Jika sampai kacau hanya karena serangan mendadak seperti ini, para anggota Tim Dua tidak pantas disebut All-Stars. Meski Silver Light Blade Huang Shaotian datang tiba-tiba, reaksi para pemain Tim Dua sama sekali tidak lambat. Deng Fusheng - wakil kapten Micro Grass - menggerakkan knight Du Huo maju, mengangkat perisai untuk menghadang dengan skill knight: shield counter.
Shield counter memiliki mekanisme skill yang dipaksa oleh sistem. Serangan yang bertabrakan dengan shield counter akan memantulkan damage dan efek serangan kembali ke penyerang dengan proporsi tertentu, membuatnya menjadi skill pertahanan yang sangat overpower.
Meski Silver Light Blade datang dari atas, saat bertemu shield counter mustahil terus menukik. Gempuran pantulan justru akan menimbulkan efek pengambangan. Huang Shaotian yang berpengalaman tentu paham ini. Dengan cepat ia membatalkan skill di udara, mengganti dengan Phoenix Slash yang melesat melewati Du Huo.
Dalam waktu singkat di udara, Huang Shaotian berhasil melakukan rangkaian operasional kompleks ini. Penonton Glory di lokasi langsung paham ini bukanlah hal yang bisa dilakukan orang biasa, sehingga tepuk tangan pun bergemuruh.
Deng Fusheng sudah tidak mungkin lagi menggunakan shield counter untuk menangkis serangan Luofeng Zhan. Mengubah arah dan posisi saat ini sama seperti menggunakan skill sekali lagi, namun shield counter masih dalam cooldown, mana mungkin bisa digunakan untuk kedua kalinya?
Tapi anggota tim dua bukan hanya dia. Di sampingnya, Wang Buliuxing milik Wang Jiexi yang mengenakan jubah panjang hitam khas mage dengan topi penyihir besar, melakukan backstep kecil ke samping lalu mengayunkan lengannya - sebuah jubah malam (Dark Cloak) menyambar ke arah Troubling Rain yang sedang menebaskan Luofeng Zhan.
Dark Cloak termasuk skill grab dengan yang sangat kuat. Wang Jiexi berani menggunakan skill ini untuk menghadapi Luofeng Zhan milik Troubling Rain karena yakin bisa menghancurkan serangan tersebut.
Tiba-tiba suara tembakan terdengar. Yiqian Chuanyun milik Zhou Zekai melesat keluar sambil terus menembak. Meski bergerak dengan kecepatan tinggi, setiap pelurunya mengincar Wang Buliuxing. Jika Wang Jiexi nekat melanjutkan Dark Cloak, pasti akan menerima kerusakan berat dari Zhou Zekai.
Dengan sigap Wang Jiexi membatalkan Dark Cloak dan melakukan backstep, sementara Deng Fusheng dengan Du Huo melakukan posisi tukar tepat waktu. Perisai Du Huo menahan tembakan bertubi dari Zhou Zekai. Serangan Luofeng Zhan Huang Shaotian akhirnya tidak terhalang, namun sayangnya target di posisi tersebut sudah menghilang - serangan itu akhirnya meleset.
Li Xuan dan Wu Yu Ce juga tidak diam, satu membuka Formasi Es, satu membuka Formasi Api, kombinasi dual Ghostblade dengan elemen es dan api langsung menyergap Troubling Rain yang baru mendarat.
Sekalipun Huang Shaotian punya kemampuan luar biasa, skill yang sudah menciptakan barrier di area sekeliling ini benar-benar mustahil dihindarinya.
Tim Void yang mengandalkan karakter Ghostblade sebagai andalan, Phantom Demon milik Li Xuan dijuluki sebagai Ghostblade terhebat, sementara Ghostblade akun Wu Yu Ce juga merupakan karakter yang dibangun dengan sangat teliti. Formasi es dan api yang dikeluarkan kedua karakter ini mana mungkin bisa dibandingkan dengan Ghost Array sembarangan dari Ghostblade biasa di game online?
Hanya dengan properti penguatan tiga elemen es, api, dan kegelapan pada senjata perak tachi Four Heavenly Circles di tangan Phantom Demon, Formasi yang dikeluarkannya sudah lebih kuat beberapa persen dibanding Ghostblade biasa.
