"Lan He, kau benar-benar licik!!" Che Qianzi langsung paham. Rupanya manuver menghindar Lan He tadi adalah taktik mengulur waktu menunggu bala bantuan. Pasukan bantuan ini bahkan terlalu kuat sampai Che Qianzi tak bisa melawan, hanya bisa melolong marah di permukaan danau. Tiba-tiba karakternya tak bisa dikontrol. Semburan air dari bawah tubuhnya melemparkannya ke udara. Berusaha memutar kamera, tiga rekannya juga mengalami nasib serupa.
Ini terjadi hampir bersamaan, bagaimana Jun Moxiao bisa memukul mundur empat orang sekaligus? Che Qianzi sama sekali tidak bisa membayangkan. Saat sudut pandangnya menurun, dia melihat orang kelima sudah muncul dari permukaan air dengan ID di atas kepala - "Jun Moxiao" yang membuat orang kesal namun tak berdaya.
Saat ini hanya ada dua pikiran di benak Che Qianzi.
Pertama, memandang rendah Lan He.
Kedua, cara melarikan diri.
Mungkin masih ada kesempatan... Che Qianzi gemetar dalam hati. Jun Moxiao memang Ye Qiu, tapi di pihak mereka ada empat orang. Jika kabur terpisah, setidaknya tiga bisa lolos? Hanya tidak tahu siapa target pertama yang akan dipilih lawan?
Saat Che Qianzi sedang berspekulasi, Jun Moxiao sudah berenang dengan tegas ke arahnya. Air matanya langsung meleleh. Tiba-tiba dia sadar: spekulasi ini sia-sia. Sebagai ketua guild, bukankah dirinya sudah cukup menjadi sasaran ejekan? Masih perlu memikirkan siapa yang akan jadi target aggro lawan?
Melihat situasi sudah tak terelakkan, Che Qianzi mengambil tanggung jawab tingkat ketua dan berteriak: "Cepat kalian kabur!"
"Mau kabur ke mana?" Suara yang menyahut berbeda, tapi gaya bicaranya sangat familiar. Che Qianzi hampir mati marah - suara itu berasal dari Lan He yang meniru gaya bicaranya saat mengejar dengan bintang peluru sebelumnya.
"Lan He kau tidak berguna! Aku memandang rendahmu! Berani duel satu lawan satu denganku!" teriak Che Qianzi.
"Lan He" sebenarnya saat ini juga tidak merasa tenang. Awalnya dia sama sekali tidak berniat membantu "Shen" mencari informasi, namun informasi tersebut malah datang menghampirinya. Pertama, lawannya adalah Zhong Cao Tang yang membuat Lan He tidak nyaman, kedua saat itu "Shen" kebetulan mengirim pesan menanyakan informasi, akhirnya Lan He menjelaskan situasinya. Kemudian "Shen" memberi petunjuk arah, Lan He berenang kencang mengikutinya dan benar-benar mendapat bantuan, situasi pun berbalik secara instan. Hanya saja tuduhan Che Qianzi kali ini membuat Lan He agak kehilangan kata.
Namun dari sisi lain, Ye Xiu justru merespons: "Duel? Kamu pikir ini pertandingan resmi? Game online itu serunya main keroyokan! Masih jadi ketua guild tapi pemahamanmu payah sekali."
Sambil berbicara, Che Qianzi yang jatuh dari udara sudah disambut serangan Jun Moxiao, diikuti adegan yang membuat semua yang melihatnya tercengang.
"Nima! Di air pun bisa float infinite combo?" Che Qianzi menangis darah, bahkan kesempatan untuk jatuh ke air saja tidak didapatkannya.
"Jangan terlalu asyik nonton! Perhatikan musuh di tanganmu! Kau yang kusebut, Qian Cheng!" Teriak Ye Xiu tiba-tiba.
"Hah? Oh!" Suara sahutan datang dari arah lain. Qian Cheng yang terlalu lama melamun sampai lawannya mulai kabur, buru-buru mengejar.
Baru saat ini Che Qianzi menyadari, ternyata yang datang bukan hanya Jun Moxiao. Han Yanrou, Qian Cheng, ditambah Lan He, total tiga orang. Sekarang masing-masing sudah mengikat satu "brother"-nya.
Che Qianzi benar-benar terdiam. Bahkan Shen sekelas Ye Qiu saja main keroyokan, apa lagi yang bisa dia protes?
Akhirnya, efek float yang terus-menerus berhenti. Che Qianzi jatuh ke permukaan air, sementara HP-nya sudah habis. Dengan penuh kekecewaan, karakternya kembali ke kota utama.
