Sekejap, fajar mulai menyingsing. Ye Xiu di depan komputer menguap lebar. Lalu mengirimkan paket latihan operasional bertahap yang telah disusunnya ke Mei Guang via QQ.
Saat ini tak ada yang masih bermain di dalam game.
Tang Rou yang paling awal keluar. Setelah menyelesaikan tiga putaran dungeon Tanah Pengasingan sekitar pukul empat, ia langsung beristirahat. Sejak jalan-jalan dengan Chen Guo kemarin, ia mengubah jadwal tidurnya - tidak lagi begadang sampai subuh bersama Ye Xiu. Ia tidur lebih awal dan bangun jauh lebih pagi. Setiap hari ketika Ye Xiu bangun, ia sudah terlihat duduk di kursi khususnya bermain Glory bersama Chen Guo, lalu pukul tiga sore Tang Rou akan bekerja shift siang.
Setelah Tang Rou logout, Mei Guang akhirnya tidak tahan dengan provokasi dan hasutan berulang kali dari Baozi Invasion, memutuskan untuk bertarung sampai mati melawan Baozi Invasion di Arena. Sedangkan Ye Xiu dipaksa dengan sangat oleh Baozi Invasion untuk menonton pertarungan.
Hasil pertarungan ini sebenarnya sudah bisa ditebak oleh Ye Xiu tanpa perlu menonton. Dengan skill Mei Guang saat ini, ingin PK melawan Baozi Invasion masih terlalu jauh. Main 10 kali, kalah 10 kali, sama sekali tidak ada kejutan karena perbedaan kemampuan mereka sudah terlalu besar.
"Hahaha, sekarang kamu akhirnya tahu jarak antara kita! Sebenarnya aku yang merendahkan diri dengan menjadi bosmu." Setelah keluar dari Arena, Baozi Invasion terlihat sangat sombong. Bagi Baozi Invasion yang selalu mencari kesenangan di mana saja, mengalahkan pemula jelas tidak membuatnya merasa malu.
Di sisi Mei Guang hanya diam membisu, Ye Xiu seolah mendengar suara ketukan keras pada keyboard. Suara ini bahkan bisa menembus headset, bagaimana kerasnya suara tersebut di lokasi aslinya?
"Baozi jangan terlalu besar kepala." Ye Xiu merasa perlu memberi nasihat: "Kamu hanya lebih dulu berlatih, tidak ada yang hebat dari mengganggu Mei Guang yang baru mulai belajar skill operasional."
"Haha, aku juga sudah siap mengajarinya dengan baik! Tapi si bocah nakal ini tidak mau mengalah, jadi aku harus memberinya pelajaran dulu. Bagaimana, Xiao Meiguang? Cukup hidup tidak? Hahaha..." Baozi Invasion terus membusungkan dada. Siapa yang percaya ini adalah cara dia mengajarkan ilmu? Jelas-jelas dia hanya senang menggertak pemula.
"Sudah, pergi main sendiri sana!" Ye Xiu mengusir Baozi Invasion. Setelah memutar kamera, dia melihat Meiguang masih berdiri bodoh di tempat.
"Jangan patah semangat, kamu baru saja memulai," kata Ye Xiu.
"En, aku tahu," jawab Meiguang.
"Nanti buka QQ, aku akan mengirimkan beberapa materi yang sudah kususun," ujar Ye Xiu.
"Aku selalu online!" seru Meiguang.
"Baguslah," sahut Ye Xiu.
Beberapa jam berikutnya diisi dengan kerja keras - mengumpulkan dan mengkategorikan materi dari internet. Materi ini tidak hanya berguna untuk Meiguang, tapi juga bagi semua pemain Glory yang bersemangat.
Namun, metode pelatihan profesional yang biasa digunakan atlet ini sangat membosankan. Kebanyakan orang awam tidak akan bertahan. Tanpa ketekunan, mustahil ada hasil dari latihan apapun.
Materi yang disusun Ye Xiu kali ini khusus untuk pemula seperti Meiguang. Sejujurnya, menggunakan software profesional sejak awal memang terkesan kejam. Tapi Ye Xiu melihat tekad baja Meiguang - sebagai pemain baru yang mampu menguasai teori dasar sampai sedetail itu, jelas dia sangat ulet dan bertekad membuktikan kemampuannya.
