Wilayah Shen Zhi Lingyu sangat luas dengan banyak kota utama. Ada beberapa setting berbeda dari server biasa, pihak developer bilang ini untuk meningkatkan interaksi pemain, tapi sebenarnya cuma meningkatkan persaingan biar insiden kehilangan EXP dan peralatan lebih sering terjadi. Karena peralatan Glory bisa di-bind sendiri oleh pemain, dari segi keuntungan tentu lebih baik tidak di-bind. Dengan begitu saat bisa upgrade peralatan, equipment lama masih bisa dijual sebagai aset.
Jadi ini pilihan yang kontradiktif: memilih keamanan berarti kehilangan kekayaan. Dari sisi sistem, sebenarnya sistem mendorong pemain untuk bind equipment. Equipment yang di-bind sudah kehilangan nilai di pasar, bisa dianggap telah direklamasi oleh sistem. Sedangkan jika semua equipment tetap beredar, nilainya akan terus terdepresiasi seiring produksi yang terus bertambah.
"Zhan Lou Lan akhirnya membawa Ye Xiu dan kawan-kawan ke kota utama Zhan Ying, di mana guildnya Yi Zhan Tian Xia didirikan. Di Shen Zhi Lingyu, guild bisa memiliki wilayah tertentu, tapi jelas ini membutuhkan kekuatan dan kekuatan finansial. Jadi guild pemain biasa yang kecil-kecilan tidak perlu bermimpi. Guild klub olahraga tidak merasa terbebani, sedangkan tipe seperti Zhan Lou Lan yang mengandalkan kekuatan finansial untuk membangun kekuatan, tentu lebih mudah berkembang dibanding pemain biasa."
"Masuk ke kota, berjalan menuju Arena. Fasilitas dasar di kota utama top biasanya hampir sama, semua fasilitas penting ada, hanya jumlah beberapa fasilitas yang mungkin sedikit berbeda. Arena sendiri cukup satu per kota, fungsinya mirip portal teleportasi."
"Adu di Correction Field saja, peralatan beberapa akunku jelek," kata Ye Xiu.
"Oh?" Zhan Lou Lan agak terkejut. Bukannya ini Shen? Shen yang mengajukan permintaan seperti ini, kesannya agak lemah aura-nya!
"Lagipula untuk mengukur skill, peralatan tidak penting," kata Ye Xiu.
"Benar juga," kata Zhan Lou Lan. Level peralatan bisa langsung dilihat dari data statis, tidak perlu diuji. Sedangkan "level" yang dimaksud Zhan Lou Lan sebelumnya tentu bukan peralatan, melainkan level teknik bermain.
"Lawan kelas apa dulu?" tanya Ye Xiu.
"Tentu saja Battle Mage dulu yang ingin kucoba," Zhan Lou Lan tersenyum.
"Tidak masalah." Ye Xiu juga tersenyum. Jun Moxiao segera menarik diri, lalu setelah login ke karakter Battle Mage, dia tidak pergi ke Zhanying City melainkan mencari arena terdekat. Melalui QQ, dia melaporkan nama dan nomor room, lalu menyusup masuk.
Zhan Loulan bersama Chen Guo dan Lin Shanshui berkerumun mengamati. Begitu Battle Mage Ye Xiu masuk, para veteran ahli hanya bisa terdiam.
Ini disebut peralatan jelek? Ini jelas telanjang! Semua orang tidak perlu melihat data karakter, dari penampilan saja sudah bisa terlihat.
"Aduh, bahkan senjata pun tidak ada!" Ye Xiu bergumam. Correction Field hanya mengoreksi data statis, tanpa senjata skill kelas pun tidak bisa digunakan.
"Aku punya satu, pakai ini dulu!" Di arena pertandingan, lawannya adalah Battle Mage dari kelompok lima orang Zhan Loulan. Menghadapi idolanya, perasaan mereka cukup kompleks. Senjata Battle Mage cadangan kebetulan ada, langsung dilempar ke bawah.
Ye Xiu mengambil dan melihat: "Waduh, ini tombak perang! Akun ini aliran staff..."
Aliran staff adalah varian Battle Mage yang menggunakan magic staff alih-alih tombak perang sebagai senjata.
