Ketiga anggota Jia Shi ini datang dengan penuh semangat, pulang dengan kecewa. Pertempuran yang dianggap pasti menang itu berakhir dengan kekalahan menyedihkan karena munculnya satu karakter tak terduga.
"Kekuatan sebenarnya dari Zhu Yanxia ini sebenarnya apa? Kurangnya informasi membuat kami sama sekali tidak bisa menyimpulkan. Bagi atlet profesional, tidak mengenal lawan jelas merupakan hal yang menakutkan, apalagi jika lawan juga berada di level pro. Kami tidak boleh sembrono. Meskipun karakter biasa seperti ini mati 7-8-9-10 kali pun kami tidak akan peduli, tapi masalahnya, terus menerus mati sia-sia seperti ini terlalu merendahkan harga diri. Kecuali benar-benar terpaksa, lebih baik tidak menguji kedalaman lawan dengan cara memalukan seperti ini."
"Menurutku..." Wang Ze yang selama ini tidak berani memimpin pembicaraan, melihat kedua orang ini diam lagi, terpaksa berbicara lagi: "Kekuatan Zhu Yanxia itu belum tentu sehebat yang dikira."
"Oh?" Liu Hao dan He Ming bersama-sama menatap Wang Ze.
"Jika dia benar-benar memiliki kekuatan setara Su Mucheng, dari awal mengapa mereka harus mundur? Bahkan jika bertarung langsung dengan kami, belum tentu kami bisa unggul," kata Wang Ze.
Liu Hao mengangguk setelah mendengarnya: "Benar, dari sisi ini saja seharusnya kami tidak salah mengira orang itu sebagai Su Mucheng dari awal. Tapi... kekuatan orang ini masih sulit dipastikan. Keengganannya bertarung langsung membuktikan bahwa dia memang masih ada jarak dengan Su Mucheng. Namun perlu diingat, kekuatan Su Mucheng selalu mencapai puncaknya ketika berada di samping Ye Qiu. Belakangan dia beralih ke strategi serangan kuat ala Artillery God yang lebih ortodoks, meskipun performanya tetap bagus, tetap saja ada yang kurang. Bagaimanapun ini bukan strategi yang biasa dia gunakan."
Wang Ze terkejut, sementara He Ming sudah menyambung bicara: "Maksudmu, kekuatan Zhu Yanxia ini jika dibandingkan dengan Su Mucheng, pasti ada kekurangan dalam koordinasi dengan Ye Qiu, tapi kemampuan individu tetap sulit dinilai?"
"Benar." Liu Hao mengangguk.
"Tapi bagaimana cara kita menguji kekuatannya sekarang? Suruh anggota guild bertindak?" tanya He Ming.
"Kita terlalu terburu-buru. Fakta bahwa Jun Moxiao adalah Ye Qiu sudah diketahui seluruh lingkaran, dan semua tahu niatnya membentuk tim baru untuk kembali ke Liga. Aku yakin bukan hanya Jia Shi yang panik. Guild lain pasti juga bergerak. Nanti aku minta Chen Yehui tukar tiga karakter lagi. Kita cari kesempatan, jangan langsung menyerang, amati baik-baik dulu." jelas Liu Hao.
"Kalau begitu, lebih baik siapkan beberapa karakter cadangan. Berganti identitas terus agar tidak mencurigakan." usul He Ming.
"Untuk Su Mucheng, awasi terus. Di Server 10 dia sudah buat akun alt untuk bantu Ye Qiu. Siapa tahu di Domain of Gods dia mau berbuat curang." kata Liu Hao.
"Pakai peraturan tim untuk membatasinya?" He Ming mengajukan ide.
"Percuma. Peraturan itu memang sengaja dibuat longgar. Kalau belum saatnya konfrontasi total, tidak ada gunanya. Klub pasti tidak mau berkonflik terbuka dengan Su Mucheng. Wanita ini masih terlalu berbahaya untuk kita musuhi!" Liu Hao mengatakannya sambil gigi mulai agak gatal.
Su Mucheng tidak bisa dibilang memiliki dukungan dari belakang, namun sikapnya yang ramah membuatnya disukai oleh semua anggota klub. Meskipun hubungannya dengan klub sempat renggang setelah Ye Qiu dipaksa pensiun, dengan etika atlet profesional yang dimilikinya, dia tetap menunjukkan sikap profesional yang semestinya. Setiap pertandingan klub atau aktivitas lainnya, dia memenuhi kewajiban sesuai kontrak dengan sepenuh hati. Tapi sejujurnya, popularitas bukanlah perlindungan terbesarnya. Nilai komersial yang melekat pada diri Su Mucheng-lah yang menjadi tameng utamanya.
