Pertarungan tingkat tinggi seperti ini, hanya melihat teknik dan kecepatan tangan sudah tidak bisa menangkap esensi sebenarnya. Dalam duel Huang Shaotian melawan Wang Jiexi ini, dua jebakan yang dibuat berturut-turut terlihat akan membuat Wang Jiexi terjatuh.
Dragon Rising Slash melesat ke udara, menuju jalur mundur Wang Jiexi. Tapi kali ini, reaksi Wang Jui Jiexi jauh lebih cepat, seolah sudah memprediksi semuanya. Wang Buliuxing menghentikan sapu di udara, berbelok, tidak terbang keluar, hanya mengayunkan sapu dua kali di udara. Aliran udara dari ayunan sapu membuat Wang Buliuxing bergeser sedikit, dan pergeseran kecil inilah yang membuat Dragon Rising Slash Troubling Rain meleset, menyambar sisi Wang Buliuxing dan menghujamkan sinar pedang ke langit.
Huang Shaotian menyadari bahaya. Pada wajah sistem tanpa ekspresi Wang Buliuxing itu, ia seolah melihat dua mata yang tidak seimbang itu menyipit penuh perhitungan. Kali ini, dialah yang terjebak dalam perangkap balik Wang Jiexi!
Dua bunyi "bang" bergema, dua botol sihir di udara dan tanah pecah beruntun.
Hujan es turun perlahan dari langit, lava menyulut area kecil ini, sementara Wang Buliuxing telah membalikkan sapunya, berputar-putar seperti roda gila menghantam Troubling Rain - sebuah skill Ahli Sihir Gelap: Sapu Angin Puting Beliung.
Huang Shaotian tidak ingin terus menerima serangan, namun Wang Jiexi jelas telah memperhitungkan semua kemungkinan taktiknya. Dua skill botol kimia dilempar dengan sangat cepat, sebelum Huang Shaotian sempat bereaksi, Serangan Sapu Angin Topan sudah dilancarkan. Badai sihir berskala besar menyebar mengikuti rotasi Wang Buliuxing, skill ini memiliki radius efek yang sangat luas. Meski Huang Shaotian berusaha turun cepat dengan Silver Light Blade, nasibnya sama seperti ketika Wang Jiexi mencoba kabur dari Pedang Siluman Tanpa Wujud-nya sebelumnya - tersapu oleh ekor serangan yang melarikan diri, terperangkap dalam seluruh gelombang ofensif, dipukuli oleh sapu angin topan Wang Buliuxing dari udara hingga terjatuh ke tanah.
Tiga damage skill mendarat sempurna pada Night Rain Sound Harass milik Huang Shaotian. Dibandingkan dengan satu skill besar yang dia berikan kepada Wang Buliuxing, secara nilai damage justru dia yang lebih dirugikan. Lebih parah lagi, inisiatif pertarungan kini beralih ke tangan Wang Jiexi. Terjatuh ke tanah bukanlah akhir segalanya...
Operasi Ukemi Huang Shaotian tentu tidak bermasalah. Saat karakternya terhempas ke tanah, ia langsung berguling dan melakukan backstep. Serangan sapu angin dari Ahli Sihir Gelap ini juga memerlukan operasi Ukemi saat mendarat, jika tidak karakter akan terjungkal. Meski tidak menyebabkan damage, posisi terjatuh di mata ahli bisa menghilangkan banyak kesempatan serang. Operasi dasar seperti ini juga tak mungkin salah dilakukan Wang Jiexi. Karakternya langsung berguling dan melakukan backstep.
Gerakan kedua karakter ini serasi bagai telah dilatih sebelumnya.
Berguling, backstep. Disusul kilatan pedang dari pinggang Troubling Rain, sementara dari lengan Wang Buliuxing muncul semburan bayangan...
Dalam gerakan backstep, keduanya masing-masing mengeluarkan skill: Slashing Draw dari satu pihak, Dark Cloak dari pihak lain. Namun karena arah berguling mereka berlawanan, jarak langsung terbuka lebar. Kedua skill ini meleset sama sekali, tak ada yang terluka.
