"Apa yang terjadi!!"
"Saat ini para pemain pada dasarnya berada di area yang sama, jadi tidak perlu mengirim pesan di channel tim besar. Teriakan langsung sudah bisa didengar semua orang. Saat pemain itu terhempas ke udara oleh ombak, semua orang berteriak seperti panik."
"Tapi teriakan sebanyak apapun tidak bisa menutupi rangkaian suara gemerincing cepat yang menyusul."
"Tak tak tak tak tak……"
"Rangkaian suara itu disertai cipratan air yang berhamburan. Beberapa peluru menerobos keluar dari air danau, terbang menuju pemain yang terhempas ke udara."
"Ada orang di bawah air!!" seseorang berteriak. Di Danau Ribuan Gelombang, semua monster adalah amfibi atau makhluk air. Skill senjata api jelas bukan kemampuan mereka. Pasti karakter pemain yang melakukannya.
"Tidak mungkin!!" seseorang langsung berkomentar kaget. Mereka sudah menatap kosong ke danau selama lebih dari setengah jam. Mana mungkin ada orang muncul tiba-tiba? Apalagi jelas bukan Qian Cheng, lalu bagaimana cara orang ini menghindari pengawasan semua orang sebelumnya?
"Ini... ini..." Di pihak Pavilion Blue River, Xi Zhou tiba-tiba gagap.
"Katakan!" Chun Yi Lao tetap mengejar sambil berteriak.
"Ini sepertinya skill operasional yang jarang digunakan!" kata Xi Zhou.
"Apa maksudmu?"
“Nama tekniknya juga sudah kuburuk, pokoknya khusus digunakan saat pertempuran air. Karakter bersembunyi di bawah air, mengikuti naik turunnya riakan ombak, sesekali muncul telentang sedikit ke permukaan untuk mengisi oksigen. Saat pertama muncul, teknik ini memang efektif untuk menyergap dalam pertempuran air. Tapi karena jaraknya terlalu dekat dengan permukaan air, lama-lama mudah terdeteksi jika diperhatikan, sehingga kepraktisannya turun drastis dan perlahan tereliminasi.” Xi Zhou menjelaskan.
“Setelah kau bilang begitu, aku jadi agak ingat...” Chun Yi Lao tertegun.
“Meski sudah tereliminasi, tapi ini... tetap termasuk teknik operasional level pro...” kata Xi Zhou.
“Apakah itu Jun Moxiao?!” Chun Yi Lao bertanya dengan suara berat.
Sementara mereka berdiskusi, para pemain dari berbagai penjuru sudah menyelam untuk menyelidiki. Tiba-tiba riakan ombak bergelora hebat, dan tiga pemain beruntun terlempar ke permukaan air.
Dalam pertempuran bawah air, banyak efek serangan berbeda dengan di darat. Para pemain yang terlempar ini sebenarnya terkena serangan jenis apa, para pemain sama sekali tidak bisa menentukan. Tapi setidaknya, mereka akhirnya melihat jelas sosok di bawah air.
“Jun Moxiao!”
“Fengshu Yanmu!”
Para pemain yang pernah tenggelam itu sudah buru-buru mengirim pesan di tim besar.
“Sial!” Semua orang yang menerima pesan ini serentak mengumpat. Karena dua nama ini terlalu berpengaruh. Ye Qiu, Su Mucheng, ini adalah kombinasi terhebat bahkan di lingkup profesional. Meski jumlah mereka puluhan orang, saat berhadapan dengan kedua ini, hati mereka sama sekali tidak yakin. Seketika, karakter-karakter yang tadi asyik bergerak di permukaan air serentak berhenti. Menghadapi dua orang ini, bertarung atau tidak, mereka ingin instruksi yang jelas.
“Dorr, dorr, dorr!”
“Dorr!”
Setelah tiga suara berturut-turut, disusul satu suara lagi. Ternyata empat pemain terjatuh ke air satu per satu.
Di dalam air tetap ada teknik Ukemi, tapi efeknya tentu tidak seperti salto di permukaan lalu berdiri. Hanya memberikan transisi yang mulus setelah menyentuh air, menyesuaikan postur dengan cepat, bukan seperti batu yang langsung tenggelam ke dasar dan bersaing dengan gravitasi serta gaya apung.
