Ye Xiu baru saja masuk ke dalam game tidak lama ketika jam 12 tiba. Sistem mengumumkan acara dimulai, membuatnya bahkan belum sempat makan siang harus langsung terjun ke aktivitas.
Aturan acara tentu sudah dipelajari sebelumnya. Tidak perlu mengambil misi, pemain cukup mencari dan membunuh pencuri Natal yang tersebar di map.
Namun yang perlu diperhatikan, Pencuri Natal juga memiliki level. Pemain akan mendapatkan poin sesuai dengan level mereka sendiri dan level Pencuri Natal yang berhasil dikalahkan. Jelas semakin tinggi level Pencuri Natal, semakin banyak poin yang didapat. Tentu saja jika levelnya terlalu jauh lebih tinggi, pemain justru berisiko terbunuh oleh Pencuri Natal. Untungnya Pencuri Natal tidak akan pernah menyerang pemain terlebih dahulu, jadi jika menemukan yang level tinggi cukup dihindari saja.
Selain itu, di antara Pencuri Natal juga ada yang elite bahkan level BOSS. Mengalahkan mereka akan memberikan poin lebih banyak dibanding pencuri biasa, serta hadiah paket yang lebih bagus.
"Wah, beruntung sekali, sudah ketemu satu!" Ye Xiu mendengar Chen Guo di sampingnya tertawa besar. Ia menoleh dan melihat akun game Zhu Yanxia milik Chen Guo sedang menembakkan meriam dengan garang ke arah Pencuri Natal. Pencuri itu terkena tembakan langsung dan langsung berlari mengejar Zhu Yanxia. Saat itu beberapa pemain lain di sekitar juga memperhatikan Pencuri Natal ini, namun sekeras apapun serangan mereka, pencuri itu tetap fokus mengejar Zhu Yanxia.
Ini adalah mekanisme kepemilikan khusus Pencuri Natal: sistem first hit. Siapa yang melakukan serangan pertama pada Pencuri Natal, maka hak kepemilikan akan menjadi miliknya. Sistem ini jelas dibuat untuk menghindari perebutan berlebihan antar pemain. Untuk Pencuri Natal yang sudah memiliki pemilik, serangan pemain lain tetap berlaku namun berapapun damage yang diberikan, hasil akhirnya hanya akan menjadi milik si pemilik pertama.
"Beberapa pemain yang menyerang itu, melihat pencuri Natal ini sudah memiliki pemilik, langsung berhenti mengganggu dan berbalik mencari target baru. Pencuri Natal lincah, jelas bukan musuh yang bisa dikalahkan dalam beberapa serangan. Meski bernama pencuri, kelas Glory yang ditunjukkan belum tentu dari cabang Night Shadow seperti Thief. Pencuri Natal yang berhasil ditangkap Chen Guo kali ini, setelah mendekat langsung mengayunkan pedang dengan aura perkasa - ternyata Swordsman Ganas dari kelas Blade Master.
Zhu Yanxia milik Chen Guo adalah Artillery God, yang sudah melompat menghindar dengan teknik Terbang Meriam sambil menembakkan meriam di udara ke arah pencuri Natal.
"Lumayan!" puji Ye Xiu yang memperhatikan operasional Chen Guo. Teknik menggunakan Terbang Meriam untuk menjaga jarak sambil menyerang untuk membatasi pergerakan musuh adalah dasar kesadaran dan operasional Artillery God. Terlihat Chen Guo cukup mahir dalam hal ini, dari kesadaran hingga operasional semuanya dilakukan mulus.
Chen Guo yang sedang asyik bertarung kini tak sempat menanggapi pujian Ye Xiu. Dengan lincahnya ia terus bergerak mengelak dan menghadapi pencuri Natal, menunjukkan penguasaan yang sangat baik terhadap gaya bertarung Artillery God.
Ye Xiu melihat sekilas beberapa saat, akhirnya kembali ke permainannya sendiri. Jun Moxiao-nya kemarin log out di area liar, saat melihat sekeliling, yang berlarian kesana-kemari semua adalah pemain. Di kejauhan terlihat sosok Pencuri Natal yang baru muncul, tapi dengan jarak sejauh ini mana mungkin bisa mencapainya. Begitu Pencuri Natal muncul, tak terhitung serangan langsung menghujani. Kekacauannya bahkan membuat Ye Xiu sesaat tak bisa menentukan prioritas serangan, kepemilikan tak bisa dilihat sebelum Pencuri Natal bertindak.
