Dalam situasi yang mungkin tidak menimbulkan kerugian materiil, namun harus menanggung tekanan mental besar. Berbagai guild besar mengadakan rapat mobilisasi, mengumpulkan para elite di Server 10. Menekankan untuk tidak takut kesulitan, bertahan di bawah tekanan, bertekun meningkatkan level, dan pantang menyerah pada terorisme Jun Moxiao, bersumpah untuk melawan sampai akhir.
Respons terhadap rapat justru biasa-biasa saja. Tegang dan lelah menahan tekanan semacam ini merupakan pengalaman baru bagi para ketua guild. Mereka lebih mementingkan hasil akhir, untuk kesulitan selama proses hanya memberi semangat dengan ucapan seperti "bertahan, bertahan, dan terus bertahan".
Kalau bukan guild klub, pasti sudah tidak ada yang mau patuh. Ini cuma game, hiburan untuk bersantai, siapa yang mau berjuang mati-matian? Tapi di tingkat guild klub, game bukan lagi sekadar permainan, melainkan karir dan tujuan hidup. Meski motivasi ketua tidak efektif, tapi telah menunjukkan sikap dan kebijakan, para elite pun harus mengikuti instruksi sambil mengerahkan keberanian.
Di sisi Xingxin, Ye Xiu langsung menggantikan Chen Guo setelah bangun. Meski Chen Guo tidak menyelesain target pembunuhan pagi ini, tapi berhasil mencatat banyak EXP saat naik level. Begitu Ye Xiu mengambil alih, langsung bergerak aktif: sambil membasmi monster juga berpatroli, segera menemukan pemain naik level dari Tim 301, tentu saja dihabisi tanpa ampun.
"Tang Rou bangun hampir bersamaan dengan Ye Xiu, tapi tidak langsung bermain game melainkan pergi ke depan kasir untuk ganti shift. Melihat ini, Ye Xiu tertegun. Beberapa hari terakhir terlalu fokus membangun guild, dia merasa ada sesuatu yang berbeda. Baru sekarang ingat: Sejak pulang dari Weekend Bintang All-Star, sepertinya dia tidak pernah bekerja lagi!"
Ye Xiu berkeringat dingin, melirik Chen Guo di sampingnya. Mustahil Chen Guo tidak tahu dia absen kerja beberapa hari ini, tapi sama sekali tidak menegur.
"Aku mau bilang..." Ye Xiu membuka percakapan.
"Hmm?" Chen Guo menoleh.
"Shift malam akhir-akhir ini siapa yang jaga?" Ye Xiu mendekati topik dengan berbelit-belit.
"Bukan urusanmu." Jawaban Chen Guo lebih langsung.
"Kalau aku... ini aku..."
"Membangun guild, membentuk tim - itu pekerjaanmu sekarang!" Chen Guo menggegam tangan penuh semangat.
“……”
"Kenapa? Dari ekspresimu, kayaknya kurang puas ya?" Chen Guo menyipitkan mata memandang Ye Xiu yang diam seribu bahasa.
"Nggak, cuma menurutku kamu untung besar." Kata Ye Xiu.
"Aku? Untung apa?" Chen Guo bingung.
"Sebagai admin jaringan shift malam, gaji itu sudah cukup pantas. Tapi sekarang kamu suruh aku mengerjakan semua ini, ini bukan tarif standarku!" Ye Xiu berargumentasi.
"Murah hati banget kamu!!!" Sejak tahu identitas asli Ye Xiu, toleransi Chen Guo meningkat drastis. Banyak hal yang sekarang lebih bisa diterima, sudah lama tidak marah-marah.
"Bukan begitu?" Tanya Ye Xiu.
Chen Guo sedikit terkejut, tapi setelah berpikir lagi, dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Ye Xiu memang benar. Seperti kata pepatah "Setiap bidang memiliki keahliannya masing-masing", sebagai dewa puncak di lingkaran Glory, mengerjakan tugas biasa hanya bernilai standar. Tapi jika bermain Glory, di situlah nilai sebenarnya terlihat, sehingga harganya tentu berbeda.
"Lalu apa maumu?" Chen Guo agak gelisah. Jika benar harus memperlakukan Ye Xiu seperti dewa profesional, itu akan sangat memberatkan.
"Tidak ada maksud khusus, sekadar berkomentar." Kata Ye Xiu.
