Tang Rou pulang beristirahat lebih dulu. Di sisi Ye Xiu, selain bermain game tak ada aktivitas lain. Menjelang subuh pukul enam, hampir tak ada tamu yang membutuhkan layanan. Separuh dari mereka sudah tertidur di meja.
Ye Xiu berkeliling sebentar, lalu kembali ke depan kasir untuk mencari beberapa dan video tentang Jurang Satu Garisan. Tak terasa sudah pukul tujuh. Petugas shift pagi datang, serah terima shift, sarapan, istirahat. Begitulah hari itu berlalu.
Rutinitas Ye Xiu tak berubah kecuali logout lebih awal. Bahkan suasana hatinya lebih baik dari biasanya. Membunuh BOSS dan langsung mendapatkan item yang dibutuhkan adalah hal yang bisa membuat siapa pun senang selama beberapa hari.
Tapi bagi tujuh guild besar Area 10, lebih dari satu jam sebelum fajar itu benar-benar menyiksa. Terjadi perdebatan sengit tentang langkah selanjutnya.
Setelah perdebatan sengit, akhirnya diputuskan skema paling sederhana: menjaga mulut jurang.
Benar, tetap menjaga mulut jurang.
Tapi kali ini penjagaan tidak akan melibatkan 100 orang seperti dini hari tadi. Akan seperti menjaga pintu masuk dungeon, cukup tinggalkan 1-2 orang untuk melacak pergerakan Jun Moxiao dan kawan-kawan saat keluar.
Ini solusi darurat. Mustahil menyebarkan mata-mata di seluruh area Jurang Satu Garisan dengan personel terbatas.
Tujuh guild besar menyusun sistem rotasi: pergantian personel tiap jam secara bergiliran antar guild. Segera laporkan jika Jun Moxiao terlihat.
Meski beberapa anggota berbisik bahwa cara ini tak beda jauh dengan sistem pelaporan seluruh anggota guild sebelumnya, tak ada yang berani protes. Selain ini, mereka benar-benar kehabisan ide. Setidaknya dengan langkah kecil ini, mereka bisa merasa masih memegang kendali atas situasi.
Matahari terbit. Anggota tujuh guild bubar dan logout untuk istirahat. Tapi bagi beberapa orang seperti Jiang You, malam tanpa tidur ini berlanjut ke siang hari yang menyiksa.
Bagaimana mungkin bisa tidur?!
Malam penuh sial ini membuat hati Jiang You bergejolak bak musim panas, meski udara musim dingin masih menggigit.
Jun Moxiao!
Orang yang bernama Jiang You ini sekarang benar-benar membencinya. Namun sebagai seorang top player, dia tetap memiliki wawasan yang diperlukan. Meskipun Jun Moxiao menggunakan beberapa trik, kemampuan aslinya sama sekali tidak bisa diremehkan. Para top player di game online seperti mereka bisa ditekan sedemikian rupa, ini sudah membuktikan masalahnya.
Meskipun dia memilih kelas Loner, meskipun dia memiliki senjata aneh yang cocok untuk Loner. Tapi coba bayangkan, jika dirinya yang memiliki karakter dan senjata seperti itu, apakah bisa seorang diri menekan beberapa Bro-nya? Jawabannya jelas tidak.
Orang ini susah ditaklukkan!
Jiang You bolak-balik di kasur, tapi hanya bisa menyimpulkan ini. Tertidur dengan tidak nyenyak, mimpinya penuh BOSS yang hampir didapat direbut antrean orang. Jiang You berteriak, memimpin pemain guild untuk balas dendam. Tapi labirin yang berliku-liku membuat semua orang menghilang, tiba-tiba seseorang terbang dari tebing, wajahnya samar tapi beraura dalang utama, dengan ID besar di atas kepala: Jun Moxiao.
"Sial!!" Teriak Jiang You terbangun. Hari sudah siang, sinar matahari melalui tirai menyengat wajahnya. Selama semenit ini Jiang You malah merasa lega: Untung, ternyata hanya mimpi, begitu banyak BOSS yang direbut orang ternyata cuma mimpi.
Melihat jam, hampir pukul dua belas siang. Jiang You tidur kurang dari empat jam, tidurnya benar-benar tidak nyenyak.
