“Sejujurnya, Ye Xiu sebenarnya tidak punya pengalaman berinteraksi dengan fans. Sebagai idol selama bertahun-tahun yang selalu bersembunyi di balik layar, ini benar-benar sebuah keajaiban. Hanya di esports lah pemain seperti ini bisa muncul. Tapi menghadapi semangat fans, Ye Xiu menunjukkan ketenangan yang sama seperti biasa, tidak terlihat grogi, hanya menyapa dengan tenang seperti orang biasa: 'Halo'.”
“Aku fansmu, kamu harus kembali ke Liga profesional!” kata Lin Shanshui.
“Pasti.” jawab Ye Xiu.
Percakapan pun mandek. Meski sudah lama mengidolakannya, selain menyatakan dukungan tulus, Lin Shanshui tidak bisa menemukan kata-kata lain untuk dikatakan.
“Sekarang kamu mau apa?” tanya Chen Guo. Suara dari dalam dan luar game terdengar bersamaan, menciptakan kesan aneh.
“Tentu saja naik level!” jawab Ye Xiu.
“Ayo bergabung ke dalam tim, kubantu.” Chen Guo mengirimkan undangan tim ke Ye Xiu.
“Kalian bantu... mungkin tidak lebih cepat daripada aku main sendiri...” kata Ye Xiu.
Bergabung tim: EXP individu lebih sedikit tapi membunuh monster lebih cepat. Main solo: EXP individu lebih banyak tapi membunuh monster lambat. Kecepatan naik level tergantung pada jumlah EXP yang didapat per unit waktu. Jadi, mana lebih cepat antara solo atau tim, tergantung pada skill pemain tunggal, level tim, dan efisiensi kerjasama.
Sebagai Shen kelas atas seperti Ye Xiu, skill solo-nya sudah tidak diragukan lagi. Maka tim tiga orang ini menurutnya tidak akan lebih efisien daripada solo.
“Tapi setidaknya kamu tidak perlu terlalu lelah.” kata Chen Guo.
“Ye Xiu berpikir, memang benar, mana yang lebih efisien antara latihan solo atau tim tergantung situasi, tapi pasti lebih santai berlatih dalam tim. Memikirkan ini, Ye Xiu tidak lagi bersikeras. Latihan solonya memang sedikit lebih cepat, tapi perbedaannya tidak signifikan, jadi tak perlu diperdebatkan.”
“Maka bertigalah mereka membentuk tim, sekadar membasmi monster liar tanpa perlu komando atau koordinasi khusus. Temukan monster, serbu dengan tembakan meriam, bunuhi sepanjang perjalanan. Chen Guo dan Lin Shanshui adalah veteran Level 70 yang mengintimidasi monster Level 55, mana ada tekanan? Meski level Ye Xiu rendah, skill-nya membuat membunuh monster dalam game lebih pantas disebut 'pembantaian' ketimbang 'pertarungan'.”
“Chen Guo dan Lin Shanshui sengaja datang sebagai pelatih pendamping, bertekad menemani sampai Level 70. Mereka terus membunuh monster Level 55 yang tak berarti bagi mereka. Meski monster ini punya probability drop item langka, peluangnya super rendah. Mengharapkannya hanya membuat waktu membosankan terasa sedikit berarti. Tapi bagi mereka, menemani idol latihan level sendiri sudah sangat bermakna.”
“Setelah satu jam lebih 'latihan bermakna' sambil mengobrol santai, tiba-tiba avatar Jun Moxiao Ye Xiu berhenti. "Ada orang datang," katanya.”
“"Ada orang biasa saja, kenapa?" Chen Guo tak acuh.”
“"Mereka menuju ke kita," kata Ye Xiu.”
“Hahaha!” Chen Guo tertawa, “Memang benar Shen Zhi Lingyu lebih kacau, tapi apakah kamu juga terlalu gugup? Bukankah kamu juga seorang Shen yang terhormat!”
