Sebenarnya setiap serangan akan menghasilkan efek kekakuan, hanya berbeda dalam tingkat kekuatan. Skill seperti Longya bisa menciptakan efek kekakuan hingga hitungan detik, yang secara khusus disebutkan dalam deskripsi skill. Untuk skill yang tidak menyebutkan efek kekakuan, durasinya hanya sekejap, harus ditangkap pemain melalui pengalaman dan insting.
Perbedaan antara ahli dan pemain biasa sangat mencolok dalam aspek seperti ini.
Mengapa kombo skill yang sama bisa dilakukan ahli secara sempurna, sementara pemain biasa mudah dipatahkan? Karena ahli menguasai ritme skill dengan tepat, setiap serangan mengenai titik kritis. Secara teori, kombo yang tak terbantahkan memang ada, tapi sangat sulit dilakukan. Bahkan pemain top sekalipun hanya bisa berusaha maksimal, tak bisa menjamin 100% akurasi setiap serangan.
Tapi saat ini, serangan Ye Xiu setidaknya berhasil melakukannya.
Huang Shaotian yang awalnya tidak menganggap serius granat ini, setelah terkena ledakan robot kecil dari pelacak mekanis, baru ingin serius tapi sudah tidak bisa. Kekakuan yang sangat singkat sampai banyak orang mungkin mengira tidak ada, muncul tepat saat granat menghantam Troubling Rain.
Sekalipun refleks dan kecepatan tangan tinggi, saat ini sudah benar-benar tidak ada cara.
Granat meledak, gelombang ledakan menerjang Troubling Rain. Jelas ini juga sudah dihitung Ye Xiu, posisi yang terdorong oleh gelombang ledakan persis seperti yang dia butuhkan.
Jun Moxiao langsung menyambar ke posisi itu. Tentu Huang Shao tidak diam saja. Tapi dia frustasi menemukan bahwa skill perpindahan udara, Phoenix Descending Slash dan Silver Light Blade, kebetulan baru saja dipakai dan masih dalam cooldown.
Kalau bisa bebas terbang saat float, maka float tidak akan menjadi momen yang sering dimanfaatkan pemain untuk serangan lanjutan. Huang Shao yang kehabisan skill hanya bisa pasrah melihat Jun Moxiao menghampiri dan menghujamkan Mountain Crusher, menjatuhkannya ke tanah.
Tentu Troubling Rain tidak langsung KO.
Operasi Ukemi bagi ahli level mereka yang gagal melakukan adalah kesalahan fatal.
Huang Shao tentu tidak melakukan kesalahan konyol itu. Saat menyentuh tanah, Troubling Rain langsung berguling menghindar.
Tapi, karena sama-sama ahli level ini, Ukemi bisa mencegah karakter jatuh, namun tidak bisa menjamin serangan lawan terinterupsi.
Dalam duel level seperti ini, harus menemukan kesempatan melawan balik saat Ukemi baru bisa membalikkan situasi.
Troubling Rain milik Huang Shaotian berguling kurang dari satu langkah, tiba-tiba melompat tinggi, tubuhnya sejajar horizontal dengan tanah berputar seperti gasing. Ujung pedang yang diangkat di atas kepala langsung menggambar beberapa lingkaran pedang, menjerat Jun Moxiao yang mengejar.
Skill Blade Master level 45: Counter Wind Thrust!
Meski Counter Wind Thrust hanya menyerang depan, radiusnya cukup luas. Lingkaran pedang sepenuhnya dikontrol operasional pemain, jadi baik lompat atas maupun rolling bawah sulit menembusnya. Ye Xiu langsung memutuskan tidak bertarung frontal, malah menyuruh Jun Moxiao mundur teratur alih-alih berhenti.
Ternyata, tepat saat mundur, lingkaran pedang Troubling Rain yang terlihat sudah maksimal tiba-tiba maju setengah langkah lagi.
Ini trik kecil Blade Master saat menggunakan skill ini: melalui kontrol operasional, tidak menggunakan jarak serang maksimal, tapi sengaja menyimpan cadangan. Lawan kurang EXP akan mengira sudah di luar radius, tapi saat tiba-tiba maju seperti ini, langsung terjerat lingkaran pedang.
