"Hey hey hey! Tidur di atas."
"Hey hey hey! Tidur di atas."
Ye Xiu menepuk bahu kiri dan kanan, namun yang di kiri menggeser tubuh ke kiri, yang di kanan menggeser ke kanan. Keduanya bergumam tidak jelas sambil terus tertidur pulas, sama sekali tidak berniat pindah tempat.
Ye Xiu menepuk lagi kedua sisinya, tetap tidak digubris. Dengan pasrah, Ye Xiu naik ke lantai atas mengambil selimut untuk mereka berdua, baru kembali ke permainan.
Seperti kata Su Mucheng, bagi Ye Xiu, meski harus solo dungeon sendirian sebenarnya tidak masalah walau lebih merepotkan. Tanpa pilihan lain, Ye Xiu bertahan menyelesaikan dungeon ini. Meski Su Mucheng sudah tidur, karakternya Fengshu Yanmu belum mati. Agar tidak sia-sia, Ye Xiu sesekali mengendalikan Fengshu Yanmu untuk tetap mengikuti perjalanan.
Keluar dari dungeon, Ye Xiu juga menarik napas panjang. Meski memiliki kemampuan ini, tindakan ini tetap terasa seperti menyiksa diri sendiri dan sama sekali tidak efisien. Terutama saat sedang ada event, malah berlari solo dungeon, benar-benar gila. Ye Xiu malam itu tidak minum banyak alkohol, tidak sampai membuatnya linglung. Setelah keluar dari dungeon dan logout dari karakter Su Mucheng, dia segera pergi melakukan misi sendirian.
Event Tahun Baru Imlek memang seperti itu, bagi pemain biasa saja tidak ada hambatan, apalagi Ye Xiu? Setelah melakukan pengulangan mekanis beberapa kali, beberapa kali muncul di siaran sistem, tapi hadiahnya tidak ada yang istimewa. Namun EXP yang didapat saat ini paling diprioritaskan Ye Xiu, dari segi ini efisiensinya sangat memuaskan.
Menjelang dini hari, efek alkohol dan kelelahan Chen Guo dan Su Mucheng sudah berkurang karena tidur sebentar. Keduanya bangun bergantian.
"Tidur di lantai atas saja!" Ye Xiu memanggil mereka berdua.
"Hmm..." Chen Guo berjuang untuk sadar sepenuhnya.
"Kamu sedang apa?" Su Mucheng juga berusaha membuka matanya.
"Misi event!" kata Ye Xiu.
"Aku juga ikut misi, aku tidak mau tertinggal terlalu jauh." Su Mucheng mengucek matanya lalu meraih mouse.
"Tidak apa! Aku pasti akan tertahan lama setelah mencapai level 50." kata Ye Xiu.
"Apa kamu sudah punya ide untuk menyelesaikannya?" tanya Su Mucheng.
"Masalah ini tidak ada solusinya." Ye Xiu menggelengkan kepala.
“Proses misi masih bisa ditolerir, tapi persyaratan di Arena benar-benar merepotkan di server baru.” Su Mucheng membuka Peringkat Level, mempelajari level karakter di Area 10 saat ini sambil berkata.
“Kebahagiaan kemarin, masalah hari ini!” Ye Xiu menghela nafas.
Bahkan Ye Xiu tidak bisa menemukan solusi, apalagi Su Mucheng. Mereka hanya bisa pasrah bersama. Chen Guo berhasil bangun berdiri, tapi melihat Su Mucheng tidak berniat tidur, dia meregangkan badan lalu duduk kembali untuk login ke game.
“Kenapa, kamu juga tidak mau tidur?” Ye Xiu bertanya.
“Begadang, ngapain tidur?” Chen Guo melotot, tapi matanya tidak bisa membuka lebar karena kelopak mata yang berat.
“Silakan begadang!” Ye Xiu sama sekali tidak berniat membujuk, langsung kembali fokus ke game-nya.
“Sudah tahu pasti ada yang begadang, tapi tidak ada event spesial.” Chen Guo bergumam sambil memulai misi.
Akhirnya ketiganya menjaga masing-masing komputer, menyelesaikan tradisi begadang ini. Tampaknya banyak pemain yang memanfaatkan alasan ini untuk bermain game sepanjang malam. Jumlah pemain online saat jam sibuk malam jauh lebih rendah dari biasanya, tapi jumlah pemain yang begadang justru lebih banyak.