Namun, Ukemi di darat, para pemain elite guild besar sudah sangat mahir melakukannya. Tapi di air, benar-benar tidak banyak orang yang secara khusus berlatih teknik khusus ini. Empat pemain, berbaris gagal melakukan Ukemi, empat suara "Dorr" terdengar, langsung melihat keempat karakter tersebut terus tenggelam ke bawah. Efeknya mirip dengan terjatuh di darat. Setelah beberapa saat, keempat karakter akhirnya stabil di dasar air dan bersiap untuk naik ke permukaan. Tiba-tiba mereka melihat gelembung air di sekitarnya, saat memutar kamera, sebuah sinar terang yang dahsyat menyembur menghampiri. Ternyata itu adalah serangan Laser Cannon dari karakter Artillery God Su Mucheng yang dilakukan di bawah air.
Dalam bermain game! Kecuali ada penjelasan khusus, semua skill tetap bisa digunakan di dalam air. Hanya saja karena perbedaan lingkungan, mungkin menghasilkan efek yang berbeda. Sebagian besar disebabkan oleh hambatan air yang memperlambat kecepatan.
Tapi Laser Cannon sang Artillery God seolah tidak terpengaruh hambatan, tetap cepat seperti biasa. Sementara gerakan karakter pemain di dalam air justru terhambat resistensi air, tidak segesit di darat, mana mungkin menghindari serangan super cepat ini?
Laser Cannon yang ditembakkan dari dasar air ini, seberkas sinar yang bahkan terlihat sampai ke permukaan danau, kemudian mengalami refraksi, refleksi, dan berbagai efek optik lainnya, terlihat jauh lebih spektakuler dibandingkan ketika ditembakkan di darat.
“Keempat pemain itu, langsung ditusuk seperti tanghulu oleh Laser Cannon ini. Meski tidak mati, damage yang diterima cukup parah.”
Keempat orang ini sudah pusing tujuh keliling, tiba-tiba melihat siluet seseorang berenang cepat mendekati mereka, mengayunkan senjata dengan berbagai Skill.
Mereka mengira Skill lawan bergerak lambat, yakin 100% bisa menghindar. Tapi lupa bahwa meski Skill melambat, gerakan karakter mereka juga terpengaruh. Mata dan operasional mereka cepat, tapi karakter justru terasa berat seperti tak mau patuh. Skill yang dikira mudah dihindari, akhirnya terkena semua dengan sempurna.
“Apa yang terjadi di sana?” Pemain di permukaan air sama sekali tak menyadari kejadian di lokasi itu.
Mereka melihat empat karakter jatuh ke air seperti pangsit, lalu Laser Cannon menyambar, membuat area perairan itu mendidih seolah direbus, gelembung air terus bergolak.
Kalau disambung, mirip proses merebus pangsit: pangsit dimasukkan ke panci, Laser Cannon sebagai apinya, air mendidih menggodok...
“Tolong...” Saat para pemain masih bingung dengan analogi pangsit rebus, permintaan bantuan muncul di channel tim.
Sejujurnya, tak ada yang melihat jelas identitas “pangsit” di dalam panci. Tapi melihat situasi aneh di area itu, apa lagi yang diragukan? Meski si bos belum memberi perintah untuk lanjut bertarung, saat ada yang minta tolong, mustahil diam saja.
Maka semua pemain di dalam air segera menyelam ke bawah dan melihat ke arah tersebut. Area perairan itu sudah bergejolak hebat, bahkan jumlah orang di sana sulit terlihat. Para pemain bergegas mendekat, tiba-tiba muncul cahaya putih menyala di sana. Mereka kaget, memeriksa tim besar - benar saja, satu orang sudah keluar dari tim, artinya terbunuh.
"Cepat serang!" Kematian satu orang ini langsung menunjukkan identitas tim. Pemain dari tim tersebut mulai panik, memanggil semua orang untuk menyerbu.