"Mau naikkan gajimu?" Chen Guo bahkan tidak yakin dengan ucapannya sendiri. Gaji Ye Xiu sekarang cuma gaji admin jaringan, bahkan jika dinaikkan sepuluh kali lipat, tetap tidak sebanding dengan status dewa profesionalnya!
"Tidak perlu, yang penting ada makan dan tempat tinggal, sudah cukup baik." Ye Xiu mengangguk.
Chen Guo melihat Ye Xiu kembali fokus ke game, bingung harus berkata apa. Dia ikut membuka game, lalu teringat sesuatu. Dari nada bicara si pemalas ini di awal, seharusnya dia merasa malu karena bolos kerja beberapa hari? Tapi setelah beberapa kalimat, malah dirinya yang merasa bersalah tidak menyuruhnya kerja?
"Aduh, satu lagi!"
Chen Guo hendak berbicara, namun terinterupsi oleh kegembiraan Ye Xiu di sebelah yang sedang melihat layar komputernya. Jun Moxiao terlihat sedang berlari gagah menuju sosok yang sedang naik level di air. Namun saat jarak semakin dekat, melihat ID di atas karakter tersebut, Ye Xiu kembali kecewa: "Bukan ini..."
Dari 12 guild yang berpartisipasi dalam event naik level di Danau Ribuan Gelombang, setelah dikurangi Qian Cheng dan Ma Houpao yang tidak termasuk formasi mereka, tersisa 94 orang. Namun tidak semua menjadi target eliminasi Ye Xiu. Guild seperti Pavilion Blue River dan Dominant Hero yang telah membayar uang perlindungan, serta yang tidak terlibat sejak awal, tidak akan disentuh. Target di depan mata ini jelas bukan sasaran.
"Mencari begini sulit ketemu!" kata Chen Guo.
"Tentu saja." Ye Xiu membuka daftar teman dan mengklik Lan He: "Ada situasi tidak?!"
"Situasi apa!!!" Lan He menambahkan tiga tanda seru untuk menekankan nada bicaranya.
"Ada yang melihat jejak target?" tanya Ye Xiu.
"Target apa!!!"
"Kamu paham."
“……”
"Ini jelas menguntungkan guild kalian juga, kenapa ragu?" pesan Ye Xiu.
Lan He juga bingung, memang benar! Tindakan ini jelas sangat menguntungkan guildnya, tapi kenapa selalu ada perasaan bersalah dan keengganan?
"Lihatlah Dominant Hero, sangat kooperatif!"
“Sambil berbicara, Ye Xiu kembali mengendalikan Jun Moxiao ke medan perang. Pesan ini tidak hanya ditujukan ke Lan He, tapi juga Night Frost Pond dari guild Dominant Hero. Night Frost Pond jauh lebih tidak bermoral dibanding Lan He, diam-diam memberi tahu para elite yang sedang naik level di Danau Ribuan Gelombang. Menerima pesan Ye Xiu, dia pura-pura menyesal: "Shen tidak ada pagi ini ya? Pagi tadi kami punya setidaknya tiga intel! Sayang sekali."
"Oh, sekarang bagaimana?" tanya Ye Xiu.
"Hanya satu."
"Kasih tahu dulu, aku berangkat." balas Ye Xiu.
Night Frost Pond langsung mengirimkan nama dan koordinat. Sambil memobilisasi Lan He, Ye Xiu terus bergerak. Selain dua guild ini, ada tiga guild lain yang bersikap netral. Persaingan seperti ini dianggap tidak menguntungkan bagi mereka, jadi tidak ikut serta. Sama seperti tidak mau bersekutu dengan guild lain untuk menekan Jun Moxiao, mereka juga tidak mau bekerja sama dengan Jun Moxiao untuk mengganggu guild lain. Ye Xiu pun tidak menghubungi ketiganya.
Setelah mendapatkan intel dari Night Frost Pond, satu pemain lagi berhasil dieliminasi. Ye Xiu membuka notepad dan mencatatnya. Chen Guo yang melihat dari samping memperhatikan daftar karakter dari tujuh guild tersebut. Setiap karakter yang terbunuh akan ditandai simbol "X" di belakangnya. Sekilas terlihat Paviliun Kabut Asap sangat mengenaskan! Karakter mereka ditandai "XXX" berantakan di belakangnya.