Pada jarak ini, Blade Master sepertinya kesulitan menyerang, sedangkan Ahli Sihir Gelap masih punya serangan jarak menengah. Segera magic bullet dan magic ray mulai dihujankan ke Troubling Rain. Huang Shaotian yang tak punya senjata kontra malah menggunakan skill high-level. Bayangan Troubling Rain tiba-tiba berlipat enam - inilah skill langkah tarian pedang yang digunakan Huang Shao.
Skill ini sepenuhnya bergantung pada pengalaman dan teknik operator. Huang Shaotian sudah merupakan Blade Master top, saat skill ini digunakan, bahkan Wang Jiexi pun tak mungkin langsung mengenali mana tubuh asli, kalau tidak skill ini benar-benar akan menjadi gerakan hiasan yang tak berarti.
Enam Troubling Rain, menyerbu bersama.
Wang Jiexi tak bisa langsung mengidentifikasi, terpaksa mencoba dengan skill. Tapi langkah tarian pedang sebagai skill high-level jauh lebih kuat daripada klon bayangan ninja. Klon bayangan ninja hanyalah boneka diam dengan HP, akan hilang setelah beberapa serangan. Langkah tarian pedang berbeda, afterimage yang dihasilkan sama sekali tidak memiliki HP. Tapi karena berupa afterimage, serangan akan menembus langsung, melalui cara ini bisa membedakan asli-palsu. Hanya saja sama sekali tidak mungkin menghilangkan afterimage.
Wang Jiexi dengan cepat melemparkan beberapa magic serangan jarak menengah, segera menguji dua afterimage. Tapi bagaimana mungkin Huang Shaotian mudah diuji seperti ini, enam karakter saling silang berganti posisi secara membingungkan, komentator dan tamu berteriak seperti pertandingan, menyatakan di bawah operasional seperti ini mungkin Wang Jiexi sudah tak bisa menemukan dua afterimage yang berhasil diujinya tadi.
Memang, Wang Jiexi tidak bisa membedakan dua target yang dia uji dari enam karakter identik dalam perubahan ini. Tapi dia sudah tahu Huang Shaotian punya teknik seperti ini, jadi dari awal dia hanya fokus mengawasi satu karakter dari dua yang teridentifikasi. Setidaknya ini bisa dia lakukan. Kemudian dalam gelombang ujian berikutnya, dia sengaja menghindari karakter ini dan beralih ke yang lain.
Perlu diketahui, Huang Shaotian juga tidak diam saja menerima serangan Wang Jiexi. Dia terus menghindar. Serangan gelombang ini akhirnya hanya mengenai satu karakter dengan susah payah, yang ternyata adalah afterimage lagi.
Wang Jiexi sangat paham, mustahil menemukan tubuh asli saat fase uji coba. Huang Shaotian pasti tidak akan bodoh sampai tidak menghindar ketika serangan mengarah ke tubuh aslinya.
Dua gelombang ujian akhirnya hanya mengungkap dua afterimage. Enam karakter Troubling Rain sudah mengepung Wang Buliuxing di bawah kendali Huang Shaotian. Keenam karakter ini menjaga jarak sambil berputar-putar.
"Mana yang tubuh asli?" Chen Guo yang menonton ikut tegang dan bertanya pada Ye Xiu.
"Aku juga tidak tahu." Ye Xiu menggelengkan kepala. Teknik langkah tarian pedang Huang Shaotian memang sudah mencapai puncak kesempurnaan.
Tapi langkah tarian pedang tidak bisa digunakan terus-menerus. Ini hanya skill untuk mengelabui lawan. Pertandingan harus dimenangkan dengan membunuh lawan.
Saat afterimage menghilang, kilatan pedang tiba-tiba menyambar.
Wang Jiexi walau sudah berhati-hati semaksimal mungkin, akhirnya terkena serangan ini lagi. Jika masih bisa dihindari, usaha Huang Shaotian menggerakkan langkah tarian pedang selama ini akan sia-sia.
"Siapa yang akan menang di antara mereka berdua?" Sifat Chen Guo yang selalu ingin cepat tahu membuatnya sering menanyakan hasil lebih dulu.
Ye Xiu hanya menggelengkan kepala perlahan, tetap diam.
Chen Guo tak bisa berbuat lain, melanjutkan menonton pertandingan. Pertarungan antara dua Shen ini sungguh spektakuler, hingga pemain warnet yang awalnya menonton pertandingan Jia Shi pun tak bisa menahan diri untuk melirik layar proyeksi, lalu akhirnya beramai-ramai "membelot" ingin melihat hasil pertarungan ini dulu.
