Tiga karakter dari guild Dominant Hero - Elementalist, Master Bela Diri, dan Blade Master - serentak menyerang Jun Moxiao yang melompat ke udara, mengikuti instruksi Zhang Xinjie yang telah memprediksi gerakan ini.
Di udara, Ye Xiu melihat semburan api dari lava, tendangan gelap, dan energi pedang menghampirinya. Dalam krisis, ia memutar badan dan melepas Qianji San dengan tembakan "Doron!" yang menggema.
Teknik Terbang dengan Senjata!
Pada detik genting, Jun Moxiao tiba-tiba menggunakan teknik terbang dengan senjata. Tubuhnya yang melayang di udara berbelok arah secara tiba-tiba, mengubah target serangan dari sayap kiri Dominant Hero ke sayap kanan.
Sayap kiri dijaga oleh Pastor Ye Weiyang yang dilindungi Master Bela Diri dan Blade Master.
Sementara sayap kanan diisi oleh akun Ai Cou Renao milik Jiang You dan Sharpshooter - dua kelas jarak jauh.
Serangan api Jiang You meleset, sementara Sharpshooter sedang saling tembak dengan Su Mucheng (Fengshu Yanmu) di balik lava. Tiba-tiba Jun Moxiao berbelok arah ke mereka!
Meski punya kemampuan bela diri dasar, Sharpshooter terkekang duel dengan Su Mucheng. Jiang You yang sebelumnya gagal menggunakan Falling Flower Palm kini panik. Keduanya mundur tergesa tanpa strategi.
Di sayap kiri, Blade Master yang gagal menghujam dengan Slashing Draw masih belum seberapa. Master Bela Diri yang menggunakan Tendangan Elang tiba-tiba kehilangan target di udara karena target tersebut terbang pergi. Master Bela Diri tak punya metode untuk terbang lagi di udara, hanya bisa menyaksikan karakternya jatuh. Namun dari arah tendangan yang diincar, setidaknya tidak sampai menginjak ke area lava.
Sayang sekali pertimbangannya ini terlalu naif dan asal-asalan. Saat ini, siapa yang berdiri di seberang lava? Liu Mu! Liu Mu-nya Huang Shaotian. Salah satu ahli strategi paling jago dalam lingkup Glory yang sangat piawai memanfaatkan momen emas, mana mungkin melewatkan kesempatan bagus seperti ini? Baru saja sang Master Bela Diri merasa dirinya takkan terjebak, tiba-tiba si Blade Master level 27 di seberang lava melakukan backstep. Kilatan pedang melesat melewati, hanya menyentuh sekilas tubuh Master Bela Diri. Badannya tidak terpental jauh, namun posisinya bergeser tipis. Skill Tendangan Elang yang diaktifkan nyasar menginjak tepian jurang. Master Bela Diri panik, buru-buru ingin menggunakan Lompatan Pantul. Tapi apakah Huang Shao akan memberinya kesempatan? Tentu tidak.
Kilatan pedang jatuh, hanya sebuah serangan biasa yang mengetuk kepala Master Bela Diri.
Master Bela Diri kini kehabisan metode, jatuh ke dalam lahar dengan api menjilat-jilat tubuhnya. HP langsung mulai terbakar. Master Bela Diri mendongakkan badan ingin melompat naik, tapi saat mengangkat kamera melihat Blade Master masih berdiam di sana. Hatinya merintih karena tahu lawan takkan memberi kesempatan, buru-buru berlari dalam lahar mencoba melompat kembali ke tepi sungai timnya.
Zhang Xinjie dan Blade Master itu melihat Master Bela Diri terjatuh ke lava magma, mana mungkin tidak menolong? Tapi satu-satunya skill Blade Master yang bisa menjangkau melewati magma, Slashing Draw, baru saja digunakan pada Jun Moxiao dan masih dalam cooldown. Mereka hanya bisa berdiri di tepian tak berdaya. Zhang Xinjie punya trik, mengangkat salibnya dan mulai chanting untuk menggunakan Sacred Fire.
Baozi Invasion tidak tinggal diam, melompat ingin melempar bata ke Ye Weiyang. Tapi Liu Mu milik Huang Shaotian menyambar menghadang: "Percuma, jarak kurang."
"Cukup, kan?" Baozi Invasion juga punya insting penilaian.
"Kurang dikit, dia sengaja memancingmu," kata Huang Shaotian.
"Licik sekali!" Baozi Invasion langsung percaya, lalu melemparkan batanya ke Master Bela Diri di magma.
