“Semangat Lou Lan！！！！”
Melihat performa Zhan Lou Lan yang bangkit kembali, Xiao Bei dan yang lain menjadi bersemangat. Mereka keluar dari persembunyian, mengirim pesan di channel publik tanpa ragu untuk menyemangati Zhan Lou Lan.
20 detik……
15 detik……
10 detik……
Zhan Lou Lan mengamati gerak-gerik lawannya dengan cermat. Tidak ada satupun gerakan yang luput dari pengamatannya. Dalam periode perlawanan ini, performanya sangat brilian. Tidak ada kesalahan sama sekali, setiap respons tepat pada waktunya. Tidak terkena serangan apapun, juga tidak tergoda memasuki celah yang sengaja diperlihatkan Huang Shaotian sebagai jebakan. Dia hanya fokus menunggu cooldown skill mengamuk berakhir. Selain gerakan Troubling Rain dan cooldown mengamuk, tidak ada hal lain yang diperhatikannya.
Tinggal 5 detik lagi……
Pada saat ini, hati Zhan Loulan akhirnya mulai berdegup kencang. Di segmen waktu Cooldown mengamuk ini, dia benar-benar bertahan tanpa menerima damage misi sama sekali!
Lawannya adalah Huang Shaotian! Zhan Loulan merasa ini sangat layak dibanggakan.
Jika bisa melakukan sekali, pasti bisa melakukan kedua kalinya!
20 detik status kegilaan setelah menggunakan mengamuk harus benar-benar dimanfaatkan, harus serius seperti periode waktu ini. Dengan terus bertarung seperti ini, mungkin... aku bisa menang??
Zhan Loulan mulai percaya diri, semangatnya langsung berkobar.
5 detik berlalu dengan cepat, Cooldown mengamuk berakhir. Zhan Loulan tidak gegabah, dengan hati-hati ia bertarung beberapa ronde lagi, memanfaatkan momen emas, aktifkan mengamuk!
Seluruh tubuh bergetar lagi, cahaya darah menyala. Melihat kulit karakter yang terbuka tiba-tiba berubah merah menyala, Zhan Loulan merasa seolah bisa merasakan darah panas yang tertumpah setelah mengamuk, seluruh dirinya seperti menjadi kuat tak tertandingi.
Kamera berputar, Zhan Loulan sedang bersiap melakukan serangan yang sudah direncanakannya, tiba-tiba bayangan pedang sudah menyapu seperti badai.
Tidak ada kata yang bisa menggambarkan perasaan Zhan Loulan di detik ini.
Darah panas yang mendidih bersama karakternya tiba-tiba membeku oleh dinginnya mata pedang, lalu tercabik-cabik terpecah-pecah.
Zhan Loulan tumbang.
Pertahanan yang sangat melemah dalam status (kegilaan) tidak mampu menahan serangan tajam dan kuat ini. Bahkan sebelum terkena pukulan terakhir skill besar, HP-nya sudah habis. Huang Shaotian juga tidak menyelesaikan combo Pedang Siluman Tanpa Wujud-nya. Begitu serangan terakhir berhasil membunuh Zhanlou Lan, dia langsung menghentikan operasional dengan presisi, membekukan ujung pedang karakternya.
Ice Rain!
Zhanlou Lan tahu nama Senjata Perak di tangan Troubling Rain ini. Meski atribut peralatan dikoreksi di Correction Field, saat jatuh, sudut pandangnya sempat menangkap kilau dingin tak biasa dari Ice Rain. Apakah itu berasal dari pedangnya, sang pengguna pedang, atau sesuatu yang lebih jauh - di balik layar?
"Kamu cukup bagus, tapi aku lebih hebat." Kalimat terakhir Huang Shaotian ternyata singkat secara mengejutkan, tanpa pengulangan kosakata.
Zhanlou Lan tersentak sadar.
Lawannya adalah Huang Shaotian!
Saat performanya bagus sebelumnya, perasaan ini pernah muncul dan meningkatkan kepercayaan diri serta semangat pasukannya. Kini, setelah dibunuh satu pukulan, perasaan yang sama muncul lagi.
Lawannya adalah Huang Shaotian - oportunist paling terkenal di Liga.
