Chen Guo tidak melihat ke arah Ye Xiu, memalingkan kepala, sekilas melirik ke sisi Tang Rou. Hasilnya begitu melihat langsung tertegun, tanpa sadar menengok kembali ke arah Ye Xiu.
Kondisi kedua orang ini, sungguh sangat bertolak belakang.
Di sisi Ye Xiu, dia berhitung dengan cermat, bahkan tidak ingin mengganggu satu pun penduduk Kota Dosa. Sementara di sisi Tang Rou! Suasananya sangat ramai, karakter Han Yanrou-nya berlari kencang sambil sesekali memutar kamera untuk melihat belakang. Chen Guo sudah melihat bahwa ada setidaknya belasan penduduk yang memburunya! Tang Rou benar-benar membuat keributan yang luar biasa besar.
Selain itu, semakin dia berlari panik dalam kabut hujan, tanpa sengaja masuk ke Area Aggro penduduk lain, semakin banyak pengejar baru yang bergabung. Situasinya tampak akan semakin membesar.
Sebenarnya Tang Rou tidak bermaksud sengaja menarik banyak masalah. Penduduk Kota Dosa memang memiliki Area Aggro yang luas dan agresivitas tinggi. Saat naik level, fitur ini tidak terlalu mengganggu bahkan kadang memudahkan. Tapi untuk menghindari monster kecil seperti Ye Xiu, dibutuhkan EXP serta kesadaran yang matang - kemampuan teknik hanyalah faktor kedua.
Hasilnya, Tang Rou sama sekali tidak bisa mencapai level Ye Xiu. Tak lama setelah memasuki Kota Dosa, dia sudah mengacaukan banyak penduduk.
Awalnya Tang Rou masih membunuh targetnya, tapi setelah melihat EXP yang didapat sangat sedikit dan benar-benar buang waktu, dia tidak ingin melanjutkan. Namun di hadapan penduduk Kota Dosa yang haus perang, tidak mungkin bisa menghindar dengan mudah.
Chen Guo melihat sebentar saja sudah merasa situasi Tang Rou sangat berbahaya. Dia sangat kesal karena tidak bisa membantu, lalu segera berbalik mencari Ye Xiu.
"Aduh, jangan tarik-tarik!" Ye Xiu sedang melakukan combo attack pada pencuri Natal. Gangguan ini membuatnya kehilangan keseimbangan, pencuri Natal mengambil kesempatan menyerang balik dan melepaskan diri dari serangan beruntun Jun Moxiao. Pencuri Natal ini benar-benar seperti pencuri sungguhan dengan kelas Thief. Setelah ketahuan, dia tidak kabur malah mulai bergerak lincah ke segala arah.
"Aduh!" Chen Guo langsung sadar situasi memburuk. Ini adalah strategi umum pemain Thief: berkeliaran sambil memasang perangkap untuk membatasi pergerakan lawan. Desain event Natal Glory kali ini berbeda, mereka memberi AI mob kecil ini kemampuan seperti pemain profesional. Monster kecil ini sekarang terlihat hidup dan lincah seolah dikendalikan pemain sungguhan.
Strategi perangkap yang digunakan pemain thief ini memang tidak menjamin kemenangan mutlak, tapi sangat mengganggu. Ketidakhati-hatian dalam menginjak perangkap yang menyebabkan ledakan, racun, atau jebakan lainnya benar-benar merusak mood. Banyak pemain yang kalah dari thief sebenarnya bukan karena kelemahan teknik, tapi karena faktor psikologis. Dalam menghadapi strategi seperti ini, keseimbangan mental menjadi terganggu, membuat pemain menjadi panik, kesalahan bertambah, dan akhirnya mengalami kekalahan.
Karakter seperti Chen Guo yang mudah terbakar emosi hanya dengan beberapa kalimat provokasi dari Ye Xiu, jelas sangat rentan terhadap strategi semacam ini. Dia sudah tak terhitung kali kalah melawan thief dengan gaya bermain seperti itu. Kini melihat situasi ini, tanpa sadar dia kembali larut dalam pengalaman pribadinya, menjadi panik dan kesal, sambil merasa bersalah karena telah mengganggu Ye Xiu yang sedang melawan monster.
Tapi... kekhawatiran ini sebenarnya berlebihan. Mungkinkah Ye Xiu terganggu oleh gangguan sekecil ini?
