“Lalu kenapa kamu tetap menerima pemain level tinggi yang jelas-jelas mata-mata ini?” tanya Chen Guo.
“Justru biar mereka membantu kita melawan Guardian. Lebih baik punya level tinggi daripada rendah,” jawab Ye Xiu.
“Tapi bagaimana jika mereka sengaja tidak berusaha maksimal?” Chen Guo masih khawatir.
"Hehe, memberi keringanan juga butuh teknik khusus. Kalau terlalu kentara, bukannya malah membongkar identitas diri? Jangan lupa status mereka, mereka ini mata-mata. Baru masuk guild belum lama langsung ketahuan, cuma untuk menghalangi kita menyelesaikan Guardian? Rugi banget! Akun mata-mata cuma bisa dipakai sekali, loh! Tugas Guardian kita kan bukan cuma sekali saja." Ye Xiu berkata.
Chen Guo sudah sama sekali tak bisa menyela. Ia hanya bisa memandang penuh simpati pada karakter-karakter tingkat tinggi di tim besar Xingxin ini. Mungkin mereka masih mengira rencana penyusupannya sukses?
Melihat Chen Guo tak ada pertanyaan lagi, Ye Xiu baru menoleh kembali dan bertanya di chat tim: "Kira-kira seperti itu, ada yang belum jelas?"
"Pokoknya bos bilang gimana ya kita tempur aja sesuai perintah!" Baozi Invasion pertama kali berkomentar, pola pikirnya tetap sederhana.
"Ngerti ngerti." Yang lain pun memberi respon berantakan, berusaha keras memerankan peran yang baru bergabung ke guild Xingxin.
"Oke." Ye Xiu mengangguk setelah melihat respon mereka, lalu jarinya menari di keyboard. Tim besar yang awalnya dua grup masing-masing 10 orang dipecah jadi tujuh tim: enam tim tiga orang plus satu tim berdua berisi karakter Ye Xiu dan Su Mucheng.
"Masuk." Setelah Ye Xiu memberi instruksi, 20 orang di tim besar langsung teleportasi masuk ke dungeon Tantangan Guardian Iblis Api.
Dungeon ini hanya memiliki satu BOSS saja, ruangannya cukup luas tapi tidak memiliki kedalaman. Begitu masuk dungeon, kita sudah bisa melihat Guardian Iblis Api yang sedang tertidur di depan, menampilkan siluetnya di balik kabut tebal.
"Tim 1,2,3 ke kiri. Tim 4,5,6 ke kanan." Ye Xiu memberi perintah. Tim-tim dalam grup besar memang memiliki penomoran yang jelas.
Maka tiga tim berbelok ke kiri, tiga tim ke kanan.
"Berhenti." Ye Xiu berteriak.
Keenam tim terpaksa berhenti. Instruksi-instruksi ini sangat sederhana, Lan He dan kawan-kawan meski ingin berpura-pura jadi pemula, tidak mungkin melakukan kesalahan di level ini. Kalau sampai salah, itu bukan lagi pemula tapi bodoh.
"Berdiri dua baris di kedua sisi. Kelas jarak dekat di depan, jarak jauh di belakang. Pertahankan jarak 24 langkah antara kiri dan kanan. Tahu cara melihat langkah? Klik mouse ke karakter lawan, lihat koordinat yang muncul, lalu bandingkan dengan koordinatmu sendiri, perlahan-lahan hitung." Ye Xiu mengajari dengan sabar.
Para mata-mata bingung apakah harus tertawa atau menangis. Tampaknya Jun Moxiao benar-benar menganggap mereka sebagai pemain yang benar-benar baru. Seharusnya ini menyenangkan, tapi mendengar penjelasan dasar yang sangat sederhana ini tiba-tiba membuat mereka ingin menangis.
"Bagus, bagus. Mozhu, mundur sedikit lagi. Yang di kanan itu, geser satu langkah ke kiri..." Ye Xiu mulai mengarahkan detail-detail kecil, seperti memimpin antrian anak-anak TK.
“Para mata-mata sudah dikerjain habis-habisan. Ini sama saja bermain sandiwara di depan mata lawan. Bagaimana cara berakting sebagai pemain baru tanpa menampakkan celah? Untuk formasi posisi seperti ini, berapa lama waktu yang tepat untuk mengambil posisi? Kalau terlalu cepat, apa terlihat terlalu mahir? Kalau terlalu lambat, apa terlihat terlalu bodoh?”