Lin Shanshui tidak berkomentar, tapi dalam hati memang agak meragukan. PK yang merajalela di Shen Zhi Lingyu adalah hal biasa. Seperti saat naik level, disergap orang berniat jahat - mayoritas pemain sudah mengalaminya dan punya persiapan mental. Meski reaksi Ye Xiu bisa dibilang hanya kehati-hatian biasa, di mata Lin Shanshui yang melihatnya sebagai Shen, berhati-hati berlebihan di situasi kecil seperti ini justru mengurangi nilai citranya.
Namun Ye Xiu sama sekali tidak merasa memalukan, hanya melanjutkan: “Berbeda.”
“Berbeda? Apa yang berbeda?” Chen Guo bertanya.
“Di Area 10, setelah Danau Ribuan Gelombang, guild-guild besar tidak pernah mengganggu kita lagi. Apa kamu benar-benar mengira mereka memutuskan untuk berdamai dengan kita?” kata Ye Xiu.
“Ini... secara logika... seharusnya tidak.” Chen Guo juga cukup paham dinamika antar guild. Tidak ada pertempuran antar guild bukan berarti damai, itu hanya keseimbangan kekuatan dimana tidak ada pihak yang berani bertindak gegabah. Begitu ada guild yang kacau, guild lain pasti akan menghancurkan mereka sehabis-habisnya. Bagaimana Guild Xingxin dianggap sebagai duri oleh guild-guild besar? Chen Guo sudah paham betul hanya dengan menjadi penonton selama ini.
"Pertempuran Danau Ribuan Gelombang untuk sementara tidak bisa mereka atasi, tapi kalau dikatakan akan berhenti total, Chen Guo juga tidak percaya. Selama beberapa hari itu dia ikut merenungkan rencana licik para pemain itu bersama Ye Xiu! Hanya saja guild-guild klub itu terus tidak menunjukkan aktivitas, dan Ye Xiu juga tidak berkomentar, akhirnya urutan ini terbengkalai. Kini Ye Xiu tiba-tiba menyebutkannya, Chen Guo langsung menghubungkannya dengan hal itu, "Apa kamu khawatir mereka akan menyerang di Domain of Gods?"
"Tidak diragukan lagi, mereka pasti menunggu kesempatan ini. Karena karakter saya harus masuk ke Domain of Gods untuk naik level lebih lanjut. Tapi di sana level saya hanya 50, sementara mereka punya kelebihan 20 level plus jumlah personel yang melimpah. Menurutmu mereka akan melewatkan kesempatan emas seperti ini?" kata Ye Xiu.
"Sudah dari dulu kamu memprediksi ini?"
"Hmm." Ye Xiu mengangguk.
Lin Shanshui yang sudah banyak mendengar kisah Ye Xiu di Server 10 dari Chen Guo, kini mulai memahami percakapan mereka. Membayangkan diburu oleh ahli-ahli guild klub yang lebih tinggi 20 level, nilai citranya yang baru saja turun langsung melonjak lagi, bahkan bertambah kekaguman: Ternyata benar-benar Shen, ke mana-mana selalu jadi pusat perhatian.
Melihat beberapa orang dari arah itu berlari langsung ke sini, Ye Xiu waspada tapi tidak panik. Karena sudah berjaga-jaga sebelumnya, lokasi yang dipilihnya untuk naik level memang diperhatikan. Sepanjang perjalanan membunuh monster, dia selalu memilih daerah yang lebih terbuka agar bisa mendeteksi orang-orang berniat jahat lebih awal. Saat ini dia melihat lima pemain yang menuju langsung ke arahnya, tapi tidak ada aktivitas mencurigakan dari arah lain. Apakah ini penyergapan atau bukan, Ye Xiu masih belum bisa memastikan.
Ketika kelima orang semakin mendekat dan gelar guild di atas kepala mereka terlihat jelas, ketiga orang ini justru terkejut.
Nama guild yang dibawa kelima orang ini sama sekali bukan milik guild klub manapun. Guild klub karena batasan pengaturan game, maksimal hanya bisa menampung 10.000 anggota. Tapi pendukung setiap tim pasti melebihi jumlah itu, jadi berbagai guild klub biasanya membuat banyak cabang untuk menampung pendukung. Namun nama cabang-cabang ini biasanya tetap memakai identifikasi nama guild utama agar mudah dikenali. Kelima orang di depan ini benar-benar tidak menunjukkan hubungan dengan guild klub manapun.