Malam ini menunjukkan kekuatan event Tahun Baru Imlek. Perbedaan mencolok terlihat di Peringkat Level 100 teratas antara yang mengikuti event seharian dan yang tidak. Karakter Ye Xiu dan Su Mucheng naik beberapa langkah di peringkat.
“Setelah hari terang, tiga orang baru logout istirahat. Su Mucheng awalnya berencana tidur di tempat Ye Xiu, sementara Ye Xiu tidur di sofa, namun Chen Guo sama sekali tidak setuju. Atas ajakan kerasnya, akhirnya Su Mucheng pergi tidur bersamanya, sedangkan Ye Xiu tetap tidur di gudang kecilnya.
Bangun pagi, makan seadanya, lalu kembali bermain Glory. Saat makan malam, Chen Guo sudah mengatur acara di luar lagi, bertiga keluar untuk makan enak lagi, meski lebih terkendali dibanding kemarin - dua gadis tidak mabuk lagi. Kembali ke warnet, main Glory lagi. Kali ini tidak ada yang memaksakan bermain sampai pagi, saat lelah langsung istirahat.
Kehidupan seperti ini berlangsung tiga hari, polanya tidak berubah, biasa saja tapi mereka cukup bahagia. Glory memang hobi terbesar mereka. Saat liburan panjang seperti ini, tidak direpotkan urusan kerja dan hanya melakukan hobi, memang cara banyak orang menghabiskan liburan. Cara bertiga ini juga tidak bisa dibilang aneh.
Di hari keempat Imlek, Chen Guo harus pergi keluar. Sebenarnya dia punya kerabat meski tidak dekat, tapi saat tahun baru harus bersilaturahmi. Pagi-pagi Chen Guo sudah pergi, Ye Xiu dan Su Mucheng yang bangun hanya menemukan catatan yang ditinggalkannya.
"Hmm, hari ini cuma kita berdua ya!" kata Ye Xiu sambil melihat catatan.
"Mau ngapain?" tanya Su Mucheng.
"Sudah beli baju baru buat tahun baru?" tanya Ye Xiu.
“Nggak kok!” Su Mucheng berkata.
“Ayo beli!” Ye Xiu berkata.
“Boleh!” Su Mucheng langsung setuju tanpa ragu.
Maka hari itu, mereka tidak terus-terusan bermain game. Chen Guo pergi bersilaturahmi, sedangkan Ye Xiu dan Su Mucheng menghabiskan hari dengan jalan-jalan, makan dan bersantai seharian seperti liburan dalam game.
Chen Guo selesai bersilaturahmi dalam sehari, sedangkan Ye Xiu dan Su Mucheng kehabisan ide setelah jalan-jalan seharian. Akhirnya mereka kembali ke rutinitas harian: event Tahun Baru Glory.
Libur panjang Tahun Baru biasanya tujuh hari. Tapi di Liga Profesional hanya enam hari libur. Liga sengaja menjadikan hari ketujuh sebagai hari pertandingan untuk meramaikan tahun baru bagi para pemain.
Malam hari keenam, Su Mucheng bersiap kembali ke Tim. Setelah beberapa hari bersama, Chen Guo dan Su Mucheng sudah akrab. Berteman dengan idolanya adalah mimpi yang tak berani dia bayangkan dulu. Sekarang mimpi itu jadi nyata, senyumnya tak pernah pudar. Saat Su Mucheng pergi, Chen Guo memberinya banyak bingkisan. Ye Xiu hanya terdiam: "Ini kan bukan perjalanan jauh! Cuma menyeberang jalan doang."
"Kamu ngerti apa? Mu Mu kan tidak bisa sering-sering datang, apalagi tempat kita ini warnet," kata Chen Guo.
“Bagaimana mungkin aku tidak mengerti……” Ye Xiu menatap langit, Bos Besar Chen Guo ini semakin tidak menganggapnya sebagai kelas ahli besar.
“Terlalu banyak, aku tidak sanggup membawanya! Taruh saja di sini dulu, nanti aku ambil kalau ada waktu.” Su Mucheng berkata.