Para anggota tim dibuat pusing tujuh keliling. Ada yang mengeluarkan kalkulator untuk menghitung jarak, ada yang sengaja pura-pura salah posisi. Masing-masing punya gaya aktingnya sendiri, tapi semua kesalahan diperbaiki oleh Ye Xiu. Akhirnya setelah beberapa menit berlama-lama, formasi posisi ini bisa diselesaikan.
"Baik, sekarang semua orang jangan bergerak, tunggu instruksi saya," kata Ye Xiu.
Semua diam membisu. Mereka sudah tak sabar ingin sengaja melakukan kesalahan saat Guardian Devil God menyerang agar cepat mati dan keluar.
"Mulai serang monster!" Ye Xiu mengirim pesan ke karakter Su Mucheng, Fengshu Yanmu.
"Oke." Balas Su Mucheng sementara karakter Fengshu Yanmu-nya mengangkat meriam berat dan menembakkan Anti-Tank Cannon.
Tiga peluru meriam menyemburkan lidah api, menerobos di antara kedua barisan sambil meraung. Para mata-mata di kedua sisi merasa deg-degan, akhirnya pertarungan dimulai. Banyak yang refleks ingin maju.
"Langkah mundur tiga langkah!" Tiba-tiba Jun Moxiao memberi perintah lagi.
"Perintah ini juga sangat sederhana sampai-sampai mustahil untuk berpura-pura tidak tahu. Pemain dari kedua belah pihak terpaksa melakukan backstep tiga langkah. Beberapa pemain yang pernah melawan Guardian Iblis Api Kekuatan Atribut ini merasa sangat tidak nyaman, karena mereka tahu arti dari backstep tiga langkah ini..."
"Doron! Doron! Doron!"
Tiga tembakan meriam bergema. Cahaya ledakan Anti-Tank Cannon dalam kabut terlihat sangat kecil di bawah siluet raksasa Guardian Iblis Api. Dengan raungan menggelegar, siluet itu tiba-tiba berdiri tegak. Sikap perkasa yang seakan menyangga langit dan bumi ini, hanya dari skala proporsinya saja sudah jelas menunjukkan bahwa levelnya jauh di atas karakter pemain biasa.
Graaaw!!
Raungan kedua menggema, namun tubuh raksasa itu sama sekali tidak terlihat kikuk. Guardian Iblis Api tiba-tiba melompat keluar dari kabut, mendarat tepat di celah antara dua regu yang "menyambutnya". Layar permainan semua orang sedikit bergetar - ini cara Glory menggambarkan gempa bumi dan gunung berguncang.
Debu yang terbang akibat pendaratan itu bergulung seperti gelombang pasang, namun yang tersembunyi dalam gelombang debu itu adalah gelombang kejut tajam bagai pisau dari pendaratan Guardian Iblis Api.
Tapi tiga backstep yang diperintahkan Ye Xiu sebelumnya, tepat membuat semua orang menghindari gelombang kejut ini.
"Mereka yang sudah familiar dengan Iblis Api ini, yang sebenarnya adalah mata-mata yang berpura-pura menjadi pemula tidak tahu situasi, awalnya terkena gelombang kejut, lalu diinjak beberapa kali oleh Iblis Api sampai mati. Tapi siapa sangka komando Jun Moxiao menghitung jarak-jarak ini dengan akurat. Perintah yang terlihat bodoh ini justru membuat mereka tidak bisa mencari celah sama sekali."
"Tunggu instruksi saya sebelum menyerang!!" Ye Xiu menekankan sekali lagi. Para mata-mata yang sudah tidak sabar ini jadi malu untuk bertindak sembarangan, terpaksa patuh berdiri di kedua sisi.
Jun Moxiao milik Ye Xiu sudah mengeluarkan Qianji San, mengarahkannya seperti tombak panjang ke depan, semburan api keluar sebagai tembakan pertama.
Ledakan kembang api ini terlihat sia-sia di tubuh Guardian Iblis. Tapi ini hanyalah efek visual dalam game, damage sesuai data tetap berlaku. Jun Moxiao terus mundur sambil menembak berulang kali. Fengshu Yanmu juga mengikuti di sampingnya, terus menyerang Guardian Iblis.
Para pemain lain bingung melihatnya. Jika tujuannya agar Jun Moxiao yang membangun aggro, kenapa Artillery God ini masih terus menyerang? Strategi macam apa ini?
Sementara mereka bertanya-tanya, Guardian Iblis sudah menyerbu. Dengan tubuh besar, setiap langkahnya meliputi beberapa jarak. Hanya dua langkah sudah mendekati kedua karakter, kaki terangkat hendak menginjak mereka.