Magma ini selain memberikan damage bakar, tidak menghalangi pergerakan karakter. Master Bela Diri panik menghindar. Baozi Invasion marah: "Berani-beraninya kau menghindar!" Melempar Sand Toss ke bawah.
Master Bela Diri bingung, apa alasannya tidak boleh menghindar? Sand Toss area-nya luas, ditambah jarak sudah dekat, tidak bisa dihindari sepenuhnya. Ia hanya berusaha menghindari sudut kamera agar tidak buta. Sambil menghindar kesana-kemari, akhirnya Master Bela Diri dengan susah payah kembali ke tepi timnya, langsung melompat – dan disambut ledakan meriam yang menyilaukan.
"Sial!" Makian Master Bela Diri itu terdengar saat tubuhnya terlempar oleh ledakan meriam, jatuh kembali ke lahar panas. Setelah memutar kamera, ternyata Fengshu Yanmu di seberang tiba-tiba menembakkan meriam ke arahnya.
"Lompat!" Suara Zhang Xinjie tiba-tiba bergema.
Master Bela Diri itu langsung melompat ke atas tanpa sempat menganalisis situasi.
Slashing Draw Huang Shaotian sebenarnya sudah selesai cooldown-nya, seharusnya bisa menebaskan pedang untuk mendorong Master Bela Diri kembali. Namun chant Sacred Fire Ye Weiyang telah selesai, bola api putih menyala-nyala.
Timing yang sempurna ini memaksa Liu Mu Huang Shaotian menghindari skill seal tersebut. Blade Master di sisi ini menggunakan Slashing Draw bersamaan dengan Sacred Light untuk mendorong mundur beberapa lawan. Sesuai instruksi Zhang Xinjie, tubuh Master Bela Diri sudah melayang ke tepi jurang.
Masih ada celah kecil, tapi selisih waktu ini... Zhang Xinjie sedang berpikir ketika kilau pedang menyilaukan muncul dari seberang. Slashing Draw yang sama persis, tapi di matanya, kilauan pedang ini jauh lebih mengesankan daripada Blade Master mereka.
Memang secara teori strateginya bisa membantu Master Bela Diri kembali dengan sempurna. Tapi ini adalah koordinasi tiga orang, sedikit saja ketidaksesuaian timing akan merusak kesempurnaan. Namun siapa yang bisa menangkap celah 1% itu dengan akurat?
“Zhang Xinjie” awalnya berpikir demikian, tetapi sekarang dia tahu dia salah.
“Slashing Draw” Liu Mu dimulai dari jarak dekat, namun target serangannya justru sedikit lebih dekat.
Dengan demikian, antara dia dan Blade Master, siapa yang bisa lebih cepat mengenai target? Jika Blade Master lebih cepat, Slashing Draw-nya pasti akan terinterupsi. Mampukah dia menghindari Sacred Fire sambil menyelipkan serangan yang lebih cepat dari Blade Master?
Faktanya, dia berhasil!
Kilatan pedang Liu Mu lebih dulu mendarat di tubuh Master Bela Diri.
Master Bela Diri itu terjatuh kembali ke lava sambil menggeram "Bangsat!".
Slashing Draw Blade Master datang selangkah lebih lambat. Tak ada yang tahu selisih pastinya. Yang terlihat oleh semua adalah setelah menebas Master Bela Diri, Liu Mu langsung menyarungkan pedang, melakukan blokir, dan berhasil menahan Slashing Draw sang Blade Master.
“Orang ini!!!” Wajah Zhang Xinjie akhirnya berubah.
Dengan detail-detail kecil seperti ini, jika dilakukan secara sengaja, ini bisa disebut sebagai operasional tingkat dewa. Liu Mu ini... siapa sebenarnya?
Blade Master menggunakan Slashing Draw namun tidak mengenai, tapi rencana lanjutan dari Zhang Xinjie sudah diinstruksikan sebelumnya. Meski Master Bela Diri gagal diselamatkan, dia tetap melanjutkan rencana sesuai jadwal. Menginjak tepian, Blade Master melompat ke udara, kilau pedang menyambar dari langit - sebuah Silver Light Blade yang langsung menerjang ke seberang. Sacred Flame di area itu membuat Liu Mu dan kawan-kawannya tak sempat menghindar, tapi bagi tim Dominant Hero, ini justru menjadi penyamaran yang sempurna. Di saat bersamaan, telinganya mendengar teriakan Zhang Xinjie: "Jangan dulu!!"
"Apa?!" Blade Master berteriak kaget, tapi semuanya sudah terlambat. Karakternya telah melayang ke seberang.
