Masalah yang sama, kebingungan yang sama. Setelah pertimbangan matang, ketujuh ketua guild dengan tegas mengecualikan opsi ketiga.
Risiko ini benar-benar tidak bisa ditanggung lagi. Selain tekanan yang sudah ada, ada fakta kejam lain yang menghadang mereka. Jika ada satu guild dari tujuh pihak ini yang membelot ke sisi lawan, besar kemungkinan mereka akan berbalik arak-arakan seperti Pavilion Blue River dan Dominant Hero, mengambil keuntungan dari situasi kacau.
Meski saat ini mereka semua terlihat marah dan memandang rendah Pavilion Blue River dan Dominant Hero, kenyataannya jika menghadapi situasi serupa, guild mana pun akan berubah sikap secepat membalik telapak tangan - apalagi di lingkungan virtual seperti game online, sama sekali tidak ada rasa malu.
"Tidak ada teman abadi, hanya kepentingan yang abadi" - pepatah ini sangat cocok menggambarkan hubungan antar guild klub.
Mempertimbangkan kemungkinan guild lain membelot sementara guild mereka tetap mempertahankan status quo - yang akan menciptakan tekanan lebih besar - tidak ada satu pun guild berani bertahan lebih lama di Danau Ribuan Gelombang.
Selanjutnya, masalahnya adalah tentang taktik mundur teratur dan menyerah.
Mundur berarti meninggalkan area leveling Danau Ribuan Gelombang; menyerah berarti mengirim material untuk berdamai dengan Jun Moxiao. Di satu sisi kehilangan EXP, di sisi lain kehilangan material. Ikan dan cakar beruang tak mungkin diraup bersamaan. Namun dari sudut emosional, menyerah jelas lebih memalukan. Meski ketua guild selalu mengutamakan kepentingan, mereka tetap harus mempertimbangkan perasaan anggota guild.
Pada saat ini, identitas Jun Moxiao sebagai Ye Qiu Shen segera memberikan kenyamanan psikologis bagi mereka. Terkadang anggota tujuh guild sendiri bingung, apakah berhadapan dengan Shen merupakan hal yang menyenangkan atau mengkhawatirkan.
Setelah dengan tegas menyingkirkan opsi ketiga, pilihan antara menarik diri atau menyerah sebenarnya bukan lagi masalah pertimbangan kepentingan, melainkan masalah emosional dan upaya menenangkan masing-masing guild. Tujuh guild juga menyadari bahwa menunda-nunda tidak akan berguna, dan segera mengambil keputusan. Di sisi Ye Xiu, lima dari tujuh guild mulai mengirim pesan bertanya dengan hati-hati tentang apa yang harus dilakukan jika ingin menghentikan ketekunan ini.
Ye Xiu tidak banyak bicara, dengan tenang mengirimkan daftar material yang sama sebanyak lima kali berturut-turut.
Lima ketua guild yang menerima daftar ini sebenarnya sudah mempersiapkan mental, namun tetap harus menggerutu ketika melihatnya. Dibandingkan dengan penawaran awal, jumlah material dalam daftar jelas meningkat. Lima guild ini hanya bisa pasrah. Meski terkesan memanfaatkan situasi, kenaikan harga di saat seperti ini sebenarnya sudah sedikit mereka antisipasi.
Meski hati penuh kejengkelan, tidak ada satupun dari lima guild yang protes. Balasan yang dikirim semuanya seragam berupa konfirmasi.
Setelah itu, kedua belah pihak sepakat bertemu di lokasi transaksi. Daftar material yang diminta cukup banyak, Ye Xiu bahkan secara khusus membersihkan inventory-nya. Tempat pertemuan berada di zona aman kota utama, sehingga tidak perlu terlalu khawatir apakah ini perangkap atau tidak. Sesampainya di lokasi, terlihat lima karakter pemain dengan nama lima guild sudah berkumpul, tentu saja semuanya masuk dalam 100 besar peringkat level. Meski hari ini guild-guild tersebut mengalami banyak kesulitan sehingga peringkat di papan level terus berganti, setidaknya daftar keseluruhan anggota belum berubah. Namun jika kondisi ini terus berlanjut, tidak ada yang berani menjamin apakah 100 besar peringkat level akan diisi oleh wajah-wajah baru.
