Akhirnya Qian Cheng benar-benar keluar dari guild. Lan He sudah mempersiapkan mental, jadi tidak terlalu terkejut. Hanya saja metode yang digunakan Ye Qiu untuk membuktikan identitasnya benar-benar membuat Lan He ingin menangis tanpa air mata.
“Tapi setelah Qian Cheng keluar dari guild, Lan He juga merasa lega. Orang-orang di guildnya tentu saja dia kenal baik, selain Qian Cheng, sisanya tidak ada yang mengidolakan Ye Qiu. Jika menggunakan identitas ini lagi untuk pamer, pasti tidak akan berguna sama sekali. Seperti Xi Zhou yang sudah lama mengetahui identitas Jun Moxiao.”
“Lan He yang tadinya mengira semuanya baik-baik saja tiba-tiba dibanjiri pesan. Saat dia membukanya, sebagian besar berasal dari anggota lama guild yang menanyakan soal keluarnya Qian Cheng.”
“Ini membuat Lan He kembali berkeringat dingin. Memang di grup elit pertama tidak ada penggemar Ye Qiu lagi, tapi jika memperluas radius pencarian, situasinya jadi sulit dipastikan. Bagaimanapun, Lan He tidak mungkin memberi tahu setiap orang bahwa Qian Cheng pergi untuk mengikuti Ye Qiu. Jawaban ini berpotensi menyebabkan Pavilion Blue River kehilangan talenta lagi.”
“Tidak ada masalah, ini pilihannya sendiri.” Lan He terpaksa menjawab dengan jawaban ambigu.
“Untungnya, Qian Cheng bukanlah karakter yang populer di Pavilion Blue River. Hanya karena sudah lama bergabung, semua orang agak terbiasa. Tiba-tiba melihatnya keluar, wajar jika bertanya-tanya. Dari segi rasa kehilangan, itu hanya terkait pengaruh tekniknya terhadap kekuatan guild. Dari sudut pandang emosional pribadi, mungkin tidak ada yang peduli dengan keberadaan Qian Cheng.”
“Masih ada anggota guild lain yang seperti Qian Cheng? Langsung kasih tahu saja, biar tidak perlu uji satu-satu, agak memalukan.” Pesan Jun Moxiao tiba-tiba muncul.
“Masih saja kau malu-malu……” Lan He bahkan sudah tak punya tenaga lagi untuk melontarkan sindiran.
“Tentu saja.” Jun Moxiao malah berkata dengan serius.
“Tidak ada... Seperti yang kau lihat, yang menganggapmu idola biasanya pemain Battle Mage.” Lan He membalas.
“Benar juga.” Balasan Jun Moxiao disertai emoji mengangguk, tapi segera menambahkan: “Tapi kami lihat masih ada Artillery God?”
Lan He langsung berkeringat dingin, bagaimana bisa lupa ada Su Mucheng yang berlevel All-Star di sana! Meski teknik dan kekuatan Su Mucheng tidak bisa dibilang top, tapi berkat kecantikan dan berbagai propaganda, pengaruhnya tidak kalah dengan level dewa. Untuk kelas Artillery God, penggemar Su Mucheng pasti jumlahnya luar biasa banyak.
Lan He panik sejenak, tapi setelah melihat nama Artillery God di guild-nya, dia lega.
“Artillery God memang ada, tapi yang ini bahkan Su Mucheng pun tak akan bisa memanggilnya pergi.” Lan He membalas.
“Oh? Karakter guild?”
“Ya.”
“Bagaimana kalau kau keluarkan dia?”
“Rolling!!!!” Lan He mengaum. Setelah 5 hari jadi mata-mata, temperamennya jelas semakin meledak tanpa alasan jelas...
“Kelihatannya Pavilion Blue River memang sudah kehabisan orang.” Ye Xiu sebenarnya terus mempelajari daftar pemain level tinggi ini dengan serius. Identitasnya ini lebih efektif untuk pemain Battle Mage, hal ini dia pahami betul. Beberapa tahun lalu, dia mungkin masih menjadi idola semua pemain. Namun beberapa tahun terakhir, Glory terus berkembang, bermunculan pro player dari berbagai kelas, ini adalah era yang penuh bintang. Sebaliknya, pengaruhnya dari segi cakupan justru tidak sebesar dulu.
