Selang Chen Guo berbicara beberapa patah kata, Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah dua kali melompat sambil menembak. Karakter tersebut menggambar busur sempurna di udara, mendarat stabil di titik yang ditargetkan.
"Bagaimana cara melompat ke atas menara lonceng ini?" Secara teori Chen Guo juga tahu, dia sudah mempelajari video Su Mucheng berkali-kali. Sekarang melihat operasional Ye Xiu yang teratur, ternyata persis sama dengan metode di video itu. Setiap pilihan titik pijakan sama dengan yang dia ketahui.
Perbedaannya hanya, saat Chen Guo melakukannya, dia selalu tidak bisa mendarat dengan akurat; sedangkan Ye Xiu setidaknya sudah berhasil dua kali sejauh ini.
Chen Guo mulai tegang lagi.
Dia sangat paham bahwa dalam lompatan ini, satu kesalahan saja akan membuat semua usaha sebelumnya sia-sia. Dirinya sendiri sudah gagal tak terhitung kali seperti ini.
"Guoguo lihat ke sini." Tang Rou menariknya tiba-tiba. Chen Guo menoleh dan melihat Han Yanrou Tang Rou juga sudah datang ke bawah menara lonceng, dengan kamera saat ini mengarah ke Jun Moxiao yang sedang melompati menara.
Melompat, menembak; melompat, menembak...
Pelankan!
Chen Guo ingin berkomentar, tapi takut mengganggu Ye Xiu sehingga tidak berani bersuara.
Jun Moxiao terus melompat ke atas hampir tanpa jeda, kecuali saat perlu berputar. Karakter ini seolah menempel di dinding batu menara lonceng dan meluncur ke atas, dalam sekejap sudah mencapai seperempat tinggi menara.
Chen Guo tegang sampai telapak tangannya berkeringat. Headset yang terjepit di kepalanya terasa sangat menekan. Setelah melepasnya, suara operasional dari sisi Ye Xiu justru terdengar lebih jelas.
Satu jeda, suara mouse dan keyboard, hanya dari ritme saja sudah terdengar sangat nyaman. Dikombinasikan dengan ritme ini, lompatan karakter terlihat seperti video yang sudah diberi musik latar, saling melengkapi.
Sekejap mata, lonceng menara sudah melompat setengah jalan, pencuri Natal yang mengejar Jun Moxiao juga sudah sampai di dasar menara. Apakah kemampuan memanjat tembok NPC ini hanya omong kosong? Tanpa bicara, langsung menempel di menara dan mulai mengejar ke atas.
Di jalan-jalan sekitar menara lonceng, semakin banyak pencuri Natal yang bermunculan. Jun Moxiao saat ini hanya bergerak ke atas, dalam map datar berarti sudah diam. 341 pencuri Natal akhirnya memiliki titik kumpul seragam, semakin banyak berkumpul di bawah menara, ramai dan berisik. Kemudian dengan tertib, mengelilingi menara ini baris demi baris mulai mengejar ke atas.
Dari pengamatan Chen Guo, lonceng menara yang dilompati Ye Xiu ini benar-benar tanpa jalan mundur. Jika dia melakukan kesalahan dan jatuh, langsung akan tenggelam dalam lautan pencuri Natal, air liur satu orang saja cukup untuk membunuhnya.
Film misteri berubah menjadi horor di titik ini, jantung Chen Guo serasa mau keluar tenggorokan, hampir tidak berani melihat.
Naik, naik!
Posisi Jun Moxiao terus meningkat tanpa keraguan atau kesalahan. Beberapa titik sulit dalam ingatan Chen Guo, semua terlompati semudah berjalan di tanah datar.
"Dan di saat-saat terakhir, ketika puncak hampir tercapai, Chen Guo tiba-tiba menjerit: 'Ah!'"
Di layar, lompatan dan tembakan tetap menggunakan gaya khas Jun Moxiao, tapi kali ini karakternya gagal mencapai puncak menara lonceng dengan selisih tipis!