“Semua sudah bekerja keras.” Ye Xiu hanya datang sendiri, meskipun jumlah lawan lebih banyak, momentum mereka benar-benar hancur, tak ada yang berbicara. Akhirnya Ye Xiu yang membuka topik duluan, namun ucapannya kembali membuat semua orang tersedak.
"Siapa yang mau bertransaksi duluan?" Ye Xiu bertanya.
"Aku duluan..." Sebuah karakter berjalan mendekati Jun Moxiao. Meski hanya karakter dalam game, ada kesan memalukan dan rendah diri. Beberapa orang menyadari ini benar-benar mirip ritual penyerahan diri, dan merekalah pihak yang menyerah.
"Oh, kamu." Ye Xiu melihat nama pemain pertama yang datang bertransaksi, sambil membuka-buka buku catatannya: "Mati lima kali, kerja keras ya."
Perwakilan Paviliun Kabut Asap yang mati empat kali segera menyelesaikan transaksi lalu pergi dengan air mata berlinang.
"Kau mati tiga kali, tidak mudah ya!" Pemain Zhong Cao Tang yang kedua datang bertransaksi juga dianalisis demikian oleh Ye Xiu, transaksi cepat selesai lalu berbalik arah dan pergi。
"Empat kali."
"Dua kali."
“Wah, kamu hebat ya, ternyata belum pernah mati? Gimana, ada minat gabung ke Xingxin kami? Guild kami sangat butuh orang beruntung sepertimu.” Pemain terakhir yang mendekat, Ye Xiu yang tidak memberi tanda "X" di buku catatan, langsung sangat mengapresiasi dan mencoba merekrut. Tapi orang itu juga pergi kesal setelah transaksi selesai.
“Jahat sekali kamu.” Chen Guo di samping melihat Ye Xiu mengumpulkan material, tentu tahu niat Ye Xiu bukan benar-benar merekrut tapi hanya menyindir. Dalam istilah profesional, ini disebut omong kosong. Sambil menahan tawa sampai tidak bisa berdiri, dia juga mencibir.
“Lima guild... Masih ada dua guild, sepertinya tidak mau.” Ye Xiu melihat di buku catatannya, akhirnya hanya guild 301 Degree dan Howling Mountain Villa yang tidak melakukan negosiasi terkait hal ini.
“Konfirmasi dulu.” Ye Xiu punya kontak ketua kedua guild tersebut di daftar teman. Langsung mengirim pesan ke keduanya. Balasan kedua guild kurang lebih sama: "Kami mengalah, kami minggir."
“Sayang sekali.” Ye Xiu menghela napas. Baginya, tentu lebih senang jika mereka memberikan material. Guild-guild yang mundur ke area leveling lain memang levelingnya lebih lambat, tapi bagi Xingxin yang masih baru, situasi 'perbedaan semakin terasa' ini tidak memberi keuntungan berarti. Level mereka masih belum seimbang! Yang lebih diuntungkan justru guild-guild klub lainnya. Bagi Ye Xiu, material yang bisa ditukar lebih menguntungkan.
"Hasilnya lumayan!" Ye Xiu akhirnya menghitung tumpukan material di tas barangnya dengan puas. Meski material yang didapat saat ini bukan kebutuhan utama untuk meningkatkan Qianji San, dengan modal ini, material yang dibutuhkan bisa diperoleh melalui transaksi. Selanjutnya, kecuali beberapa material yang jumlahnya sangat terbatas, sisanya sudah bisa membuka jalan untuk meningkatkan Qianji San ke Level 50 berkat akumulasi selama ini.
Peningkatan yang lebih krusial ada di tahap selanjutnya. Karena setelah ini Ye Xiu tidak lagi memiliki daftar material selektif yang jelas, harus melanjutkan penelitian secara bertahap sesuai logika yang selama ini dipakai. Dalam proses ini, kemungkinan gagal karena salah memilih material yang bisa merusak Qianji San, sehingga harus membangun dari awal lagi. Karena itu akumulasi material tidak berhenti sampai di sini. Untuk fase eksplorasi level 50-70, Ye Xiu juga tidak yakin bisa sukses dalam satu kali percobaan. Bahkan jika berhasil sekalipun, belum tentu mencapai efek yang paling memuaskan.
Peningkatan Qianji San sebelum Level 50 hanya soal mengumpulkan material, sedangkan setelah Level 50 barulah benar-benar dimulai.