Jika memperluas cakupan, sebenarnya tidak sulit merekrut orang dengan cara seperti ini. Masalahnya, Ye Xiu sekarang membutuhkan pemain minimal level 40 untuk menantang rekor dungeon Danau Ribuan Gelombang level 40-43. Ini adalah medan pertempuran utama persaingan antar guild saat ini.
"Tidak ada satu pun yang bisa ditemukan?" Chen Guo di samping bertanya.
"Untuk yang level tinggi ini, meski bisa merekrut orangnya, tapi karakternya tidak bisa direkrut. Kita butuh karakter level tinggi, orangnya tidak masalah." Ye Xiu menjelaskan.
"Yang lainnya?" Chen Guo bertanya lagi.
"Hanya ini." Ye Xiu menunjuk sebuah karakter di peringkat 100 besar yang berada di posisi belakang, bernama Mahoupao, kelas Artillery God, karakter milik guild Paviliun Kabut Asap.
"Artillery God..." Chen Guo langsung paham maksud Ye Xiu setelah melihat kelas karakter. Selama ini dia menyaksikan langsung teknik perekrutan Ye Xiu. Metode mengandalkan status Shen kelas profesional ini sama sekali tidak membuat Chen Guo merasa memalukan, malah terasa sangat epik. Menurut karakternya, lebih baik langsung teriak di World Channel: "Aku Ye Qiu, yang suka sama aku ikut!"
"Ini harus Mucheng yang jalanin. Tapi..." Ye Xiu ragu-ragu.
"Hmph, dia pasti tidak se-tebal muka kamu!" kata Chen Guo.
"Biarkan dia cari cara sendiri!" Ye Xiu sambil mengirim pesan ke karakter Fengshu Yanmu milik Su Mucheng, menjelaskan situasinya dengan singkat.
"Oke, aku cek dulu." Jawaban Su Mucheng sangat singkat.
Hasilnya proses Su Mucheng justru lebih cepat dari Ye Xiu. Belum sampai beberapa menit, sudah ada balasan: "Selesai."
Ye Xiu membuka daftar Peringkat Level. Kolom guild milik Ma Houpao kini kosong seperti Qian Cheng yang tidak jauh darinya, jelas sudah keluar dari guild.
"Caranya bagaimana?" tanya Ye Xiu.
"Biasa aja. Aku kirim permintaan pertemanan, lalu bilang guild Xingxin sedang rekrut anggota dengan Ye Qiu dan Su Mucheng di sini, tanya dia minat atau enggak," jawab Su Mucheng.
Mengirim permintaan pertemanan bukan hal sulit bagi karakter-karakter mereka. Meski Jun Moxiao paling terkenal, nama anggota tim yang lain juga tidak kalah.
"Terus?"
“Lalu dia tentu sangat terkejut, saya langsung bilang sebenarnya saya ini Su Mucheng!” kata Su Mucheng.
“Lalu dia langsung percaya?” tanya Ye Xiu.
“Tentu tidak, lalu saya kasih nomor telepon, saya bilang kalau tidak percaya bisa telepon orang ini untuk konfirmasi.” kata Su Mucheng.
“Nomor siapa yang kau berikan?”
“Huang Shaotian. Dia kan suka ngomong, kesempatan seperti ini harus diberikan padanya.” jawab Su Mucheng.
“Hei…” Ye Xiu berkeringat dingin. Nomor telepon adalah privasi, apalagi untuk Shen seperti Huang Shaotian, membocorkannya sembarangan itu keterlaluan.
“Bercanda saja! Saya video call sebentar dengannya, langsung beres.” ujar Su Mucheng.
“Oh…” Ye Xiu tersadar. Metode ini tidak terpikir olehnya karena bagi dirinya tak berguna. Tak ada yang mengenalinya, video call untuk apa? Berbeda dengan Su Mucheng yang tingkat eksposurnya tak tertandingi.
“Baik, lima hari lagi kita bisa mengumpulkan tim utama. Lima hari ini akan kita gunakan untuk beradaptasi.” Ye Xiu mengumumkan.
“Apakah konfigurasi kelas karakter ini tidak bermasalah?” tanya Chen Guo.
“Bermasalah... tetap lebih baik daripada kekurangan orang.” Ye Xiu menghela nafas. Tim ini punya dua Battle Mage dan dua Artillery God, komposisinya monoton sekali.