Sambil menggerakkan Jun Moxoke, Ye Xiu mengintip ke arah Tang Rou. Tang Rou berada dalam situasi sama, di tengah lautan manusia, menemui Pencuri Natal benar-benar sulit. Dalam event kali ini, faktor keberuntungan memegang porsi besar.
Sambil menggerakkan Jun Moxiao, Ye Xiu membuka pesan baru yang diterima. Ternyata dari Su Mucheng.
"Tepat waktu sekali kamu!" kata Fengshu Yanmu milik Su Mucheng.
"Kenapa kamu juga datang?" Ye Xiu heran.
"Event! Tentu harus ikut." jawab Su Mucheng wajar.
"Kamu tidak sibuk ya?" tanya Ye Xiu.
"Aku sakit." kata Su Mucheng.
"Kenapa?" tanya Ye Xiu.
"Karena hari ini ada event, jadi aku sakit." jawab Su Mucheng.
"Harusnya punya kualitas profesional dong!" balas Ye Xiu.
"Mana ada orang yang tidak pernah sakit." Su Mucheng terus membela diri.
“Orang yang sakit masih bisa ikut acara?”
“Karena ini penyakit hati, tidak bisa ikut acara justru akan menyebabkan penyakit hati. Jadi harus diobati dengan cara ikut acara.” Su Mucheng terang-terangan ingin ngeles.
“Ada yang berhasil menangkap pencuri?” Ye Xiu bertanya dengan nada pasrah.
“Belum, terlalu banyak orang. Aku mau pergi ke area Hutan Api untuk melihat.” Jawab Su Mucheng.
“Kebetulan sekali, aku juga.” Ye Xiu membalas, lalu melirik ke arah Tang Rou. Arah yang dituju Han Yanrou juga tak lain adalah Hutan Api.
Jelas saja, di bawah aturan seperti ini, semakin tinggi level map, semakin sedikit pemainnya. Selain karena penyegaran pencuri Natal, monster kecil di area leveling juga tetap ada. Pemain level tinggi bisa santai ke area rendah, sedangkan pemain level rendah yang nekat ke area tinggi pasti akan menghadapi bahaya.
“Sebenarnya kurasa Hutan Api mungkin juga akan ramai.” Kata Su Mucheng.
“Aku juga berpikir begitu.” Ye Xiu setuju.
Ini kan bukan untuk naik level, jadi pemain yang baru mencapai level 30-an sekalipun, meski tidak punya teknik hebat seperti Ye Xiu dan kawan-kawan, tetap bisa "berwisata" ke Hutan Api. Monster kecil di sana bukan tidak bisa dihadapi, hanya saja jika dijadikan target leveling, itu pilihan yang sangat tidak efisien.
“Mungkin kita bisa ke area yang lebih tinggi? Bagaimana dengan Kota Dosa?” Usul Su Mucheng.
Kota Dosa adalah area dengan monster level 37-39, satu tingkat di atas Hutan Api.
Area leveling ini pada dasarnya adalah sebuah kota, tata letaknya hampir tidak berbeda dengan kota utama. Hanya saja, dibandingkan dengan kota utama, area leveling ini lebih luas dan NPC di dalamnya sama sekali tidak ramah. Satu-satunya interaksi yang dilakukan NPC dengan pemain adalah dengan aktif menyerang pemain.
"Di sana belum tentu tidak ada orang, tapi seharusnya jumlahnya lebih sedikit," kata Ye Xiu.
"Kalau begitu mari kita lihat dulu!" kata Su Mucheng.
"Baik."
Setelah menentukan arah sendiri, Ye Xiu tidak lupa memanggil Tang Rou. Kemudian dia melihat daftar teman - ternyata Baozi Invasion tidak online. Sedangkan karakter lain seperti Tian Qi Yue Zhong Mian dan kawan-kawan sedang sibuk online. Tapi untuk pemain level mereka, turun ke area yang lebih tinggi beberapa level ini terlalu berbahaya, jadi Ye Xiu memutuskan untuk tidak mengajak mereka.
Sebenarnya semakin tinggi area leveling, semakin sedikit persaingan antar pemain - logika ini bisa dipahami semua orang. Yang penting adalah apakah kita punya kemampuan bertahan di area tinggi. Ye Xiu memperkirakan pemain yang percaya diri seperti ini sekarang pasti sudah pergi ke tempat seperti Kota Dosa.
