Begitu Baozi Invasion muncul, para pemain yang sedang berenang ke tepi langsung ciut nyalinya. Bukan karena takut pada Baozi Invasion, tapi karena menyadari musuh sudah mempersiapkan strategi: memancing mereka ke air, lalu memanfaatkan kelemahan pemain game online dalam pertarungan air, memberikan pelajaran keras lewat dua ahli level pro.
Kini, mereka akhirnya mulai pulih dan bersiap naik ke darat. Namun di tepi sungai sudah dipasang jebakan. Meski jumlah musuh tidak banyak, saat ini hanya terlihat tiga orang. Masalahnya, satu pihak di darat, satu pihak di air. Semua orang tiba-tiba teringat satu pepatah: "Memukul anjing yang jatuh ke air dengan tongkat".
"SERBU!!!" Meski jalan ke depan masih belum pasti, tetap berada di air hanya akan jadi sasaran Jun Moxiao. Saat itu juga, tak terhitung suara teriakan serempak. Beberapa pemain yang sudah dekat tepian langsung melompat keras, berusaha keluar dari permukaan air.
Di udara, tiba-tiba terdengar tiga ledakan meriam dari arah hutan kecil di tepi sungai. Di balik bayang-bayang pohon yang samar, kilatan ledakan muncul. Tiga peluru meriam datang beruntun. Beberapa orang yang melayang di udara tak bisa menghindar, hanya bisa mengayunkan senjata berharap bisa menghancurkan proyektil yang datang.
Operasional semacam ini secara teori mungkin, dan sering terlihat di lingkup profesional. Tapi di kalangan game online, pemain yang mampu melakukannya sangat sedikit. Kebanyakan hanya bisa dilakukan dalam kondisi berdiri di tanah datar. Saat melayang di udara sambil mencoba menyerang proyektil yang bergerak cepat, jelas mereka tak punya kemampuan itu.
Tiga peluru meriam bertabrakan dengan beberapa orang yang melompat dari air, langsung meledak. Gelombang ledakan melempar beberapa orang. "Dorr-dorr!" terdengar bertalu-talu. Dari lima orang yang melompat, empat terkena ledakan dan terhempas kembali ke air.
Orang kelima lolos dari bahaya, hati sedang senang, tapi belum sempat mendarat, langsung dihajar bata. Di samping Baozi Invasion, Han Yanrou maju, tombak perangnya menggetar menggunakan Combo Thrust. Si pemain ini masih di udara saat kena Combo Thrust dan terlempar jauh, darah berceceran di udara sebelum akhirnya "byur" jatuh ke air. Yang berbeda, setelah jatuh ke air, permukaan air berubah kemerahan karena pendarahan terus-menerus. Jelas operasional Tang Rou sangat presisi, dua tusukan di titik yang sama memicu status pendarahan.
Baozi Invasion, Han Yanrou. Dua orang ini adalah pasukan elite tim dungeon Jun Moxiao, tak ada yang berani meremehkan.
Siapa yang menembak peluru gelap di hutan? Tak ada yang melihat jelas sebelumnya. Tapi pemain Paviliun Kabut Asap lebih diam dari guild lain, karena kebiasaan ini mengingatkan mereka pada "Jagoan Ketinggalan Zaman" yang baru keluar dari guild mereka.
Di tepi sungai ada satu orang tak dikenal, tapi di mata semua orang, ancamannya lebih besar dari tiga orang lainnya. Karena ternyata dia seorang Summoner yang sudah memanggil sekumpulan makhluk panggilan, berbaris rapi di tepi sungai menghalangi jalan naik.
Kalah melawan summoning? Ahli-ahli ini tidak sampai segitunya. Tapi ini menyita waktu! Terjebak dengan summoning, ditambah bantuan dari Baozi Invasion/Han Yanrou/penembak gelap, bukankah mereka akan dilempar ke air lagi?
Kalau dilempar ke air lagi...
Di dalam tim, satu nama lagi menjadi redup kemudian menghilang, ternyata kembali mati di dalam air. Orang yang memperhatikan langsung menyadari ini adalah salah satu dari empat orang yang baru saja dihantam kembali ke air, tentu saja ditangkap oleh Jun Moxiao dan Fengshu Yanmu di dalam air, mati dengan sangat cepat.
Dikejar dari belakang, dihadang di depan. Para ketua guild besar ini juga adalah veteran yang sudah melalui ratusan pertempuran, bukan tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Dalam sekejap mereka sudah menganalisis kelebihan yang bisa membantu mereka meloloskan diri.