Baozi Invasion ini terus-terusan mengganggu pemula, tapi Ye Xiu lebih banyak memilih tutup mata. Ini juga cara untuk memotivasi Mei Guang. Sejauh ini cukup berhasil, gaya mengesalkan Baozi Invasion yang selalu tidak paham situasi jelas membuat Mei Guang frustasi. Dengar tidak suara garukan keyboardnya sampai terdengar lewat headset?
Setelah menerima file, Mei Guang terus-menerus mengucap terima kasih. Ye Xiu mengingatkannya lagi tentang urutan yang benar. Untuk cara penggunaannya, Ye Xiu merasa tidak perlu banyak bicara karena Mei Guang tipe yang punya semangat eksplorasi.
Setelah mengirim file untuk Mei Guang, Ye Xiu melihat folder. Saat mengatur, dia sambil membuat beberapa paket latihan khusus yang disesuaikan dengan karakter teknik Tang Rou dan Baozi Invasion saat ini.
Tapi... mengingat tingkah polah Baozi Invasion, Ye Xiu merasa metode latihan kaku seperti ini mungkin sangat tidak cocok untuknya.
Baozi Invasion menyukai game karena memberinya kesenangan. Tapi jika kesenangan itu hilang, sikapnya terhadap game akan seperti apa? Tidak ada yang bisa memprediksi.
Sebenarnya, selain bakat, teknik, kesadaran dan faktor lain, syarat utama menjadi atlet profesional adalah cinta terhadap game itu sendiri.
Seperti Ye Xiu, yang telah menghabiskan sepuluh tahun di Glory, namun semangatnya terhadap game ini tidak berkurang sedikit pun. Bukan hanya dia, para atlet profesional yang berjuang di Liga juga terlibat karena cinta mereka pada game ini. Semangat mereka tidak hilang seiring berjalannya waktu.
Sedangkan pemain biasa, terkadang mengganti game setelah dua tiga bulan, atau bahkan lebih cepat. Pemain seperti ini jelas tidak cocok menjadi atlet profesional. Sekalipun teknik mereka sehebat atlet profesional, tanpa semangat, penampilan mereka di arena pertandingan akan sangat berbeda.
Selama bertahun-tahun, Liga juga pernah memiliki atlet seperti ini. Mereka tidak bisa mencapai kesuksesan besar, ini sudah terbukti fakta.
Baozi Invasion, karena kesenanganlah yang memunculkan ketertarikan. Baru masuk Glory, konten game yang segar tentu membuatnya antusias dan bersemangat. Tapi berapa lama ketertarikan si bocah ini bisa bertahan? Ye Xiu menyadari pemahamannya tentang Baozi Invasion masih kurang. Selama ini hanya mendengar celotehnya yang ngawur, seharusnya dia juga mencari tahu riwayat game si bocah ini. Teknik game yang dimilikinya, entah bagaimana diasah.
Namun bagaimanapun, metode pelatihan khusus seperti ini tetap tidak cocok untuk dipaksakan kepada orang seperti Baozi Invasion. Hal itu malah berisiko mengurangi minatnya terhadap game dan menimbulkan penolakan. Anak ini harus merasakan masalahnya sendiri terlebih dahulu, lalu secara sadar mencari bantuan seperti ini. Paket pelatihan ini perlu disimpan dulu untuknya.
Paket pelatihan lainnya justru ditujukan untuk Tang Rou.
Gadis ini datang untuk meningkatkan tekniknya, datang untuk mengalahkan dirinya sendiri. Alasan konyol seperti ini awalnya membuat Ye Xiu tidak percaya dia akan bertahan lama. Tapi sekarang terlihat jelas, tekad dan sifat kompetitif gadis ini melampaui orang biasa. Sebelum berhasil mengalahkan targetnya, gadis ini mungkin benar-benar akan terus berlatih keras di Glory.
