Mengalahkan Iblis Penjaga level 2 otomatis memberikan Kekuatan Penjaga level 2. Para anggota guild yang online bersemangat, ramai-ramai memenuhi channel guild dengan emoji perayaan.
Lan He juga merupakan salah satu karakter yang berpartisipasi dalam tantangan melawan Iblis Penjaga. Saat melihat channel guild Xingxin dipenuhi kegembiraan, tiba-tiba dia merasakan kepuasan yang jarang dialami. Perasaan seperti ini sudah lama tidak dirasakannya di Pavilion Blue River, di sana dia hanya menjalankan tugas seperti robot. Jumlah anggota baru guild dan tingkat kepuasan mereka terasa seperti laporan kinerja yang kaku. Sudah lama dia tidak berbagi kebahagiaan sederhana dengan anggota baru guild. Dia terus berada di level tinggi, hari demi hari berlomba dengan para veteran untuk memecahkan rekor dungeon yang membutuhkan skill tinggi. Justru di kalangan senior seperti mereka, keseruan bermain game malah menjadi monoton.
"Semua sudah bekerja keras," kata Ye Xiu melalui karakter Jun Moxiao-nya di tim besar yang baru saja mengalahkan Iblis Penjaga.
Semua anggota tim membalas dengan sopan sambil saling memberikan pujian.
Mungkin di antara mereka ada akun liar yang dikirim guild lain... Lan He berpikir dalam hati. Meski tidak login ke akun Lan He selama lima hari ini, dia tetap mengetahui perkembangan di Pavilion Blue River. Masih ada anggota lain yang setia menjaga karakter Pavilion Blue River. Meski bingung dengan tindakan Lan He, tak ada yang bertanya lebih jauh. Masalah apapun tetap dilaporkan padanya untuk kemudian diinstruksikan.
Tidak ada kejadian besar dalam lima hari ini. Masalah pengiriman akun liar ke guild Xingxin sudah ditangani langsung oleh Chun Yi Lao, jadi tak ada yang menghubungi Lan He lagi.
Karakter barunya yang luar biasa ini telah menempati posisi yang sangat penting di guild Xingxin selama lima hari terakhir. Selain Jun Moxiao yang sudah sangat terkenal, karakter ini pasti bisa dianggap sebagai karakter kedua yang paling dikenal oleh semua anggota guild.
Guild beranggota seribu orang ini dikelola Lan He dengan sangat tertib. Baik saat naik level di, mencatat rekor dungeon, maupun mengerjakan misi, guild Xingxin telah menunjukkan hasil organisasi yang mulai terlihat.
Perkembangan pesat guild Xingxin bahkan membuat orang seperti Lan He yang berasal dari guild klub merasa tidak terbiasa. Pada dasarnya setiap kali naik satu level, mereka langsung bisa menambah seratus anggota baru dengan mudah.
Prestise guild klub ada di antara pemain lama Glory yang setia. Semua orang punya tim dan pemain favorit masing-masing, sehingga secara otomatis juga mendukung guild yang terkait.
Meskipun guild klub tetap mematuhi setelan game dengan batas maksimal 10.000 anggota, di Domain of Gods yang dipenuhi veteran, ada guild yang diinisiasi Pavilion Blue River atau dibentuk secara spontan oleh pemain. Tentu saja ini semua adalah pendukung Tim Blue Rain yang berkumpul secara praktis melalui platform game online. Kohesi mereka sebenarnya berasal dari eksistensi tim, sama sekali tidak membutuhkan struktur guild. Namun basis pendukung tetap menjadi sumber daya penting bagi klub. Glory sebagai esports yang terintegrasi dengan game online, memberikan cara praktis untuk mengorganisir para pendukung.
Kelebihan seperti ini sama sekali tidak dimiliki oleh guild biasa.
Sedangkan guild Xingxin saat ini masih bisa dibilang sebagai guild pemain biasa, meskipun ketuanya sebenarnya adalah Ye Qiu Shen, namun identitas ini sama sekali tidak terungkap. Apalagi di server baru, status semacam ini sama seperti prestise guild klub, tidak bisa memberikan pengaruh besar.
Para pemain baru itu masih benar-benar baru mengenal Glory. Tim esports? Pemain profesional? Mereka baru mulai mempelajari hal-hal ini, belum cukup cepat untuk menumbuhkan loyalitas yang besar.