"Bubar!" teriak Chun Yi Lao.
Yang lain langsung paham maksudnya.
Bagaimanapun juga, jumlah personil adalah kelebihan mereka. Orang-orang Xingxin yang jumlahnya sedikit mengepung banyak orang, meski berhasil, tidak bisa menutup seluruh arena. Dengan berpisah-pisah, mungkin ada yang akan mati lagi, tapi sebagian besar pasti bisa lolos.
Maka para pemain yang masih di dalam air tanpa pikir panjang langsung berenang ke kiri atau kanan.
Di belakang ada orang di air, di depan ada orang di darat, mau tidak mau mereka harus mencari jalan memutar ke samping.
Begitu mereka berpisah ke dua arah, Ye Xiu dan kawan-kawan memang tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya mereka juga membagi dua pasukan, mengejar satu sisi di air dan menghadang sisi lain di darat. Tapi setelah lawan berpencar, mereka semakin terpecah-pecah, masing-masing punya strategi sendiri, dalam seketika formasi jadi semakin terpencar.
Tang Rou dan kawan-kawan tidak turun ke air, hanya mengejar sepanjang tepi. Bahkan veteran guild besar saja seperti pemula di air, apalagi Tang Rou dan Baozi Invasion. Meski teknik mereka bagus, tetap harus berlatih adaptasi di air, kalau tidak malah akan lebih kacau.
"Adapun Mei Guang, tidak perlu dikatakan lagi. Barisan summoning di tepi pantai itu hanya gertakan! Tangan berkeringat karena gugup. Para guild besar terlalu berhati-hati, kalau berani menyerbu summoning-summoning ini, mereka akan langsung tahu makhluk-makhluk ini rapuh seperti kertas. Sungguh kemampuan operasional sang pemilik sangat payah."
"Hasilnya, blokade mereka di tepi pantai sama sekali tidak berhasil. Para pemain itu berenang di sepanjang tepi air sebentar, lalu berpencar - ada yang berbalik arah, ada yang terus berenang mengelilingi tepi, ada juga yang langsung berenang ke bagian yang lebih dalam. Tang Rou dan kawan-kawan bingung harus mengejar yang mana, tapi tiba-tiba menerima pesan dari Ye Xiu: 'Kejar yang berbalik arah.'"
"Oh!"
"Tang Rou menerima pesan, memberi komando, lalu berbalik mengejar yang lari mundur. Banyak pemain yang tidak datang ke area ini langsung mendapat kesempatan, mulai mencari tempat untuk mendarat."
"Melihat situasi ini, Tang Rou ingin kembali untuk membunuh, tapi Ye Xiu seolah membaca pikirannya, mengirim pesan lagi: 'Abaikan mereka, terus kejar.'"
"Kenapa?" Tang Rou yang saat ini hanya mengarahkan Han Yanrou berlari di tepi pantai, punya cukup waktu untuk mengirim pesan.
"Banyak orang, sulit dilawan." Ye Xiu terlihat sibuk, hanya membalas singkat.
Tang Rou memutar kembali kamera untuk melihat, orang-orang yang telah naik ke darat dari berbagai tempat di belakang sudah hampir sepuluh orang. Semuanya dengan waspada mengarahkan kameranya ke sisi mereka. Tang Rou juga paham, orang-orang ini sudah mencapai tingkat ahli. Satu lawan satu, dirinya tidak masalah, tapi kalau jumlahnya bertambah dan mulai berkoordinasi dengan strategi, beberapa orang di sisi mereka benar-benar tidak berani melawan.
Setelah memahami maksud Ye Xiu, Tang Rou pun melanjutkan pengejaran bersama Baozi Invasion dan Mei Guang dengan patuh terhadap beberapa orang yang berlari mundur ini.
Ternyata logika beberapa orang ini juga cukup jelas. Begitu melihat ada orang yang naik ke darat di sisi lain, mereka langsung berbalik arah lagi, mulai berenang kencang menuju arah pendaratan yang sudah ada, jelas-jelas ingin mencari bantuan.
“Bagaimana ini?” Tang Rou langsung bengong, kemampuan bertarungnya memang sudah ada, tapi kemampuan berpikirnya masih jauh tertinggal.
“Terus kejar-kejaran.” Ye Xiu membalas lewat pesan.
Tang Rou langsung menyapa orang di sampingnya, lalu berbalik arah bersama-sama.