Sepanjang perjalanan, Ye Xiu sempat menemukan dua Pencuri Natal. Pencuri Natal memiliki kekuatan yang cukup, setidaknya jauh lebih kuat dari monster kecil di area leveling setingkat. Monster kecil hanya memiliki serangan biasa tanpa variasi, sedangkan Pencuri Natal memiliki kelas seperti pemain.
Adanya kelas berarti memiliki skill. Biasanya monster seperti itu adalah level BOSS. Bandingkan dengan pencuri Natal, mereka tidak memiliki serangan, pertahanan, dan HP sehebat BOSS. Namun dengan lebih banyak cara menyerang, berarti lebih banyak variasi dalam pertempuran. Pencuri Natal tetap jauh lebih sulit dikalahkan daripada monster kecil biasa.
Sepanjang perjalanannya, Ye Xiu baru berhasil membunuh dua pencuri Natal. Tapi pemain yang tewas akibat pencuri Natal sudah terlihat mencapai lima orang.
Di daftar peringkat pemburu Natal saat ini, posisi teratas didominasi oleh pemain-pemain tidak terkenal. Jelas dalam event seperti ini, para ahli justru tenggelam karena faktor keberuntungan. Teknik sehebat apapun tidak ada artinya jika tidak bertemu pencuri Natal?
Tapi ada satu pengecualian.
Qian Cheng!
Pemain ini ternyata menduduki puncak peringkat level 31-35.
Tentang dia, jelas mustahil mengandalkan keberuntungan untuk prestasi ini. Semua diraih dengan cara rebutan monster yang tidak bermoral.
Aturan kepemilikan first hit pada pencuri Natal memang mengurangi banyak kasus rebutan monster, tapi tidak bisa menghilangkan sepenuhnya. Justru di bawah aturan ini, kasus rebutan yang terjadi akan semakin keji.
Monster tidak bisa direbut lewat output damage. Satu-satunya cara adalah membunuh pemain yang sedang membunuh monster, sehingga pencuri Natal menjadi tanpa pemilik, lalu bisa dengan mudah diambil alih.
Hanya saja tindakan seperti ini mungkin akan membuat diri menjadi tikus di jalan yang dihinakan. Ye Xiu curiga jika Qian Cheng benar-benar mempertahankan posisi terdepan di peringkat, maka tema World Channel hari ini akan menjadi serangan massal terhadap perampas monster tak tahu malu ini.
Ngomong-ngomong, orang ini sudah merebut beberapa monster. Apakah tidak ada teriakan makian di World Channel? Sebelum melihat peringkat, Ye Xiu benar-benar tidak memperhatikan ini. Saat memeriksa World Channel, yang ada hanyalah umpatan tentang event yang menyebalkan dan kesulitan membunuh Pencuri Natal.
Melirik World Channel, Ye Xiu teringat kembali penderitaan Dominant Hero kemarin malam. Meskipun baginya siapa yang memegang rekor dungeon sudah tidak penting, Ye Xiu tetap membuka daftar peringkat untuk memeriksa.
Peringkat tidak berubah. Dominant Hero membeli hanya di pagi hari. Namun Paviliun Kabut Asap yang mendapatkan, hanya butuh satu jam sudah memahami dan mencatat rekor. Ye Xiu tidak merasa kualitas Dominant Hero lebih buruk. Lagi pula mereka dalam situasi genting, seharusnya sudah buru-buru mencatat rekor. Dengan-nya, meski tidak bisa menggeser rekor Paviliun Kabut Asap, setidaknya harus meninggalkan jejak di peringkat. Tapi kenyataannya tidak ada perubahan sama sekali.
Dari sini bisa disimpulkan, mungkin Dominant Hero saat ini tidak memiliki akun karakter yang memenuhi syarat?
Karakter yang difokuskan untuk dikembangkan, tentu adalah aktivis naik level yang mungkin sudah kehabisan jumlah instance di Jurang Satu Garisan. Dominant Hero saat ini mungkin masih memiliki karakter, tapi harus menunggu hingga besok saat penyegaran jumlah instance.
"Wah, menunggu sehari seperti ini, pasti hatinya menetes darah ya?" Ye Xiu bergumam, sekarang sudah sepenuhnya dalam mode menikmati gosip, tak perlu memihak guild manapun.
Di hadapannya, Kota Dosa, area leveling 37-39 akhirnya terlihat di depan mata.
