“Pro player, benar-benar luar biasa!!!” Zhan Lou Lan juga tak kuasa mengungkapkan kekagumannya.
Tim kecil mereka menyaksikan pertandingan ini dengan bias emosional. Setelah satu per satu dikalahkan oleh Huang Shaotian, mereka sangat berharap Ye Xiu bisa memenangkan ronde ini. Mereka sudah menganggap Ye Xiu sebagai bagian dari tim mereka sendiri.
Saat Troubling Rain terus menerus terpental di udara akibat combo attack, mereka semua merasa puas. Namun di balik itu, Zhan Lou Lan menyimpan sedikit kekecewaan.
Pertarungan melawan Huang Shaotian benar-benar membekas dalam ingatannya. Selama bermain Glory dan mengalami berbagai pertempuran PK, tidak ada satu pun yang memberikan dampak sebesar ini.
Kontra-serang yang tiba-tiba mengubah situasi 180 derajat, membalikkan posisi dari surga ke neraka dalam sekejap... Meski yang menjadi korban adalah dirinya sendiri dan membuatnya frustasi, ia harus mengakui trik Huang Shaotian itu sungguh brilian. Bukan hanya memenangkan pertarungan, tapi juga menghancurkan semangat pasukan lawan.
Jika ini terjadi di final kejuaraan liga profesional, kekalahan akibat pembalikan situasi mendadak seperti itu pasti lebih menyiksa daripada mati. Entah berapa lama butuh waktu untuk pulih dari bayangan kegagalan itu.
Untung ini hanyalah pertarungan duel biasa, Zhan Lou Lan belum sampai hampir muntah darah. Tapi saat itu dia tiba-tiba mengerti, mengapa klub Micro Grass sampai begitu membenci Blue Rain hanya karena direbut satu gelar juara. Gaya bertarung Huang Shaotian yang bisa membunuh pertandingan secara tiba-tiba dengan serangan mematikan, seberapa menegangkan bagi penonton, sebesar itu pula penderitaan yang dirasakan pihak yang dibalikkan!
Kini Zhan Lou Lan berperan sebagai penonton. Meski secara emosional dia mendukung kemenangan Ye Xiu, di lubuk hatinya terselip harapan untuk menyaksikan adegan seperti ini.
Tanpa disadari, dia sudah terhipnotis oleh perasaan ini. Bahkan dia mulai berkhayal bisa menjadi pemain bertipe seperti ini, yang akan menjadi tema YY-nya dalam waktu lama.
Tapi, karakter Troubling Rain milik Huang Shaotian terus-menerus dalam status float, ini membuatnya sedikit kecewa. Hingga serangan "Phoenix Fall" ini tiba-tiba muncul dan menyela kombo Jun Moxiao, Zhan Lou Lang langsung bersemangat dan memuji tanpa sadar. Untung dia menyebut "atlet profesional", bukan langsung meneriakkan nama Huang Shaotian. Ini membuat partner-nya mengira dia terbawa suasana pertandingan. Andai sampai meneriakkan yel-yel dukungan untuk Huang Shaotian, pasti akan dikhianati dan dihina.
Phoenix Slash, pedang terhunus sang phoenix pun jatuh.
Huang Shaotian tidak hanya ingin bebas dari kesusahan, dia mengincar serangan balik yang mematikan. Phoenix Descending Slash ini memiliki float yang rendah, pedang menghunjam cepat. Bayangan jubah malam Jun Moxiao belum hilang, pedang Es Hujan milik Troubling Rain sudah menyambar, percikan darah beterbangan ke kedua sisi, jauh lebih spektakuler daripada semburan peluru. Jun Moxiao yang terkepung seolah akan terbelah dua oleh hujan darah itu.
“Upper Slash!!”
Huang Shaotian meneriakkan nama skill, dan benar mengeluarkan Upper Slash yang membuat Jun Moxiao float.
Tapi Huang Shaotian tidak bergantung pada float. Combo tidak harus dilakukan saat musuh float - float hanya mempersulit lawan kabur. Tapi Loner punya banyak skill escape saat float, jadi float tidak terlalu krusial. Yang penting serangan terus mengenai.
“Triple Slash!!”
Huang Shaotian berteriak sementara Troubling Rain memang mengeluarkan Triple Slash. Skill mobilitas Blade Master untuk kabur/mendekat ini dioperasikan dengan presisi, membentuk segitiga mengelilingi Jun Moxiao. Tiga sabetan mendarat sempurna.
