Beruang perkasa, mudah dirobohkan, rekor yang dicatat bisa diutak-atik seenaknya.
Di tengah pertikaian verbal, tiba-tiba muncul sebuah puisi sindiran. Para penyerang bersorak gembira dan ramai-ramai membagikannya. World Channel dipenuhi canda tawa, banyak yang berebut melanjutkan rangkaian puisi tersebut. World Channel tiba-tiba menjadi ajang kontes puisi bertema merendahkan Dominant Hero. Bahkan ada yang serius mendiskusikan irama dan rima puisi.
Melihat situasi ini, anggota Dominant Hero tentu murka. Jiang You kehilangan kendali, memeriksa riwayat pesan untuk mencari nama penulis bait pertama puisi tersebut.
"Xian Wufeng! Jangan banyak omong! Berani lawan aku di Arena atau ? Kalau kalah, makan kartu akunmu! Berani tidak?"
Sebagai ketua guild, perkataan dan tindakan Jiang You mewakili guildnya. Sudah lama dia tidak bertindak sembrono seperti ini. Tapi karena memakai akun samaran dan emosinya memuncak, dia nekat menantang orang di World Channel. "Makan kartu akun" adalah istilah baru di era Glory, maknanya setara dengan "hapus akun" di game online jadul.
Secara teknis, makan kartu tidak berguna karena kartu akun bisa diurus ulang. Jika ingin efek seperti hapus akun, harus melakukan prosedur penghapusan. Tapi kata "penghapusan" terdengar lemah dan tidak epik saat digunakan untuk tantangan, jadi pemain lebih suka istilah "makan kartu" yang lebih dramatis.
Tak lama setelah tantangan Jiang You, pemain Xian Wufeng membalas: "Dominant Hero, mudah dirobohkan, rekor yang dibuat bisa dihancurkan."
Jiang You nyaris gila, tapi masih dalam cooldown World Channel. Ia langsung merebut komputer orang lain dan mengetik lagi: "Duel, berani tidak? Kalau tidak berani, diam!!!"
Kali ini giliran lawan yang cooldown World Channel. Lama tak ada suara, tapi begitu cooldown habis, lawan langsung chat: Beruang Gagah, Mudah Dijatuhkan, rekor yang dicatat bisa diutak-atik.
"Goblok!!" Jiang You hampir histeris. Orang-orang di sekitarnya melihat amukannya dengan canggung. Bagi mereka yang sudah berpengalaman, tingkah Jiang You sangat kekanak-kanakan. Sebagai ketua Three Great Guilds, bertengkar di World Channel dengan pemula tak jelas, sangat tidak pantas!
Si pemula tak dikenal ini justru terlihat sangat mahir. Semua tantangan Jiang You diabaikan. Dia tahu lawan sedang membaca chat, lalu memutar ulang pesan provokatifnya berulang-ulang, berhasil membuat Jiang You semakin mengamuk.
"Ketua! Ketua! Tenang, kalau marah berarti kalah!" Akhirnya semua berkerumun menenangkan.
"Tenang? Tenang buat apa? Sekarang rekor kita diinjak-injak lagi. Coba kalian yang tenang kasih solusi?!" Teriak Jiang You yang terdengar baik di game maupun di ruangan. Ya! Bagaimana sekarang? Semua memandangi papan puisi di World Channel sambil menelan pil pahit.
Pada saat yang paling ramai ini, kelimanya Ye Xiu baru saja menyelesaikan dungeon Ngarai Pertama untuk ketiga kalinya. Dibandingkan dengan guild lain yang menyelesaikan tiga kali dalam satu setengah jam, mereka membutuhkan hampir satu jam lebih lama karena waktu terbuang untuk berhati-hati menghindar dan mengelak.
Saat pengumuman rekor baru Paviliun Kabut Asap muncul, Ye Xiu langsung menangkapnya. Pemimpin guild Yan Yu Cang Cang segera mengirim pesan dan aktif bernegosiasi tentang pembelian strategi dungeon Hutan Api.
"Strategi Hutan Api masih dalam penelitian, jangan terburu-buru. Lebih baik kumpulkan lebih banyak material dari dungeon Hutan Api, kalau tidak tawaranmu nanti tidak cukup, aku tidak bisa membantumu," balas Ye Xiu.
"Berapa harga yang kamu mau?" tanya Yan Yu Cang Cang.
"Ini tergantung perkembangan situasi," jawab Ye Xiu.
"Licik sekali! Apakah kamu akan menyebarkan kabar bahwa kami memecahkan rekor karena membeli strategimu, lalu membuat guild-guild besar berebut?" kata Yan Yu Cang Cang.