Saat itu, Lan He tanpa sengaja melirik Peringkat Level lagi dan terkejut melihat ada karakter lain seperti Qian Cheng yang guild-nya tiba-tiba kosong. Langsung tahu kalau Ye Qiu berhasil lagi. Orang ini sebenarnya sudah diperhatikannya, diduga target Ye Qiu. Ternyata benar, memanfaatkan popularitas Su Mucheng, berhasil menarik seorang Artillery God. Dengan ini, guild Xingxin benar-benar berhasil membentuk tim dungeon tingkat tinggi.
Mengingat trik super hebat mengontrol rekor dungeon hanya dengan mempelajari , Lan He merasa masa depan guild-guild besar di Area 10 benar-benar suram. Taktik apa yang akan digunakan guild-guild besar untuk melawan? Lan He merenung dalam hati, baru sadar bahwa sebagai ketua Pavilion Blue River di Server 10, seharusnya dia serius memikirkan solusi untuk masalah ini, bukan malah seperti Penonton yang merenungkan strategi orang lain.
Awalnya, anggota guild-guild besar tidak terlalu memperhatikan Peringkat Level seperti Lan He. Tapi pada akhirnya, ada juga yang tanpa sengaja menyadarinya.
Dua karakter yang kehilangan guild awalnya tidak dipikirkan secara mendalam oleh guild-guild besar. Melihat karakter level tinggi tanpa guild, para pemimpin guild langsung berpikir untuk merekrut mereka. Qian Cheng dan Ma Houpao pun mendapat undangan hangat dari semua guild besar di server.
Setelah menerima balasan dari keduanya, semua guild baru tersadar seperti tersambar petir akan kebenaran yang terjadi.
“Dua pemain high-level ini, ternyata juga mau bergabung ke guild Xingxin??”
Seperti pemikiran awal Lan He, para ketua guild besar tidak mengira bahwa pemain level tinggi seperti ini bisa direkrut oleh guild Xingxin. Dari intel yang dikirim oleh karakter yang menyusup ke guild Xingxin, terlihat jelas bahwa guild Xingxin tidak bisa bersaing merebut rekor dungeon Danau Ribuan Gelombang level 40-43 karena tidak memiliki karakter high-level. Hal ini bisa dikatakan sebagai konsekuensi dari aksi Jun Moxiao yang fenomenal di Kota Kejahatan dulu. Tanpa aksinya itu, pasti tidak akan muncul tim elite yang jauh meninggalkan pemain lain seperti sekarang. Dengan demikian, guild Xingxin sekarang seperti memakan buah simalakama akibat perbuatannya sendiri.
Para guild besar awalnya sangat antusias dengan hal ini! Siapa sangka tiba-tiba mereka menemukan dua pemain high-level yang berhasil dibujuk guild Xingxin. Kabar ini membuat mereka sangat resah.
Paviliun Blue River ngapain aja? Paviliun Kabut Asap ngapain aja?
Guild yang kehilangan dua pemain high-level itu mendapat cibiran kolektif. Kebanyakan dari mereka tentu tidak tahu trik perekrutan ala Ye Xiu, mereka hanya beruntung belum menjadi korban saja.
“Kalau sudah lima hari, Jun Moxiao akan bawa timnya merebut rekor dungeon!” Para petinggi guild besar ramai membahas masalah ini.
“Lima hari... Bisakah kita memperlejar jarak level lagi?”
“Jaraknya tidak akan jauh! Tim Jun Moxiao selalu bisa memecahkan rekor meski levelnya belum maksimal untuk dungeon. Kecuali jarak levelnya mencapai satu segmen dungeon, selisih satu atau dua level tidak akan berpengaruh signifikan.”
“Semua orang diam membeku, tak ada yang bisa berbuat apa-apa.”
Akhirnya, ketua-ketua guild besar membentuk grup diskusi baru, bersiap menghadapi masalah ini bersama.
“Bagaimana mungkin Pavilion Blue River dan Paviliun Kabut Asap melepas karakter level tinggi seperti itu?” Pertanyaan ini pertama kali muncul di grup diskusi.
“Jawabannya sangat menakutkan, kalian yakin ingin tahu?” Lan He mengirim pesan dengan santai.