Setelah kehilangan inisiatif sejenak, Pencuri Natal yang mundur telah memasang satu perangkap. Saat bergerak menyamping untuk memasang perangkap kedua, tiga peluru meriam sudah meluncur bertubi-tubi dengan sudut tembak yang terkembang, menutup area sehingga pencuri tak bisa menghindar dan terkena tembakan tepat sasaran. Jun Moxiao sudah menyambar maju dengan langkah cepat, Qianji San di tangannya kembali berubah ke Bentuk Tombak. Dengan ayunan Tianji, dia kembali mengangkat musuh ke udara.
“Situasi pertempuran langsung kembali ke kondisi sebelumnya, Pencuri Natal sama sekali tidak bisa melawan di bawah serangan terus-menerus Ye Xiu. Kekacauan yang diciptakan Chen Guo setelah menarik perhatian monster, sudah beres dalam beberapa gerakan. Ye Xiu sambil mengoperasikan karakternya sambil bertanya: "Ada apa?"
"Hah?" Chen Guo yang terlalu larut dalam kekhawatiran sampai lupa situasi Tang Rou, saat menengok kembali kondisi Tang Rou justru semakin genting, buru-buru berkata: "Xiao Tang di sana sedang dikejar banyak monster!"
Ye Xiu menyempatkan melirik ke arah Tang Rou: "Aku sudah memberitahunya cara melepaskan aggro dengan keluar dari jarak pandang monster kecil!"
Untuk Tang Rou, Ye Xiu sama sekali tidak berharap dia bisa seperti dirinya yang bisa bergerak tanpa mengganggu NPC, jadi sejak awal sudah mengingatkan cara cepat melepaskan aggro dari monster kecil yang tertarik.
Keluar dari jarak pandang!
Metode menghilangkan aggro ini bersifat universal. Hanya saja, di medan terbuka seperti dataran, jarak yang diperlukan untuk keluar dari pandangan monster biasanya sudah cukup jauh untuk menghilangkan aggro. Jadi metode keluar pandangan lebih sering digunakan di area perkotaan atau tempat seperti Jurang Satu Garisan.
"Secara sederhana, saat kabur harus banyak belok dan mutar-mutar di sekitar tembok. Meski lepas dari pandangan tidak langsung menghilangkan aggro monster kecil sepenuhnya, tapi akan sangat melemahkannya. Dengan beberapa putaran seperti ini, nilai aggro akan cepat turun ke nol. Saat tidak ada target dalam pandangan, tidak akan muncul aggro baru, sehingga monster kecil otomatis berhenti mengejar."
"Di map Kota Dosa yang monster kecilnya sangat agresif ini, cara seperti ini wajib digunakan untuk melepaskan pertarungan. Kalau cuma lari marathon, monster kecil akan punya kesabaran mengejarmu lama sekali - inilah manifestasi sifat agresif mereka."
"Dia sudah melakukan itu, tapi..."
"Tapi apa? Tapi warga yang aggro lama baru saja dilepaskan, sudah ketabrak warga baru yang menimbulkan aggro segar. Tang Rou terjebak dalam siklus ini. Melihat pencuri Natal pun tidak sempat ditangani, apalagi sekarang sudah menarik rantai warga sepanjang ini - mau balik bertarung pun hampir mustahil menang."
"Koordinat berapa dia?" Ye Xiu bertanya pada Chen Guo. Terhalang satu mesin, angka kecil seperti koordinat di layar tak bisa dibacanya.
Chen Guo segera mendekat untuk melihat. Tang Rou yang fokus tegang sama sekali tak sadar dua orang di sampingnya sedang khawatir, kepalanya tak menoleh sedikitpun. Chen Guo yang sudah melihat koordinat hendak memberi tahu Ye Xiu, tiba-tiba melihat siluet orang muncul di sudut layar Tang Rou.
Tang Rou yang waspada langsung memutar kamera mengarah ke siluet tersebut.
"Bayangan manusia berasal dari atap rumah di tepi jalan, Tang Rou langsung mengenali dari pakaiannya: Artillery God! Kelas yang paling dia kuasai. Itu pun Artillery God perempuan, tingkat keakraban langsung bertambah 100%."
