"Chen Yehui" sedang merencanakan cara memanfaatkan momen ini untuk menggerakkan berbagai , tiba-tiba menerima kabar baru: Pencuri Natal milik pemain diculik oleh , kedua pihak diduga telah .
"?" Chen Yehui tertegun sejenak. dan saat ini sedang terpuruk di , perkembangannya sangat tidak memuaskan. Mungkin inilah alasan kedua pihak langsung tergesa-gesa bekerja sama dengan begitu melihat ada celah, sungguh !
Chen Yehui merasakan bahwa kali ini tidak hanya bisa membersihkan , tapi juga bisa menekan dua saingan sekaligus.
Chen Yehui sudah membuka , bersiap mengirim pesan ke lain, tiba-tiba pesan baru datang lagi. Isinya mirip dengan dua pesan sebelumnya, hanya nama diganti menjadi .
"Hmm? juga ingin ikut ramai?" Gumam Chen Yehui sementara pesan serupa sudah berdatangan, dari sisi lain mencerminkan efisiensi dalam mengumpulkan monster.
, 361, , , , Huang Feng, ...
Nama-nama muncul satu per satu dalam pesan, akhirnya Chen Yehui terpana.
Sasaran empuk? ?
Chen Yehui menyadari dirinya salah sasaran. Saat ini, Dinasti Jia-lah yang benar-benar terisolasi. Sebagai ketua, Chen Yehui tentu tahu pasti bahwa guild mereka sama sekali tidak terlibat dalam aktivitas ini.
Pesan-pesan baru terus berdatangan, beberapa berisi repetisi karena anggota guild yang dikirim tidak tahu bahwa laporan mereka sudah diteruskan ke ketua oleh orang lain.
Hampir tak butuh waktu lama, Chen Yehui sudah berhasil mengidentifikasi berapa banyak guild yang saat ini berkolaborasi dengan Jun Moxiao.
12 guild.
Meski tidak semuanya, jumlah ini sudah mendekati. Three Great Guilds tak ada yang lolos, sementara guild-guild berpengaruh lainnya ikut serta. Banyak dari guild-guild ini sebelumnya pernah berburu Jun Moxiko bersama Dinasti Jia, namun kini demi keuntungan, tanpa ragu langsung berkooperasi dengannya.
Chen Yehui tidak punya pemikiran demikian karena dia tahu identitas Jun Moxiao dan hubungan tidak harmonis antara Ye Qiu dengan Jia Shi. Orang yang tidak tahu mungkin mengira Dinasti Jia akan mendapat perlindungan dari Ye Qiu Shen, tapi pihak dalam seperti Chen Yehui bahkan tidak pernah terpikir untuk bekerja sama dengan Ye Qiu.
Setelah menghitung 12 guild tersebut, Chen Yehui menyadari satu-satunya guild tersisa yang masih punya kekuatan adalah Serikat Samsara.
Gu Yin dari Samsara, karena terlalu banyak emosi pribadi terhadap Jun Moxiao, menolak untuk melakukan pendekatan. Saat ini dia merasakan dinginnya pengasingan yang sama seperti Chen Yehui.
Mereka tidak punya akal lagi, juga tidak berdaya. Menghadapi persatuan dua belas guild, cara apa lagi yang bisa mereka lakukan untuk menghentikan ini?
Pencuri Natal di Kota Dosa berkumpul dengan sangat cepat di belakang Jun Moxiao. Hanya gelombang pertama, lebih dari 90 pemain yang keluar kembali sambil membawa setidaknya satu Pencuri Natal, beberapa bahkan membawa lebih dari satu.
Setengah jam! Hanya setengah jam, jumlah Pencuri Natal yang terkumpul di belakang Jun Moxiao mencapai 415 ekor, jauh melampaui jumlah yang dikumpulkannya selama 8 jam sendirian. Saat ini, sumber daya Pencuri Natal di Kota Dosa langsung mengalami kekurangan. Bisa dikatakan, selain tim 99 orang ini, pemain lain harus mencari ke banyak tempat hanya untuk menemukan satu Pencuri Natal.
Tim 99 orang ini sekarang serempak menyerbu Menara Jam Kota Dosa.
