Jun Moxiao level 50 hanya memiliki senjata perak Qianji San, peralatan lainnya biasa saja. Karena tidak memiliki kelas, maka tidak ada perlengkapan kelas. Semua peralatan Jun Moxiao diperoleh dengan cara mengganti apa yang praktis selama proses leveling. Uang untuk membeli peralatan biasa seperti ini, Ye Xiu masih memiliki cukup.
Akibatnya, peralatan yang dipakai sekarang bermacam-macam level dan jenisnya. Tapi ini pada dasarnya adalah sikap kebanyakan pemain veteran saat bermain game. Sebelum mencapai level maksimal, jarang ada yang bersusah payah mengumpulkan peralatan. Guild besar melakukan ini karena: pertama, peralatan bagus adalah jaminan untuk menantang rekor dungeon; kedua, jumlah anggota mereka banyak sehingga sumber daya melimpah. Seringkali mereka tidak perlu membeli, cukup mengatur distribusi sumber daya di dalam guild, dan satu set perlengkapan lengkap bisa dirakit.
Tapi sekarang di level 50, Ye Xiu memiliki waktu yang cukup. Dengan santai dia mulai mempersiapkan perlengkapan dengan lebih serius. Meski tidak perlu semuanya item legendaris, dengan konfigurasi yang tepat, kekuatan tempur level 50 pasti bisa meningkat signifikan.
Kembali ke kota utama, Ye Xiu mulai mencari-cari di pasar.
Area 10 telah beroperasi selama dua bulan, pasar sudah relatif stabil. Pemula Glory yang membanjiri game saat server baru dibuka, setelah dua bulan bermain, sebagian besar sudah tidak terlalu hijau lagi. Mereka sudah bisa membedakan peralatan bernilai tinggi dengan yang memiliki kegunaan khusus. Untuk bahan langka yang selalu ada orang mencari dan membelinya di mana-mana, bahkan orang bodoh pun tahu itu pasti bukan sampah.
Ye Xiu menyelesaikan level 50 Jun Moxiao menjelang tengah malam. Meski begitu, jalan perdagangan masih ramai. Hanya saja, sebagian besar lapak saat ini sudah bukan pemain aktif. Biasanya pemainnya sudah tidur, hanya meninggalkan karakternya berjualan otomatis.
Ye Xiu tentu paham hal ini. Saat berjalan menyusuri jalan, ketika melihat harga yang tidak masuk akal, dia tidak berusaha tawar-menawar. Dia hanya terus berjalan sambil melihat dan membeli. Dengan jutaan pemain sebagai tenaga produksi, bisa dibilang kecuali item yang di-drop BOSS map yang menyegar secara berkala, tidak ada yang benar-benar langka. Dengan kesabaran, semua kebutuhan bisa ditemukan di pasar. Ye Xiu yang saat ini tidak membutuhkan peralatan tinggi, memahami prinsip ini. Dengan sabar dia berjalan menyusuri jalan, membuka dompet berulang kali, dan memasukkan peralatan demi peralatan ke tas barang.
Setelah menyusuri jalan perdagangan panjang, peralatan Jun Moxiao sudah sepenuhnya diperbarui. Ye Xiu menarik panel atribut dan mengangguk puas.
“Ada ilmu apa di balik set peralatan ini?” Chen Guo akhirnya mendekat dan bertanya. Dia diam-diam memperhatikan Ye Xiu memilih peralatan, berkali-kali ingin bertanya tapi menahan diri, berharap bisa menemukan jawaban melalui pengamatannya sendiri. Namun hingga akhir, dia tetap tak memahami logikanya, terpaksa meminta penjelasan.
Ye Xiu menoleh ke Chen Guo dan berkata: "Rasio harga-kinerja..."
Chen Guo kalah lagi. Rasio harga-kinerja... alasan yang sangat pragmatis. Tapi karena ini adalah Shen top Glory, dia mengira Ye Xiu pasti memilih peralatan terbaik. Padahal peralatan dengan rasio harga-kinerja tinggi jelas bukan yang terbaik. Pemikiran ini bahkan sempat terlintas saat Chen Guo melihat beberapa peralatan yang dibeli Ye Xiu, tapi dengan keras dia tolak. Ternyata benar! Seorang Shen top Glory malah memilih peralatan berdasarkan rasio harga-kinerja saat berbelanja. Menurut Chen Guo, Ye Xiu benar-benar tak menghargai gudang bahan langkanya yang berlimpah.