“Chain Thrust!!”
“Bulan Sabit Cahaya Bulan!!”
“Upper Slash!!”
“Pedang Siluman Tanpa Wujud!!”
“Angin Penghancur!!”
"Teriakan terus terdengar, tapi jangan salah paham, Huang Shaotian sudah mulai berteriak sembarangan. Skill yang dia teriakkan tidak sesuai dengan yang sebenarnya dikeluarkan oleh akun Troubling Rain-nya. Dia hanya memilih nama skill yang enak diucapkan saja. Jika penonton bisa mendengar voice chat-nya, bahkan bisa mendengar dia menyebutkan skill dari kelas Mage sekalipun."
"Namun saat ini, hampir tidak ada lagi konten spam yang sebelumnya membanjiri layar dari Huang Shaotian."
"Membagi perhatian ke dua hal, dia memang punya Atribut ini. Tapi menghadapi lawan sekuat ini, akhirnya dia memusatkan seluruh kecepatan tangannya pada operasional Skill."
"Ini adalah kesempatan yang susah payah dia dapatkan. Dia harus memaksimalkan konsentrasi untuk memberikan damage terbesar pada Jun Moxiao. Jika gagal, dan lawan kembali menemukan celah untuk melawan balik, kesempatan kontra-serang yang bergantung pada keberuntungan seperti ini—ada sekali, belum tentu ada kedua kalinya."
"Bunuh bunuh bunuh bunuh bunuh!!!"
"Huang Shaotian terus meneriakkan itu, matanya sudah memerah karena kebrutalan. Tapi operasionalnya tetap detail dan presisi. Dia harus menjamin operasionalnya 100% sempurna dengan usaha maksimal. Hanya dengan cara ini, Ye Qiu tidak akan punya kesempatan untuk melawan balik."
Bayangan pedang terus beterbangan. Dalam serangan yang tak henti-hentinya, tentu tidak terbatas pada skill Blade Master saja. Serangan biasa, Soulblade, Ghostblade, Swordsman Ganas - kelas-kelas blade series ini berbagi skill di bawah level 20. Cara memilih dan mengombinasikannya sepenuhnya bergantung pada pemain. Huang Shaotian jelas sudah melewati fase kebingungan memilih skill mana yang harus dipelajari. Kombinasi build skill-nya sudah terpatri dalam ingatan, tak perlu berpikir pun combo-nya bisa mengalir deras. Yang dia perlu lakukan hanyalah menjaga konsentrasi, tetap cepat dan stabil.
Karena dia tahu, lawannya tidak akan mengalami keterlambatan kesadaran seperti saat menghadapi Loner. Shen yang dijuluki Ensiklopedia Hidup ini, adakah hal dalam Glory yang tidak dia pahami? Segala kombo Blade Master yang dia kuasai, tidak ada satupun yang menjadi rahasia di depan si pemalas ini. Bahkan beberapa kombo justru merupakan penemuan orisinal si pemalas itu sendiri.
Performa Huang Shao jelas luar biasa. Setelah pertunjukan kombo Loner, kini dia menyajikan pertunjukan kombo Blade Master. Para atlet profesional yang menyaksikan berdecak kagum memberi emoji tepuk tangan. Tapi mereka lebih menanti-nanti respons lawannya. Mereka ingin melihat apakah Loner memiliki cara untuk menerobos dalam situasi seperti ini. Jika benar-benar mati oleh kombo ajaib Huang Shao, mereka akan sangat kecewa - lebih baik menonton Huang Shao yang mati oleh kombo Loner. Setidaknya bisa melihat lebih banyak pola permainan Loner.
"Sial!!" Tiba-tiba Huang Shaotian menggeram keras.
Dia akhirnya gagal mempertahankan kesempurnaan dari awal sampai akhir, dia kehilangan kendali.
Mungkin menghadapi lawan biasa ini tidak bisa dianggap kehilangan kendali, tapi di hadapan si pemalas ini...
Huang Shaotian yang tidak berkhayal mulai mempersiapkan respons. Yang menyiksanya adalah, menghadapi Loner ini, dia tidak bisa memprediksi trik aneh apa yang akan digunakan lawan.
Meski banyak pikiran melintas, di medan pertempuran ini bahkan tidak ada setengah detik pun.
Qianji San tiba-tiba mengembang, menyergap wajah Troubling Rain.
"Dasar kau!!!" Skill "pelindung layar" dipakai lagi, Huang Shaotian marah besar.