Manfaat sampingan yang dihasilkan dari dirinya seperti endorsemen iklan, poster seragam tim, semuanya memberikan keuntungan besar bagi klub. Dalam hal ini, tiga orang di ruangan ini termasuk Liu Hao sekalipun digabungkan tidak bisa menyaingi Su Mucheng. Di Liga Profesional yang semakin terkomersialisasi, "pohon uang" seperti Su Mucheng ini mana mungkin mau dilepas klub kecuali dalam keadaan terdesak?
Nasib buruk yang dialami Ye Qiu saat ini, ketiadaan nilai komersial adalah titik lemah paling mematikan baginya.
"Su Mucheng, cukup perhatikan saja. Kita akan menyelidiki siapa sebenarnya Zhu Yanxia ini. Guild yang dibangun Ye Qiu di Server 10 bernama Xingxin. Xingxin ini kalian pasti tahu, namanya sama dengan warnet di seberang klub kita. Si pemalas Ye Xiu sekarang tinggal di sana. Guild menggunakan nama Xingxin, artinya dia punya hubungan erat dengan orang warnet itu. Zhu Yanxia ini mungkin salah satu karyawan warnet. Nanti aku akan menyuruh Chen Yehui cari kesempatan menyelidikinya." Liu Hao sambil menjelaskan ke kedua rekannya, juga merapikan rencana selanjutnya. Setelah mempertimbangkan matang-matang, dia merasa strategi ini cukup aman. Sebelumnya saat tahu Jun Moxiao masuk ke Domain of Gods, langsung buru-buru menyuruh orang memburu dengan karakter, itu terlalu gegabah. Pemain profesional harus punya kesadaran untuk 'mengenal diri dan lawan'.
"Salah satu mage dari tiga orang itu logout." Di dalam game, setelah Ye Xiu dan Chen Guo meninggalkan area leveling, Chen Guo langsung mencoba mencari nama tiga karakter tadi. Tak lama kemudian dia menemukan karakter mage sudah offline.
"Ngapain dicek? Orang-orang seperti mereka punya puluhan karakter. Kita tidak tahu mana yang dipakai main aslinya. Jangan dihiraukan," kata Ye Xiu.
"Kalau begitu repot sekali. Menurutmu, semua karakter bisa jadi akun utama mereka?" tanya Chen Guo.
"Memang serumit itu. Makanya kita harus buru-buru naik level!" jawab Ye Xiu.
“Sekarang? Masih mau naik level, tidak takut mereka memanggil lebih banyak orang untuk mengejar? Jika lawan kali ini membawa lebih banyak pemain level pro, teknikmu seperti tadi juga tidak akan berguna, kan?” Chen Guo berkata.
Sepanjang perjalanan, Ye Xiu juga menjelaskan maksud operasionalnya tadi kepada Chen Guo. Intinya, Ye Xiu sengaja ingin mengatur jebakan untuk menciptakan kesalahpahaman lawan. Jika benar-benar 1 lawan 3 dengan efek level suppression level 20, duel melawan tiga atlet profesional jelas sesuatu yang mustahil. Sedangkan bantuan dari Chen Guo, sejujurnya hampir tidak berarti. Seperti pertarungan antara dua orang dewasa, kehadiran bayi di samping sama sekali bukan pertolongan.
Adapun aksi mengoperasikan dua karakter sekaligus tadi, Ye Xiu juga melakukannya dengan susah payah. Tidak mungkin bertarung sepenuhnya seperti itu terus-menerus. Dia menggunakan karakter Jun Moxiao untuk berusaha menciptakan kesempatan, lalu memanfaatkan Zhu Yanxia untuk menangkap momen tersebut dengan tepat, menciptakan ilusi seolah-olah Zhu Yanxia adalah seorang ahli.
