Terhadap keputusan Zhang Xinjie, Jiang You tentu tidak berani sedikit pun meragukannya. Bukan hanya Wakil Kapten, setiap atlet profesional pun harus dia layani dengan hati-hati, mereka semua adalah "orang penting" klub.
Setelah meninggalkan restoran, Jiang You kembali ke studio kerja guild klub mereka, langsung menghubungi Night Frost Pond menanyakan bisakah segera menemukan akun Pastor level 33.
Saat ditanya Zhang Xinjie, Jiang You tanpa ragu langsung menjawab punya akun. Faktanya, akun cadangan di Server 10 terkumpul di ketua server Night Frost Pond. Namun Night Frost Pond dan klub Dominant Hero tidak berada di satu kota, tentu tidak semudah anggota Micro Grass mengambil akun dari Che Qianzi. Bahkan akun Jiang You "Ai Cou Renao" dan akun Master Bela Diri-nya pun susah payah didapatkan.
"Akun Pastor? Akun Ye Weiyang bisa digunakan?" Ye Weiyang memang berada di kota yang sama dengan klub Dominant Hero, tapi Night Frost Pond hanya bertanya sekadar basa-basi, mungkin tidak mungkin. Skill Ye Weiyang sudah termasuk top di seluruh guild Dominant Hero. Pastor terkuat guild saat ini sudah memiliki akun yang mati dua kali. Jika ada Pastor lain, skillnya hampir setara dengan Ye Weiyang. Lebih baik Ye Weiyang langsung turun tangan membantu, daripada meminjamkan akunnya untuk pemain dengan level yang sama.
"Baiklah, suruh dia datang ke sini sore ini!" Tanpa diduga, Jiang You langsung setuju, membuat Night Frost Pond terkejut. Ia segera bertanya penasaran: "Siapa yang akan pakai?" Ia berpikir keras, tapi tak bisa menemukan siapa lagi di guild yang bisa menggantikan Ye Weiyang dengan mudah.
"Wakil Kapten Zhang." Jiang You tidak menyembunyikan apapun dari Night Frost Pond.
"Ah..." Suara Night Frost Pond di ujung telepon langsung bergetar, "Wakil Kapten Zhang akan turun tangan sendiri?"
"Iya, aku sudah bicara dengannya. Katanya mau lihat situasi. Suruh Ye Weiyang cepat bawa Kartu akun-nya!"
"Siap, siap." Night Frost Pond mengangguk cepat. Ia tak menyangka Zhang Xinjie sendiri yang akan turun. Dalam kondisi seperti ini, Ye Weiyang pun pasti tidak akan berani protes. Sehebat apapun skillnya, tetap tak bisa menyaingi atlet profesional.
Night Frost Pond langsung menghubungi Ye Weiyang setelah menutup telepon. Alih-alih protes, Ye Weiyang justru sangat antusias. Sebagai anggota inti guild Dominant Hero yang main kelas Pastor, status Zhang Xinjie di hatinya sudah seperti apa? Bisa dipinjamkan akunnya oleh idola, itu kehormatan!
Pukul dua siang, saat seharusnya waktu latihan klub dimulai, Zhang Xinjie tepat waktu muncul di ruang kerja guild. Jiang You dan kawan-kawan sudah menunggu dengan tak sabar. Begitu masuk, mereka semua terperangah. Wakil Kapten Zhang Xinjie yang katanya hanya "mau lihat situasi" ini, ternyata membawa keyboard dan mouse pribadinya sendiri.
Atlet profesional hampir semuanya memiliki keyboard dan mouse sendiri. Perbedaan perlengkapan pasti memberikan sedikit pengaruh pada operasional mereka. Dalam kompetisi setinggi Liga profesional, hal ini tidak boleh diabaikan.
Tapi sekarang hanya sekadar menjelajahi server baru game online, bahkan master seperti Zhang Xinjie masih membawa keyboard dan mouse pribadinya dengan serius. Sikap teliti ini akhirnya dipahami oleh Jiang You dan kawan-kawan. Dengan perasaan berdebar, Ye Weiyang menyerahkan kartu akunnya langsung ke sang idola. Di sisi lain, Jiang You sudah mencabut keyboard dan mouse dari komputer yang disiapkan untuk Zhang Xinjie.