Bahkan Troubling Rain milik Huang Shaotian yang terjebak dalam Ghost Array kedua Ghostblade ini langsung kesulitan bergerak. Jika hanya Formasi Api, dengan kemampuan operasional luar biasa Huang Shaotian masih bisa menghindari iblis api kecil, namun kali ini ditambah Formasi Es kuat dari Phantom Demon di atasnya, meski tidak langsung membekukan, memperlambat kecepatan gerak Troubling Rain. Dengan gerakan yang sedemikian lambat, mana mungkin menghindari iblis api? Sekumpulan iblis kecil langsung menyergap Troubling Rain, meledakkan tubuhnya dengan nyala api ungu yang menjalar ke mana-mana.
"Troubling Rain" dikepung, tim kedua sedang bersiap untuk mengepung dan mengeroyok. Tiba-tiba suara "Doron" bergema, beberapa dinding es muncul dari tanah, melindungi Troubling Rain di tengah. Elemental Mage Chu Yunxiu, Windy City Rainy Smoke akhirnya bertindak.
"Mundur!" Zhang Xinjie berteriak, tapi para All-Star berpengalaman ini tak perlu diingatkan. Mereka sudah langsung berpencar. Benar saja, Windy City Rainy Smoke telah menggerakkan tangannya mengeluarkan mantra es. "Bang!" Dinding es pecah berubah menjadi ratusan pucuk es yang beterbangan. Tapi tim kedua sudah mundur tepat waktu, damage dari 1-2 pucuk es yang mengenai bisa diabaikan.
Di antara hujan pucuk es, Troubling Rain milik Huang Shaotian sudah melesat keluar dengan Triple Slash, bahkan lebih cepat dari pucuk es. Dalam sekejap sudah mendekati Phantom Demon yang sedang mundur.
Phantom Demon memiliki Ghost Array yang lebih kuat, tapi Troubling Rain yang dijuluki "Sword Saint" jelas bukan Blade Master biasa. Gerakan Triple Slash-nya seperti meteor, langsung menyambar ke sisi Phantom Demon. Jelas Peralatan Troubling Rain memiliki peningkatan besar di kecepatan gerak.
Mengayunkan pedang dengan satu Upper Slash, kali ini tak ada yang bisa menyelamatkan. Phantom Demon terlempar ke udara. Li Xuan berusaha menyesuaikan posisi untuk mematahkan efek float, namun tiba-tiba meriam meluncur dari kejauhan - Su Mucheng dengan karakter Muyu Chengfeng mengirimkan tembakan meriam.
Serangan dari sisi Su Mucheng membuat pemain Tim 2 merasa frustasi.
Kombinasi kelas mereka - Ahli Sihir Gelap, Knight, dua Ghostblade, dan Pastor - sama sekali tidak memiliki jangkauan serangan yang bisa menyaingi Artillery God. Dalam hal kemampuan output, Tim 2 jelas tidak sebanding dengan Tim 1. Mereka harus mengandalkan kerja sama tim dan strategi pertempuran berkelanjutan untuk menggerogoti Tim 1. Serangan jarak jauh memang merepotkan, tapi mereka tidak boleh sampai mengacaukan strategi karena hal ini.
Di bawah komando Zhang Xinjie, pemain Tim 2 tidak terburu-buru mengepung Su Mucheng yang sedang dengan santai membombardir mereka, tetapi bergegas memberikan bantuan kepada Phantom Demon yang masih terjebak dalam status float.
Phantom Demon milik Li Xuan masih belum turun sejak dilempar ke udara. Huang Shaotian hanya menyelesaikan langkah pertama, sementara Su Mucheng melanjutkan dengan tembakan meriam yang melontarkannya keluar dari formasi Tim 2. Di sisi lain, Zhou Zekai dengan teknik Ya Qiang yang luar biasa berusaha menjauhkan Phantom Demon lebih jauh, jelas bertujuan mengisolasi karakter ini terlebih dahulu.
Tim 2 yang berusaha membantu ternyata tidak mudah mencapai tujuan mereka.
Elementalis Chu Yunxiu terus melemparkan sihir serangan area untuk menghalangi pergerakan mereka. Huang Shaotian dengan akun Troubling Rain-nya mondar-mandir di sekitar, kepala karakter dipenuhi gelembung teks yang semakin mengganggu. Di belakang, Artileri Su Mucheng juga mengejar dengan tembakan meriam, memaksa Tim 2 terus menghindar dengan gigih.
Li Xuan sebagai All-Star dan Ghostblade terkemuka sebenarnya punya cara menghadapi teknik Ya Qiang. Masalahnya, dia harus menghadapi lebih dari itu. Yu Wenzhou, komandan Tim 1 yang tidak terlibat pertempuran sebelumnya, kini mulai bertindak. Dengan Warlock Somokar-nya, dia dengan tenang melemparkan berbagai kutukan dan sihir. Gerakannya presisi dan sinkron sempurna dengan tembakan beruntun Zhou Zekai, sulit dipercaya ini adalah pertama kalinya mereka bekerja sama.