Tanpa berhenti, Ye Xiu langsung memerintahkan Jun Moxiao untuk mulai memanjat. Pencuri Natal berkerumun di belakangnya, tapi kali ini, sebelum Jun Moxiao mencapai puncak, banyak pemain di sekitar menara sudah mulai menyerang.
Pencuri Natal mengabaikan serangan itu, seolah-olah damage tersebut tidak berpengaruh. Mereka tetap nekad menyerbu ke dasar menara dan mulai memanjat.
Karena pemain yang menyerang mereka bukan anggota tim 99 orang ini, Pencuri Natal tentu sama sekali tidak menghiraukan mereka.
Dan para pemain ini tentu adalah anggota yang dikirim oleh 12 guild. Serangan mereka bisa memberikan damage pada Pencuri Natal, namun tidak mungkin merebut aggro. Meskipun pada akhirnya mereka tidak mendapatkan keuntungan sedikitpun. Namun sebagai ahli yang dibina oleh guild klub, status mereka semi-profesional. Setiap guild memiliki sistem reward masing-masing, dan dalam situasi seperti ini mereka harus patuh pada peraturan guild.
Bagaimana pun dipukul tidak akan OT (Over Taunt)!
Ini mungkin mimpi terbesar setiap DPS, dan berkat mekanisme aggro khusus Pencuri Natal, para pemain ini benar-benar menikmati kesenangan tersebut.
Di bawah serangan seperti ini, Pencuri Natal mulai bertumbangan satu per satu, hadiah curian berkilauan berserakan di tanah. Para pemain dalam tim besar meneteskan air liur di sekelilingnya, tapi belum berani mengambil. Saat ini, mayoritas yang menyerang Pencuri Natal adalah kelas seperti Elementalist dan Soulblade yang memiliki banyak skill area damage. Area serangan mereka melingkari dasar menara lonceng, sehingga hadiah curian pun jatuh di zona tersebut.
Pemain dalam tim besar tidak bisa bergabung ke dalam tim dengan para DPS ini. Jika nekat menerobos, mereka mungkin ikut tumbang seperti Pencuri Natal. Jadi mereka hanya bisa menahan diri sambil menghitung waktu, menunggu serangan berhenti untuk berebut mengambil hadiah.
Dengan serangan seintens ini, efisiensinya sudah pasti sangat tinggi. Hanya segelintir yang berhasil menerobos garis api dan memanjat menara untuk mengejar Jun Moxiao.
Para pemain yang berhasil mencapai puncak menara, tentu saja dengan kejam dijatuhkan oleh Ye Xiu. Jatuh dari menara, akhirnya hanya berubah menjadi mayat. Kali ini, tumpukan mayat terbentuk dengan efisiensi yang tak terbayangkan dibandingkan saat Ye Xiu dan Su Mucheng melakukannya. Hanya beberapa saat, dasar menara sudah sepenuhnya terkubur dalam tumpukan mayat. Penyegaran mayat jauh lebih cepat daripada penyegaran barang yang dijatuhkan, jadi pemain tidak perlu khawatir hadiah curian yang terkubur mayat akan ikut tersegarkan.
Melihat pemandangan spektakuler ini, Lan He nyaris terdiam. Tiba-tiba ia teringat momen pertama kali menjalani dungeon bersama Jun Moxiao.
"Gelombang Tunggal! Ini lagi-lagi Gelombang Tunggal!" gumam Lan He.
Sama seperti strategi Gelombang Tunggal yang mereka gunakan saat mencatat rekor di Hutan Embun Beku dulu, kali ini kunci utamanya tetap Jun Moxiao sebagai MT super kuat. Entah menggunakan teknik memanjat tembok atau melompat dari menara, kemampuan mengumpulkan aggro dari 415 monster kecil ini sama sekali tak terbayangkan bagi orang biasa.
Meski skala kali ini lebih megah, tingkat keterkejutan Lan He justru tak sebesar saat pertama kali masuk Hutan Embun Beku. Bagaimanapun, sekarang dia sudah tahu identitas Jun Moxiao yang sebenarnya.
Ye Qiu, Shen yang levelnya melampaui mereka berapa langit tak terkira, tentu mampu melakukan hal-hal yang tak bisa mereka imajinasikan.
