Anggota guild merasa mereka telah berhasil mengikat Jun Moxiao dan Fengshu Yanmu, pengepungan sedang berjalan lancar. Di sisi Ye Xiu, dia sudah menerima kabar bahwa Baozi Invasion berhasil menyusup keluar.
Dengan gerakan cepat, dia menggunakan serangan balik meriam yang meledak, daya ledakan itu melempar dua pemain yang mendekat ke udara.
“Pergi.” Ye Xiu berkata.
“Baik.” Su Mucheng merespons. Fengshu Yanmu langsung terbang mundur dengan Terbang Meriam. Jun Moxiao milik Ye Xiu menggunakan Jutsu Bunshin, tubuh aslinya sudah menunggu di depan.
Anggota guild dari kiri-kanan sedang mengencangkan kantong pengepungan, tapi kedua karakter ini malah berusaha menerobos keluar. Tindakan tidak kooperatif ini membuat semua orang jengkel. Dari kedua sisi, kilatan pedang, peluru, dan mantra saling berhamburan—semua skill serangan jarak menengah-jauh yang mencoba menghalangi mereka.
“Kuharap mereka sudah membentuk tim besar.” Ye Xiu berkata dengan penuh simpati.
“Ah, masa.” Su Mucheng membalas.
“Haha, kalau benar-benar tidak berkelompok, itu baru spektakuler dan menarik.” Sambil berbicara, serangan dari kiri-kanan berhasil dihindari keduanya dengan gerakan gesit. Meski tidak sempurna, keduanya sudah memperhitungkan: serangan yang mengenai hanya akan mengganggu pergerakan mereka secara minimal, sama sekali tidak mengancam HP.
Maka...serangan dari kiri melesat melewati tubuh mereka ke arah kanan, serangan dari kanan melayang ke kiri.
“Doron!!” Su Mucheng memberi efek suara tembakan meriam.
Namun...adegan yang dinantikan keduanya tak terjadi. Setelah pertempuran kemarin, guild-guild tampaknya sudah menyadari pentingnya kerja sama. Meski koordinasi antar guild masih buruk, setidaknya mereka sudah berhasil membentuk tim besar. Dengan sistem pengurangan damage dalam tim, ledakan sihir dan artileri dari kedua sisi sama sekali tidak melukai mereka.
“Membosankan...” gumam Su Mucheng sambil mengarahkan moncong cannon ke pintu keluar yang sedang ditutup darurat.
Tiga orang maju menghadang, nekat menahan serangan Anti-Tank Cannon tanpa menghindar. Tapi berpikir bisa menghentikan mereka hanya dengan berdiri diam? Terlalu naif.
Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah menyambar maju, Telapak Bunga Rontok menghempaskan ketiganya ke udara.
Orang-orang di kiri kanan ingin mengepung, tapi Jun Moxiao langsung menangkap satu dan menghantamkan Backdrop. Yang punya kesadaran buru-buru backstep menghindari gelombang seismik, yang tidak sadar langsung terjungkal ke tanah. Yang terjungkal ini segera melakukan Ukemi. Ada yang berhasil ada yang gagal, yang gagal langsung tergeletak di tanah, yang berhasil menggelinding ke samping. Melihat sekeliling, area sekitar Jun Moxiao sudah kosong melompong.
Dentuman meram selesai, Fengshu Yanmu langsung Terbang Meriam mengejar, mendarat sempurna di samping Jun Moxiao dengan anggun.
Keduanya langsung menggunakan teknik Terbang Meriam dan Terbang Senjata untuk meluncur di permukaan tanah, dalam sekejap sudah menjauh beberapa segmen.
Mengejar atau tidak? Para anggota guild langsung pusing tujuh keliling.
Apakah mundur diam-diam ke gerbang kota di depan publik dan kehilangan muka, atau mengertakkan gigi mengejar sampai ujung dunia?
Perintah segera turun.
Kirim orang untuk memantau pergerakan mereka.
Ini keputusan akhir. Beberapa orang keluar dari tim besar dan mulai mengejar arah perginya Jun Moxiao dan Fengshu Yanmu.
Mereka tidak akan mengejar terlalu ketat atau mencoba menyerang. Mereka paham, ini bunuh diri.
Lacak pergerakan, lacak pergerakan.
Frase ini terus diulang-ulang dalam komunikasi para pemimpin guild besar.
"Arah perginya sebenarnya sering diketahui, bahkan baru saja dua orang itu dengan aktif dan sukarela muncul di hadapan semua orang. Tapi, apa yang bisa dilakukan? Orang datang, orang pergi, perintah yang diterima tetap: ketahui arah perginya.