Dua pemain top bekerja sama dengan apik, Li Xuan sendirian sulit menahan serangan. Saat ini dia masih bisa bertahan karena keunggulan karakter. Ghostblade memiliki resistansi tinggi terhadap elemen dark, sementara mantra dan sihir Warlock juga termasuk elemen dark. Akibatnya, serangan terhadap Phantom Demon berkurang efeknya karena resistansi. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan mempercepat ritme, tapi seluruh Glory tahu Shen Yu Wenzhou terkenal dengan tangan lumpuh. Memintanya mempercepat ritme? Maaf, kecepatan operasionalnya memang cacat bawaan yang tak bisa diatasi.
Bertahan seperti ini hanya memperpanjang penderitaan. Ghostblade memang tidak ahli duel, apalagi melawan dua lawan sekaligus dalam situasi sangat tidak menguntungkan?
Li Xuan sangat membutuhkan bantuan, sayangnya bala bantuan terlambat datang.
Meskipun Tim 2 lebih kuat secara keseluruhan, mereka memiliki kelemahan fatal di jarak serang.
Su Mucheng juga bukan karakter yang bisa diabaikan begitu saja. Terbiasa menjadi figuran di samping Ye Xiu, peran yang diberikan padanya kali ini sangat dikuasainya. Komando Yu Wenzhou berhasil memaksimalkan kelebihan dan karakteristik setiap anggota. Contohnya Huang Shaotian yang saat ini sedang mengganggu dengan serangan membabi buta. Gangguan dimaksudkan untuk membuat lawan jengkel, dan siapa yang lebih cocok dari Huang Shaotian? Dialah pelaku serangan ganda - gelembung teks panjangnya saja sudah membuat banyak penonton tak tahan.
Tim 2 berjalan maju dengan susah payah, tanpa strategi sama sekali.
Di sisi lain, Li Xuan yang sudah lama menunggu bala bantuan akhirnya tumbang di bawah tekanan gabungan kedua lawannya.
Pendukung Tim 1 di lokasi langsung menyambut dengan tepuk tangan meriah, merasa pertandingan tim kali ini sudah sepadan dengan harga tiket.
Begitu karakter Phantom Demon milik Li Xuan tumbang, Huang Shaotian segera bereaksi dengan sigap dan menarik diri, menghindari kemungkinan menjadi target serangan berikutnya. Chu Yunxiu dan Su Mucheng juga mengubah strategi serangan mereka.
Tak disangka Tim 2 malah memanfaatkan momen penyesuaian ini untuk menerobos blokade sebelumnya. Empat anggota mereka bergerak serentak, langsung mengepung karakter Sorcerer milik Yu Wenzhou.
Untuk melepaskan diri dari kepungan ini, tidak cukup hanya dengan memiliki kesadaran dan kemampuan menilai. Meski punya kesadaran, tetap dibutuhkan kecepatan tangan yang memadai untuk merealisasikan niat. Ini jelas menyentuh titik lemah Yu Wenzhou, situasinya sangat canggung, langsung dihajar habis-habisan oleh empat orang begitu pertandingan dimulai.
Namun bantuan Tim Utama tidak terhambat seperti Tim Kedua. Zhou Zekai dengan karakter Yiqian Chuanyun-nya yang tidak jauh dari sini langsung menyelip meluncur masuk ke tengah lingkaran. Sorak penonton bergemuruh, semua mengira ini tindakan bunuh diri. Ternyata Yiqian Chuanyun bangkit dengan lompatan kecil, menghindari serangan sambil sudah mengeluarkan dua pistol menyilang di dada, semburan peluru berhamburan.
Skill Sharpshooter: Barrage Tembak Liar.
Berputar, bergerak strategis, lengan terkadang terbuka atau menyilang di dada, pose Yiqian Chuanyun terus berubah - jelas Zhou Zekai sedang mengontrol Barrage Tembak Liar melalui operasional.
Dentuman senjata bersahutan, peluru beterbangan, empat anggota Tim Kedua terpental. Wu Yuce menggerakkan Ghostly Carver-nya melakukan backstep darurat untuk kabur dari radius serangan, tapi siapa sangka lompatan ini justru membuatnya terjebak di udara.
Sorak penonton kembali menggema. Zhou Zekai ternyata menggunakan teknik Ya Qiang dalam mengontrol Barrage Tembak Liar!!!