Hanya dalam beberapa menit, pencuri Natal yang masih hidup di dasar menara sudah hampir habis. Para pemain dari berbagai tim akhirnya tidak bisa menahan diri dan berdesakan masuk. Tim output dari para ketua guild juga menghentikan serangan untuk menghindari friendly fire. Sisa kecil terakhir ini diserahkan kepada para pemain untuk membersihkan sendiri.
Di puncak menara, Jun Moxiao yang sejak tadi menembak dari bawah, melayang turun dengan anggun.
Kedatangan Shen ke tanah membuat para pemain secara spontan membuka jalan.
Dua belas guild membiarkan mereka berebut hadiah sendiri, namun Ye Xiu dan dua rekannya telah membuat perjanjian sebelumnya untuk mendapatkan jaminan keuntungan stabil. Bagaimanapun, menggunakan metode perebutan liar tentu tidak adil bagi mereka yang hanya berjumlah tiga orang. Karena strategi ini mustahil dilakukan tanpa Ye Xiu, dia berhak mendapat perlakuan khusus yang disetujui semua guild tanpa protes.
415 pencuri Natal dengan 415 hadiah curian, sesuai perjanjian awal dibagi rata menjadi 13 bagian. Ye Xiu dan dua rekannya mendapat satu bagian. Dalam gelombang ini, sekitar 31-32 hadiah dibagi tiga oleh mereka. Sisanya direbut oleh 96 pemain guild dalam keributan, rata-rata masing-masing mendapat 3-4 hadiah.
Setelah gelombang ini berakhir, pencuri Natal akan muncul kembali. 99 tim segera bergerak lagi, sementara tim yang bertanggung jawab untuk output malah menetap di sekitar Menara Jam tanpa pergi.
Lebih banyak pemain yang punya ide kreatif, menyarankan Jun Moxiao juga tidak perlu meninggalkan Menara Jam, cukup menunggu di sini, mereka akan memancing monster kembali untuk di-wipeout. Ye Xiu langsung menggelengkan kepala setelah mendengar saran ini, dia memang bukan dewa, untuk mempertahankan aggro dari begitu banyak monster, pasti harus memanfaatkan medan tempur sambil bergerak. Terkungkung di satu tempat mengontrol ratusan monster? Itu terlalu tidak realistis.
Tapi gelombang kedua memang lebih efisien dari putaran sebelumnya, para pemain yang keluar kali ini umumnya langsung membawa kembali dua-tiga Pencuri Natal.
Membunuh dua-tiga sekaligus memang agak sulit bagi para ahli ini, tapi sekedar membawa lari, tidak hanya dua-tiga, bahkan empat-lima pun tidak masalah besar bagi mereka.
Jadi kali ini mengumpulkan lebih dari 400 Pencuri Natal, hingga membunuh dan mengumpulkan semua hadiah, seluruh proses tidak sampai setengah jam.
Para pemain bersukacita, mendapatkan poin dan hadiah dengan sangat mudah! Yang lebih menyenangkan, anggota dari 12 guild ini juga mulai meroket di daftar peringkat Pemburu Natal, sementara nama guild seperti Dinasti Jia, pertambahan poinnya jelas-jelas sudah melambat.
Ini tentu membuat para guild senang.
Awalnya mengira event sistem kali ini tidak mungkin bersaing dengan Dinasti Jia, namun siapa sangka dengan kehadiran Jun Moxiao, segalanya berubah. Tidak hanya daftar peringkat level 31-35, tapi juga di daftar peringkat guild berbasis serikat, poin dua belas guild besar mulai terus mendekati Dinasti Jia yang awalnya unggul mutlak.
Dinasti Jia dan Serikat Samsara saat ini sama-sama berada dalam situasi yang sangat menyebalkan.
Mereka sekarang seperti orang yang jongkok di tanah mengais remah-remah. Hanya ketika Jun Moxiao dan guild-guild itu sudah kenyang, tak sengaja menjatuhkan beberapa remah roti, barulah mereka mendapat kesempatan untuk menyantapnya.
Bahkan remah roti ini pun harus direbut dengan kasar!
Kedua belas guild itu masing-masing mengirim 8 tim, menyisihkan beberapa anggota untuk output, masih ada sisa personel! Orang-orang ini tetap berkeliaran di Kota Dosa merebut remah roti, membuat Dinasti Jia dan Samsara geram setengah mati.
Remah-remah pun tak dilepaskan, apa masih ada keadilan di dunia ini?