Setelah menghubungkan keyboard dan mouse, Zhang Xinjie duduk. Jiang You dan Master Bela Diri duduk di kedua sisi komputer sebelahnya. Ketiganya segera login ke game. Ye Weiyang yang kehilangan akun tidak bisa masuk game, tapi justru senang bisa mengamati operasional Zhang Xinjie dari dekat. Anggota studio lain juga tak mau melewatkan kesempatan, berkerumun mengelilingi. Awalnya Jiang You khawatir Zhang Xinjie akan merasa tidak nyaman, tapi melihat ekspresinya yang acuh tak acuh, akhirnya diam saja.
Setelah masuk game dan membuka daftar teman, Jiang You langsung berteriak kecewa: "Aduh, Jun Moxiao belum online." Dia memang sempat berteman dengan Jun Moxiao saat mencatat rekor di Hutan Embun Beku dulu.
"Oh, katanya kemarin dia terakhir logout di Jurang Satu Garisan?" tanya Zhang Xinjie.
"Betul!"
“Jurang Satu Garisan hanya punya satu jalan keluar kan, tunggu di sana.” Zhang Xinjie sambil mengendalikan Ye Weiyang-nya menuju ke area Jurang Satu Garisan.
“Tidak perlu, kami sudah menyisipkan orang di sana. Jun Moxiao kalau muncul pasti langsung dapat kabar.” Jiang You buru-buru menjelaskan.
“Tidak apa.” Zhang Xinjie tetap menggerakkan Ye Weiyang ke Jurang Satu Garisan. Setelah karakter sampai, ia mengarahkan kamera ke seluruh lembah dan benar-benar diam menunggu.
“Jun Moxiao belum login...” Jiang You mengingatkan, maksudnya tentu menunggu sekarang terlalu dini.
Baru saja selesai bicara, akun Ai Cou Renao milik Jiang You mendapat notifikasi teman online. Begitu dicek, yang login memang Jun Moxiao.
“Dia datang.” Jiang You segera memberi tahu.
“Hm.” Zhang Xinjie hanya merespons singkat sambil memasang headset-nya.
Jiang You dan karakter mage-nya tidak berani lengah, mereka juga memakai headset dan masuk ke status permainan penuh. Jiang You langsung menghubungi beberapa temannya. Dengan wakil kapten tim pro seperti Zhang Xinjie yang ikut menunggu, para ahli guild mereka terasa seperti anak bawahan.
Yang menangkap informasi login Jun Moxiao bukan hanya pihak Jiang You. Para pemimpin guild besar telah menerima kabar, Night Frost Pond telah berkomunikasi kembali dengan ketua-ketua guild seperti Chen Yehui dan Gu Yin. Kehadiran wakil kapten Zhang Xinjie di pihak mereka tentu tidak akan diungkapkan oleh Night Frost Pond. Sekutu sementara ini sebenarnya adalah rival abadi.
Penantian ini benar-benar lama, satu jam telah berlalu. Jiang You melihat pemain yang bertugas mengawasi mulut jurang sudah berganti shift, tapi Night Frost Pond milik Zhang Xinjie tetap tak bergerak. Sang pemain aslinya juga duduk tegak di depan komputer, tak bergerak maupun berbicara.
Jiang You gelisah namun tak tahu harus berkata apa. Bercanda? Tapi melihat ekspresi datar Zhang Xinjie, Jiang You urung niat. Diam-diam ia memberi sinyal ke Night Frost Pond lewat pesan untuk menyuruh orang menjelajahi Jurang Satu Garisan. Jun Moxiao yang sudah online sejam tapi tak terlihat, jelas tidak berniat meninggalkan jurang dengan mudah.
Penantian panjang kembali berlanjut satu jam berikutnya.
Pengawas telah berganti shift lagi, Night Frost Pond masih belum ada kabar. Zhang Xinjie dan Night Frost Pond-nya tetap diam, penonton yang awalnya berkumpul sudah bubar diam-diam, bahkan Night Frost Pond pergi mencari komputer lain untuk main game QQ. Jiang You dan sang Master Bela Diri hanya bisa terus duduk kaku. Zhang Xinjie saja masih fokus, mana berani mereka lengah?
"Jun Moxiao, bajingan kau!" Saat ini Jiang You hanya bisa melampiaskan emosinya dengan membenci Jun Moxiao sepenuhnya.
"Dia datang." Tiba-tiba Zhang Xinjie bersuara tegas. Ye Weiyang yang telah duduk tepat di sebelah kanan tengah pintu masuk jurang dengan tiga langkah, memiliki visi terbaik ke dalam jurang. Dialah yang pertama melihat Jun Moxiao muncul di pintu keluar, berlari menanjak ke atas lereng.