Ekspansi cepat guild Xingxin sepenuhnya mengandalkan popularitas pribadi Jun Moxiao yang dibangun dengan menginjak-injak guild besar lainnya. Namun daya rekat dari popularitas semacam ini tetap tidak bisa dibandingkan dengan loyalitas fans tim esports. Perkembangan tanpa batas seperti ini, meskipun guild dibangun oleh selebritas, tetap saja Lan He tidak terlalu optimis.
Awalnya dia ingin mengingatkan Jun Moxiao, namun setelah guild mencapai level 10, penambahan anggota mulai melambat. Sekarang di level 12 setelah lima hari, gelombang terakhir anggota masuk, Lan He melihat guild tersebut malah menutup pendaftaran anggota.
Lan He memukul kepalanya sendiri diam-diam.
Hal-hal seperti ini, perlukah dia yang mengingatkan?
Penyerahan beberapa urusan manajemen guild kepadanya jelas bukan karena ketidakmampuan, melainkan karena keterbatasan waktu saja. Dalam arah pengembangan guild, Shen dengan pengalaman sepuluh tahun ini memang tidak akan membuat kesalahan fatal.
Tapi lima hari akhirnya tiba, dia tidak bisa terus menganggur di guild Xingxin, mungkin seharusnya...
Saat Lan He sedang merenung ini, tiba-tiba menerima pesan dan langsung membukanya.
“Lao Lan!” Pesan ini berasal dari Jun Moxiao.
“Usiaku lebih muda darimu!” Lan He hampir muntah darah. Usia Ye Qiu diketahui seluruh pemain Glory, sedangkan dirinya jelas lebih muda. Kok malah dipanggil "Lao Lan"?
“Oh, Xiao Lan ya!” Balasan pesan memang mengubah panggilan, tapi Lan He tetap merasa aneh. Kali ini dia memilih untuk tidak mempermasalahkan.
“Perkenalkan anggota-anggota ini.” Ye Xiu mengirim daftar nama ke Lan He: Tian Qi, Yue Zhongmian, Qian Shengli, Mu Yunshen (empat anggota lama) dan empat orang lain yang mereka bawa dari Serikat Bulan Sabit.
“Untuk apa ini?” tanya Lan He.
“Mereka bukan pemain baru, tapi levelnya juga tidak tinggi. Cocok digabung dengan para pemain baru. Bagaimana menurutmu pengorganisasiannya?” Jawab Ye Xiu.
“Aku... Masih banyak urusan Pavilion Blue River!” Lan Han tak kuasa membantah. Meski sebenarnya tidak ada urusan penting, tapi kenapa dia diperlakukan seperti bawahan? Bukankah dia ini mata-mata? Mata-mata!
“Oh, kalau begitu selesaikan dulu urusanmu baru atur ini.” Ye Xiu membalas.
Lan He nyaris terjatuh dari kursi. Saat bingung mencari jawaban, pesan tambahan masuk: “Saranku pakai dua komputer buka dua akun. Bagaimana, memungkinkan?”
“......” Lan He benar-benar kehilangan kata-kata, hanya bisa mengirim tanda baca.
Kemudian muncul notifikasi pesan dari sistem. Lan He membukanya dan melihat tepat delapan permintaan pertemanan, sesuai dengan delapan nama yang baru saja dikirimkan Ye Xiu. Jelas Ye Xiu sudah memberi tahu mereka sebelumnya.
Lan He yang terdiam pun menerima permintaan tersebut. Para pemain veteran ini sudah paham tugasnya. Setelah basa-basi singkat, mereka langsung ke inti permasalahan.
Selama lima hari ini Lan He sibuk mengatur anggota guild. Penempatan delapan veteran ini memang paling tepat ditangani dirinya. Setelah mempelajari kebiasaan waktu online mereka, posisi yang cocok segera ditemukan.
Fungsi kedelapan orang ini sangat jelas bagi Lan He dan Ye Xiu - sebagai pengasuh bagi para pemula. Jika guild lebih kecil, beberapa orang saja sudah cukup. Tapi perkembangan guild Xingxin luar biasa: 1200 anggota hanya dalam 5 hari! Selama ini Lan He mengurus semuanya sendirian. Kini dengan tambahan delapan orang berlevel sesuai, hatinya merasa lega setelah menyelesaikan penugasan mereka.