"Gender pria/wanita tidak mempengaruhi atribut karakter atau atribut peralatan, tapi dari segi penampilan sangat berbeda jauh. Artillery God perempuan ini memilih rambut panjang terurai, yang kini berantakan tertiup hujan rintik-rintik. Meriam berat di tangannya sudah diangkat, mulut meriam memancarkan kilau terkonsentrasi, seketika meledak dan sinar laser langsung menyembur keluar. Artillery God perempuan itu melakukan backstep lincah di atap, dengan sempurna menghilangkan recoil dari laser cannon yang sudah di-charge ini."
"Chen Guo tidak bisa mendengar efek suara dari game Tang Rou, telinganya lebih banyak menangkap suara dari game-nya sendiri. Tapi Tang Rou dengan lihai mengikuti pergerakan kamera, kini memutar sudut pandang mengikuti jejak laser cannon tersebut: Sinar laser itu tepat menghantam tengah-tengah belasan warga di belakangnya. Bagi mereka yang hanya menghasilkan aggro karena masuk area pandang, serangan ini nilai aggro-nya jauh lebih besar. Artinya, Artillery God perempuan itu langsung menciptakan OT dalam sekejap, para warga menggeram marah dan langsung menyerbu ke arah Artillery God perempuan di atap, hanya tersisa tiga empat yang tidak kena tembakan laser, masih nekad mengejar Han Yanrou milik Tang Rou."
"Oh!"
Chen Guo mendengar Tang Rou tiba-tiba menjawab, pasti karakter dalam game sedang berbicara dengannya. Saat ini sudah pasti karakter perempuan Artillery God tersebut.
Beberapa peluru meriam lagi ditembakkan, tiga empat warga lainnya juga tertarik oleh sang Artillery God. Selusin lebih warga mengabaikan Han Yanrou dan beramai-ramai memanjat tembok untuk memburu Artillery God di atas atap.
Tapi sosok Artillery God itu segera menghilang, jelas-jelas melompat ke jalan sebelah. Ini merupakan metode menghilang dari pandangan yang efektif. Warga-warga itu gesit memanjat - skill yang bahkan tidak dimiliki pemain. Mereka semua segera berpindah ke jalan sebelah. Namun tak lama kemudian, sang Artillery God muncul lagi di atap, lalu melompat ke jalan ini.
Dengan gerakan bolak-balik sederhana ini, aggro berhasil direset. Selusin warga tetap di jalan itu, kehilangan minat pada target yang berulang kali menghilang dari pandangan.
Metode menghilangkan aggro dengan keluar dari pandangan ini sangat simpel dan efektif, sayangnya tidak bisa digunakan oleh Tang Rou.
Kelas Mage secara bawaan memiliki daya lompat terendah, mustahil melompat ke atap seperti ini. Bukan hanya Mage - lima kelas lainnya pun, tanpa peralatan khusus yang meningkatkan daya lompat, mustahil mencapai atap dengan lompatan dasar.
Yang bisa naik harus mengandalkan metode khusus.
Contohnya seperti teknik terbang dengan senjata () dan terbang meriam () dari karakter Gunner, kelas Ahli Sihir Gelap yang mengendarai sapu terbang di antara Mage, serta teknik Lompatan Udara () dari Assassin di cabang Night Shadow, dan lain-lain.
Battle Mage memang bisa mencapai area tinggi menggunakan efek skill tertentu di level tinggi, tapi saat ini, Battle Mage level 31 belum bisa melakukan itu.
Karakter perempuan Artillery God itu mendarat kembali di jalanan, lalu berjalan mendekati Han Yanrou milik Tang Rou.
"Terima kasih." Chen Guo mendengar Tang Rou mengucapkan terima kasih, sambil melihat nama karakter Artillery God itu: Fengshu Yanmu.
"Kalian kenal?" Melihat Tang Rou sudah aman, Chen Guo baru menariknya dan bertanya.
"Iya, temannya Ye Xiu. Sering nge-dungeon bareng," jawab Tang Rou.
"Kayaknya jago ya?" tanya Chen Guo.
"Iya!" sahut Tang Rou.
"Lebih jago dari aku?" Chen Guo tersenyum penasaran.
"Kalau yang ini... hmm... hmm..." Tang Rou mengelak menjawab.
"Apa maksudmu?!"
"Dia bilang 'hmm' saat ditanya apakah lebih jago dari kamu, artinya dia lebih jago lah!" Ye Xiu tiba-tiba nyelonong menerjemahkan jawaban ambigu itu untuk Chen Guo.
