Sejak awal, Qianji San hanya memiliki daya serang setara senjata Perak murni tanpa properti tambahan, bagaikan peralatan polos biasa. Bahkan hadiah misi sistem untuk pemain berupa peralatan hijau pun sering memiliki properti tambahan seperti +Kekuatan atau +Kecerdasan. Namun Qianji San? Sama sekali tidak.
Namun di level 35, Qianji San akhirnya mendapatkan properti tambahan untuk pertama kalinya.
Delapan Duri Ekor Kalajengking Merah dan delapan Jarum Beracun Merah berhasil menciptakan efek pendarahan dan keracunan. Yang lebih mengerikan adalah persentase 8% ini. Bandingkan dengan tombak api level 40 yang hanya memiliki 3% kemungkinan efek terbakar, terlihat jelas betapa superiornya Qianji San dalam hal persentase efek status.
Setelah memastikan semua atribut sesuai dengan prediksi, Ye Xiu baru bisa tenang. Senjata buatan sendiri ditentukan oleh setiap detail. Jika penempatan delapan Jarum Beracun Merah tidak seragam, atau susunan kait delapan Duri Ekor Kalajengking berbeda dari susunan bertingkat saat ini, hasil akhirnya mungkin akan memiliki atribut serangan dan properti tambahan yang berbeda. Hasil saat ini merupakan kondisi optimal yang dicapai melalui percobaan praktek berulang kali.
Modus tombak dalam kondisi normal, Ye Xiu langsung mengetuk keyboard. Jun Moxiao menggoyangkan pergelangan tangannya, tulang payung yang terbalik membawa kain payung kembali ke posisi semula. Tidak dilipat, tapi membentuk bentuk payung yang paling umum. Namun bagi Qianji San, bentuk ini justru didefinisikan sebagai modus perisai.
Bentuk Perisai level 35 yang dibuat dari 40 benang ulat pasir tetap tidak memiliki atribut tambahan. Namun atribut dasar seperti penguatan pertahanan dan penyerapan damage telah mencapai nilai yang semestinya. Tapi bagi Qianji San, modus perisai hanya bisa digunakan sebagai penyelamat darurat di saat genting. Semakin tinggi level, daya tahan Qianji San yang tetap ini semakin tidak memadai untuk modus perisai. Jika tidak dihitung dengan cermat, sedikit kecerobohan bisa membuat Qianji San hancur dalam modus perisai.
Modus tombak dan perisai berhasil diselesaikan, namun bagian lain seperti tulang payung, pegangan, pedang dalam pegangan, ujung payung, dan komponen lainnya tidak bisa berevolusi karena kekurangan material.
Meski melalui berbagai cara Ye Xiu telah mengumpulkan banyak material, kebutuhan selanjutnya selain Pedang Gila Bayangan Merah (senjata oranye level 35 dari Jurang Satu Garisan), material lainnya harus diperoleh dari area Hutan Api.
Dungeon Hutan Api membutuhkan level 34-36. Tepat sebelum acara Natal, para pemain level tertinggi di guild-guild besar baru mencapai level 34 dan mulai berjuang di dungeon Hutan Api. Material dari Hutan Api di Server 10 masih sangat langka. Saat ini, mengumpulkannya benar-benar merupakan hal yang mustahil.
Ye Xiu sangat paham hal ini, jadi tidak terburu-buru mencari bahan-bahan tersebut. Adapun Pedang Gila Bayangan Merah, senjata oranye ini telah dua kali diminta Ye Xiu dari Dominant Hero. Pertama dengan alasan tidak akan mencatat rekor, akhirnya tidak ada kelanjutan; kedua melalui taruhan dengan Zhang Xinjie, juga menyebut senjata oranye ini. Sayangnya Dominant Hero saat itu beralasan tidak memilikinya, lalu menggantinya dengan material lain.
Entah Dominant Hero benar-benar tidak punya atau berpura-pura, Ye Xiu tidak tahu pasti, tapi bisa dilihat bahwa produksi senjata oranye memang sangat langka.
"Pedang ini bisa dicoba untuk dibeli." Pikir Ye Xiu, lalu segera memposting iklan pembelian Pedang Gila Bayangan Merah di World Channel.
