu..." Baozi Invasion berhenti mengganggu. Tang Rou juga diam mendengarkan kisah pertarungan sengit di dekat Jurang Satu Garisan sepuluh tahun silam.
Saat itu Glory masih baru dirilis. Dunia baru ini dibanjiri pemain yang ingin merasakan game yang menarik ini. Semua orang berebut BOSS, peralatan, material... Ye Xiu dan teman-temannya terlibat konflik dalam kekacauan tersebut.
"Ini cuma game. Tidak ada benar atau salah, yang penting bertarung." Ye Xiu berkata dengan sikap acuh tak acuh.
“Tapi waktu itu kami cuma berdua, lawannya satu guild penuh. Mengejar-ngejar untuk merebut item langka yang kami dapat dari BOSS. Kalau mau bertarung, meski secara teknik bisa mengalahkan mereka, MP pasti tidak cukup sampai akhir pertempuran. Jadi kami sambil bertarung sambil lari, mereka terus mengejar, tanpa sengaja sampai ke sini. Tiba-tiba ada ide, mulai pakai berbagai skill Knock Back dan blow away untuk menjatuhkan mereka ke jurang. Lebih efisien, satu Telapak Bunga Rontok bisa blow away tiga orang, jatuh langsung Insta-kill. Tapi beberapa kelas seperti Gunner bisa pakai Teknik Terbang dengan Senjata atau Terbang Meriam untuk menghindari kematian jatuh. Tapi tidak masalah, jurang ini sangat tinggi, meski tidak mati mereka tidak bisa naik lagi, harus muter jauh.” Ye Xiu bercerita.
“Terus akhirnya kita dorong semua orang ke bawah?” Baozi Invasion bersemangat, “Berapa orang yang didorong?”
“Waktu itu tidak sempat menghitung. Hampir seluruh anggota guild didorong! Sisanya yang sadar tidak bisa kabur, lompat sendiri.” Kata Ye Xiu.
“Beneran atau bo’ong?” Baozi Invasion kembali tidak percaya.
“Hmm... Sebenarnya waktu itu permainan baru mulai, anggota guild juga belum banyak.” Jawab Ye Xiu.
“Berapa orang?” Baozi Invasion mendesak.
“20-an orang?” Ye Xiu mengingat-ingat.
“Goblok...” Baozi Invasion meremehkan, dibesar-besarkan ternyata cumi adegan 20-an orang.
“Haha.” Ye Xiu hanya tersenyum, tidak lupa urusan utama. Ia mengintip sejenak – anggota Dominant Hero sangat hati-hati, masih terus membawa BOSS semakin jauh ke dalam area.
“Ikuti saja mereka perlahan.” Kata Ye Xiu.
Di bawah arahan Ye Xiu, ketiganya terus berpindah tempat persembunyian sesuai momentum, tak pernah ketahuan. Mereka mengikuti selama lebih dari satu jam. Tim Dominant Hero benar-benar membawa BOSS ke lokasi terpencil, tak ada pemain lain yang menemukan. Di World Channel, banyak yang memanggil-manggil Jun Moxiao, tapi Ye Xiu sama sekali tidak menghiraukan. Sementara itu, anggota guild di pintu masuk Jurang Satu Garisan berjaga-jaga ketat karena mengira Jun Moxiao akan kabur, tapi setelah satu jam tak terlihat bayangan pun.
“Akal licik Jun Moxiao sudah kami ketahui, dia tidak berani datang lagi.” Akhirnya mereka menghibur diri seolah memenangkan pertempuran.
Jun Moxiao yang disebut-sebut itu, bersama rekannya, justru sedang menunggu momen kritis.
“Baik, hampir siap. HP dan MP sudah penuh? Bagaimana kondisi peralatan, daya tahan masih baik?” Ye Xiu bertanya pada Tang Rou dan Baozi Invasion.
“Siap.” Jawab mereka serempak.
“Bagus.” Kata Ye Xiu. Ketiganya bersembunyi di balik bukit kecil. Jun Moxiao semakin sering mengintip karena Ye Xiu perlu mengamati detail pertempuran di luar.