"Untuk menyelesaikan misi tantangan Shen Zhi Lingyu, set ini sudah cukup," kata Ye Xiu.
"Oh?" Chen Guo tertegun lagi, lalu tersadar: "Rasio harga-kinerja yang kau maksud, dibandingkan dengan tingkat kesulitan misi?"
"Ya," Ye Xiu mengangguk. Karakternya telah berkeliling kota utama, menyiapkan peralatan, dan sekarang semua misi tantangan Shen Zhi Lingyu sudah diterima.
Arena.
Proses.
Dua bagian konten.
Maka, ketika Ye Xiu melewati pintu masuk arena, meski tahu hanya karakter Level 50 di Server 10 saat ini, dia tetap menyuruh Jun Moxiao masuk untuk melihat-lihat. Ini membuktikan bahwa Shen pun manusia, kadang juga berharap keajaiban turun dari langit.
Arena benar-benar tidak memungkinkan, jadi yang pertama dilakukan adalah misi proses.
Misi proses memiliki banyak tahapan internal. Langkah pertama adalah kembali ke Desa Pemula, menemukan NPC pemberi misi untuk mengambil tugas membantu mencari dompetnya yang hilang di tepi sungai.
Misi imut yang sangat umum. Setelah menerima, menuju koordinat yang ditunjukkan NPC akan membawa kita ke lokasi misi.
Area misi Shen Zhi Lingyu sebenarnya bersifat dungeon, namun hanya bisa dimasuki single player. Jadi tidak perlu khawatir ada pengacau yang mempengaruhi misi tantanganmu, apalagi berharap bantuan orang lain.
Misi mencari dompet ini hanya terdengar imut, faktanya adalah level ujian operasional lompat pemain.
Latarnya di sungai deras. Pemain harus berjalan di atas batu dengan cara melompat. Sekali tidak hati-hati jatuh ke air, akan langsung terseret arus ke hilir dan harus mulai dari awal. Dompet itu jelas terletak di salah satu batu di sungai.
Susunan batu dan lokasi dompet yang hilang dihasilkan secara acak. Kombinasi yang cukup banyak membuat orang yang mencoba merangkum kehilangan kesabaran. Semua hanya bisa mengandalkan kekuatan sendiri, melompat langkah demi langkah, terus mencari.
“Misi ini dulu juga sangat menyusahkan Chen Guo, jatuh ke air tak terhitung kali, akhirnya berhasil mengambil dompet. Kali ini Shen turun tangan, Chen Guo tentu ingin melihat. Hasilnya, dia melihat Ye Xiu lari ke area skenario, menerjang ke tepi sungai, seolah tidak melihat sekeliling, langsung melompat.
Tidak berhenti, sama sekali tidak berhenti. Karena hanya bisa melihat melalui sudut pandang utama layar komputer Ye Xiu, Chen Guo lebih merasakan langsung betapa mahir dan cepatnya gerakan Ye Xiu. Adegan di layar tidak pernah diam bahkan sedetik pun, kamera terus berputar, Chen Guo tidak tahu apakah dia sedang mencari dompet atau mencari pijakan; karakternya juga terus melompat, Chen Guo sudah sama sekali tidak mengerti arah mana yang dituju.
Tiga menit kemudian, Jun Moxiao melompat ke tepi sungai, lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Chen Guo mulut menganga, menatap layar dengan bodoh, satu menit kemudian memastikan karakter sudah berlari menuju Desa Pemula, terkejut: "Selesai?"
"Sudah selesai!" kata Ye Xiu.
"Dompetnya?"
Ye Xiu membuka Inventory, sebagai item misi, teks dompet berwarna berbeda, begitu mouse menunjuk sudah langsung jelas.
"Kapan mengambilnya?" Chen Guo benar-benar tidak melihat.
"Ini..." Ye Xiu juga merasa sulit menjelaskan.
"Aku sama sekali tidak melihat!" kata Chen Guo.
"Kalau kamu bilang lebih awal, aku bisa melakukannya perlahan..." kata Ye Xiu.
Chen Guo terdiam, sampai Ye Xiu mengembalikan dompet dan memulai misi kedua.
Misi kedua adalah pertarungan, tapi dengan syarat khusus: hanya boleh menggunakan serangan biasa, tidak boleh menggunakan skill non-publik apapun.