"Tongkat sihir" seperti yang tersirat dari namanya, adalah senjata dengan serangan sihir tinggi. Battle Mage sendiri adalah kelas yang memiliki kedua jenis kerusakan fisik dan sihir. Gaya tongkat jelas lebih mengutamakan serangan sihir, dengan Chakra yang beterbangan sebagai metode serangan utama - ini adalah ciri khas paling menonjol dari gaya tongkat. Selain itu, kecepatan serang gaya tongkat sangat cepat. Karena tongkat sihir adalah senjata mage dengan kecepatan tertinggi, sedangkan tombak perang adalah yang paling lambat. Serangan cepat diperlukan untuk menghasilkan banyak Chakra dengan efisien. Tapi karakter Ye Xiu yang seharusnya menggunakan gaya tongkat malah bertarung dengan tombak perang. Bukan hanya serangan sihir melemah, yang lebih krusial adalah kecepatan serang turun drastis. Kecepatan serang bukan atribut dasar, jadi tidak dikoreksi di Correction Field.
"Ada tongkat sihir?" Zhan Loulan bertanya pada rekan di sampingnya. Dari lima orang mereka, ada satu Elementalist. Senjata Elementalist biasanya memilih tongkat sihir dengan serangan sihir tertinggi, tapi beberapa memilih tongkat sihir. Karena tongkat sihir tidak hanya memiliki kecepatan serang tercepat, tapi juga kecepatan kasting tercepat.
"Punya saya di-bind..." Elementalist bernama Qianfang Gehai ini memang memiliki tongkat sihir, tapi item yang di-bind tidak bisa diperdagangkan.
"Sudah, sudah. Tombak perang juga tidak masalah." Ye Xiu berkata sambil mulai memancarkan aura "seharusnya Shen punya tapi tidak ada" yang mulai dirasakan Zhan Loulan.
"Mari mulai?" ujar Battle Mage di seberang. Pemain yang disebut Xiao Bei oleh kelompok Zhan Loulan ini, karakternya bernama Guiqulaixi.
“Mulai.” Ye Xiu mengangguk, Xiao Bei mengonfirmasi pertandingan, kedua pihak mulai bertarung.
Lima detik berlalu, kedua belah pihak tidak bergerak.
Xiao Bei berharap melihat kelihaian idolanya, sementara Ye Xiu belum tahu kedalaman kekuatan lawan, jadi memilih untuk mengamati dulu. Di map ring tinju kecil, kedua karakter saling berhadapan namun tetap diam.
Penonton yang kebanyakan teman mulai berteriak melihat mereka diam. Pesan "Ayo serang!" mulai mencatat rekor.
“Iya, ayo bertarung!” kata Ye Xiu juga.
Tidak ada konflik dengan tim Zhan Lou Lan, apalagi sekarang sedang menjalin kolaborasi, jadi pertandingan ini tanpa ketegangan. Xiao Bei tertawa melihat situasi ini, lalu menggerakkan karakter Gui Qu Lai Xi-nya menyerang.
“Wah, lumayan!” Kedua pihak segera bertempur sengit, tombak saling beradu, Ye Xiu mulai memberi komentar.
“Apakah kamu akan jadi anggota utama tim di masa depan?” tanya Ye Xiu.
“Apa saya memenuhi syarat?” balas Xiao Bei.
“Tergantung jenis tim seperti apa,” jawab Ye Xiu.
“Tim juara!” seru Xiao Bei.
“Punya cita-cita itu bagus.” Ye Xiu memuji, tapi tersirat makna: Ini masih sebatas cita-cita, bukan kenyataan.
“Kalau begitu saya tidak akan mengalah lagi!” teriak Xiao Bei.
“Oh? Masih ada cadangan?” kata Ye Xiu.
Dua menit kemudian, Gui Qu Lai Xi tumbang.
“Mana ada cadangan?” Ye Xiu kebingungan.
“Licik banget!” Xiao Bei menangis tersedu-sedu, mayatnya mengeluarkan gelembung teks. Karena ini arena biasa di game online, semua setingan sepenuhnya ditentukan pemain. Tidak seperti liga profesional yang mengunci fitur gelembung teks untuk mayat.
“Bukannya ini jurus tongkat, kok malah pakai strategi tombak?” gerutu Xiao Bei.
“Terlalu kaku! Siapa bilang cuma boleh pakai satu strategi?!” kata Ye Xiu.