Kejadian semalam dan mimpi kembali bergolak di benaknya, Jiang You akhirnya tidak bisa tidur lagi. Ia membalikkan badan, bangun, mengenakan pakaian, mandi, lalu buru-buru merapikan diri sebelum menyambar keluar kamar.
Klub Dominant Hero, Ruang Makan.
Bagi Jiang You yang merupakan tentara bayaran resmi klub ini, fasilitas ini tentu terbuka untuknya. Tapi jarang ia gunakan saat makan siang. Game adalah pekerjaannya, sehingga jam kerjanya fleksibel. Pola hidup tak teratur adalah hak istimewa pekerja lepas, aktivitas seperti makan siang sudah jarang ia alami dalam keseharian.
Saat itu jam makan siang. Para atlet profesional tim esports klub sedang menyantap makanan. Semua tentu mengenal Jiang You, dan sedikit banyak tahu kebiasaannya. Kehadirannya mengejutkan banyak orang, bahkan Kapten Han Wenqing mengangguk sambil menunjukkan ekspresi terkejut sebagai salam.
Jiang You membalas salam semua orang, lalu buru-buru memesan makanan seadanya sebelum duduk berseberangan dengan satu-satunya orang yang sedang makan sendirian di sudut ruangan.
Di atas meja pria itu terdapat dua hidangan: satu lauk hewani, satu sayuran, ditambah mangkuk kecil berisi sup yang terisi 4/5 bagian. Tangan kirinya menggenggam mangkuk nasi, sementara tangan kanannya sedang menyuapkan nasi dengan sumpit. Setiap suapan memiliki porsi yang seragam. Ia mulai menyantap dari separuh kiri mangkuk nasi, dan tidak akan menyentuh separuh kanan meski sebutir nasi pun sebelum sisi kiri benar-benar habis.
"Ini adalah Zhang Xinjie, wakil kapten Tim Dominant Hero, sosok yang sangat teliti hingga ke detail terkecil. Mulai dari makan, berpakaian, sampai bermain game, semua dilakukannya dengan disiplin tinggi."
Melihat Jiang You duduk di seberang, Zhang Xinjie mengangkat pandangan dan mengangguk sebagai bentuk sapaan.
"Wakil kapten, saya ada hal yang ingin dibahas," kata Jiang You. Rencana untuk melaporkan masalah Jun Moxiao kepada Zhang Xinjie sudah direncanakannya sejak lama. Saat itu ia mengurungkan niat karena latihan tim sedang berlangsung, namun setelah semalam bergulat dengan masalah ini, Jiang You merasa sudah tidak bisa menahan diri lagi. Menurutnya, perlu orang kompeten seperti Zhang Xinjie untuk menangani bajingan Jun Moxiao ini.
"Bicarakan setelah makan," kata Zhang Xinjie.
"Baik," jawab Jiang You sambil mempercepat makannya. Ia sama sekali tidak merasakan cita rasa makanan yang ditelannya.
Para anggota Dominant Hero merasa agak aneh dengan pilihan tempat duduk Jiang You. Kebanyakan orang suka mengobrol sambil makan, tapi semua anggota tim tahu bahwa wakil kapten Zhang Xinjie sama sekali tidak akan berbicara selama waktu makan. Lama-kelamaan tidak ada lagi yang mau menemani sang wakil kapten saat makan. Jiang You yang biasanya suka mengobrol dengan para pemain justru memilih duduk di meja Zhang Xinjie, membuat semua orang bertanya-tanya.
Tapi pikiran ini hanya sekedar lewat di benak mereka. Para anggota tim saling berbisik-bisik tapi tidak ada yang mau ikut campur atau menyebarkan gosip. Masing-masing sibuk dengan makanannya, setelah selesai langsung meninggalkan kantin untuk istirahat siang, termasuk kapten Han Wenqing.
Jiang You beberapa kali melirik Han Wenqing, dan mendapati sang Kapten sepertinya tidak memperhatikan gerak-geriknya, sehingga sedikit lega. Meskipun kejadian memalukan semalam secara teori tidak terkait dengan divisi esports, namun guild di game online dan tim di liga saling terkait reputasinya. Jika ada kesalahan di arena pertandingan tim, pasti akan menjadi bahan ejekan guild lain di game; sebaliknya, kesalahan konyol dari pihak guild juga akan mempermalukan tim dan klub.
Mendengar kejadian menyebalkan kemarin, Jiang You yakin dirinya akan dimarahi habis-habisan di meja makan ini oleh Han Wenqing.
