Pemahaman Tang Rou tentang poin kunci ini masih sangat dasar. Pemain dengan sedikit pengalaman game pun akan mengerti prinsip ini. Dalam pertempuran tim besar kapan pun, Pastor selalu menjadi kelas yang dilindungi secara khusus. Meski ini hanya pertempuran skala kecil dengan banyak lawan satu, karena status Tang Rou, kelimanya sama sekali tidak meremehkannya dan langsung menggunakan formasi pertempuran tim. Empat orang berdiri mengelilingi, melindungi Pastor di tengah.
Han Yanrou yang menerjang dari depan harus menembus dua orang yang menghalangi untuk mencapai Pastor.
Dua orang ini seorang Ghostblade dan Knight dari tim dungeon elite guild, kerjasamanya sangat kompak. Knight mengangkat perisai maju menghadang, sementara Ghostblade menyelinap di belakangnya untuk membuka Ghost Array.
Fungsi perisai, selain meningkatkan pertahanan dan mengurangi damage, di mata ahli justru lebih penting untuk menetralisir efek khusus dari serangan.
Contohnya Telapak Bunga Rontok Battle Mage. Jika mengenai karakter langsung, akan memicu efek knockback yang melempar target ke udara. Tapi jika mengenai perisai, efek knockback ini akan berkurang menjadi sekedar mundur beberapa langkah tanpa jatuh.
Dasar-dasar seperti ini sebenarnya sudah diketahui Tang Rou. Tapi saat ini dia seperti lupa, melancarkan Telapak Bunga Rontok yang justru menghantam perisai Knight tersebut.
Dengan perlindungan perisai dan Pastor di belakang yang siap heal, Knight sama sekali tidak khawatir. Setelah terkena serangan, dia terhuyung mundur. Ghostblade yang melihat ini sedikit menghindar, karena kontak fisik sekecil apapun bisa menginterupsi chanting Ghost Array-nya.
Namun penghindaran kecil ini justru membuatnya sedikit terpisah dari perlindungan Knight. Di celah sempit itu, kilatan pedang menyambar. Ghostblade yang tak waspada terlempar ke udara.
Dari udara, dia buru-buru memutar kamera dan melihat Han Yanrou baru saja bangkit dari posisi jongkok. Dengan taktik berani, dia menyelip rapat di balik perisai Knight setelah mendorongnya dengan Telapak Bunga Rontok, lalu memanfaatkan celah yang tak terlihat oleh pemain biasa.
“Pukul perisai!!” Ghostblade di udara berteriak. Karena ada anggota tim seperti ini, dia tahu bahwa meskipun Knight menggunakan perisai besar memang lebih nyaman melindungi diri, namun jika terlalu besar akan menghalangi pandangan saat digunakan.
Perisai Maple Crest yang digunakan rekan Knight ini memang berukuran sangat besar. Saat mencatat rekor dungeon dan membunuh BOSS dalam pertempuran PVE, Knight cenderung memilih perisai besar yang nyaman digunakan. Tapi dalam PK yang lebih dinamis, pemilihan perisai harus hati-hati. Contoh terbaik bisa dilihat di lingkup profesional. Di antara perisai buatan sendiri kalangan profesional, tak pernah ada perisai besar yang muncul, jelas karena tidak cocok untuk PK.
Saat ini Knight sedang dirugikan oleh perisai besarnya. Han Yanrou yang berguling dengan presisi ini tidak menyentuhnya, malah menggunakan perisainya sebagai tameng. Meski menempel erat, Knight ini tidak menyadarinya.
Ghostblade di udara yang melihat langsung berteriak memberi peringatan. Knight yang masih bingung ini langsung mendorong perisainya ke depan tanpa ragu, mengeluarkan skill Pukul Perisai begitu mendengar teriakan Bro-nya.
Tapi Han Yanrou sudah berguling lagi ke samping. Tombak perang di tangannya menusuk Ghostblade yang masih melayang. Serangan terhadap target float selalu membawa efek knockback. Ghostblade ini terlempar dan menabrak "si pemalas" di ujung lain yang masih sibuk memeriksa apakah ada jebakan di balik gua batu ini.