"Bagaimana, masih tahan tidak?" Ye Xiu menoleh bertanya pada tiga orang itu.
"Tidak bisa! Cepat datang bantu!" Suara perempuan itu jelas berasal dari karakter Han Yanrou. Bagi yang mengenalnya, pasti akan sangat terkejut karena mustahil Tang Rou mengucapkan kalimat seperti ini. Ternyata yang sedang mengoperasikan Han Yanrou bukan Tang Rou melainkan Chen Guo. Saat ini Tang Rou sedang bertugas di depan kasir karena jam sibuk malam hari, sementara Chen Guo kembali direkrut dadakan sebagai pengganti.
Meski Chen Guo juga mengidolakan Ye Qiu dan sangat memahami kelas Battle Mage—bahkan pernah membuat akun alt—kenyataannya dia tidak pernah serius memainkannya. Baginya, kelas ini masih cukup asing untuk dioperasikan. Lawannya adalah anggota elite dari guild besar yang skill-nya lebih unggul. Saat ini dia benar-benar kewalahan menghadapi serangan mereka. Jika terus dipaksa bertarung, bisa-bisa karakternya sendiri yang mati.
Untungnya Ye Xiu bergerak gesit, menghabisi Che Qianzi hanya dalam waktu kurang dari satu menit. Elite Zhong Cao Tang ini tidak mampu menghabisi Chen Guo—pemain veteran Glory—dalam satu menit. Ye Xiu segera datang membantu, situasi langsung menjadi sederhana seperti 1+1. Chen Guo juga membalas dendam dengan semangat. Sayangnya di dalam air, dengan kelas karakter yang asing, skillnya sering mengenai Jun Moxiao milik Ye Xiu. Untung ada pengecualian damage dalam satu tim, kalau tidak, Jun Moxiao mungkin akan menerima damage sebanyak musuh mereka.
Musuh kedua berhasil dihabisi. Di sisi lain, Lan He bertarung dengan stabil melawan lawannya, pertarungan sementara masih berimbang. Di area lain, Qian Cheng yang sebelumnya lengah hingga membuat lawan kabur, kini berusaha keras mengejar dengan memanfaatkan status Chakra Battle Mage yang perlahan mengurangi jarak.
Melihat situasi ini, Ye Xiu segera mengarahkan Jun Moxiao ke area Qian Cheng sambil memberi instruksi ke Chen Guo: "Kamu bantu Lan He di sana."
"Oke." Chen Guo patuh berenang ke sana, mengayunkan Longya. Tapi ombak membuat karakternya oleng, tusukan yang seharusnya mengarah ke pemain Zhong Cao Tang malah bergeser satu langkah dan nyaris mengenai Lan He. Untungnya Lan He kebetulan sedikit bergerak, sehingga Longya itu hanya menyambar sisi tubuhnya.
"Nona ini tim mana sih?!" teriak Lan He kaget.
"Maaf, kecelakaan." Chen Guo malu-malu meminta maaf.
"Cepat masukkan aku ke tim, masukkan ke tim!" Lan He berteriak tergesa-gesa. Jun Moxiao dan kawan-kawan datang dalam formasi tim, tapi Lan He belum bergabung sehingga tidak mendapat pengecualian damage. Jika tusukan Longya tadi mengenai, efeknya akan sama seperti serangan lawan.
"Masukkan dia ke tim." Chen Guo takut Ye Xiu tidak mendengar, menoleh dan memberi isyarat. Sambil mengejar, karakter Ye Xiu berputar dan mengirim undangan tim ke Lan He yang langsung diterima.
Chen Guo mengendalikan Han Yanrou dengan menjaga jarak dari Lan He. Kalau Ye Xiu yang sudah akrab tidak masalah, tapi di depan orang asing Chen Guo tidak mau mempermalukan diri. Serangan berikutnya dilancarkan dengan hati-hati.
Kemampuan Lan He sebenarnya sudah di atas lawannya. Dengan bantuan tambahan meski sedikit, kelebihannya semakin jelas dan cepat mendominasi. Lawan yang sejak awal tidak punya semangat bertarung ini tahu bahwa begitu Jun Moxiao selesai urusannya, kematiannya pasti datang. Ia terus mencari cara kabur, tapi pengalaman Lan He yang kaya membuatnya tak mendapat kesempatan. Akhirnya, dengan bantuan Chen Guo, anggota elite ini bahkan tidak bisa bertahan sampai Jun Moxiao datang memburu, mati di bawah pedang Lan He.