Mengenai apakah Zhu Yanxia adalah Su Mucheng, kesalahpahaman semacam ini tidak Ye Xiu paksakan. Orang-orang Jia Shi dan Su Mucheng saling bertemu setiap hari, kesalahpahaman ini terlalu mudah terbongkar sehingga tidak bernilai. Dalam waktu singkat mereka mungkin salah paham, tapi Ye Xiu tahu mereka akan segera menyadari kebenarannya. Setidaknya ketiganya masih akan mengira Chen Guo adalah ahli, itu sudah cukup. Tiga lawan satu, mereka bisa bertindak tanpa takut; tiga lawan dua, satu adalah top player yang sangat mereka takuti, satunya lagi adalah ahli misterius dengan kekuatan yang tidak terukur. Dalam situasi seperti ini, kebiasaan atlet profesional pasti tidak akan menyerang sembarangan, dan tidak ada yang lebih memahami kebiasaan profesional ini daripada Ye Xiu.
"Lalu ke mana kita sekarang untuk naik level?" tanya Chen Guo.
"Ikuti saja aku," kata Ye Xiu yang sudah punya rencana.
"Orang Jia Shi sudah mulai bertindak, bagaimana dengan guild lainnya? Jika ini terus berlanjut, bagaimana kita bisa naik level?" Chen Guo merasakan situasi semakin genting. Jika semua guild klub benar-benar bersatu melawan Ye Xiu, kekuatan mereka di Domain of Gods jauh lebih mengerikan dibanding di Server 10. Setidaknya masalah kekurangan karakter seperti di Danau Ribuan Gelombang tidak mungkin terjadi di sini. Di sini, klub-klub besar bisa mengerahkan pasukan manusia secara massif untuk menghancurkan Jun Moxiao.
Meski Ye Xiu tak terkalahkan, dari ribuan pertempuran pasti ada kesalahan. Satu kesalahan di Domain of Gods berarti kehilangan 20% EXP. Kapan hari-hari seperti ini akan berakhir?
"Chen Guo merasa cemas sekali, tapi juga tidak bisa memikirkan ide apa-apa, hanya bisa mengontrol karakternya mengikuti Jun Moxiao milik Ye Xiu berlari terus. Melirik wajah Ye Xiu yang tetap tenang seperti biasa, membuat hatinya sedikit tenang.
Setelah tenang dan berpikir lebih detail, Chen Guo mengusulkan strategi: "Saat ini reputasimu sangat terkenal, kenapa tidak memanfaatkan momentum ini untuk mendirikan guild di Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods)? Guild klub selalu memperhatikan citra, dengan adanya guild sebagai pendukung, setidaknya mereka tidak akan berani bertindak terang-terangan."
Ye Xiu tersenyum: "Mereka memang tidak akan bertindak terang-terangan. Di Shen Zhi Lingyu, guild-guild besar sudah berpengalaman lama, berapa banyak akun liar yang mereka miliki? Untuk bertindak diam-diam pun, kekuatan mereka cukup. Jadi mendirikan guild di sini tidak akan melindungi. Bahkan sekarang mendirikan guild akan sulit dipertahankan. Levelku baru 50, belum bisa masuk dungeon Level 55, meskipun bisa, siapa yang mau ikut aku terus-terusan ngejar Level 55? Meski aku punya kemampuan, tapi saat ini belum bisa memberikan keuntungan nyata bagi orang lain. Tanpa keuntungan, mengapa mereka mau bergabung dengan guild kita? Ikut diburu-buru bersama?"
"Umumkan identitasmu! Pasti banyak fans yang tidak peduli level." kata Chen Guo.
Ye Xiu tertawa: "Bisa saja diumumkan, tapi siapa yang akan percaya?"
Chen Guo terkejut. Ini memang benar. Keunikan Glory e-sport adalah, bahkan karakter kelas profesional yang paling hebat sekalipun pasti berbasis di Benua Glory ini. Jadi pada dasarnya, atlet profesional tidak mungkin sepenuhnya terlepas dari game online. Selama ini, banyak penipu yang mengaku sebagai atlet profesional untuk menipu. Misalnya muncul dengan teriak "Saya Ye Qiu, guild baru ikut saya!", sejujurnya kejadian seperti ini sudah terjadi berkali-kali. Pemain sudah kebal, tidak ada yang percaya atlet profesional akan melakukan hal seperti ini. Belakangan, Liga bahkan secara resmi melarang atlet profesional terlibat dalam aktivitas semacam ini.
Meski Ye Qiu sekarang adalah pensiunan atlet dan tidak terkena larangan ini, tapi sekadar berteriak "Saya Ye Qiu" tetap sulit dipercaya.
"Bagaimana kalau minta orang yang punya identitas lain untuk membantumu membuktikannya?" Chen Guo mengusulkan.