Di bawah instruksi kerasnya, pria itu akhirnya berhasil menghindar dari "kantung pasir manusia" ini. Tang Rou kini sudah mengabaikan mereka, beberapa serangan berikutnya membuat dua karakter di depannya - satu berhasil dilewati, satu terlempar. Pastor yang semula terlindungi di tengah kini terbuka sempurna di hadapannya.
Pastor sebenarnya tidak sepenuhnya tak berdaya, masih ada beberapa teknik bertahan. Tapi dibandingkan Tang Rou tetap lebih lambat. Jari Tang Rou menari gesit, tombak perang Han Yanrou menari tak terbendung, setiap tusukan mengincar tubuh Pastor. Ye Xiu yang menyaksikan dari samping merasa senang. Serangan ini akhirnya mulai terlihat pola. Setidaknya dia sudah memahami kombinasi penggunaan skill dan serangan biasa. Untuk pemain dengan kecepatan tangan luar biasa seperti Tang Rou, gaya bertarung berkelanjutan seperti ini memang harus dikembangkan.
Tim lima orang Tapo Xu Kong terdiri dari dua Ghostblade, satu Knight, satu Pastor, dan satu Elementalist.
Dua Ghostblade ini meniru persis kombinasi dual Ghostblade Tim Void - satu Ghostblade formasi, satu Ghostblade hybrid.
Saat ini dua Ghostblade berada di satu sisi, Knight tertinggal di belakang. Tang Rou menganalisis situasi, serangan beruntunnya membuat Pastor kewalahan. Sebelum Knight dan Ghostblade sempat menolong, sebuah Telapak Bunga Rontok meluncurkan Pastor ke arah Elementalist.
Elementalist tak pernah diam. Tangannya terus merapal mantra untuk menyerang Han Yanrou dengan sihir.
Tapi yang membuatnya frustasi, lawan sepertinya tidak memperhatikan skill-nya, bahkan membiarkan beberapa skill yang dia lepaskan berturut-turut mengenai tubuhnya.
Skill-skill ini gagal menginterupsi serangan Han Yanrou. Saat ini, dia seperti tiba-tiba menyadari keberadaan Elementalist. Pastor yang terlempar justru menabrak ke arah Elementalist. Di detik ini, Elementalist malah merasa lega karena akhirnya dia tidak dianggap udara lagi.
Strategi Tang Rou tidak hanya membuat tim lawan kaget, bahkan Ye Xiu sang Shen profesional di sampingnya pun terkejut.
Gadis ini selalu begitu garang dan keras kepala. Niatnya sudah terbaca oleh Ye Xiu: dia ingin mengalahkan Pastor dengan segala cara. Karena keyakinannya: jika Pastor tidak ditaklukkan, semua usaha sia-sia; baru bisa lanjut setelah Pastor jatuh.
Pastor yang terlempar menabrak Elementalist yang langsung menghindar. Saat ini, Han Yanrou milik Tang Rou sudah berada dalam status Magic Chakra, mengejar dengan kecepatan angin.
Elementalist yang lemah dalam jarak dekat buru-buru memanggil Ice Wall untuk menghalangi. Tapi Han Yanrou justru langsung menghancurkan Ice Wall tersebut. Skill dan Chakra yang digunakan untuk menghancurkan Ice Wall sama sekali tidak disayangkannya. Ice Wall hancur berkeping-keping dalam sekejap, membuat Elementalist terpana.
Dia tidak bisa membedakan, apakah ini termasuk cepat, kuat, atau kombinasi keduanya?
Han Yanrou menerobos dari reruntuhan tembok es. Elementalist sudah terlambat untuk menjauh, terangkat ke udara oleh Tianji, lalu ditampar hingga terbang seperti karung pasir dan menabrak dua Ghostblade yang mendekat.
Di sisi lain, Ye Xiu baru menyadari bahwa strategi Tang Rou ini meniru dirinya.
Dalam pertempuran di Jurang Satu Garisan dulu, Ye Xiu mengontrol banyak musuh sekaligus dengan mendorong karakter lawan seperti prop. Taktik Tang Rou hari ini persis sama.