Chapter 267: Daftar Pemburu Natal
“Hmph!” Chen Guo tidak sekompetitif Tang Rou. Hanya karena melihat seorang pemain yang memiliki kelas yang sama dengannya dan juga seorang perempuan. Ditambah lagi penampilannya yang begitu anggun saat muncul tadi, membuatnya agak iri. Jadi dia hanya bertanya bercanda, namun Ye Xiu sepertinya sangat yakin mengatakan bahwa pemain itu lebih hebat darinya, yang langsung membuat hatinya sedikit kecewa. Gerakan yang dilakukan Artillery God tadi, dia juga bisa melakukannya! Bagaimana bisa dikatakan lebih hebat?
“Aku coba lagi ya?”
Chen Guo mendengar Tang Rou sedang berbicara, jelas sedang berkomunikasi dengan karakter dalam game.
Di dalam game, masalah Tang Rou kali ini diselesaikan oleh Su Mucheng yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu. Tapi jika terus begini, dia pasti akan terjebak dalam situasi serupa. Akhirnya Su Mucheng mengusulkan untuk bergabung ke dalam tim bersama.
Namun Tang Rou bukan tipe yang mudah menyerah. Sebelumnya karena persiapan kurang, semakin banyak musuh yang tertarik hingga tak bisa dikendalikan. Tapi sekarang mulai dari awal, Tang Rou merasa jika lebih berhati-hati, situasi tidak akan separah ini. Jadi dia bilang ke Su Mucheng ingin mencoba sendiri lagi.
“Oh, baiklah!” Su Mucheng mengirimkan emoji senyum sambil berkata, tidak memaksa. Kemudian kedua orang yang tidak bergabung ke dalam tim ini berjalan ke arah berlawanan - satu ke timur jalan, satu ke barat jalan.
Tang Rou membuat karakter Han Yanrou berlari beberapa langkah, lalu menghentikannya. Kemudian dia menjulurkan kepala untuk melihat layar Ye Xiu, jelas ingin mencuri ilmu secara langsung.
Di sisi Ye Xiu, perkembangan berjalan sangat lancar. Melihat Tang Rou tidak perlu bantuannya lagi, dia terus berputar-putar. Tanpa mengganggu satupun NPC, segera menemukan pencuri Natal lagi. Sambil membunuh pencuri Natal itu, dia berkata: "Jangan lihat, sekalipun kamu lihat, kamu tidak bisa langsung mempelajarinya."
"Kenapa?" Tang Rou sedang menganalisis cara Ye Xiu menghindari monster kecil tadi ketika mendengar perkataannya.
"Ahli, jelaskan padanya." Ye Xiu berkata pada Chen Guo.
"......" Chen Guo terdiam. Seharusnya senang disebut ahli, tapi ketika panggilan itu datang dari seseorang yang jauh lebih ahli darinya, perasaan ini bahkan lebih buruk daripada kemarin malam ketika langsung disebut pemula!
Chen Guo melototi Ye Xiu, tapi tetap menjelaskan pada Tang Rou. Dia menerangkan bahwa metode Ye Xiu sebenarnya bukan teknik khusus, melainkan akumulasi pengalaman. Ini adalah penilaian dan intuisi yang didapat dari bertahun-tahun mempelajari Glory, dengan mengorbankan banyak waktu. Hanya pemain lama yang bisa memilikinya. Pemula sekalipun punya skill operasional hebat, tidak mungkin mencapainya. Karena ini tidak terkait teknik, melainkan endapan waktu.
Tang Rou mendengarkan, hanya bisa mengangguk diam-diam. Hal ini benar-benar tidak bisa ditiru. Hanya dengan sekali lihat, langsung tahu berapa jarak antara dua objek? Tang Rou melihat seratus kali pun takkan bisa tahu!
Karena tak bisa menggunakan metode lancar ala Ye Xiu, Tang Rou terpaksa memakai cara-cara kikuk. Di area yang relatif mudah dihindari, dia menyelinap perlahan. Di tempat yang terlihat sulit dan berisiko tinggi, dia memilih mencari jalan alternatif - toh ini hanya jalan-jalan acak! Ketika menemui rintangan yang mustahil dilewati tanpa pilihan jalan lain, terpaksa harus bertarung.