"Seharusnya tidak hanya segini jumlah pemain berpengalaman yang bergabung kali ini, kan?" Lan He juga cukup paham dengan pola pikir Ye Xiu. Setelah guild naik ke level 10 tiba-tiba berhenti menerima anggota, tapi tidak langsung menutup pendaftaran, dia tahu ini menunggu para anggota yang keluar guild 5 hari lalu untuk pindah guild. Jelas terlihat bahwa kelompok ini memiliki level yang lebih tinggi. Melihat daftar anggota guild, Lan He bahkan menemukan beberapa nama yang terasa familiar - mantan anggota Pavilion Blue River yang pindah ke guild Xingxin. Dia bingung harus bereaksi seperti apa terhadap mereka.
"Hmm, sepertinya cukup banyak. Kamu bisa pelan-pelan mengorganisir mereka!" jawab Ye Xiu.
"......" Lan He benar-benar hanya bisa mengetikkan tanda baca. Sikap tangan kosong Ye Xiu sebagai pemimpin membuatnya sama sekali tidak bisa marah.
"Apa kamu berencana menantang rekor dungeon?" Lan He langsung ganti topik. Sejujurnya, inilah akar permusuhan guild-guild besar terhadap Xingxin. Secara logika, Xingxin harusnya berusaha menaklukkan rekor dungeon. Tapi setelah beberapa hari di guild ini, Lan He menyadari Xingxin belum memenuhi syarat untuk bersaing merebut rekor.
Level! Inilah faktor penghambat utama.
Di seluruh guild, hanya Jun Moxiao, Fengshu Yanmu, dan Han Yanrou yang levelnya setara dengan tim elit guild besar. Mereka bisa menjelajahi dungeon paling mutakhir di Server 10 bersama tim dungeon guild-guild besar.
Tapi selain itu, tidak ada anggota keempat yang memenuhi syarat.
“Karakter Baozi Invasion yang sebelumnya ada di tim Jun Moxiao, levelnya sekarang tertinggal tiga dungeon. Sedangkan karakter Ghostblade Yicunhui yang muncul belakangan, Lan He sampai mengobrak-abrik daftar anggota guild tapi tidak menemukan orang ini.”
“Sebesar apa pun kemampuan Shen ini, dengan hanya tiga orang mustahil menantang rekor dungeon. Akun level seperti ini di server baru pasti tidak ada. Total jumlahnya bisa kusebutkan, 99 orang! 99 orang yang berkolaborasi di Kota Kejahatan waktu itu. Dan dengan sedikit waktu, aku bisa menuliskan semua nama 99 anggota elite dari berbagai guild besar ini. Orang-orang seperti ini pasti tidak akan direkrut Xingxin.”
“Tidak memungkinkan, level anggota kami tidak mencukupi.” Balasan Ye Xiu memang terlihat terkendala masalah ini.
“Bisakah Paviliun Blue River meminjamkan dua akun kepadaku?” Ye Xiu bertanya lagi.
“Jangan harap!” Balasan Lan He sangat cepat. Menyamar sebagai pengasuh di guild Xingxin saja sudah terasa sangat aneh baginya, apalagi meminjamkan akun. Selama beberapa hari ini orang-orang melihatnya terus menggunakan karakter Juese, mengira dia kecanduan jadi mata-mata, tanpa tahu aktivitas sebenarnya.
“Karakter Lan He-mu sudah beberapa hari tidak login ya?” Tanya Ye Xiu.
“Iya, tidak login...”
“Sayang sekali, pinjamkan dong?”
“Kau pergi! Itu akun ketua guild! Akun ketua guild!!!” Lan He akhirnya tidak bisa menahan diri. Sebelumnya dia masih mengingat status Ye Xiu sebagai dewa kelas profesional, nada bicaranya tetap sopan. Tapi semakin banyak interaksi, semakin dia merasa penghormatan ini benar-benar tidak perlu.
Rupanya tanpa jarak tidak ada kekaguman ya... Setelah membentak Shen, Lan He tiba-tiba merasa sangat puas, seperti kecanduan.