Di momen krusial, dia akhirnya lengah. Celah yang membuatnya menggunakan status mengamuk itu - benarkah celah? Jelas bukan. Itu perangkap, perangkap yang disiapkan sempurna.
"Tampaknya di hadapan Huang Shaotian ini, saat kesempatan muncul, kita harus selalu mempertimbangkan satu pertanyaan: apakah kesempatan ini milikmu, atau miliknya?"
"Huang Shao perkasa dan hebat!!!"
Di channel publik sudah ada yang bersorak. Karena ini bukan pertandingan resmi, penonton tidak terlalu berharap kalah atau menang. Selain menilai kekuatan Zhan Lou Lan, mereka hanya mencari keramaian. Begitu melihat Huang Shaotian menang, mereka dengan senang hati bersorak memberi dukungan.
"Wahahaha, gampang-gampang! Ye Qiu mana? Cepat turun! Dan kamu ini, jangan terus-terusan pura-pura jadi mayat di sini! Cepat minggir! Pertandingan selanjutnya jangan sampai kamu lewatkan, pasti sangat membantu meningkatkan skillmu! Wahahaha!" Huang Shaotian merespons dengan antusias.
Zhan Lou Lan sebenarnya tidak sengaja bertahan. Setelah kalah, Xiao Bei dkk langsung mengirim pesan penghiburan. Karena sibuk membalas, dia tidak sempat mengoperasikan karakternya. Begitu melihat Huang Shaotian mulai mengejek, dia buru-buru keluar tanpa pamit.
Akhirnya, Zhan Lou Lan keluar, dan Xiao Bei's Gui Qu Lai Xi masuk.
"Battle Mage?" Huang Shaotian bingung, "Ye Qiu?"
"Ngapain kamu pakai Battle Mage? Sialan, siapa mau lawan Battle Mage-mu? Sudah mual melawan itu! Pakai Loner-mu! Loner Loner Loner!!" Huang Shaotian berteriak.
"Bukan..." Xiao Bei menjawab lemah, "Aku bukan Ye Qiu Shen."
“Kamu siapa?” Huang Shaotian heran.
“Aku juga anggota Yizhan Tianxia,” kata Xiao Bei.
“Sial!!!” Huang Shaotian langsung memberontak, beralih ke channel publik memenuhi channel: “Ye Qiu turun kau!! Ngapain bawa orang Yizhan Tianxia lagi? Apa mau gua lawan satu-satu? 10.000 orang mau sampai kapan???”
Emoji di game sangat beragam, seketika muncul deretan emoji ketawa sambil memukul meja.
“Pertarungan beruntun! Huang Shao jangan melawan!”
“Betul, main game ya harus level demi level, mana ada langsung lawan BOSS akhir?”
“Huang Shao semangat, jangan malu, semua orang sedang lihat!”
“Dewa Qiu buat berapa level untuk dia?”
“Lima enam level!” Ye Xiu menjawab tenang.
“Sedikit amat? Yizhan Tianxia 10.000 orang, diskon 100x, harusnya 100 level!”
“Iya, 100 level 100 level!”
“100 level no debat!”
“100 level+1 no debat.”
“100 level+2 no debat.”
“……”
Deretan angka berlanjut - ini kan atlet profesional, tangan mereka tercepat. Seketika Huang Shaotian dapat 100 level+50 no debat. Huang Shaotian di bawah hampir muntah darah, Xiao Bei di seberang malah grogi, tak tahu harus lanjut bertarung atau tidak.
“Cepatan lah. Lihat kau buang waktu banyak, Zhang Xinjie saja sudah tidur,” kata Ye Xiu.
“Dia tidur awal urusannya sama gua apa?!” Huang Shaotian berteriak.
“Dia mau tidur, semua orang juga mau tidur. Mau lawan atau tidak? Kalau tidak kami tidur semua,” kata Ye Xiu.
"Tepat sekali, tidur saja tidur saja." Semua mengangguk setuju.
"Kalian pergilah, Ye Qiu tinggal." Huang Shaotian berseru.
"Tidak boleh, kita semua atlet profesional, harus bersatu." Bahkan tanpa respons Ye Xiu, semua sudah menekan titik lemah Huang Shaotian. Si pemalas ini sangat ingin bertarung melawan Loner Ye Qiu.