Pertempuran memang sudah memasuki fase memanas. BOSS Ronin Batu Oban dalam status Darah merah, sedang mengamuk. Jiang You berteriak memimpin beberapa orang, namun tetap tenang menghadapinya. Namun saat ini mereka sudah tidak lagi membawa BOSS ke area yang lebih dalam, jelas mereka berencana menyelesaikannya di sini.
"Ternyata semuanya pakai akun palsu..." Teriakan komando Jiang You sebagian besar didengar oleh Ye Xiu. Nama yang dia panggil tidak sesuai dengan ID karakter-karakter ini, langsung terlihat bahwa semuanya bertarung dengan akun samaran. Melalui instruksi lisan dan mengamati gerakan karakter, Ye Xiu berhasil mengidentifikasi setiap orang, dan menyadari bahwa Ai Cou Renao adalah pemimpin mereka.
"Kerja sama yang sangat terampil, jelas mereka punya kemampuan cukup untuk mengalahkan BOSS," komentar Ye Xiu.
"Kapan kita mulai bertindak?" Tang Rou terus bertanya.
"Jangan buru-buru, tunggu sampai kedua pihak sudah di ujung kekuatan, baru kita serang sekaligus untuk menguasai. Ingat, bunuh pemain dulu baru BOSS. Sekarang mari tentukan target serangan. Kita beri mereka nomor kode untuk memudahkan komando sekaligus menyamarkan maksud kita. Total ada enam orang, kita beri nomor 1 sampai 6. Elementalist Ai Cou Renao nomor 1, Blade Master nomor 2, Sharpshooter nomor 3, Master Bela Diri nomor 4, Pastor nomor 5, Swordsman Ganas nomor 6. Jangan sampai tertukar, sudah saya kirim di pesan," jelas Ye Xiu.
"Oke!"
"Baik, tunggu instruksi saya." Ye Xiu berkata sambil terus mengamati pertempuran. Saat ini, ia teringat pada Huang Shaotian. Jika orang itu ada di sini, hal yang harus dilakukan sekarang pasti sangat cocok dengan keahliannya. Memanfaatkan kesempatan, Satu Pukul Satu Bunuh!
Serangan Api yang Dahsyat!
Di luar gundukan tanah, Jiang You (Ai Cou Renao) kembali berhasil menggunakan mantra. Pilar api yang menjulang tinggi membungkus Ronin Batu Oban. Namun saat ini Ronin Batu Oban sudah dalam status Darah Merah, serangan api yang seharusnya membuat target float ini sama sekali tidak menimbulkan Efek Pengambangan.
Ronin Batu Oban membalikkan pedangnya, lingkaran cahaya pedang raksasa berkilauan dengan area serangan mencapai 270 derajat. Namun skill yang digunakan hanyalah Slashing Draw paling dasar dari Blade Master. Di tangannya, serangan ini hampir membentuk lingkaran sempurna.
Jiang You dan kawan-kawan tentu sudah bersiap. Formasi posisi ketiganya berada di area 90 derajat yang tidak terjangkau lingkaran pedang. Ai Cou Renao dan Sharpshooter sebagai penyerang jarak jauh berada di luar jangkauan serangan. Yang menghadapi langsung adalah Blade Master dalam tim, dengan block yang sangat presisi berhasil menangkis Slashing Draw ini.
"Block hanya mengurangi sebagian damage, bukan menghilangkan seluruhnya. Skill BOSS di map yang terkena langsung, meski sudah di-block, tetap menyakitkan. Namun Pastor di tim segera menyembuhkan dengan cahaya putih, Blade Master yang kembali bersemangat membalas dengan Slashing Draw, menyobek tubuh Ronin Batu Oban hingga darah berceceran. Ronin Batu Oban mengaum marah, menghujamkan pedangnya ke tanah menggunakan skill Swordsman Ganas 'Earth Splitter'."