Saat Silver Light Blade menghujam ke bawah, dia melihat Liu Mu melakukan backstep menghindari gelombang kejut setelah pendaratannya. Namun seketika itu juga, dia melihat kilatan gelombang kejut lain muncul tiba-tiba di bawah kaki Liu Mu.
"Itu apa?!" Dalam keterkejutannya, karakternya sendiri sudah terhempas oleh gelombang kejut tersebut.
"Silver Light Blade juga? Apa dia melompat? Kenapa aku tidak melihat?" Seratus tanda tanya berputar di benak Blade Master, tapi tak mengubah fakta bahwa dirinya sudah terhempas. Dia buru-buru ingin melakukan operasional Ukemi, tapi begitu melihat titik jatuhnya, matanya langsung berkaca-kaca. Titik jatuhnya ternyata tepat di atas lava - apakah menggunakan Ukemi masih ada artinya?
Di lahar sudah ada seorang Master Bela Diri yang menyedihkan. Kali ini sang Blade Master hanya bisa pasrah bergabung dengan rekannya. Keduanya bergoyang-goyang dalam lahar panas membara, mencoba mencari kesempatan melompat ke tepi. Tapi tiga penjahat di seberang dengan tega berdiri di pinggir, menyimpan skill mereka dan siap menghantam begitu keduanya mencoba melompat. Gerakan tipuan pun tak mempan, seolah lawan bisa membaca setiap niat dan gerakan mereka. Mereka hanya menunggu dengan sabar sampai kedua korban terbakar mati dalam lahar.
Tubuh kedua orang itu menyala api sekaligus cahaya putih. Ye Weiyang di seberang terus-menerus memberikan heal. Tapi cara ini tak bisa bertahan lama. Zhang Xinjie justru berharap trio lawan ini menyerangnya selagi Pastor seperti dirinya sendirian. Namun ketiganya malah mengabaikannya, hanya berdiri di tepi sambil mengikuti goyangan Blade Master dan Master Bela Diri di bawah.
Lalu Sharpshooter dan Mage mana? Zhang Xinjie mulai merasa tidak enak, sangat membutuhkan bantuan. Dia terlalu sibuk sampai tak sempat memperhatikan kedua rekannya. Ketika akhirnya memutar kamera, hatinya langsung hancur.
ID Elementalist Jiang You ini benar-benar kurang bagus.
Ai Cou Renao, benar-benar Ai Cou Renao, saat ini juga sudah berlari ke dalam lava untuk ikut-ikutan. Bagaimana dengan Sharpshooter itu? Pada saat Zhang Xinjie mengubah sudut kamera ke arah sini, tepat pada detik itu Jun Moxiao menangkapnya dan langsung melemparnya dengan Nage Waza tepat ke dalam lava.
Akun Ai Cou Renao milik Jiang You masih berusaha melompat ke atas, tapi dari seberang Fengshu Yanmu menembakkan meriam, wajahnya penuh asap hitam dan terpental kembali.
Sampai saat ini, dari lima anggota Dominant Hero, empat sedang bergulat di lava. Meski tahu harus cepat naik, mereka dihalangi mati-matian oleh Jun Mxiao dan kawan-kawan di dalam lava sampai tak bisa menyelamatkan diri.
Strategi?
Zhang Xinjie terus memperhatikan pergerakan lawan, tindakan lawan, pertimbangan lawan.
Tapi, melihat kembali sekarang, apakah lawan punya strategi? Sepertinya sama sekali tidak. Dari awal sampai akhir, lawan hanya menyerang langsung, lalu... improvisasi di tempat.
Jun Moxiao, dan Liu Mu ini, kemampuan kedua orang ini jelas jauh di atas Jiang You dan kawan-kawan. Artillery God itu juga jangan diremehkan, kemampuan pengalihan dan kerjasamanya sangat luar biasa.
Adapun karakter Ling Ling Sha yang bikin semua orang waspada, tapi apa yang dia lakukan? Tidak, sama sekali tidak. Baozi Invasion masih melempar batu dan menyebar pasir, Ling Ling Sha ini hanya mengikuti dari belakang, kalau kalian ke timur aku ikut timur, kalian ke barat aku ikut barat, benar-benar numpang lewat, sekadar ikut-ikutan.
Jika lawan punya taktik, itu adalah taktik bintang. Apapun taktik atau strategimu, di sini ada dua monster yang akan menaklukkanmu dengan sempurna...
Saat ini, sebuah pikiran mengerikan muncul di benak Zhang Xinjie. Pikiran ini masuk akal, tapi dia sulit mempercayainya.