“Di sisi lain, sekitar belasan orang yang baru saja berhasil naik ke darat melihat Han Yanrou dan beberapa orang justru berlari ke arah mereka, langsung sibuk merapikan tim. Meski ini bukan level Ye Qiu dan Su Mucheng, mereka sama sekali tidak berani meremehkan. Kisah heroik Han Yanrou yang berhasil menghantam keluar dari Kota Kongji sendirian saat pengejaran terhadap Jun Moxiao dkk sebelumnya sudah mereka dengar. Meski saat itu tidak melibatkan ahli elite garis depan seperti mereka, tapi kemampuan dan keberanian untuk menyerbu keluar dari kerumunan itu, tak satu pun yang hadir berani mengaku memilikinya.”
“Cepat, cepat! Tambah darah, tambah darah!!”
“Lebih dari sepuluh orang berantakan kacau balau, ada yang terluka di dalam air, segera mendesak Pastor untuk memberikan pasokan. Pertempuran air tadi benar-benar berantakan, jangkan kerja sama, bahkan tugas pendukung paling dasar seperti Pastor memberi heal pun tidak dilakukan dengan baik.”
Pastor di tim sibuk, cahaya putih turun satu per satu. Beberapa yang masih di air, melihat musuh semakin dekat, keberanian mereka pun bangkit. Lebih dari sepuluh orang segera menyesuaikan formasi, alih-alih mundur malah maju, langsung menyerbu ke arah Tang Rou dan yang lain.
“Sekarang?” Tang Rou mengirim pesan ke Ye Xiu.
“Bunuh saja!” Jawab Ye Xiu.
“Hah? Kenapa tadi tidak suruh balik untuk membunuh?” Tanya Tang Rou.
“Bukannya nanti yang di air ini bakal kabur?” Balas Ye Xiu.
“Kejam sekali!” Kata Tang Rou.
“Tidak sesuai dengan keinginanmu?” Tanya Ye Xiu.
“Sangat sesuai.” Tang Rou membalas dengan emoticon senyum.
“Ada masalah?” Tanya Ye Xiu.
“Mungkin... sedikit...” Di Weekend Bintang All-Star, Tang Rou benar-benar menyaksikan betapa luasnya dunia ini. Teknik Atlet profesional, serta kerja sama tim besar dalam pertandingan All-Star akhir, membuatnya sekarang lebih rendah hati dan hati-hati. Dia mulai menyadari jarak antara dirinya dengan ahli sejati.
“Bisa serang beberapa ke dalam air.” Jawab Ye Xiu.
“Oh? Kamu di air?” Tanya Tang Rou.
“Tentu.”
“Posisi mana?”
“Tidak jauh dari kalian, tenang saja serang ke air. Yang jatuh ke air serahkan padaku.” Jawab Ye Xiu.
"Terima!" Tang Rou menutup pesan, lebih dari sepuluh orang di seberang sudah mendekat, beberapa orang di dalam air juga bersiap-siap untuk naik ke darat. Sebelum Tang Rou sempat berkata apa-apa, Baozi Invasion sudah lebih dulu bergerak, mengirim emoji pedang silang lalu berteriak: "Bunuh! Mei Guang, ikut kakak maju!!"
Teriakan Baozi Invasion membuat lebih dari sepuluh orang lawan tertegun. Jika ini teriakan Han Yanrou, mungkin mereka masih bisa menerima. Tapi Baozi Invasion ini levelnya cuma 33, sedangkan Summoner bernama Mei Guang yang dipanggilnya juga baru level 34. Dari mana kepercayaan diri sebesar ini?
Lebih dari sepuluh orang itu dengan bingung mengamati sekeliling. Mereka tahu ada penembak jitu di dalam hutan. Jangan-jangan masih ada lebih banyak orang bersembunyi di balik pepohonan?
"Sial! Apa masih ada penyergapan?" seseorang langsung berseru. Setelah naik ke darat, mereka belum memeriksa area hutan sama sekali!
"Tidak bisa mundur, serang dulu!" teriak seseorang.
Maka, tiga orang itu dengan gagah berani menerjang, sementara lebih dari sepuluh orang lainnya dengan takut terus melirik ke arah hutan kecil dan semak belukar yang mungkin jadi tempat persembunyian musuh.
"Dorr..."
Karena kurang fokus, orang paling depan langsung terkena bata yang dilempar Baozi Invasion tepat di wajahnya.
"Sial, katanya ini ahli?" gerutu Baozi Invasion sambil menghina usai melempar bata.
“Sial!” Swordsman Ganas yang kena batu langsung ngamuk, mengangkat greatsword dan melancarkan Mountain Crusher ke arah tiga orang.