Di siang bolong, jumlah pemain di game jelas lebih banyak dibanding dini hari. Bagaimana Jun Moxiao bisa menyelinap keluar dari area leveling sambil menghindari pengawasan ketat berbagai guild besar, sama sekali tidak diketahui Jiang You.
Mungkin berkat topografi aneh Jurang Satu Garisan ini. Sekarang Jiang You bahkan membenci jurang itu sambil buru-buru memanggil anggota tim lainnya untuk waspada. Dia dan Master Bela Diri duduk di sisi kiri-kanan Zhang Xinjie, takut kehilangan fokus, bosan selama dua jam. Tapi ketiga anggota lain - Sharpshooter, Pastor, dan Blade Master - meski terlihat diam, Jiang You menduga mereka pasti hanya membuka jendela game sambil bermain sesuatu untuk mengisi waktu.
Benar saja, setelah menerima pesan Jiang You, barulah ketiganya mulai bergerak. Mereka tentu tahu Ye Weiyang saat ini dikendalikan Zhang Xinjie, jadi sudah jelas siapa yang akan memimpin tim enam orang ini.
Zhang Xinjie bergerak!
Kedua tangannya menari-nari di keyboard, suara ketikan super cepat langsung menarik perhatian Ye Weiyang yang sedang asyik main permainan poker. Dia segera meninggalkan permainan kartunya dan berlari ke situ.
Operasional cepat Zhang Xinjie sebenarnya hanya mengetik beberapa rangkaian pesan, namun itu adalah instruksi untuk tim. Lima kalimat, lima kelas, lima koordinat, lima langkah. Semuanya mengatur formasi posisi Jiang You dan kawan-kawan.
Langkah dapat dipahami sebagai sub-koordinat di bawah koordinat utama.
Karena peta Glory terlalu luas, untuk menghindari angka koordinat yang terlalu besar dan rumit, Glory menggunakan pengaturan seperti ini.
Satu koordinat adalah suatu area, dengan ukuran area tersebut sepuluh langkah ke segala arah. Sepuluh langkah merujuk pada langkah gerakan karakter dalam operasional biasa, konsisten untuk semua karakter. Langkah pertama dianggap sebagai satu langkah. Dalam area koordinat ini terdapat total 100 langkah. Setiap langkah disebut langkah, di bawah sistem koordinat utama akan ditampilkan sub-koordinat seperti (2,5) yang menunjukkan posisi langkah spesifik dalam area koordinat.
Saat mengatur formasi posisi, Zhang Xinjie menggerakkan mouse ke posisi yang diinginkan - sistem akan otomatis menampilkan koordinat dan langkah di posisi tersebut, lalu memberitahukan informasi ini ke pemain yang perlu mengatur posisi. Kepemimpinannya mencapai tingkat presisi tertinggi.
Kelima anggota tim Jiang You tidak berani mempertanyakan. Masing-masing menempati langkah dalam koordinat sesuai kelas mereka. Sementara pemain penjaga guild yang tidak jelas asalnya masih terlihat bengong, dari sudut pandang posisinya saat ini belum bisa melihat Jun Moxiao muncul.
Mereka mengabaikan orang ini. Dengan komando Zhang Xinjie, kelimanya sangat yakin bisa mengalahkan Jun Moxiao, bahkan tidak berpikir untuk membutuhkan bantuan tambahan.
Setelah bangun siang hari, Ye Xiu tidak melihat Chen Guo dan Tang Rou. Setelah bertanya pada karyawan warnet lainnya, barulah tahu mereka sudah pergi sejak siang. Saat masuk game, tak satu pun anggota tim kecilnya yang online. Setelah berputar-putar membasmi monster di Jurang Satu Garisan, kini dia bersiap kembali ke Kota Kongji.
Harus kembali. Meski persediaan obat masih cukup, setelah sehari bertempur sengit, daya tahan Qianji San hampir habis. Senjata Perak berharga ini bisa hancur jika masalah daya tahan dibiarkan, bahkan Ye Xiu pun tak bisa tetap tenang.
Ye Xiu tahu begitu ketahuan tujuh guild besar, pengejaran tak henti akan segera dimulai. Sepanjang jalan dia memilih jalur kecil sepi. Saat hendak keluar jurang, kamera Jun Moxiao diangkat - tepat di pintu masuk, tiga langkah sebelah kiri tengah, berdiri tegak sebuah karakter.
"Formasi posisi yang presisi..." Jalan yang ditempuh Jun Moxiao pun tak lain adalah posisi observasi terbaik. Antara ahli, hanya dari formasi posisi sederhana, masing-masing sudah punya penilaian bawah sadar.