"Jurus yang sama tidak akan mempan padaku!!!" Huang Shaotian berteriak sekaligus membanjiri layar, sambil menarik karakternya mundur cepat.
Di momen tegang ini, banyak yang tak tahan mengkritik spam Huang Shaotian: "Nima Huang Shao, lu Saint Seiya ya!!!"
"Gold Saint Leo!!!" Ada yang tahu zodiak Huang Shaotian.
"Lightning Plasma, habiskan!!!" Teriak pemain yang paham Saint Seiya.
Yang dikeluarkan Huang Shaotian bukan Lightning Plasma Leo Gold Saint, melainkan skill pamungkas Blade Master Glory - skill besar level 70 Pedang Siluman Tanpa Wujud.
"Sial, ini bunuh diri!!!" Para pemain serentak berteriak kaget.
Secara frontal, tanpa serangan pendahuluan, tanpa perangkap psikologis, langsung mengeluarkan skill besar Pedang Siluman Tanpa Wujud - persis seperti telanjang mengajak orang untuk menumbangkanmu.
"Tunggu, Ye Qiu membuka perisai, sekarang dia juga tidak bisa melihat!!" seseorang tiba-tiba seperti menemukan hal baru.
"Tidak bisa melihat pun dia masih bisa mendengar!"
"Hah?"
Dalam sekejap mata, semua orang memikirkan satu perubahan. Area biasa, awalnya Huang Shaotian mengandalkan omongan, tapi tiba-tiba mulai membanjiri layar dengan teks.
Dari kemampuannya melakukan persiapan serangan balik, jelas dia tidak sedang iseng, tapi menyadari lawannya sama sekali tidak bisa mendengar ucapannya.
Dari sini bisa disimpulkan, menghadapi omongan Huang Shaotian, Ye Qiu dengan tegas tidak memakai headset.
Maka pada detik ini, kamera terhalang payung-perisai, tanpa suara yang bisa didengar, tentu dia tidak tahu bahwa Huang Shaotian kali ini sangat tidak tahu malu menggunakan Pedang Siluman Tanpa Wujud di tempat umum tanpa persiapan!
Ribuan pikiran berkelebat, tapi di arena hanya sepersekian detik.
Saat semua orang berpikir demikian, sosok bayangan tiba-tiba muncul di belakang Troubling Rain.
Sementara Jun Moxiao yang masih memegang payung-perisai tetap di tempat, Huang Shaotian asyik mengoperasikan Pedang Siluman Tanpa Wujud yang indah untuk merobek lawannya.
Semua orang berduka, mengirimkan emoji tidak tega menyaksikan.
Huang Shaotian masih bingung, sampai tusukan pertama menghilangkan klon bayangan itu, baru tersadar.
Sebelumnya, kombo serangan seluruhnya adalah float.
Kali ini, kombo serangan seluruhnya datang dari belakang, semuanya Serangan Belakang.
"Sial sial sial, kamu bisa dengar!!!" Huang Shaotian mengaum keras mencoba memecahkan gendang telinga Ye Xiu, sekaligus mengirim pesan ini ke channel publik agar semua tahu betapa liciknya orang ini.
"Ck ck ck." Semua orang menghela nafas, ini benar-benar kecerdikan yang berbalik menjadi bumerang! Sambil berdecak kagum, mereka juga sangat menghormati ketahanan Ye Qiu yang sama sekali tidak bereaksi meski diserang gelombang suara Huang Shaotian, sampai-sampai membuat Huang Shaotian mengira dia benar-benar tuli.
Saat itu, Zhan Lou Lan merasa perlu berbicara untuk membela nama baik Ye Qiu Shen.
"Dia memang tidak bisa mendengar." kata Zhan Lou Lan.
"Sebelum turun ke arena, dia menyuruhku mematikan fitur voice chat." Zhan Lou Lan adalah pemilik ruangan.
"Oh..." Gumam penuh pencerahan bergema diselingi suara hinaan.
Huang Shaotian di arena pertandingan jelas juga membaca pesan di channel publik.
"Curang!! Harusnya memberitahu pemain dulu sebelum mengubah aturan!!!" Huang Shaotian menatap sedih karakternya Troubling Rain tumbang. Baru saja dia berhasil memutar kamera kembali, serangan belakang yang sulit dihadapi seperti combo udara ini akhirnya tak sempat dia tangani.
"Hmm? Kamu terus-terusan bicara tadi?" Ye Xiu si pemenang bertanya di channel publik.
Semua orang terdiam.