Dengan kemampuannya sendiri, Tang Rou akhirnya bisa bertahan di Kota Dosa sendirian. Dia berhasil menemukan dua Pencuri Natal yang berhasil dikalahkannya. Pertarungan jauh lebih mudah baginya dibanding navigasi di kota ini.
Maka yang paling frustasi sekarang adalah Chen Guo.
Baru login saja dia langsung menemukan Pencuri Natal, tapi setelah itu tak jumpa satu pun. Susah-susah ketemu satu, malah direbut orang lain. Melihat Tang Rou di kiri dan Ye Xiu di kanan terus membasmi pencuri, Chen Guo sampai menggaruk-garuk keyboard iri hati.
Server baru memang enak! Masih ada Pencuri Natal yang tidak direbut orang. Bagaimana dengan Shen Zhi Lingyu tempat Zhu Yanxia-nya Chen Guo? Chen Guo sudah pergi ke banyak lokasi sepi yang biasanya kosong, sekarang semuanya penuh sesak. Semangat pemain benar-benar mengerikan.
Hal yang sama berlaku untuk Shen Zhi Lingyu, sembilan server lama lainnya pasti juga serupa. Selain itu, Shen Zhi Lingyu memiliki peringkat independen, poin pemain di server lama dan Shen Zhi Lingyu tidak saling terhubung. Lebih baik pemain tetap melanjutkan di server tempat mereka memulai. Karena pihak resmi telah menjelaskan, jika memiliki poin di server lama dan Shen Zhi Lingyu, hadiah akan diambil berdasarkan nilai tertinggi, sedangkan yang satunya tidak akan mendapatkan hadiah Natal.
Chen Guo saat ini jelas memilih untuk bermain di Shen Zhi Lingyu. Dia tidak berambisi masuk peringkat, hanya berharap bisa membunuh lebih banyak Pencuri Natal agar hadiah akhirnya lebih melimpah. Namun setelah satu jam aktivitas dimulai, Chen Guo hanya berhasil membunuh tiga Pencuri Natal dengan hasil yang menyedihkan.
Meski hanya tiga, hasilnya cukup menggiurkan. Pemain level maksimal yang membunuh pencuri lalu menukar paket hadiah dengan Sinterklas, EXP dari paket otomatis dikonversi menjadi uang game. Ditambah berbagai hadiah acak lainnya, hasil memburu tiga Pencuri Natal dalam satu jam ini jauh lebih menguntungkan daripada aktivitas biasa - inilah alasan mengapa event selalu menjadi rebutan pemain.
Tapi yang lebih memacu semangat pemain mungkin adalah Pengumuman Sistem.
Dalam Pengumuman Sistem, sesekali muncul pemberitahuan tentang hadiah yang didapat pemain dari paket hadiah.
Hadiah yang layak "naik TV" tentu tidak biasa: peralatan minimal kualitas ungu, material langka, map dungeon tersembunyi, scroll summoning BOSS, scroll atribut tambahan peralatan, scroll skill tambahan, bahkan buku skill...
Hadiah-hadiah ini semakin menggiurkan satu per satu, semuanya didapat secara acak dari paket hadiah Natal yang diberikan Santa setelah menangkap pencuri Natal. Terlepas dari seberapa kecil peluangnya, para pemain tetap rela berusaha keras.
Ada yang bersorak gembira, ada yang menangis histeris, ada yang pamer keberuntungan di World Channel, ada yang memaki sistem di channel global. Pemain boleh bertingkah semaunya, tapi tak ada yang rela berhenti mengikuti event ini.
Tiga pencuri Natal.
Melihat banyak pemain di World Channel yang mengeluh tak berhasil membunuh satu pun pencuri dalam satu jam, hasil Chen Guo sebenarnya cukup baik. Setidaknya jam ini tidak sia-sia. Tapi yang namanya perbandingan, selalu menyakitkan.
Dibanding yang menangis-nangis di World Channel, Chen Guo merasa beruntung. Tapi begitu membandingkan dengan dua orang di sampingnya, tangannya yang semula garuk-garuk keyboard ingin beralih garuk orang.
Tang Rou di sebelah kiri sudah membunuh 9 pencuri Natal dalam satu jam.
Ye Xiu di sebelah kanan lebih gila lagi, sudah membantai 14 pencuri Natal.