Kedua Shen ini tak ada yang bisa mempertahankan kelebihan dalam waktu lama. Posisi menyerang dan bertahan terus berganti antara kedua karakter, benar-benar seimbang. HP kedua karakter juga turun secara Seimbang, sepertinya hasil baru akan diketahui di detik terakhir.
"Wang Jiexi mungkin punya peluang lebih besar." Ye Xiu tiba-tiba membuat prediksi.
"Kenapa?" Chen Guo buru-buru bertanya.
"Situasi seimbang seperti ini adalah arena yang dikuasai Wang Jiexi. Huang Shaotian unggul dalam kekacauan. Semakin kacau, semakin mudah baginya menangkap kesempatan. Tapi kali ini, pertarungan memang intens namun teratur - serangan dan pertahanan silih berganti dengan pola yang rapi. Artinya, jika terus begini, Huang Shao tidak akan mendapat celah untuk menentukan kemenangan. Arena perlahan beralih mulus, dan melihat ritme serangan mereka, pukulan terakhir mungkin akan jatuh ke tangan Wang Jiexi saat ia merebut kesempatan menyerang," kata Ye Xiu.
"Benarkah?" Chen Guo bertanya, tapi langsung ragu setelah mengucapkannya.
"Lihat saja!" Ye Xiu berkata singkat.
Di mata Chen Guo, kandungan teknik pertarungan tiba-tiba menurun drastis. Ia mulai menghitung: serangan ini dari Huang Shaotian, serangan berikutnya dari Wang Jiexi, lalu selanjutnya...
Hitungannya terus berlanjut hingga pertandingan memasuki babak akhir. Kedua pihak sudah dalam status darah merah. Setelah menghitung lama, Chen Guo mulai memahami pola: "Sepertinya... seperti yang kau katakan tadi."
Ye Xiu di sampingnya tetap membisu, matanya menatap tajam ke arena.
"Apa Huang Shao benar-benar tak punya cara?" Chen Guo bertanya heran, tak percaya sang jawara akan kalah dengan cara terprediksi seperti ini.
"Ada." Ye Xiu hanya menjawab satu suku kata.
"Apa?" Chen Guo buru-buru menyambar, dia suka spoiler.
"Lihat." Ye Xiu mengangguk ke layar proyeksi, menyuruh Chen Guo memfokuskan pandangan.
Chen Guo yang sudah menghitung selama setengah hari, begitu melihat situasi di medan pertempuran, langsung menyadari keanehan.
"Tidak benar! Seharusnya di saat ini Huang Shaotian yang merebut kesempatan menyerang, kok…"
Bergumam sendiri sebentar, tiba-tiba seperti menemukan sesuatu, dia bersemangat berteriak: "Oh iya! Dia sengaja memberikan kesempatan serangan ke Wang Jiexi selama satu ronde, dengan begitu giliran serangan terakhir akan jatuh ke tangannya."
Semangat Chen Guo hanya bertahan tiga detik, karena dia melihat sorotan mata merendahkan dari Ye Xiu. Setelah merenung, dia pun tersadar: HP kedua belah pihak terbatas. Dengan mengorbankan satu kesempatan, progres pertarungan tidak akan sama seperti sebelumnya. Jika terus saling serang, yang jatuh pertama tetap Huang Shaotian karena kehilangan HP ekstra.
"Huang Shaotian hanya ingin memecahkan situasi stagnan itu dengan sengaja menjerumuskan diri ke posisi inferior," Ye Xiu akhirnya menjelaskan.
"Berdiri dalam kekurangan, dianggap sebagai kesempatan?"
"Dibandingkan terus terperangkap dalam situasi itu, ini memberi secercah harapan - meski kecil. Tapi saya tetap lebih mendukung Wang Jiexi. Dia pasti paham maksud Huang Shaotian. Dengan kemampuan mengarahkan pertarungan sejauh ini, saya yakin dia punya cara untuk mencegah Huang Shaotian menemukan peluang Satu Pukul Satu Bunuh."
"Hmm, kalau Wang Jiexi menang di ronde ini, Micro Grass akan dapat empat poin, sementara Blue Rain masih satu poin," Chen Guo kembali menghitung skor.