Dalam sekejap, Chen Guo teringat: titik terakhir ini membutuhkan kekuatan rekoil senjata dan Beban berat karakter yang lebih tinggi. Ye Xiu yang terburu-buru melompat tanpa persiapan mungkin tidak memperhitungkan ini!
Chen Guo menyaksikan Jun Moxiek mulai terjatuh setelah gagal mencapai puncak. Saat dia menyesal lupa mengingatkan, deretan suara 'pak pak pak' terdengar dari operasional kilat Ye Xiu. Senjata di tangan Jun Moxiao tiba-tiba terkembang.
"Apa? Parasut?" gumam Chen Guo bingung. Perubahan Qianji San terus berlanjut: permukaan payung menyusup ke rangka, delapan tulang payung menyatu berpasangan, lalu mulai berputar kencang.
"Sial, yang benar saja!!" Chen Guo berseru. Kali ini dia mengenali Skill Mechanic: Mechanical Rotor dari kelas Mechanic.
Sementara itu, jatuhnya Jun Moxiao langsung terhenti, bergoyang-goyang di udara sebentar sebelum tiba-tiba melesat ke atas dan melayang ke depan. Diikuti operasional lain dari Ye Xiu, Qianji San kembali ke bentuk biasa, mendaratkan Jun Moxiao dengan stabil di puncak menara lonceng.
"Barangmu ini bahkan punya fungsi kotak mekanis juga!!" Chen Guo berkata dengan mata terbelalak.
Kotak Mekanis merupakan peralatan khusus Mecha Specialist. Meskipun Mecha Specialist termasuk dalam klasifikasi Penembak, faktanya sebagian besar skillnya sama sekali tidak menggunakan senjata api melainkan peralatan ekstensi aneh bernama Kotak Mekanis ini.
Kotak Mekanis tidak menempati slot peralatan normal, melainkan disimpan di inventory, lebih mirip sebuah prop. Tidak memiliki atribut seperti daya serang, tapi memberikan peningkatan level skill atau atribut lain. Senjata penembak biasa tidak pernah memiliki tambahan skill Mecha Specialist.
Bagi Mecha Specialist, memegang senjata api sambil membawa Kotak Mekanis di pinggang barulah dianggap memiliki sistem senjata lengkap - inilah keunikan kelas ini.
Meskipun skill Rotor Mekanis bisa digunakan semua subkelas Penembak di bawah level 20, skill ini tidak bisa diaktifkan tanpa Kotak Mekanis.
"Atau mungkin di inventorymu ada Kotak Mekanis?" Chen Guo terus mendesak penasaran.
"Tidak perlu, sudah ada fungsi kotak mekanis bawaan." Ye Xiu menjawab.
"Sial, senjata monster apa ini!" Chen Guo kehabisan kata-kata.
Ye Xiu hanya tersenyum tanpa bicara, kamera karakter berputar.
"Wah, ada orang!" Chen Guo berteriak lagi. Keberadaan orang di puncak menara lonceng ini membuatnya kaget, tapi setelah melihat nama karakter lawan, Fengshu Yanmu, dia pun menyadari itu adalah salah satu rekan yang sebelumnya membantu Tang Rou.
"Dia juga bisa melompat ke sini..." gumam Chen Guo dengan rasa iri. Karakter perempuan ini juga menggunakan kelas Artillery God, dan sering bersama Ye Xiu dan Tang Rou. Chen Guo tak bisa menghindari membandingkan kemampuan Artillery God-nya sendiri. Dari kemampuan operasional terbang meriam saja, dia sudah kalah telak.
"Aduh, tidak perlu sebanyak ini!!" Chen Guo bergumam pelan. Ye Xiu yang memakai headset tidak mendengar, sedang berbicara dengan Su Mucheng dalam game. Melalui jendela transaksi dengan karakter Fengshu Yanmu milik Su Mucheng, dia menerima banyak potion MP sampai beban berat karakternya penuh.
"Untuk berjaga-jaga!" kata Su Mucheng.
"Beban seberat ini benar-benar tidak nyaman," kata Ye Xiu.
"Lagi pula sekarang tidak perlu bergerak cepat," jawab Su Mucheng.