Dunia game begitu luas, Jurang Satu Garisan juga sudah dijelajahi pemain cukup lama. Meski senjata oranye memiliki tingkat drop lebih rendah dibanding bahan langka. Masalahnya adalah saat ini belum banyak yang mencatat rekor di dungeon Hutan Api, sementara pedang oranye ini, setelah banyak pemain berjuang di Jurang Satu Garisan selama berhari-hari, Ye Xiu yakin pasti sudah ada beberapa yang dihasilkan.
Benar saja, meski pagi hari dengan pemain tidak terlalu ramai, beberapa permintaan pertemanan segera masuk melalui sistem. Ye Xiu menerima semuanya dan menanyakan. Hasilnya dari lima orang, satu salah dengar, mengira pembeli sebagai penjual, tiba-tiba berubah menjadi kompetitornya.
Ye Xiu mengabaikannya, lalu bertanya kepada keempat orang tersebut.
Berapa nilai Pedang Gila Bayangan Merah, Ye Xiu tentu sudah tahu. Dia hanya berharap tidak bertemu dengan tipe pemula yang keras kepala dan selalu menganggap dirinya ditipu. Akan sangat merepotkan jika mereka bersikeras mematok harga tinggi untuk tawar-menawar. Meskipun Ye Xiu bersedia mengorbankan segalanya untuk membuat Qianji San, bukan berarti dia akan senang menjadi pihak yang dirugikan.
Dari empat orang sisanya, satu hanya bertanya-tanya tentang harga tanpa memberi konfirmasi kepemilikan barang lalu menghilang. Dua lainnya langsung meminta Ye Xiu mengajukan harga. Ye Xiu menawarkan harga wajar yang menguntungkan kedua belah pihak, namun satu langsung membalas "dadah" seolah bertemu penipu lalu kabur. Yang lain terdiam setelah mendengar penawaran, sepertinya sedang mempertimbangkan. Sisanya justru mengajukan harga pertama kali ke Ye Xiu, meskipun harganya sedikit lebih tinggi dari harga wajar. Hal ini wajar, baik karena perbedaan penilaian maupun memberi ruang tawar-menawar, penjual biasanya memang sengaja meninggikan harga.
Ye Xiu tidak buru-buru merespons, menunggu pemain yang belum memberi tanggapan atas tawarannya.
Pemain itu benar-benar sedang mempertimbangkan, beberapa saat kemudian membalas: "Agak rendah ya!"
Ye Xiu langsung menaikkan sedikit harga wajarnya, sekaligus menurunkan harga penawaran pihak lain, lalu mengirimkan kedua penawaran tersebut.
Pemain yang mengajukan penawaran mulai mempertahankan harga dengan kata-kata meyakinkan, sementara pihak yang menerima kenaikan harga setelah beberapa saat ragu-ragu akhirnya menyetujui tawaran.
Ye Xiu segera mengatur tempat pertemuan. Sementara orang ini masih mengirim pesan keempatnya yang panjang lebar, Ye Xiu membalas dengan "Maaf, sudah diterima". Pesan dari orang itu berhenti, tidak ada kabar lagi, apakah ada penyesalan di hatinya? Tak ada yang tahu.
Membeli pedang butuh uang tunai, Ye Xiu memang tidak punya banyak koin emas. Tapi dia punya banyak material. Dia menghubungi pemain ini untuk menawar, bertanya apakah bisa mengganti harga dengan material. Jika ini pemula baru, pasti tidak mungkin. Pemula baru tidak tahu nilai bahan langka. Tapi pemain ini tampaknya cukup paham, setelah tawar-menawar dengan Ye Xiu beberapa kali, akhirnya menerima skema harga material yang diajukan Ye Xiu dengan cukup legowo.
Mereka langsung membawa barang masing-masing dan bertemu di lokasi yang disepakati. Setelah membuka jendela transaksi, memeriksa barang dagangan, lalu mengkonfirmasi, transaksi selesai. Seperti ribuan transaksi yang terjadi setiap hari di game, berakhir dengan biasa saja.
Saling mengucapkan selamat tinggal, keduanya sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Ye Xiu langsung masuk ke Editor peralatan. Pembuatan pedang tengah dalam sistem Qianji San relatif sederhana, hanya perlu membentuk material menjadi bentuk yang sesuai. Tentu saja, pada awal penelitian, ini melalui percobaan berkali-kali. Beberapa material tidak bisa dibentuk, beberapa bisa dibentuk tapi tidak sesuai fase level...