Mereka sudah datang sendiri ke hadapanmu, yang dibutuhkan tetap sekadar mengetahui arah perginya.
Para anggota guild sudah tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaan ini. Mengapa menghadapi beberapa orang ini begitu sulit? Anggota-anggota guild yang tersebar di luar gerbang kota menderita. Apakah mereka harus begadang lagi di sini? Apakah film yang diunduh sudah cukup? Camilan cukup? Minuman?
Mengulangi satu hal yang sama itu mengerikan, mengulangi sesuatu yang tidak diketahui kapan berakhir dan kapan akan ada hasil, itu jauh lebih menakutkan. Para anggota guild sedang melakukan hal mengerikan ini, tekanan sangat besar.
Mereka berharap bisa cepat selesai, tetapi kenyataannya justru tidak sesuai harapan.
Beberapa pemain yang bertugas "mengetahui arah pergi" mengikuti Jun Moxiao dan Fengshu Yanmu ke sebuah desa kecil di luar Kota Kongji. Di sini mereka melihat keduanya bertemu dengan Baozi Invasion, tepat di depan mata mereka.
Mereka segera mengirimkan informasi terbaru, berbagai guild juga aktif menyesuaikan strategi berdasarkan intel terbaru, berusaha untuk menyerang Jun Moxiao dan kawan-kawan.
Tapi sebelum mereka bertindak, Jun Moxiao dan kawan-kawan sudah lebih dulu melakukan kejahatan.
Di desa kecil itu, tiga orang itu hilang setelah berbelok-belok, tentu saja mereka berusaha mencari. Namun selama proses pencarian, mereka malah menjadi korban.
Ye Xiu dan kawan-kawan tentu tidak perlu menyergap, hanya menyembunyikan karakter mereka, menunggu beberapa orang itu tidak sengaja masuk ke jangkauan serangan, lalu langsung melompat dan menaklukkan. Orang-orang ini selalu berhati-hati, berusaha tidak mendekat. Mereka sama sekali tidak takut ketahuan, tapi khawatir jarak terlalu dekat akan terkena serangan Jun Moxiao dkk. Cara pelacakan mereka memang terlalu nekat.
Keberadaan Jun Moxiao dkk tiba-tiba kembali menjadi misteri.
Pemain guild di berbagai tempat menerima kabar ini dengan perasaan kecewa.
Seluruh anggota guild membantu memperhatikan pergerakan kelompok ini, tapi setelah banyak laporan dikirim, sepertinya tidak ada kemajuan sama sekali dalam misi guild, ini sungguh mengecewakan.
Kemana Jun Moxiao dkk akan pergi? Pemimpin seperti Chen Yehui sedang berpikir serius.
"Masih ada waktu sebelum pukul 12, belum perlu ke Jurang Satu Garisan sekarang kan?" seseorang berkata.
Tiba-tiba datang kabar bahwa Jun Moxiao dkk muncul di Jurang Satu Garisan, mata-mata di persimpangan terbunuh.
"Pergi ke Jurang Satu Garisan sekarang, mau latihan sebentar? Atau mendekati dua anggota tim yang belum login?" seseorang lagi berkomentar.
Yang belum login tentu Tang Rou dan Qiao Yifan. Seluruh tim Ye Xiu kemarin logout langsung di Jurang Satu Garisan, semua tahu. Sekarang tiga orang bebas berkeliaran, dua lainnya masih belum terlihat.
Maka pencarian besar-besaran dimulai lagi di Jurang Satu Garisan.
Tak lama kemudian datang kabar: satu tim mengalami wipeout di area Hutan Api.
Anggota-anggota guild sudah mulai gila...
Saat ini level tertinggi pemain sudah mencapai 33, tentu saja mereka mulai mengincar bos map Hutan Api, Witch of Flames. Selain menjalani dungeon, tim elit guild sambil naik level dan memburu monster juga berusaha mencari keberadaan bos liar ini. Aktivitas ini sulit dilakukan bersama, karena memburu bos liar dianggap sebagai aktivitas pribadi guild yang tidak ingin dibagikan.
Bahkan anggota dalam guild pun tidak berkelompok, mereka harus menyebar untuk meningkatkan peluang menemukan bos!
Mereka benar-benar menemukan bos.
Tapi bukan Witch of Flames, melainkan Jun Moxiao.