"Mereka dari Yi Zhan." Chen Guo tiba-tiba menyebut nama guild lawan.
"Hmm? Dari mana?" Ye Xiu bertanya. Dari nada bicara Chen Guo, guild ini sepertinya memiliki latar belakang tertentu.
“Yi Zhan Tian Xia, adalah sebuah guild pemain yang cukup kuat. Ketuanya bernama Zhan Lou Lan, dikabarkan sebagai anak orang kaya yang membangun guild ini dengan uang.” Tang Guo memperkenalkan pada Ye Xiu. Hal-hal dalam game online memang sudah lama tidak diikuti Ye Xiu. Naik turunnya guild-guild pemain seperti ini mana mungkin dia tahu.
"Oh..." Ye Xiu mengerti setelah penjelasan Chen Guo. Apapun jenis game onlinenya, kekuatan "prajurit RMB" tak terbendung. Dengan uang, meski teknik biasa, peralatan kuat yang dibeli sudah cukup untuk mengintimidasi mayoritas pemain. Lagipula, anggapan bahwa prajurit RMB tak punya teknik adalah kesalahan. Rela menghamburkan uang membuktikan kecintaan pada game, teknik mereka paling tidak tidak payah seperti pemula.
Terhadap pemain jenis ini, Ye Xiu justru tidak merendahkan. Sebaliknya, dia malah iri. Punya uang untuk langsung membeli peralatan, betapa menghemat tenaganya...
"Dia sepertinya tidak terkait dengan guild klub." Chen Guo terus menjelaskan. Di sebelah, lima orang Zhan Lou Lan sudah semakin dekat, melewati monster kecil tanpa peduli. Jelas mereka menuju ketiganya. Bukan guild klub yang balas dendam, niat orang ini Ye Xiu sudah bisa tebak. Dasar, belakangan ini memang sedang tenar!
Saat sudah mendekat, kelimanya baru memperlambat kecepatan. Namun karena semuanya adalah karakter dalam game, berjalan normal adalah bentuk yang ditetapkan sistem, tidak ada yang bisa tampak lebih keren. Tapi peralatan yang dipakai kelima orang ini benar-benar memancarkan aura yang luar biasa. Bagi veteran seperti Ye Xiu, hampir tidak perlu melihat data lawan - hanya dengan melihat desain peralatan ini, dia langsung tahu semuanya adalah barang langka. Perlu diketahui, bahkan di lingkup profesional pun, tidak semua karakter menggunakan peralatan buatan sendiri dari ujung kepala sampai kaki. Banyak peralatan hanyalah peralatan oranye yang didapat dari game online. Peralatan hasil produksi normal game ini sebenarnya cukup banyak dimiliki pemain di game online, apalagi bagi pejuang RMB pasti lebih mudah mendapatkannya.
Peralatan kelima orang ini pasti membuat semua pemain game online iri. Terutama karakter di tengah dengan ID Zhan Lou Lan yang membawa greatsword di bahu - bahkan Ye Xiu mengenal senjata ini. Pedang ini bernama "Zhan Feng", senjata pink level 65. Meski bukan senjata level maksimal 70, senjata ini tetap dipilih beberapa Blade Master profesional di lingkup kompetisi.
Sifat tambahan paling unik dari greatsword ini adalah menghubungkan damage karakter dengan quick slot barang. Setiap senjata yang ditempatkan di quick slot akan meningkatkan damage karakter sebesar 10%.
Di Glory, quick slot item memiliki 12 slot. Artinya, jika semua diisi senjata, damage karakter akan meningkat 120% - ini benar-benar gila. Secara teori, "Slashing Edge" adalah damage tertinggi di Glory. Namun properti tambahan "Slashing Edge" ini, bagaimana cara mereplikasinya di senjata buatan sendiri, telah menjadi teka-teki teknis yang menghantui tim teknologi klub-klub besar sejak senjata ini muncul di game.