Misi ini dulu juga membuat Chen Guo hampir muntah darah. Untuk kelas Penembak, serangan biasa sebenarnya hanya satu cara yaitu menembak. Meskipun kamu bisa menggunakan berbagai gaya tembak, atau menembak dalam berbagai kondisi gerakan, tapi mengenai lawan tetaplah satu-satunya cara memberikan damage.
Pemain kelas Penembak tanpa skill, seperti sedang bermain game CS.
Sebuah permainan 1VS100 dengan nyawa tunggal. Jika mati dalam pertarungan, harus mengulang dari awal. Satu-satunya keringanan adalah kematian tanpa penalty. Jika tantangan Shen Zhi Lingyu memiliki penalty kematian, pasti perusahaan Glory akan menerima serangan teror.
Misi 1VS100 ini tentu memiliki alur cerita, tapi Ye Xiu mana sempat membaca? Langsung menerima misi dan menekan ESC untuk melewatkan dialog-dialog cerita.
Chen Guo mengubah posisi duduknya, bersiap menyaksikan pertunjukan Shen. Tak lama kemudian matanya berkaca-kaca.
Bukankah dia baru-baru ini sering menggunakan karakter Jun Moxiek? Kok bisa lupa dengan benda gaib Qianji San ini?
Satu kelas biasanya hanya punya satu set pola serangan biasa. Tapi Jun Moxiao memiliki enam set lengkap. Setiap perubahan bentuk Qianji San adalah satu set baru.
Serangan jarak dekat-jauh, serangan multi-arah, bahkan dilengkapi perisai.
Target 1VS100 ini tentu bukan BOSS, bahkan kekuatannya tak mencapai level monster kecil Level 70. Tapi Jun Moxiao saat ini baru Level 50. Dari segi level, sebenarnya masih dalam kondisi kurang menguntungkan melawan 100 musuh ini.
Tapi selain Qianji San, Ye Xiu sendiri lebih "gaib" lagi.
Selisih level sedikit seperti ini apa artinya? Cuma segrombolan antek-antek biasa.
Qianji San di bawah operasional Ye Xiu terus berubah bentuk. Setiap perubahan tidak seperti saat Chen Guo menggunakannya yang kadang hanya iseng berubah tanpa tujuan.
Setiap kali Ye Xiu mengubah bentuk, selalu ada tujuan. Senjata yang telah berubah bentuk langsung menyerang target yang tepat dengan cara yang paling sesuai.
Di pojok kanan atas layar, angka 100 pada petunjuk misi terus berkurang.
HP Jun Moxiao juga terus menurun.
Tapi Chen Guo tahu ini bukan karena Ye Xiu tidak bisa bertahan, hanya saja dia tidak peduli. Dia punya cukup HP untuk menghabisi 100 anak buah ini, tidak perlu terlalu khawatir tentang darahnya. Lagipula sistem tidak akan memberi belas kasihan berapapun sisa HP-nya.
Adegan kedua juga cepat terlewati. Chen Guo melihat jam, sangat berbeda dengan waktu yang dia habiskan saat melakukan tantangan Shen Zhi Lingyu dulu.
Ye Xiu langsung memasuki adegan ketiga.
Adegan ketiga masih pertarungan, tapi kali ini pertarungan nyata tanpa batasan, satu lawan satu.
Tapi lawannya adalah BOSS.
Dark Night Cat Demon, hidden boss di Desa Pemula Hutan Glen. Tentu sekarang levelnya bukan lagi level 10 menyedihkan di hutan pemula. Kalau benar level 10, meski hidden boss, dihadapi pemain level 70 akan langsung hancur.
Dark Night Cat Demon sekarang sudah berkembang menjadi level 70.
Hidden boss level 70 melawan karakter level 50, tapi pemainnya adalah top player Glory. Intinya ini pertarungan yang sangat tidak biasa.
Chen Guo menahan nafas memandang, lalu melihat Ye Xiu seperti dua adegan sebelumnya - langsung menyerang tanpa ragu.
Dark Night Cat Demon level 70 langsung berlarian seperti tikus, Chen Guo bahkan mendengar suara kucing yang terus-menerus dari headphone Ye Xiu, suara jeritan kesakitan.
"Sistem sudah benar-benar tidak bisa menghentikan ini..." pikir Chen Guo dalam diam sambil menyaksikan duel sepihak ini.