Sambil menghitung dalam hati, Ye Xiu telah menumpuk semua material baru yang didapat kembali ke gudang. Mulai dari hanya membantu pemain lain untuk menukar material sedikit demi sedikit, bertaruh dengan saran Wang Jiexi, menjual rekor dungeon secara besar-besaran, hingga kompensasi penyerahan kali ini - material di gudang kini berjejal dari yang biasa hingga langka, dan semuanya seragam adalah bahan langka. Chen Guo yang berdiri di samping langsung terbelalak. Sebagai pemain Glory biasa yang taat aturan, bahkan jika semua bahan langka yang pernah dikumpulkannya selama bertahun-tahun digabungkan, tetap tak ada bandingannya dengan pemandangan di depan mata ini.
"Sebenarnya bagaimana sih cara memainkan game ini?!" Chen Guo merasa ingin menangis.
Setelah membereskan gudang, Ye Xiu menerima pesan dari Night Frost Pond yang masih bersemangat melaporkan temuan mereka.
"Oh, tidak perlu lagi!" balas Ye Xiu.
"Kenapa?" tanya Night Frost Pond.
"Mereka tidak akan mengganggu lagi," jawab Ye Xiu.
"Ah..." Night Frost Pond langsung paham, tapi ada kalimat yang ingin diucapkannya namun akhirnya ditahan: Bukannya yang jadi pengacau itu kamu sendiri?
Setelah semua beres, di area Danau Ribuan Gelombang, dua guild 301 Degree dan Howling Mountain Villa telah diam-diam meninggalkan zona leveling ini. Meski berpura-pura pergi lalu menyelinap kembali untuk leveling diam-diam bisa jadi trik, namun jelas sekarang tak ada guild yang masih berminat melakukannya. Leveling dengan perasaan was-was - semua orang sudah benar-benar muak dengan keadaan ini.
Setelah mengusir Night Frost Pond, Ye Xiu kembali mengambil inisiatif mengirim pesan ke Lan He: "Intel sekarang tidak diperlukan lagi."
"Kenapa?" Lan He tentu bertanya seperti biasa.
"Mereka tidak akan mengganggu lagi." Jawaban Ye Xiu sama.
"Yang jadi pengacau itu kan kamu?" Lan He berbeda dengan Night Frost Pond, berani mengutarakan isi hatinya.
"Kalian yang mulai duluan!" Kata Ye Xiu.
"Kamu yang merekrut orang duluan!" Lan He mengingatkan.
"Aku tidak. Aku hanya bilang kalau aku Ye Qiu, lalu mereka datang sendiri. Tidak boleh berkata jujur?"
Lan He menangis darah. Dia kalah lagi.
"Mau dungeon? Ada slot, ikut tidak?" Ye Xiu menanyai Lan He. Saat ini beberapa guild sudah menyelesaikan 3 dungeon, waktu sudah mendekati pukul dua. Su Mucheng besok ada pertandingan pro, jadi hari ini ingin istirahat lebih awal dan sudah logout duluan.
"......" Lan He.
"Kalau tim lima orangmu sudah satu tim, masih ada tiga yang belum dapat tim kan? Mau dibantu?" Ye Xiu terus bertanya.
"Kamu bawa satu, lalu dua lainnya gimana!" Lan He marah.
"Oh..." Balas Ye Xiu, disusul pesan lain: "Kita salah hitung. Setelah tim lima orangmu, hanya tersisa dua orang."
Lan He tertegun, lalu teringat awalnya masih ada Qian Cheng. Sekarang dia pindah guild, tentu tinggal dua orang.
"Dua orang pasti tidak bisa dungeon kan? Sini bisa kami bawa satu."
"Lalu yang satu lagi gimana!" Tanya Lan He.
"Buat tim campuran dengan guild lain?" Ye Xiu memberi saran.
Sebenarnya selama ini, kelompok level utama mereka memang sering membentuk tim campuran seperti ini. Karena setiap guild memiliki delapan orang, untuk mencatat rekor pasti membutuhkan lima orang, sisa tiga orang yang menjalankan dungeon pasti sangat melelahkan. Di sini hanya ada anggota mereka sendiri, tidak ada tim random, jadi terkadang semua orang tidak mau membuang waktu dan memilih bergabung dengan anggota guild lain. Jadi usulan Ye Xiu sebenarnya adalah taktik yang sering digunakan berbagai guild belakangan ini. Hanya saja menurut Lan He, bekerja sama dengan anggota Xingxin terasa seperti melakukan kolusi.