“Apakah anggota Paviliun Kabut Asap masih ada di sini?” Chen Guo tak tahan bertanya, melihat pemusnahan yang terjadi.
"Saat ini belum bertemu." Ye Xiu menjawab sambil membuka daftar teman: "Aku tanya dulu."
"Kalian masih naik level di Danau Ribuan Gelombang?" Ye Xiu mengirim pesan ke Yanyu Cangcang.
Yanyu Cangcang merasa ingin menangis! Sungguh arogansi yang tak tertahankan! Namun mereka tak berdaya, hanya bisa menghindar.
"Apa maksudmu!" Hati Yanyu Cangcang remuk redam, tapi balasannya tetap tegas.
"Biasa saja, hanya temanku yang penasaran." Ye Xiu menoleh memandang Chen Guo yang sedang memantau percakapannya dengan ekspresi terdiam.
"Kami takkan menyerah." Yanyu Cangcang memegang teguh semangat yang digaungkan sang Ketua guild.
"Kebetulan, aku juga." Ye Xiu membalas.
Yanyu Cangcang semakin terisak. "Aku juga" apanya? Mereka menderita susah payah, sementara pihak lawan mungkin hanya menganggap ini hiburan ringan setelah makan dan minum teh!
"Hati-hati jangan sampai aku menemukanmu!" Ye Xiu mengirim pesan ancaman yang penuh kepedulian. Yanyu Cangcang kaget, buru-buru memutar karakter 360 derajat tiga kali sambil memastikan apakah musuh sudah mendekati area sekitarnya.
“Kapan hari-hari ini akan berakhir...” Yanyu Cangcang melihat EXP-nya sambil membunuh monster dengan perasaan sakit. Bahkan jika berlatih siang-malam tanpa disabotase, masih perlu beberapa hari lagi untuk keluar dari area leveling Danau Ribuan Gelombang!
Di sisi guild Dominant Hero, meskipun mereka aktif dan licik memberikan informasi ke Ye Xiu, mereka tidak menganggapnya sebagai sekutu. Hanya dari segi identitas saja, di Dominant Hero, dia selamanya akan menjadi lawan.
“Apakah Dinasti Jia ada reaksi hari ini?” Jiang You masih mengingat rencana awalnya.
“Tidak terlihat,” jawab Night Frost Pond.
“Apa mereka Bodoh itu masih belum sadar bahwa sekarang tidak ada yang bisa mengalahkan Ye Qiu?” gumam Jiang You.
Siang hari berlalu, langit mulai gelap. Pemain di game semakin banyak, tapi Danau Ribuan Gelombang tetap sepi. Pemandangan danau masih indah, tapi bagi kebanyakan pemain, keindahan ini menyimpan bahaya maut.
Sepanjang sore ini, pemain yang leveling di Danau Ribuan Gelombang tercatat mati sebelas kali. Tujuh guild saling bertukar informasi sebelum memastikan fakta ini.
Hasil ini sepenuhnya dari pertemuan kebetulan yang direkayasa. Tapi bisa tertabrak sebanyak ini, apakah ini karena keberuntungan lawan terlalu tinggi, atau ada sesuatu yang mencurigakan?
“Apakah ada yang mengkhianati kita?” Tidak ada orang yang bodoh, mengingat hubungan antar guild hanya berdasar kepentingan, hal ini mudah ditebak. Inilah alasan mengapa guild-guild besar terus membentuk aliansi meski saling berseteru. Dengan aliansi, setidaknya mereka bisa memastikan tak ada yang mengganggu.
Kini, ada guild yang berada di luar aliansi, tentu mudah dicurigai. Tapi kecurigaan saja tidak cukup tanpa bukti. Pun jika ada bukti, apa yang bisa dilakukan? Mustahil memulai perang guild. Sudah lama tak ada perang guild besar antar klub, karena keseimbangan kekuatan membuat perang antar dua pihak hanya akan menguntungkan pihak ketiga. Setelah bertahun-tahun berkompetisi, setiap ketua guild telah memahami prinsip ini.
"Kerugian seperti ini masih bisa ditanggung, tapi para penghianat berkali-kali itu benar-benar memuakkan." Tian Nanxing dari Zhong Cao Tang menggerutu dengan geram.