“Belum tentu!” Ye Xiu mengendalikan Jun Moxiao berjalan ke tepi Menara Lonceng sambil melihat ke bawah. Ketinggian menara membuat pencuri Natal di bawah terlihat seperti semut yang berkerumun di sekeliling menara dan merayap naik.
Di bawah menara, Tang Rou mengangkat kamera namun puncak menara tetap kabur tertutpu kabut. Hanya ketika kilat menyambar, sesosok bayangan dapat terlihat sesaat di atas.
Keunggulan Tang Rou mencapai menara lebih dulu karena posisinya di sebelah Ye Xiu. Pemain guild lain yang kesulitan mencari Jun Moxiao akhirnya terlambat sampai. Yang lebih cepat masih sempat menyaksikan kegagahan Jun Moxiao melompat ke puncak menara lonceng.
"Ini... terjebak dalam situasi sulit?" Lan He berkata pada Xi Zhou dengan nada pasrah setelah menerima kabar tersebut.
Xi Zhou pun terdiam sejenak.
Mereka telah memprediksi pencuri Natal ini akan dihabisi oleh Jun Moxiao yang menguasai posisi tinggi. Sementara pemain guild lain yang tak tahu identitas asli Jun Moxiao masih terkejut dengan aksinya melompat ke puncak menara.
Namun keterkejutan ini justru membuat mereka lebih terpesona daripada frustasi, karena menyaksikan gerakan tak terduga yang spektakuler.
Chen Yehui saat ini sangat menyesal. Ia tahu Jun Moxiao adalah Ye Qiu, kemampuan melompat ke puncak menara lonceng seharusnya tidak mengherankan baginya. Tapi jika memang tidak mengherankan, mengapa sebelumnya tidak terpikirkan? Dia hanya mengira Ye Qiu ingin menjengkelkan mereka dengan memaksa pemain guild membunuh pencuri Natal, lalu memilih diam. Namun dia lupa Ye Qiu juga sudah menyiapkan rencadana cadangan untuk antisipasi kelambanan mereka. Andai saja menyadari hal ini lebih awal, dengan memanfaatkan topografi Menara Lonceng, metode ini sebenarnya bisa ditebak oleh Chen Yehui.
Namun sekarang, semuanya sudah terlambat.
Ketika Chen Yehui tiba di Menara Lonceng, dia terpaku bersama semua pemain yang hadir. Jumlah pencuri Natal yang berkumpul di sini tak terhitung banyaknya. Saat sebelumnya berlarian di seluruh kota belum terasa jelas, sekarang terkonsentrasi di satu tempat, daya visualnya benar-benar luar biasa.
Semua pencuri Natal bagaikan tidak bisa melihat - mengabaikan banyaknya pemain di belakang mereka, mereka terus berduyun-duyun mendobrak masuk ke Menara Lonceng seperti menyembah kuil dewa. Yang paling gesit sudah memanjat separuh lebih, sementara para pemain? Hanya bisa terpaku menatap bodoh.
Chen Yehui memutar kamera melihat sekeliling: ada Che Qianzi, Lan He, Night Frost Pond, Gu Yin, Bei Dengdan, Yanyu Cangcang...
Para ketua guild terkemuka di Area 10 yang biasanya angkuh, kini berkumpul bersama seperti orang bodoh, menatap ke atas... menatap sosok yang berada di ketinggian yang hanya terlihat saat kilat menyambar.
Barisan depan pencuri Natal hampir mencapai puncak menara. Kilat tiba-tiba menyambar, memperjelas pandangan. Di puncak menara jam, bukan satu melainkan dua sosok berdiri. Bersamaan dengan kilatan itu, semburan api keluar dari laras senjata kedua sosok tersebut.
Ledakan api menghantam dinding batu menara jam, jeritan menyayat hati terdengar jelas oleh semua. Pencuri Natal yang terkena ledakan terlempar ke udara - apa yang bisa diraih di langit? Akhirnya mereka terjatuh kepala di bawah.
Ini semua poin! Ini semua hadiah! Para pemain merasakan sakit hati yang luar biasa.