Fenomena yang lebih baik adalah, dalam proses terus-menerus belajar dan meningkatkan diri, seiring dengan pemahaman yang semakin mendalam tentang Glory, Tang Rou juga semakin menyadari bahwa game ini tidak sesederhana yang dia duga sebelumnya. Terutama objek perbandingannya selama ini - bagi seorang pemain baru, target itu memang terlalu tinggi. Tapi Tang Rou tidak mengetahui hal ini, dan bahkan jika tahu pun dia tidak akan peduli. Semakin dia membandingkan, semakin dia menyadari kesenjangan, dan semakin merasa game ini tidak sederhana. Minat gadis ini terhadap Glory perlahan mulai terbentuk.
“Hmm, kalau dia, mungkin sudah bisa mulai latihan seperti ini.” Ye Xiu berkata dalam hati, membuka paket latihan yang dibuat khusus untuk Tang Rou, meninjaunya sekali lagi, lalu menutupnya, sudah memutuskan untuk memberikannya kepada Tang Rou besok. Adapun bagian Baozi Invasion, biarkan dulu! Pemula seperti ini terkadang memiliki kedalaman tersendiri! Orang biasa benar-benar sulit memasuki wilayah pemikiran mereka, perlu diamati lagi.
Ye Xiu merapikan semuanya dan menutup folder. Saat itu langit baru mulai terang, masih setengah jam menuju pukul tujuh. Ye Xiu tidak ada urusan lain, segera masuk ke dalam game lagi.
Game pada saat ini juga paling sepi. World Channel sudah tidak ada yang berbicara lagi. Perselisihan sebelumnya antara Dominant Hero dan pemain seluruh server membuat banyak orang sudah puas menonton keributan.
Sebenarnya mereka yang berkomentar keras tentang Dominant Hero di World Channel belum tentu memiliki dendam pribadi, semua hanya mengkritik berdasarkan fakta semata. Seperti yang menulis puisi jenaka dan sejenisnya, meski disebut mengejek Dominant Hero, sebenarnya hanya memanfaatkan momen untuk pamer dan menarik perhatian.
Jiang You adalah pemain veteran selama bertahun-tahun, seharusnya sangat paham dengan prinsip seperti ini. Sayangnya emosinya malam ini benar-benar kacau, sehingga agak kehilangan kendali, untungnya menggunakan akun samaran, kalau tidak pasti akan menjadi bahan tertawaan baru.
Pertikaian di World Channel terus berlanjut bahkan setelah Ye Xiu dan timnya menyelesaikan tiga kali dungeon Tanah Pengasingan, tapi mereka tidak menghiraukannya. Saat masuk kembali, World Channel akhirnya tenang. Ye Xiu membuka rekor dungeon Jurang Satu Garisan – tidak ada perubahan, Paviliun Kabut Asap masih di posisi pertama dan Dominant Hero di kedua, belum ada yang bisa menyalip.
Mengecek daftar teman, nama-nama ketua guild kebanyakan online – kerja keras yang patut diacungi jempol. Tapi pasti ada yang senang dan sedih di antara mereka, bahkan ada yang SUPER SEDIH.
Guild yang gagal raih rekor dungeon pasti kesal, tapi yang SUPER SEDIH pastilah Dominant Hero.
Ye Xiu tentu tidak akan melakukan hal provokatif. Dia tidak bermusuhan dengan guild manapun, hanya kebutuhan pribadinya bertabrakan dengan kepentingan guild. Pavilion Blue River dan Dominant Hero yang kalah dalam tabrakan ini, ujung-ujungnya karena skill mereka kalah.
Ye Xiu masuk game hanya untuk menghabiskan waktu sisa sebelum pulang kerja. Saat sedang menjelajah, tiba-tiba dapat pesan dari Night Frost Pond, ketua Dominant Hero.
"Shen!" Night Frost Pond mengirim ikon tinju yang digenggam. Dia sudah tahu identitas Jun Moxiao, meski terkesima tapi tidak sampai menyembah. Mana mungkin fans Dominant Hero mau menyembah mantang bintang andalan Tim Jia Shi.
"Ya?" balas Ye Xiu.
"Cuma ingin tahu, apakah ada bantuanmu dalam rekor yang dicatat Paviliun Kabut Asap?" Night Frost Pond bertanya langsung.
"Hmm, aku menjual strategi ke mereka, mungkin bisa dibilang sedikit membantu!" balas Ye Xiu.