Jun Moxiao memiliki area aggro tak terbatas, agresivitas tinggi, bisa menyerang langsung, menyergap, menggunakan taktik kepung, dan aktif mencari pemain untuk diserang.
Hanya dalam sekejap, kabar Jun Moxiao melakukan hat-trick di Hutan Api sudah tersebar - tiga pemain berhasil dibunuhnya.
Ini tim elit! Anggota pilihan guild besar dengan prioritas peralatan terbaik. Tapi hasilnya...
Para elit buru-buru memanggil anggota untuk berkumpul.
Justru ini memberi kesempatan lebih mudah bagi Jun Moxiao.
Kabar terbaru bukan lagi hat-trick, tapi satu tim berisi enam orang yang dihancurkan.
Saat sedang berusaha berkumpul dengan anggota lain di Hutan Api, mereka malah bertemu Jun Moxiao lebih dulu dan terpaksa kembali ke Kota Kongji untuk melapor.
Hutan Api telah berubah menjadi tempat mengerikan seperti dalam film horor yang penuh ketidakpastian dan membawa kematian. Tempat seperti ini tentu harus dihindari sesuai strategi "Lebih baik mundur" dari 36 Strategi Perang.
Para elite mulai mundur.
Mereka adalah masa depan guild dan bunga yang dipupuk dengan susah payah, tidak boleh diinjak-injak oleh Jun Moxiao seperti ini. Berbagai guild besar juga telah mengerahkan pasukan untuk menyerbu Hutan Api.
Tapi saat ini mereka tidak memiliki intelijen akurat: Di mana sebenarnya Jun Moxiao berada?
Sakit kepala, hanya sakit kepala yang terus berulang.
Dalam pengalaman bertahun-tahun para veteran pemain ini, lawan seperti ini belum pernah mereka temui sebelumnya.
Sebagai guild besar, ancaman paling umum yang mereka lontarkan ke lawan adalah: "Setiap kali bertemu, kami akan membunuhmu."
Tapi sekarang lawan ini justru membuat mereka: "Setiap kali bertemu, pasti mati."
Mungkin tidak semuanya tewas, tapi selalu ada sesuatu yang tertinggal.
Sampai saat ini, apakah mereka pernah berhasil membunuh Jun Moxiao? Jawabannya mungkin sedikit menghibur. Setidaknya kemarin mereka berhasil membunuh Han Yanrou dua kali, hari ini memaksa Baozi Invasion sekali. Tapi dibandingkan dengan korban elite mereka, prestasi ini sama sekali tidak bisa menutupi luka.
Korban di pihak elite sepenuhnya di luar rencana mereka.
Jika bukan karena situasi ini terjadi, mereka tidak akan merasa pusing seperti sekarang. Mereka akan dengan senang hati berkata: "Lihat, meski belum berhasil membunuh Jun Moxiao, kita sudah memaksanya lari kian kemari dan membatasi banyak aksinya. Kecepatan naik levelnya sudah diperlambat. Tujuan kita tercapai."
Ini fakta. Dari kemarin sampai sekarang, kecepatan naik level Ye Xiu dan kawan-kawan jauh lebih lambat dari biasanya. Aktivitas mereka memang sangat terkendali. Rute yang biasanya ditempuh 10 menit, sekarang mungkin membutuhkan 20 menit bahkan lebih untuk menghindari masalah.
Karena itu Ye Xiu memilih untuk aktif menyerang. Jika progres mereka diperlambat, maka harus ada lebih banyak orang yang ikut terbunuh. Dia tidak mungkin membunuh semua anggota guild besar, tapi bisa menghancurkan tekad guild-guild ini.
Karena dia sangat paham, faktanya tidak ada hubungan persaingan antara dirinya dengan guild. Justru guild-guild inilah yang saling bersaing satu sama lain.
Jika semua elite guild saat ini sedang turun level, mungkin guild-guild ini tidak akan keberatan. Masalahnya, banyak guild yang sama sekali tidak ikut serta dalam aksi mereka. Ye Xiu menghitung dengan jelas: guild yang tidak mengganggunya sama sekali tidak disentuh, hanya guild-guild pengacau yang dikejar-kejar untuk dibunuh.
Setelah menghitung korban, guild-guild yang ikut pengepungan ini mulai kesal dengan guild-guild yang tidak berpartisipasi.
Dan dalam situasi perbedaan semakin terasa ini, mereka juga mulai khawatir dengan perkembangan guild sendiri. Apakah mereka masih punya keyakinan untuk melanjutkan pengepungan ini?