"Aku tidak setuju dengan sebutan licik. Yang terakhir itu fakta, bukan iklan palsu," balas Ye Xiu.
Setelah beberapa saat terdiam, Yan Yu Cang Cang tiba-tiba mengirim pesan: "Bisakah kami dapat hak prioritas?"
"Aku akan beri kamu hak prioritas dalam penawaran," kata Ye Xiu.
“……”
Saat ini, World Channel sudah memulai kontes puisi. Siswa Jiang You sudah muncul dan mulai marah ke para pemula. Setiap kompetitor Dominant Hero sedang menikmati kesenangan dari kesulitan orang lain. Baozi Invasion tertawa terbahak-bahak, membacakan puisi karya pemain bernama Xian Wufeng dua kali, lalu mengetiknya dan mengirimkannya dua kali di World Channel.
Adapun Ye Xiu, sama sekali tidak bereaksi. Sebagai mantan orang lingkup profesional, dia sudah terbiasa dengan dinamika hubungan ganda: musuh di lapangan, teman di luar. Tentu, unsur keformalan ada dalam konsep "teman" ini. Beberapa orang hanya sebatas kenalan sekadarnya, tapi tetap dianggap teman. Cara berinteraksi seperti ini sebenarnya mengacu pada kualitas profesional atlet yang tidak membawa konflik kompetisi lapangan ke kehidupan sehari-hari.
"Selanjutnya kita ngapain?" tanya Tang Rou. Setelah menyerah mengejar rekor, gadis ini sengaja mengabaikan siapa yang akhirnya memegang rekor. Dia sendiri takut kalau terlalu memperhatikan persaingan rekor, semangatnya akan terbakar kembali.
"Mari catat rekor di dungeon Tanah Pengasingan!" kata Ye Xiu.
"Tanah Pengasingan? Bukannya tempat itu kurang nyaman untuk dikunjungi?" Tang Rou bingung.
"Sekarang sudah berbeda." Ye Xiu tersenyum. "Pemain level 33 sudah mencapai 34, lebih banyak lagi pemain level 29 yang sudah memasuki wilayah level 30. Tidakkah kalian merasa Jurang Satu Garisan sekarang jauh lebih ramai?"
"Setelah kamu bilang begitu... sepertinya iya." Tang Rou melirik ke sekeliling.
“Baru saja menyelesaikan Tanah Pengasingan, yang sudah naik level langsung buru-buru mencoba dungeon baru. Ritme leveling semua orang sebenarnya cukup mirip, jaraknya tidak terlalu jauh, apalagi di guild besar yang punya organisasi bagus dalam memimpin dungeon.” Ye Xiu berkata.
“Artinya banyak orang yang sebelumnya di Tanah Pengasingan, sekarang pindah menambah populasi Jurang Satu Garisan, sementara Tanah Pengasingan justru jadi lebih sepi?” Tang Rou bertanya.
“Tidak sampai sepi, tapi tingkat bahayanya pasti berkurang. Mari kita lihat dulu.” Ye Xiu menjawab.
“Kami turun dulu.” Su Mucheng dan Qiao Yifan bersiap untuk logout.
Semua saling berpamitan, tapi Ye Xiu mengirim pesan pribadi ke Su Mucheng: “Sekarang tidak perlu mengejar rekor, kamu tidak perlu main terlalu sering.”
“Aku ingin main.” Balas Su Mucheng.
“Oke! Kalau ingin main, silakan.” Kata Ye Xiu.
“Sekarang kami turun dulu.”
“Silakan, silakan!”
Keduanya logout, sementara Ye Xiu dan dua lainnya meninggalkan Jurang Satu Garisan dengan hati-hati. Di luar ngarai, Ye Xiu memanggil Mei Guang yang sudah menunggu. Kelompok Empat pun berangkat menuju Tanah Pengasingan.
Sejak rekor dungeon Tanah Pengasingan tercapai, tim lima orang Ye Xiu terbentuk. Tian Qi Yue Zhong Mian yang dulu sering hanya numpang lewat tidak pernah diajak lagi. Meski masih ada komunikasi, setelah terlibat dalam pemburuan guild besar, Ye Xiu semakin tidak berani mengajak mereka agar tidak terseret masalah.
Dan sejak aksi pengejaran dimulai, semua orang tidak pernah kembali ke sini. Beberapa hari ini, pemain lain yang level 33 mengejar 34, yang 29 mengejar 30, semuanya baru melewati tahap besar. Dibandingkan dengan mereka, kecepatan level up Ye Xiu dan tim memang agak melambat beberapa hari ini, belum ada terobosan berarti selama beberapa hari. Saat Mei Guang berdiri di sini, level 32-nya justru menjadi yang tertinggi di antara empat orang.