Ye Xiu yang memahami ini hanya bisa menghela napas. Walaupun ide Tang Rou bagus dan skill-nya memadai, sebagai pemain baru dia masih kurang memahami situasi.
Strategi seperti ini bisa dipakai Ye Xiu, tapi tidak untuknya.
Bukan karena skill atau pengalaman, tapi masalah kelas karakter.
Karakter Ye Xiu, Jun Moxiao (Loner), sudah punya 120 skill di level 20. Banyaknya skill inilah yang memungkinkan kontrol medan super. Tapi Battle Mage Tang Rou bahkan di level 70 takkan punya sebanyak itu.
Dengan kata lain, kontrol medan ala Ye Xiu mustahil diraih secara normal. Untuk meniru taktik ini, butuh Loner atau tim besar. Hanya dengan banyak oranglah skill cukup untuk tekanan beruntun.
Jika Tang Rou nekat memaksakan dengan satu kelas, segera akan ketahuan: cooldown skill-nya tidak mencukupi.
“Tidak boleh seperti ini.” Ye Xiu yang sudah melihat masalah langsung menghampiri Tang Rou dan berteriak di dekat telinganya.
“Kenapa?” Tang Rou tidak sempat menoleh, hanya bertanya singkat.
“Caramu mengontrol medan perang tidak efektif. Cooldown skill tidak seimbang, dan penggunaan skill terlalu sering akan membuat MP-mu habis,” jelas Ye Xiu.
“Kalau begitu, bunuh sebanyak mungkin saja!” jawab Tang Rou.
“Hah?” Ye Xiu terkejut. Gaya bertarung kompromi seperti ini tidak sesuai dengan karakter gadis ini. Mengapa tiba-tiba berubah?
“Pokoknya aku akan berusaha maksimal,” tambah Tang Rou.
Ye Xiu berkeringat dingin. Ternyata gadis ini tetap nekat bertarung tanpa mempertimbangkan konsekuensi.
Elementalist yang terlempar menjadi proyektil serangan, Tang Rou kembali mengarahkan Han Yanrou untuk mengejar Pastor.
Kelima anggota Tapo Xu Kong akhirnya memahami strategi Tang Rou. Dengan Knight sebagai pemimpin, mereka tiba-tiba mendapat ide: “Masuk air!”
“Air?”
Kata itu telah meninggalkan trauma psikologis bagi para elite ini. Tak pernah mereka bayangkan bisa menjadi begitu lemah di dalam air sampai puluhan orang dikalahkan oleh dua orang.
“Dia tidak bisa berenang!” teriak Knight yang kebingungan mencari alasan.
Kepatuhan pada komandan adalah kunci tim sukses. Meski bingung, Pastor tetap menuruti perintah Kapten - berlari ke air sambil terus dihajar Han Yanrou.
Tang Rou tidak menyangka lawannya justru menyadari kelemahan besarnya ini. Masuk ke air... Dia benar-benar tidak bisa menghadapi situasi seperti itu. Dengan kecepatan geraknya, mengejar Pastor dan menghalanginya masuk air masih mungkin dilakukan. Tapi jika begitu, perubahan posisi justru memungkinkan anggota tim lawan di belakang menyambut Pastor, sehingga jarak yang susah payah dia tarik menjadi sia-sia.
"Putar lingkaran." Tiba-tiba suara itu kembali terdengar. Tang Rou tertegun sejenak, lalu langsung paham. Dengan Sprint, dia mendekati Pastor lalu menamparnya dengan Telapak Bunga Rontok, melontarkan Pastor terbang menyamping.
Semua sudah menemukan kunci pertempuran ini. Pastor yang terlempar segera dikejar. Tapi Battle Mage dengan status Chakra memiliki kelebihan kecepatan gerak, tetap lebih cepat selangkah. Pastor yang baru bangun ini masih berniat masuk air, namun Han Yanrou sudah menyergap dengan cepat. Kali ini cooldown Telapak Bunga Rontok belum selesai, diganti dengan kombo kecil Tianji + Longya, kembali melontarkan Pastor beberapa langkah.
"Jika arah dan jarak dihitung tepat, bisa membuat mereka gagal mengejar." Ye Xiu berkomentar dari samping.