Ye Xiu saat ini sangat yakin bahwa setiap material yang dikumpulkan sebenarnya telah melalui percobaan dan kegagalan yang tak terhitung jumlahnya sebelum akhirnya dipilih. Hingga akhirnya, setelah menemukan pola di balik semua ini dan melihat kembali material-material tersebut, semuanya menjadi jelas. Mencapai tahap ini pasti merupakan akumulasi dari kegagalan yang tak terbatas.
Sambil merenungkan semua ini, Ye Xiu telah menyelesaikan pembentukan Pedang Gila Bayangan Merah. Ia mencabut pedang tua dari gagangnya dan memasukkan yang baru, lalu menyimpan editannya.
Kembali ke game, saat mencabut pedang dari gagang Qianji San, senjata tersebut kini menampilkan status "Bentuk Pedang". Pedang Gila Bayangan Merah yang telah dimodifikasi hanya mempertahankan bilah merahnya, sementara bagian lainnya sudah berubah total.
Qianji San (Bentuk Pedang), Level 35.
Berat 2.3 kilogram, Daya tahan 23, kecepatan serangan 5.
Serangan fisik 390, Serangan sihir 440.
Selain itu, tambahan 2% tingkat kritikal yang awalnya dimiliki Pedang Gila Bayangan Merah tetap bertahan meski telah diubah bentuk. Akhirnya, Bentuk Pedang Qianji San juga memiliki atribut tambahan.
Setelah menyelesaikan bentuk ini, Ye Xiu hanya bisa menunggu pemain Area 10 membabat habis dungeon Hutan Api selama beberapa hari. Dia harus menunggu sampai semua orang mendapatkan hasil rampasan sebelum bisa menjual atau metode lain untuk untung. Mustahil mengandalkansendiri untuk ini.
Jun Moxiao meninggalkan Kota Kongji dan menuju ke Kota Dosa. Ye Xiu mengirim pesan ke Tang Rou menanyakan apakah ingin bersama.
Sebenarnya, dengan kemampuan Ye Xiu, bukan hanya dungeon level 37-39 ini, bahkan dungeon 5 orang level 70 pun bisa ia selesaikan solo. Tapi solo play tidak akan pernah memunculkan hidden boss. Mempertimbangkan hal ini, Ye Xiu lebih memilih untuk tidak bermain sendirian.
Tang Rou sedang mengerjakan beberapa misi sesuai panduan. Karakter Han Yanrou yang langsung naik dari level 31 ke 38 ini memiliki banyak misi yang harus diselesaikan, termasuk misi-misi wajib yang memberikan reward poin atribut atau buku skill. Tang Rou sedang membersihkan misi-misi tersebut secara bertahap sesuai panduan. Mendengar panggilan Ye Xiu, ia langsung meninggalkan misinya dan segera menyusul ke City of Sin untuk bergabung.
Keduanya bertemu di City of Sin dan membentuk tim.
"Cuma kita berdua?" Tang Rou melihat sekeliling, tidak menemukan orang lain.
"Masih mau ajak siapa lagi?" Ye Xiu menghela nafas. Dari teman-teman dekatnya, selain Su Mucheng, tidak ada yang sudah mencapai level untuk City of Sin.
"Kalau begitu mari kita mulai!" kata Tang Rou. Pertanyaan "Cuma kita berdua?" sama sekali bukan keraguan tentang kemampuan duo, tapi lebih ke efisiensi memulai segera.
Dungeon City of Sin terletak di sebuah penjara bawah tanah di kota tersebut.
Di Kota Dosa, semua narapidana ditahan atas nama kejahatan, bisa dibayangkan betapa kejamnya mereka. Penjara ini juga tidak memiliki aturan, para tahanan bebas bergerak. Tentu saja jika kamu memahami latar belakang melalui misi cerita, ada penjelasan logis: para narapidana memberontak dan membunuh penjaga, sehingga para pemain perkasa perlu membentuk tim untuk menumpas para buronan paling berbahaya ini.
Ye Xiu yang sudah mengetahui alur cerita sepuluh tahun lalu, dan Tang Rou yang pusing melihat teks misi yang panjang, sama sekali tidak tertarik memahami ini. Keduanya tiba di pintu dungeon dan langsung masuk. Tujuan mereka hanya satu: membunuh!