"Lan He, kau benar-benar tidak tahu malu!" Si brother ini sebelum mati masih sempat meneruskan spirit ketua guild-nya.
"Di depan gadis itu dikatakan seperti ini, Lan He juga merasa malu." Namun Chen Guo sama sekali tidak memperhatikan hal itu. Melihat lawan sudah ditaklukkan, dia langsung menoleh ke arah Ye Xiu dan Qian Cheng yang sedang mengejar: "Bagaimana situasi di sana?"
"Apakah ada ketegangan?" Lan He sama sekali tidak khawatir.
"Bodoh! Ngapain aku melihat ini." Chen Guo melemparkan kalimat yang membingungkan bagi Lan He, lalu memalingkan pandangan ke layar Ye Xiu.
Ye Xiu yang baru saja menyusul, sesuai prediksi Lan He, sama sekali tidak meninggalkan ruang ketegangan. Rentetan kombo berderai, bantuan Qian Cheng di samping justru dianggap Chen Guo merusak estetika pertarungan.
"Kalian sudah selesai di sana?" Ye Xiu dengan santai mengalahkan musuhnya, bertanya pada Chen Guo.
"Selesai." Chen Guo mengacungkan jari membentuk tanda V.
Ye Xiu mengangguk, sambil berenang kembali mengirim pesan ke Lan He: "Bagus bagus, langsung berhasil menarik empat orang. Kemampuanmu mengalih perhatian cukup baik!"
"......" Lan He terdiam.
"Terus berusaha ya!" kata Ye Xiu.
"......" Masih terdiam.
"Jangan terlalu takut, di dalam air lebih banyak pilihan pergerakan. Kebanyakan pemain masih kikuk, selama bisa kabur lebih lama, aku pasti akan datang." Ye Xiu menjelaskan.
"Aku mau naik level dulu..." Lan He tidak ingin berkomentar lagi.
"Silakan silakan, kalau ada perlu panggil saja!" jawab Ye Xiu.
Perbuatan Lan He tentu saja diekspos oleh Che Qianzi, lalu dihujat habis-habisan oleh tujuh guild besar. Namun seiring perkembangan situasi, mereka akhirnya menyadari bahwa yang berperilaku seperti ini bukan hanya Lan He. Setiap anggota Pavilion Blue River dan Dominant Hero pun melakukan hal serupa.
Kedua guild ini telah kembali terlibat konflik. Tapi kali ini, mereka justru berpihak pada Jun Moxiao, berkolaborasi dengan harimau untuk menindas guild-guild lain. Tujuh guild besar semakin murka tapi tak berdaya. Membunuh target pemain di dalam air sulit bagi mereka, sementara anggota kedua guild ini langsung memanggil Jun Moxiao begitu terdeteksi.
Jun Moxiao yang seharusnya menjadi Shen kelas profesional ini benar-benar tak menjaga wibawa. Seperti summoning, selalu datang ketika dipanggil. Pemain dari dua guild itu kini bukan lagi target serangan, melainkan berubah menjadi umpan untuk menjebak mereka.
Yang lebih memalukan, umpan-umpan ini sangat keterlaluan. Dengan inisiatif berkeliaran di Danau Ribuan Gelombang, aktif mendekati "ikan" yang terdeteksi. Tak bisa dihindari, kemudian Jun Moxiao segera dipanggil ke lokasi untuk menjaring semua "ikan" sekaligus.
Anggota tujuh guild besar menangis.
Awalnya mereka hanya perlu menghindari beberapa orang dari Guild Xingxin. Kini jumlah yang harus dihindari bertambah banyak. Menyerang anggota dua guild besar ternyata seperti mengangkat batu dan menjatuhkannya ke kaki sendiri!
"Ada bedanya?" Namun seorang ketua guild masih mencoba menghibur diri: "Kedua guild ini sudah jelas berpihak ke sana. Entah kita kejar mereka atau tidak, mereka pasti akan balik membantu Ye Xiu melawan kita. Jadi apa bedanya apakah kita memburu mereka atau tidak?"
"Memang tidak ada bedanya. Tapi masalahnya, kemampuan membunuh di air kita jauh kalah efektif dibanding Ye Xiu. Pertarungan timbal balik seperti ini justru membuat kita semakin dirugikan. Berapa banyak anggota yang gagal membunuh malah terbunuh hari ini?"
Semua terdiam. Jumlah korban yang tewas sudah tak ingin mereka hitung lagi. Sementara Ye Xiu kembali mencoret banyak tanda "X" di buku catatannya.