Alasan lain tidak masalah, tapi empat kata "nanti ambil kalau ada waktu" sangat menggoda bagi Chen Guo. Tentu dia menyambut baik kedatangan Su Mucheng yang sering, lalu cepat-cepat membagi barang-barang: "Kalau begitu... baiklah, ini bisa diambil lain kali!"
Setelah Su Mucheng pergi, warnet hanya menyisakan Ye Xiu dan Chen Guo. Personil warnet lainnya libur sampai setelah hari ketujuh Tahun Baru Imlek. Namun tujuan utama penutupan sementara ini adalah untuk fokus melayani Su Mucheng. Kini setelah Su Mucheng pergi, Chen Guo segera membuka kembali warnetnya.
Hari itu bisnis warnet cukup ramai, terutama banyak wajah-wajah muda yang bahkan tidak bisa menunjukkan KTP, berusaha mengelabui dengan berbagai alasan. Rupanya banyak anak yang ingin menghabiskan uang angpao mereka. Chen Guo sangat prinsipil dalam hal ini, tidak tergiur keuntungan kecil. Anak-anak tanpa KTP sama sekali tidak diizinkan main. Dengan sedih, anak-anak itu mengantre sambil menggenggam angpao sebelum pergi. Antrean seperti ini terus berulang sepanjang hari, tapi Chen Guo sama sekali tidak melunak.
Hari ketujuh, hari terakhir liburan panjang, hari pertandingan yang sengaja dijadwalkan oleh Liga Profesional Glory untuk memberikan penutup yang menyenangkan bagi para fans. Dalam perencanaan jadwal musim ini, hari ini sudah dipertimbangkan sejak awal. Pertandingan-pertandingan besar sengaja ditempatkan di hari ini.
Jia Shi vs Dominant Hero, meski peringkat kedua tim saat ini tidak seimbang, permusuhan bertahun-tahun antara keduanya sudah cukup menjadi daya tarik pertandingan. Fans Jia Shi dan Dominant Hero pasti tidak akan melewatkan ini.
Micro Grass vs Lun Hui, tim juara baru yang dua kali merebut gelar liga setelah Dinasti Jia, menghadapi tantangan dari tim Lun Hui yang semakin berkembang. Ini adalah perlawanan antara tim tradisional vs tim pendatang baru.
Blue Rain vs Thunderclap, dua tim yang dipimpin master strategi liga. Meski dari segi anggota tim dan kekuatan karakter, Blue Rain tampak lebih unggul, kehadiran Xiao Shiqin di Tim Thunderclap mampu mengganggu tim manapun. Pertarungan strategi antara dua master ini pasti akan menarik banyak pemain yang tertarik dengan taktik permainan.
Hundred Blossoms vs Misty Rain...
Xuan Qi vs Ming Qing...
Setiap pertandingan memiliki cerita yang bisa ditulis, entah kontroversi atau gosip, semuanya penuh keriuhan. Sayangnya semua jadwal ini sudah ditetapkan sebelum musim dimulai. Banyak momen panas yang mungkin terjadi selama musim ini, menghasilkan titik ledak baru, tapi tidak bisa diubah atau dimasukkan secara mendadak.
Misalnya persaingan antara ahli Rogue generasi lama dan baru Tang Hao dan Lin Jingyan, baru meletus di musim ini. Dan sekarang keduanya adalah anggota utama tim masing-masing. Jika sudah tahu sebelumnya, pertandingan Hundred Blossoms vs Howling pasti juga akan dijadwalkan di hari ini.
Banyak pertarungan epik yang memukau ini membuat pemain yang menonton juga bingung memilih. Di jadwal TV, pertandingan Jia Shi vs Dominant Hero direncanakan disiarkan hari ini. Sayangnya performa Jia Shi di musim ini cukup buruk, hubungan persaingan langsung antara kedua tim sudah hilang, hanya menyisakan dendam lama. Hal ini tidak terprediksi oleh Liga saat menyusun jadwal di awal musim. Pertarungan besar yang awalnya dijadwalkan saat Tahun Baru Imlek akhirnya kehilangan pesonanya. Untungnya drama Sun Xiang vs Han Wenqing di Weekend Bintang All-Star menambah daya tarik pertandingan ini. Bahkan Chen Guo yang sudah tidak menyukai Jia Shi memutuskan untuk menonton siaran langsung ini.