Sebagian besar orang di restoran sudah selesai makan dan pergi, namun Wakil Kapten Zhang Xinjie masih makan dengan santai. Ritme makannya sangat teratur - beberapa suap nasi diselingi lauk, dengan pola pengambilan sayuran yang bahkan bisa Jiang You tebak. Dari progresnya, nasi dan lauk tampaknya akan habis bersamaan tepat waktu.
Jiang You yang sudah melahap makanannya dengan cepat hanya bisa menunggu diam. Zhang Xinjie benar-benar menghabiskan semua makanan sampai bersih. Saat Jiang You hendak berbicara, tiba-tiba Zhang Xinjie mengambil mangkuk sup yang terisi empat per lima, menyeruputnya perlahan dengan sendok tanpa suara.
Sampai dia meletakkan mangkuk sup, mengambil tisu makan dan menyeka mulutnya, Jiang You masih belum berani berbicara. Ia menatap tongkat tusuk gigi di meja, berpikir apakah harus membersihkan gigi juga baru dianggap "selesai makan". Tak disangka, Zhang Xinjie meletakkan tisu dan sudah menatapnya: "Ada urusan apa?"
"Masalah kecil di game," jawab Jiang You buru-buru.
"Oh?"
Jiang You pun menceritakan secara detail bahwa sebenarnya sebelumnya ia ingin mencari Kapten Han Wenqing, tapi karena melihat sedang memarahi orang akhirnya kabur ketakutan. Namun dalam beberapa hari terakhir muncul banyak perkembangan baru. Penderitaan Pavilion Blue River dan penderitaan mereka sendiri juga dijelaskan secara rinci.
Sebenarnya pengetahuan Jiang You masih kurang. Tiga guild terkuat di game saat ini, di Server 10 semuanya dalam keadaan memprihatinkan. Situasi Pavilion Blue River dan Dominant Hero ia ketahui, tapi bagaimana dengan Zhong Cao Tang? Stok guild hampir dijarah habis oleh Jun Moxiao. Tim esports mereka bahkan sudah terjun ke Server 10, tapi di Arena justru dipermalukan seperti pemula oleh Jun Moxiao. Jika Jiang You tahu ini, meski harus dimarahi Han Wenqing pun pasti sudah datang lebih awal. Bisa mengalahkan tim juara Micro Grass, siapakah Jun Moxiao ini sebenarnya?
Zhang Xinjie hanya mendengarkan dengan tenang penjelasan Jiang You.
Loner?
Senjata yang bisa berubah bentuk?
Satu orang menekan kalian berempat?
Di tiga tempat ini, ekspresi Zhang Xinjie berubah, jelas detail-detail yang cukup mengejutkannya.
Selain itu, bagian BOSS yang dianggap paling membuat frustrasi oleh Jiang You tidak ditanya banyak oleh Zhang Xinjie. Justru tentang strategi yang digunakan tim Jun Moxiao saat wipeout pertama mereka, Zhang Xinjie banyak menanyakan detail. Hasilnya, banyak hal yang tidak diperhatikan Jiang You sehingga tidak bisa menjawab.
"Wakil Kapten Zhang memang sangat memperhatikan strategi..." pikir Jiang You dalam hati.
Di lingkup profesional Glory ada empat ahli strategi, atau lebih tepatnya sekarang hanya tersisa tiga. Zhang Xinjie adalah salah satunya, dua lainnya adalah Kapten Tim Blue Rain Yu Wenzhou dan Kapten Tim Thunderclap Xiao Shiqin. Dominant Hero dan Blue Rain adalah tim kuat yang komprehensif, sedangkan Thunderclap bukanlah tim top. Namun dengan taktik terperinci Xiao Shiqin yang gigih, mereka sering membuat kejutan tak terduga hingga tim kuat pun tidak berani meremehkan. Yang sudah tidak termasuk lagi adalah Ye Qiu yang sudah pensiun.
"Jun Moxiao yang kamu sebut ini memang tidak biasa. Kamu punya akun? Aku akan ikut melihat," kata Zhang Xinjie akhirnya.
"Oh, ada, ada," jawab Jiang You buru-buru.
"Sore nanti aku ke tempatmu," kata Zhang Xinjie.
"Sore? Tidak perlu latihan?"
"Aku akan minta izin," kata Zhang Xinjie.