Ye Xiu tentu sangat paham dengan trik ini, jadi tidak berhenti melangkah. Dengan tegas dia melompat ke belakang. Meski berhasil menghindar, hampir membuatnya tegang. Jarak yang disembunyikan ini sepenuhnya ditentukan oleh operasional pemain. Jika diganti dengan pemula, mustahil bisa mengoperasikan trik ini. Di kalangan pemain biasa, selama bisa menyelesaikan operasional ini, tak peduli berapa jarak yang disembunyikan, sudah cukup untuk dipamerkan ke orang lain. Tapi Huang Shaotian dengan tusukan angin sakral ini, ternyata menyembunyikan setengah langkah! Di seluruh dunia Glory, tak ada yang bisa menyainginya.
"Menghindar cukup lihai!" teriak Huang Shaotian sambil menggagalkan serangan Ye Xiu, membuat semangatnya membara. Terutama ketika menyadari Ye Xiu akhirnya mulai menunjukkan ciri khas Loner, inilah yang dia tunggu-tunggu. Setelah menggunakan tusukan angin sakral tanpa menunggu mendarat, dia mengayunkan pedang lagi - bukan skill Blade Master, melainkan gelombang pedang retakan bumi milik Soulblade.
Skill low-tier ini memang damage-nya kecil. Blade Master bukan kelas yang mengandalkan serangan sihir, gelombang pedang retakan bumi biasanya hanya dipelajari level 1 untuk situasi tertentu sebagai gangguan atau penghubung kombo. Timing Huang Shaotian menggunakan skill ini sangat tepat, persis saat Jun Moxiao akan mendarat setelah backstep.
Tapi Jun Moxiao dengan gesit menghunus pedang dan menyabet ke samping, menggunakan Silver Light Blade untuk mendarat meluncur miring, menghindari serangan gelombang pedang ini.
"Silver Light Blade" adalah skill yang sebelumnya ingin digunakan oleh Huang Shaotian melalui akun Troubling Rain saat terlempar ke udara namun masih dalam cooldown. Kali ini Ye Xiu menggunakan skill tersebut dengan karakter Jun Moxiao di tengah udara, jelas terlihat seperti sedang mengolok-olok Huang Shaotian.
"Tidak tahu malu!!" Huang Shaotian terus menggerutu sambil bergegas mendekat.
Meski sama sekali belum pernah menghadapi strategi karakter Loner, dengan kualitas yang dimiliki atlet profesional seperti mereka, beberapa masalah dasar yang perlu diperhatikan sudah bisa diprediksi tanpa harus bertarung langsung.
Skill Loner mencakup 24 kelas, tidak diragukan lagi memiliki kemampuan serangan serba bisa. Jarak jauh, jarak dekat, pertarungan udara - semuanya memiliki banyak skill yang bisa dimanfaatkan. Saat jarak dekat bisa berperan sebagai Blade Master atau Assassin; saat jarak jauh bisa menjadi Penembak atau penembak meriam; Bisa menaruh perangkap saat melintas; Menggunakan skill magic untuk sweeping attack saat lawan terjatuh...
Dalam situasi ini, kedua karakter memiliki jarak tertentu. Karakter Troubling Rain milik Huang Shaotian kehilangan kemampuan menyerang dan harus mencari cara untuk mendekat. Biasanya yang perlu melakukan pendekatan seperti ini adalah kelas penyerang jarak jauh - dimana keberhasilan mendekat sudah berarti separuh kemenangan. Tapi bagaimana dengan Loner? Mendekat baru saja mengakhiri situasi tidak bisa menyerang, namun dalam pertarungan jarak dekat pun lawan sama sekali tidak gentar.
Troubling Rain maju menyerang, Jun Moxiao menembak sambil sama sekali tidak mundur. Jika ini karakter kelas penembak mana pun, mustahil berdiam menunggu Blade Master mendekat untuk pertarungan jarak dekat. Tapi Loner tidak takut, saat musuh mendekat, senjata disimpan dan pedang pendek/tombak yang sudah diasah langsung digunakan.