"Sial, aku yang sial!" Huang Shaotian menyerah.
"Ayo ayo, cepatlah! 'Kembalilah' gitu? Kubuat kau cepat kembali!" Belum selesai bicara, Huang Shaotian langsung menyerang. Xiao Bei yang masih bingung langsung kewalahan. Kali ini Huang Shaotian jelas sedang murung, tak sungkan-sungkan. Semakin lama bertarung, semakin ia merasa Battle Mage ini seperti Ye Qiu - tidak tahu malu level dewa, serangannya semakin ganas. Xiao Bei jadi sasaran pelampiasan amukannya, dihajar habis-habisan sampai para atlet profesional lain tidak tega menyaksikan: "Sadis amat! Binatang!"
"Binatang +1."
"Binatang +2."
"Binatang +3."
“……”
Seketika berubah jadi Binatang +50.
"Sial kalian nggak ada habisnya!!!" Huang Shaotian mengamuk, sambil PK di arena, sambil memenuhi channel publik dengan spam, mulai menyebar omongan kasar ke semua orang.
"Aduh, aggro pindah!"
"Nima ada masalah..."
Para atlet profesional menangis tersedu-sedu. Mereka tak bisa bicara lagi, hanya melihat teks di layar berlarian cepat ke atas. Zhan Loulan dan kawan-kawannya membeku. Melihat Xiao Bei dihajar habis-habisan di arena, tapi orang ini masih bisa menyempatkan diri membanjiri chat? Seberapa dahsyat kecepatan tangan dan kemampuan multitasking ini?
"Pemilik ruangan! Siapa pemiliknya? Larang channel!!!" Akhirnya seseorang teringat solusi pamungkas, terus menerus berteriak di chat. Pemain pro yang melihat langsung tersadar, bergabung dalam tim teriakkan. Sehebat apapun Huang Shaotian, satu orang mustahil melawan banyak orang dalam spam. Melihat seruan larang chat memenuhi layar, kepala Zhan Loulan pusing. Ia buru-buru memblokir channel publik.
Semua orang menghela napas lega. Tapi segera sadar: tanpa layar pesan, mereka tak bisa diskusi bersama. Hanya bisa menonton pertandingan dalam diam, terasa membosankan.
"Kita bisa pakai ini!" Tiba-tiba suara notifikasi terdengar dari suatu tempat.
"Oh iya! Benar, kita masih punya sini!"
Sumber suara itu adalah grup QQ di luar game. Para pemain membuka game dalam window sambil mengobrol di QQ, tidak saling mengganggu. Tapi multitasking seperti Huang Shaotian yang bertarung sambil chatting, pasti tak mungkin dilakukan.
"Harusnya dari tadi begini!"
Setelah berkomentar sebentar, para atlet profesional kembali fokus ke pertandingan.
"Pemain Battle Mage kecil ini payah ya!"
"Huang Shao terlalu kejam! Semua emosi dilampiaskan ke orang ini."
"Menyedihkan sekali."
“Makanya dia binatang!”
“Ck ck ck.”
“Hei, kalian ngomongin apa?” Muncul anggota grup yang belum paham situasi.
“Nonton pertunjukan, masuk game.” Seseorang memberi petunjuk.
Malam itu, gelombang baru atlet profesional mulai bermunculan di game online. Tapi ketika mereka berdatangan ke Arena dari berbagai lokasi, Huang Shaotian sudah mengalahkan seluruh tim Zhan Lou Lan.
Keriuhan para atlet profesional akhirnya mereda. Mereka menyaksikan Jun Moxiao - karakter Loner yang belum pernah ada di lingkup profesional - turun ke arena pertandingan. Zhan Lou Lan dan kawan-kawan baru sadar inilah alasan sebenarnya para atlet profesional berduyun datang. Diam-diam Zhan Lou Lan membuka blokir channel dan memberi kode agar semua menyimak. Ia berharap bisa melihat diskusi para atlet profesional tentang duel ini.
"Hmm, udah cukup, cuci kaki tidur yuk?" Ye Xiu tiba-tiba membuka suara.
"Sial, gue lawan lo!!" teriak Huang Shaotian sembari menghunus pedang.