"Kita berempat saja yang mencatat rekor, Mei Guang kamu ikut bertarung dulu bersama kami, nanti cari kesempatan untuk latihan khusus." Kata Ye Xiu.
"Oh." Kata Mei Guang.
"Tak disangka! Kamu juga bisa dapat bimbingan dari bos? Bos, bakat apa yang dia punya? Aku tidak melihatnya." Kata Baozi Invasion.
"Dia punya dasar teori yang kuat, hanya kurang praktek. Kamu bisa sering-sering membimbingnya." Kata Ye Xiu.
"Ini benar-benar memaksaku, tapi karena bos sudah bilang, terpaksa aku lakukan." Baozi Invasion setengah hati menyetujui, tapi begitu menoleh langsung berubah nada gagah: "Hei! Mei Guang kecil, mulai sekarang aku bosmu, datang sini panggil bos!"
"Pergi sana!" Apakah Mei Guang akan bersikap sopan pada Baozi Invasion?
"Wah! Berani sekali! Berani duel dengan saya di sini, yang kalah harus makan kartu?" Baozi Invasion baru belajar gaya tantangan Jiang You dari World Channel, langsung dipraktekkan.
"Cih..." Tentu saja Mei Guang tidak berani menerima, tapi tidak mau mengakuinya. Langsung mengirim emoji meremehkan.
"Dengan keriuhan seperti ini, akhirnya mereka sampai di Tanah Pengasingan. Memilih jalan sepi yang jarang dilalui orang, menemukan pintu masuk dungeon dan menyelinap masuk."
"Setelah masuk dungeon, Ye Xiu memberikan instruksi singkat ke masing-masing anggota tim lalu langsung memulai pertarungan. Segera tercipta pemandangan aneh di dalam dungeon: meski ada empat orang yang sedang mencatat rekor dungeon, terlihat seperti masing-masing bermain sendiri tanpa mencari kerja sama. Bahkan ada satu orang yang tidak ikut memukul monster, hanya berdiri di samping sambil berteriak-teriak bertindak sebagai pemimpin."
"Orang itu tentu saja Ye Xiu. Saat ini yang membuatnya pusing adalah Mei Guang."
"Mengajari karakter ini jauh lebih sulit daripada Tang Rou atau Baozi Invasion. Dua karakter itu setidaknya sudah punya skill operasional dasar. Begitu Ye Xiu memberi instruksi, mereka bisa langsung mempraktikkannya dalam dua tiga kali percobaan. Tapi skill Mei Guang masih sangat tertinggal. Saat ini di level ini dia bisa memanggil lima makhluk summoning sekaligus, tapi begitu semuanya keluar langsung kewalahan."
"Apalagi melakukan operasional seperti menggunakan summoning untuk menarik monster, menghalangi monster, mengumpulkan monster, atau mengepung monster. Mengendalikan lima summoning sekaligus saja saat ini masih di luar kemampuan Mei Guang."
"Ye Xiu tetap sabar terus-menerus memberi petunjuk. Namun Mei Guang kurang kompeten, tidak lama kemudian sudah terlindas oleh monster dungeon dan berlarian ke sana kemari, memaksa Ye Xiu turun tangan membantu."
"Memulai dari nol ternyata sangat sulit!" Ye Xiu mengeluh.
"Mei Guang, apakah kamu benar-benar ingin serius meningkatkan skill teknismu?" tanya Ye Xiu.
"Tentu saja!"
"Ada beberapa software latihan kecil yang digunakan atlet profesional di internet, pernah kamu coba?" tanya Ye Xiu.
“Saya pernah mengunduhnya, tapi semuanya terlalu sulit! Apa menurutmu levelku masih terlalu dini?” kata Mei Guang.
“Hmm, nanti akan kurapikan materi dasar untukmu, kamu bisa mulai berlatih bertahap!” kata Ye Xiu.
“Ah, benarkah? Terima kasih bos!” Mei Guang yang baru saja banyak bertengkar dengan Baozi Invasion, tidak sengaja menggunakan panggilan Baozi Invasion untuk Ye Xiu.
“Hmm? Ada perlu apa denganku?” Baozi Invasion langsung mendekat tanpa malu.
“Enyahlah kau!” bentak Mei Guang lagi.
“Terima kasih Shen.” Sekaligus memperbaiki panggilan ala Baozi yang salah tadi kepada Ye Xiu.