Saat Troubling Rain masuk ke jarak dekat, tembakan Qianji San di tangan Jun Moxiao tidak berhenti. Saat sudah dekat, senjata tiba-tiba berubah jadi tombak. Perubahan mendadak ini mirip dengan skill Reverse Wind Sword yang dioperasikan Huang Shaotian. Huang yang sudah waspada dan juga ahli trik semacam ini akhirnya tidak terlalu kerepotan. Troubling Rain memutar tubuh dan menghujamkan pedang diagonal.
Tiba-tiba terdengar sura "kresek", Qianji San berubah jadi payung yang terkembang di depan Troubling Rain. Pedang menghantam payung, lalu Jun Moxiao mendorong payung ke depan. Layar komputer Huang Shaotian langsung dipenuhi lingkaran besar bermotif indah yang berputar seperti screensaver.
"Tidak tahu malu!!!" teriak Huang Shaotian kesal sambil mengatur pergerakan.
Ini strategi umum kelas Knight. Mereka menempatkan perisai tepat di depan wajah lawan. Karena sudut kamera Glory mengacu pada bidang pandang mata manusia, taktik ini akan menciptakan efek visual seperti itu.
“Gerakan licik berbagai kelas kau gunakan tanpa hambatan sama sekali!!” Huang Shaotian mengumpat sambil terus melakukan pergerakan. Situasi ini harus segera diatasi. Saat lawan menggunakan perisai untuk menghalangi sudut pandangmu, tujuannya bukan untuk bermain petak umpet, melainkan serangan mendadak di detik berikutnya. Satu-satunya cara mengatasi ini adalah dengan cepat menjaga jarak. Dengan jarak, baru ada visibilitas, baru bisa melihat situasi sebenarnya. Kelemahan utama gerakan licik ini adalah: pengguna sama sekali tidak bisa mengetahui level efek dari halangan ini, karena tidak bisa mengintip layar lawan. Jelas ini adalah teknik yang menguji pemahaman detail.
Namun sebagai Shen yang dijuluki Ensiklopedia Hidup, pemahaman mendetail terhadap setiap aspek permainan justru menjadi keunggulan terbesarnya.
Keluasan sudut pandang, penguasaan jarak, semua ini telah dikuasai Ye Xiu dengan sempurna. Untuk trik non-skill seperti ini, tingkat penggunaannya bahkan melebihi pemain Knight top sekalipun. Karena yang dibutuhkan bukanlah pemahaman terhadap kelas karakter, melainkan penguasaan detail-detail kompleks dalam Glory.
Maka saat mendorong Qianji San, Ye Xiu sudah yakin "pelindung layar"-nya berhasil total. Huang Shaotian pasti berusaha menjaga jarak untuk menghilangkan efek ini. Tepat ketika Huang Shao mundur cepat, "pelindung layar" itu ditarik – bukan ke belakang, melainkan ke depan. Dalam sekejap, perisai berubah kembali menjadi tombak perang.
“Dasar kau!!!!!” Huang Shaotian menangis meraung, tidak siap. Troubling Rain tertusuk tepat oleh skill Longya. Skill ini memang dirancang untuk menciptakan status (kekakuan), sehingga kombo berikutnya tak boleh terlewatkan. Sebuah Tianji menyambar, Troubling Rain terlempar ke udara.
“Keterlaluan sekali!” Karakter Huang Shaotian melayang di udara, tapi mulutnya tidak berhenti mengumpat dengan geram.
Screen saver, ini bisa dimaklumi; tapi screen saver yang langsung berubah jadi serangan, knight biasa jelas tidak punya!
Knight biasanya memegang senjata di satu tangan dan perisai di tangan lain, jelas terpisah. Strategi bertarung seperti ini benar-benar pertama dalam sejarah Glory, tapi Huang Shaotian malah jadi korban.
“Sangat memusingkan…” Penonton juga langsung berkomentar dan berdiskusi.
“Iya! Perubahan ini tidak bisa diantisipasi!”
“Kalau perubahannya sedikit, masih bisa diatasi, tapi ini terlalu banyak, semua kelas karakter terkena dampaknya.”
“Semua kelas sudah pasti, tapi yang belum jelas, apakah semua kelas berarti enam jenis? Apa ada sub-kategori di dalam tiap kelas?”
“Enam jenis jelas tidak cukup, kan perisai saja sudah muncul?”
“Benar-benar memusingkan!!” Para atlet profesional telah sepakat bahwa duel melawan Loner sangat menguras sel otak.