Gemuruh terdengar, setelah Earth Splitter dilancarkan, sekitar Ronin Batu Oban muncul lebih dari sepuluh pancaran batu pecah seperti air mancur. Skill Earth Splitter pemain Swordsman Ganas biasa takkan sekuat ini, jelas ini versi upgrade milik BOSS yang sudah berevolusi setelah masuk status Darah merah.
"Perhatikan skill ini." Ye Xiu segera memanggil Tang Rou dan Baozi Invasion.
"Skill Ronin Batu Oban ini kastanya sangat cepat, sulit di-interrupt. Posisi batu yang terlontar acak dan kecepatannya tinggi, susah dihindari. Tapi...saat batu mulai terlontar, jika tepat di bawah kaki karakter, ada proses tonjolan kecil. Meski sangat halus, jika diperhatikan seksama, kenaikan garis horizon kamera sesaat masih bisa terdeteksi. Dengan refleks cepat, serangan ini bisa dihindari. Lihat, Master Bela Diri tadi berhasil menghindar."
Saat Ye Xiu berbicara, tim top player Dominant Hero justru terdesak oleh daya skill ini. Metode menghindar yang disebutkan Ye Xiu sebenarnya juga mereka ketahui. Hanya saja keberhasilan operasional semacam ini pasti memiliki probabilitas, bahkan Ye Xiu sendiri tidak berani mengklaim bisa melakukannya setiap kali.
Dari enam orang di medan perang, empat berada dalam jangkauan serangan, tiga terkena air mancur puing. Hanya Master Bela Diri yang benar-benar berhasil melompat menghindari air mancur puing dengan metode ini. Dua lainnya, seorang Blade Master dan Swordsman Ganas. Swordsman Ganas adalah pemain yang menemukan BOSS, bukanlah top player level tinggi, terkena serangan tanpa bisa dihindari. Blade Master itu juga melakukan gerakan berguling, namun sedikit terlambat, sehingga gulingannya berubah menjadi gerakan peregangan oleh air mancur puing.
Namun para top player Dominant Hero sama sekali tidak panik menghadapi situasi ini, sudah ada persiapan mental sebelumnya. Dua penyerang jarak jauh di luar terus meningkatkan output, Pastor mempercepat penyembuhan Blade Master. Master Bela Diri yang berhasil menghindari air mancur puing segera berlari kembali dengan Charging Punch, disusul Back Throw () Yudo, berhasil menjatuhkan Ronin Batu Oban ke tanah, memberi waktu bagi tim untuk stabilisasi. Dari putaran ini terlihat jelas bahwa Swordsman Ganas yang menemukan BOSS - karena level kemampuannya tidak setara dengan lima anggota tim lainnya - tercerai berai dari koordinasi tim.
“Semangat, tinggal sedikit lagi!” Jiang You berteriak keras. Blade Master itu sudah melompat ke udara saat Ronin Batu Oban mulai mengeluarkan gelombang seismik. Tepat saat gelombang menghilang, dia meluncur masuk dengan Silver Light Blade, timing-nya sangat sempurna. Ronin Batu Oban terkena serangan, tapi skill grab jenis ini yang tidak bisa memicu knockdown gagal menjatuhkannya. Ronin itu membalas dengan tebasan pedang, namun Blade Master kembali menahan dengan block lalu membalas dengan Slashing Draw.
Jelas sekali, pola serangannya sangat terstruktur. Tapi justru struktur itulah yang paling efektif dalam PVE.
Jiang You merasa sangat bersemangat, akhirnya BOSS ini akan terkalahkan. BOSS liar, apapun levelnya selalu bernilai tinggi, bahkan para ahli di Domain of Gods seperti dirinya pun tetap merasa antusias.
“Lanjutkan!” teriak Jiang You. Yang lain jelas-jelas sudah melihat kemenangan di depan mata, semangat pasukan memuncak. Output ditingkatkan, Blade Master maju merebut aggro. Setelah serangan, Ronin Batu Oban membalas, tapi Blade Master kembali menahan dengan block presisi.
Tiba-tiba, tiga bayangan manusia melesat keluar dari balik gundukan tanah kecil di samping.
“Han Yanrou No.2, Baozi No.5!!” Ye Xiu berteriak.