Saat para pemain berenang dari segala arah mendekat, cahaya putih terus berkedip di tengah gelembung air. Akhirnya, riak air mereda, danau kembali tenang. Hanya tersisa satu karakter berdiri di sana: Jun Moxiao.
Empat orang mati begitu saja?
Para pemain tiba-tiba ragu lagi, enggan maju.
Awalnya mereka mau menyelamatkan, tapi sekarang nyawa sudah hilang. Kalau maju sekarang, jangan-jangan malah jadi bunuh diri?
Sambil berdiam, mereka mulai melihat sekeliling. Ternyata jumlah mereka mencapai lebih dari 30 orang. Menghadapi satu orang saja, kok bisa ketakutan begini?
Memikirkan ini, mereka merasa sangat malu. Meski lawannya adalah Ye Qiu Shen, dengan jumlah sebanyak ini seharusnya tidak perlu takut lagi.
Sebagian masih berpikir, sebagian sudah teriak di channel: "Cuma satu orang, siapapun itu jangan takut! Serbu bersama!!"
Pesan baru saja berhenti, seketika ada orang yang melesat keluar. Di sisi ini, Jun Moxiao milik Ye Xiu tidak hanya berdiam diri menunggu. Setelah membunuh empat orang di dasar air, persediaan oksigennya mulai menipis. Ia segera melesat ke permukaan air.
"Kendalikan dia! Jangan biarkan dia naik ke permukaan!" Seseorang yang melihat gerakan ini langsung membuat pertimbangan: Jun Moxiao kehabisan oksigen. Dengan memaksanya tetap di bawah air, mereka bisa menang tanpa bertarung. Pesan ini segera disebarkan.
Dua bayangan tiba-tiba muncul di atas kepala Jun Moxiao, menghalangi jalur naiknya. Ternyata dua pemain dengan kelas ninja. Mereka menggunakan skill Klon Bayangan sebagai Teleportasi Instan untuk langsung melompat ke posisi ini, mencoba menghadang.
Jun Moxiao menggerakkan tangannya, melempar granat sembarangan. Meski ledakan api di dalam air tidak terlalu besar, gelombang air bergulung-gulung menerjang. Dua ninja tersebut terlempar ke permukaan bersama Jun Moxiao. Bedanya, mereka terpental oleh ledakan sedangkan Jun Moxiao sengaja naik untuk menghirup udara.
Jun Moxiao yang sudah di permukaan tidak beristirahat. Dengan tombak di kiri dan pedang di kanan, ia menyerang kedua ninja secara bersamaan. Di sisi lain, karakter Fengshu Yanmu milik Su Mucheng seolah sudah menunggu lama. Dengan meriam berat di pundak, tubuhnya bergoyang naik-turun di permukaan air. Goyangan kecil seperti ini tidak mempengaruhi akurasi tembakan seorang Atlet Profesional. Dalam deru meriam, dua ninja tersebut terus berguling-guling di permukaan air.
"Hei, jangan cuma jadi penonton!" Ye Xiu tiba-tiba berteriak.
Di permukaan air, sebuah karakter muncul dengan kepala yang terus-terusan melongo, nama di atas kepala terlihat jelas: Qian Cheng.
"Yang ini serahkan padamu!" Jun Moxiao tiba-tiba menyabetkan telapak tangan, salah satu ninja meluncur deras mengarah ke Qian Cheng.
"Cuma bisa nakuti pemain baru merebut monster, tidak bisa melakukan hal yang lebih menantang?" Ye Xiu mengirimkan lawan untuk Qian Cheng sambil berkata. Jun Moxiaonya tiba-tiba melompat, di dalam air lompatannya tidak tinggi, tapi cukup untuk menghindari serangan kacau dari bawah. Telapak tangan terkembang, sebuah granat meluncur lagi.
"Sial!!" Para pemain yang baru muncul dari air langsung melihat granat menghujam ke arah mereka, berusaha menghindar tapi di air mana mungkin cepat.
Suara "Doron" bergema, percikan air kembali bergolak, menyapu semua pemain di area itu ke pinggir.
Disusul bunyi "Dorr", Jun Moxiao milik Ye Xiu kembali menyelam tajam ke dalam air.