Memang benar, tapi dalam pertarungan ini Ye Xiu sepenuhnya menggunakan aliran tombak. Perbedaan aliran tombak dan tongkat terletak pada dominasi skill serangan fisik. Kedua aliran memiliki build dan sistem pengembangan berbeda, sehingga damage-nya kurang maksimal jika dicampur. Tapi bahkan dalam kondisi seperti ini, Ye Xiu tetap dengan mudah mengalahkan Gui Qu Lai Xi milik Xiao Bei.
Kemenangannya terlihat sangat mudah, membuat Zhan Lou Lan dan lainnya saling pandang. Mereka cukup percaya diri dengan kekuatan guild sendiri. Tapi kalau bisa dikalahkan secepat ini, identitas Ye Qiu semakin terbukti. Jika jarak kekuatan mereka dengan Shen sebesar ini, wacana "tim juara" memang terlalu muluk.
“Siapa berikutnya yang maju? Mau lawan kelas apa?” tanya Ye Xiu.
“Coba dulu tunjukkan skill kelas aslimu!” Elementalist Qianfang Gehai melompat maju.
“Semangat Gehai!!” teriak Xiao Bei yang sudah kalah.
“Beneran?” Qianfang Gehai tertawa. Mereka tahu Xiao Bei sangat mengidolakan Ye Qiu. Di tengah semakin validnya identitas lawan, masa masih berani menyemangati dia?
“Sungguh.” Xiao Bei berkata, “Tapi kamu tetap akan kalah, sejuta orang berteriak menyemangatimu pun tak akan berguna.”
“Kamu sialan!” Qianfang Gehai menertawakan sambil memaki, namun sebenarnya dia memang tidak percaya diri, karena level skill Xiao Bei sudah sangat dikenal oleh partner-partnernya. Apakah lawannya Ye Xiu atau bukan, yang pasti lawannya sangat kuat.
Qianfang Gehai bermain hati-hati, langsung menjaga jarak sejak awal tanpa berniat mendekat. Tiba-tiba Battle Mage Ye Xiu di seberang mengacungkan tombaknya dan melepaskan skill Elementalist Flame Bomb ke arahnya.
Qianfang Gehai buru-buru berguling menghindar: “Kenapa? Mau pakai strategi Elementalist?”
Belum selesai bicara, saat bangkit dari berguling dia mendengar suara "plok". Bagi Elementalist, suara ini sangat familiar - suara kena Frostball.
Sial... Qianfang Gehai dalam hati menggerutu, berpikir seharusnya berguling ke kiri. Tapi saat melirik ke kiri, dia melihat jejak skill Shadow Night di sisi itu juga.
Cepat sekali! Qianfang Gehai kaget, menyadari lawan berhasil mengoperasikan tiga skill sekaligus. Skill low-level ini chanting-nya sangat cepat. Lawan memperhitungkan gerakan menghindar ke kiri/kanannya untuk kontra-serang, jadi melemparkan skill ke kedua sisi. Berguling ke kanan kena Frostball, ke kiri kena Shadow Night.
"Kalau bicara teknik tongkat, akan mempelajari banyak skill Elemen dan Penyihir, kamu tidak tahu?" Ye Xiu sambil berkata demikian, lengan baju karakternya berkibar, bayangan ungu menyambar, telah membungkus Qianfang Gehai dan menariknya ke depan diri sendiri.
Ternyata skill Ahli Sihir Gelap, Dark Cloak.
Kemudian akhirnya muncul Tianji Battle Mage, Qianfang Gehai terangkat ke udara, Magic Chakra melesat menghantam. Gelombang sihir yang meledak melemparkan Qianfang Gehai ke tanah, tapi tiba-tiba dia melayang lagi ke udara.
Tidak mungkin!
Qianfang Gehai kaget, cooldown Tianji tidak mungkin secepat ini.
Setelah melihat fluktuasi elemen di atas kepalanya, barulah dia sadar. Kali ini yang membuatnya float bukan Tianji Battle Mage, tapi skill pengambangan Elementalist mereka: Elemental Force.
"Build akun ini lumayan unik ya!" Ye Xiu bergumam sambil terus menyerang. Qianfang Gehai yang awalnya ingin bermain hati-hati sama sekali tidak menyangka, selain melakukan rolling sekali, dia bahkan tidak pernah menyentuh tanah sampai akhirnya terjatuh.