Bagaimana Chen Guo tidak ingin menangis? Jumlahnya bahkan tidak mencapai sisa dari Ye Xiu. Setiap berhasil membunuh pencuri, dia langsung lari ke Santa untuk minta paket hadiah dan membukanya dengan mata berbinar. Lihat mereka? Tas barang sudah penuh hadiah curian, tapi sepertinya baru akan menghadap Santa setelah tas benar-benar penuh.
Chen Guo frustasi! Mengisi tas sampai penuh? Bagi dia ini seperti mimpi di siang bolong!
Ye Xiu dan Tang Rou sama-sama fokus mencari Pencuri Natal, tidak terlalu mempedulikan perasaan Chen Guo yang terjepit di antara mereka dan hanya berhasil membunuh tiga Pencuri Natal dalam satu jam.
Selain memperhatikan pencarian pencuri, satu-satunya yang mereka pantau adalah daftar peringkat.
Daftar Pemburu Natal dibagi menjadi 50 halaman per interval level, setiap halaman menampilkan 20 peringkat. Artinya, hanya 1.000 pemain yang punya kesempatan masuk daftar ini.
Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah masuk daftar dalam satu jam pertama dengan peringkat impresif di posisi 261. Sementara Han Yanrou milik Tang Rou yang baru di peringkat 784 masih jauh tertinggal. Di antara mereka terlihat Fengshu Yanmu milik Su Mucheng di peringkat 319, lebih unggul dari Han Yanrou dan tidak terlalu jauh dari Jun Moxiao.
Perbedaan mencolok lain: Peringkat Jun Moxiao dan Fengshu Yanmu terus naik stabil, sedangkan peringkat Han Yanrou sudah mulai fluktuatif di sekitar 800. Jelas di level ini, efisiensi pemain lain sudah setara dengannya sehingga persaingan ketat. Ye Xiu dan Su Mucheng memang memiliki skill yang lebih unggul. Di Kota Dosa yang kompetisi antar pemainnya tidak terlalu sengit, penguasaan teknik menjadi faktor penentu.
Daftar peringkat dengan jelas menunjukkan perbedaan, tetapi bagi Tang Rou, daftar seperti ini justru semakin membangkitkan tekadnya untuk menang. Sejak namanya muncul di daftar, gadis ini seperti menemukan arah, semangatnya semakin membara. Setelah melesat cepat ke peringkat 800, ketika mulai mengalami stagnasi, hal ini malah membuatnya semakin agresif dan ganas saat berlari di Kota Dosa. Harus diakui Tang Rou juga tidak mudah - dalam satu jam ini ia telah membunuh 9 Pencuri Natal, tapi penduduk Kota Dosa yang terbunuh mencapai 18 orang. Pertempuran ini benar-benar menyita banyak waktunya.
Daftar Pemburu Natal level 31-35 ini terus-menerus mendapat perhatian dari ketiga orang ini, namun ada daftar Pemburu Natal lain yang sama sekali tidak mereka pedulikan.
Yakni daftar Pemburu Natal berbasis guild.
Daftar ini tidak membagi level, hanya melihat total poin semua pemain guild selama event, lalu membuat peringkat. Tidak diragukan lagi, guild dengan banyak pemain level tinggi lebih unggul di daftar ini, tapi ini memang mencerminkan kekuatan guild itu sendiri, sesuatu yang wajar.
Saat ini, di Daftar Pemburu Natal guild Area 10, peringkat pertama bukanlah salah satu dari Three Great Guilds: Zhong Cao Tang, Pavilion Blue River, atau Dominant Hero.
Yang memuncaki adalah Dinasti Jia!
Dinasti Jia menempati peringkat pertama di daftar guild Hunter dalam event Natal, unggul jauh dari pesaing. Zhong Cao Tang di peringkat kedua tertinggal jauh dalam poin, sementara Pavilion Blue River dan Dominant Hero di belakangnya bersaing ketat. Beberapa menit sebelumnya, Pavilion Blue River sempat menduduki posisi kedua sebelum disalip Zhong Cao Tang - persaingan ketiga guild ini terus berubah setiap saat.
Banyak guild besar yang kalah dalam kompetisi dungeon kini mendapat kesempatan menebus reputasi melalui event Natal. Namun kali ini, persaingan ini tampaknya tak melibatkan Ye Xiu dan timnya. Ye Xiu hanya melirik daftar peringkat sekilas sebelum mengabaikannya sama sekali.
