“Cepat kabur!” Ye Xiu memberi perintah sambil berlari di atas atap.
“Yang lain mana?” Hui Ren Bu Juan masih ingin terus bertarung.
“Sudah kubunuh semua.” Kata Ye Xiu.
“Apa?!!” Hui Ren Bu Juan terkejut bukan main.
“...Itu mustahil.” Ye Xiu sengaja main tegang-teangan.
“……” Hui Ren Bu Juan terdiam, tapi sambil tetap di atap, matanya menyapu sekeliling dan melihat bala bantuan datang. Menyadari mustahil terus bertarung, dia segera kabur mengikuti Jun Moxiao.
Jin Xiang yang sudah mati di tanah belum memilih respawn, arwahnya melayang sambil melihat dua orang itu pergi dengan congkak, ingin sekali menyemburkan darah ke mereka berdua.
Sebagai anggota inti guild besar, Jin Xiang pernah mengalami banyak arena pertempuran sengit. Tapi situasi hari ini benar-benar pertama kali dialaminya. Ada sedikit dialog saat pertemuan, tapi semuanya terjadi sambil bertarung dan membunuh, membunuh cepat, buang mayat lalu kabur. Mana anggota timnya? Dari awal sampai akhir tidak kelihatan, ini situasi apa sebenarnya?
Jin Xiang tidak memilih untuk respawn, karena di sini adalah Shen Zhi Lingyu. Pastor level 70 sudah memiliki skill revive. Karakter yang di-revive melalui skill ini, meskipun HP dan MP tetap minimum, tapi karakter tidak akan dalam kondisi kritis. Selain itu bisa bangkit di tempat tanpa perlu ke respawn point, menghemat waktu lari. Yang lebih penting, bisa mengurangi kerugian EXP sebesar sepertiga. Tapi yang bisa dikurangi hanya EXP saja. Koin emas dan peralatan yang jatuh tidak bisa dipulihkan dengan skill. Karena barang-barang yang jatuh ini sebenarnya masih ada, hanya berada di tanah.
Jin Xiang sedang menggeretakkan gigi kesal saat kotak prompt muncul bertanya apakah menerima revive.
Setelah menerima, dunia langsung kembali berwarna. Jin Xiang bangkit dari tanah, di mana masih terdapat kantong uang kecil yang meledak saat kematiannya - itu adalah koin emas yang jatuh proporsional dari inventory-nya. Jin Xiang mengambilnya, melihat sembilan anggota timnya berdiri melingkar dengan kamera mengarah padanya, diam seribu bahasa. Untuk dua orang yang kabur, sembilan orang ini tidak mengejar, menunggu instruksi Jin Xiang.
"Diam saja apa?! Kejar!" teriak Jin Xiang.
Satu tim segera berlari mengejar. Jin Xiang kesal, sambil ikut mengejar baru membuka Inventory untuk memeriksa peralatan - sebelumnya terlalu emosi sampai lupa hal penting ini. Hanya melihat kantong uang di tanah, Jin Xiang mengira itu pertanda baik, mengira tidak ada peralatan yang jatuh. Tapi saat membuka Inventory, dia melihat slot peralatan kosong, membuat matanya gelap seketika.
"Senjataku!!" Jin Xiang menjerit pilu.
Sembilan rekan satu tim kaget serentak, bersama-sama memutar kamera kembali.
"Kok senjataku hilang? Apakah meledak keluar? Aku tidak lihat!!!" Gerakan Jun Moxiao terlalu cepat, Jin Xiang yang jiwanya sudah melayang bahkan tidak sempat melihat ada peralatan yang terjatuh.
Sembilan orang hening membisu, mereka semua tahu senjata Jin Xiang bukan main-main.
Senjata Oranye meriam pelepasan zirah, Level 70, memiliki damage fisik 715, tambahan 55 point Strength, serta atribut tambahan: saat menyerang, memiliki 5% persentase kemungkinan memicu status armor break selama 6 detik.
Status armor break ini bersifat spesifik lokasi. Area yang terkena serangan akan kehilangan zirah. Contohnya jika serangan mengenai tubuh bagian atas dan memicu armor break, maka atribut baju/zirah tubuh akan dinonaktifkan. Dalam kondisi ini, konsumsi daya tahan akan mencapai 300%.
Dalam Glory, peralatan dengan durability 0 akan langsung hancur dan tidak bisa diperbaiki. Karena itu pemain sangat membenci efek penghabisan durability. Kalau sampai durability terkikis jadi 0, kerugiannya sangat besar. Glory tidak memiliki peralatan yang bisa mengurangi durability secara instan, biasanya hanya atribut tambahan seperti "+10% damage durability" atau "+20%". Efek armor break dari meriam pelepasan zirah ini termasuk kategori serupa. Meski perlu dipicu, efek 300% jauh melebihi damage durability biasa.
Tapi meski membunuh daya tahan sangat menyebalkan, sebenarnya peran peralatan penghancur zirah lebih besar. Penghapusan atribut pada baju atas akan sangat melemahkan pertahanan dan atribut target, membentuk pukulan hampir seperti penekanan peralatan dalam 6 detik.
Singkatnya, Cannon Penanggah Zirah memiliki atribut dasar gahar khas senjata oranye, dengan atribut tambahan yang sangat praktis baik di PVE maupun PVP. Senjata langka dan berharga ini membuat rekan-rekan terasa menyakitkan saat mendengar ledakannya.
"Cepat kejar mereka, ledakkan balik!!!" Jinxiang berteriak kesal, sembilan orang segera mengejar. Jinxiang yang sudah masuk mode mengamuk terus meneriakkan di channel guild, memanggil kawan-kawan. Perjuangan yang seharusnya bersifat bisnis guild kini tercampur dendam pribadinya.
Chen Yehui melihat ini tapi sama sekali tidak mencegah, bahkan diam-diam merasa senang.
Inilah alasan penting mengapa orang seperti Jinxiang bisa menjadi anggota inti.
Guild klub meski punya sifat perusahaan resmi, sebagian besar pemainnya bukan karyawan formal. Atas dasar cinta pada tim, dukungan untuk tim, dan dukungan pada pemain favorit, semua berkumpul di bawah panji guild ini.
“Melakukan sesuatu untuk guild, setara dengan dukungan untuk tim, jadi banyak pemain yang dengan senang hati melakukannya. Klub, mengandalkan sifat seperti ini untuk mengumpulkan banyak tenaga kerja. Jadi meskipun sistem guild klub lebih ketat, tapi untuk sebagian besar anggota guild, ketua tidak bisa seenaknya memberi perintah. Bagaimanapun, pemain pertama-tama datang untuk bermain game, kedua untuk mendukung tim. Di mata mereka, ketua sebenarnya bukan apa-apa. Jadi untuk pemain fans ini, guild memperlakukan mereka seperti dewa, urusan lebih banyak mengandalkan sukarela, tidak berani sembarangan memberi perintah yang bikin kesal.”
“Pemain seperti Jin Xiang, meski ada yang benci, tapi tidak sedikit juga yang suka berkumpul di sekitarnya. Orang seperti ini, seperti sekarang, lewat hubungan pribadinya saja bisa menggerakkan banyak pemain. Guild klub sangat membutuhkan pemain yang bisa memotivasi semua orang. Saat ini Jin Xiang mengumpulkan orang dari sudut pandang pribadi, tapi Chen Yehui sama sekali tidak keberatan.”
“Karena, orang-orang yang dia kumpulkan ini pada dasarnya akan mendengarkannya, sedangkan Jin Xiang sendiri harus patuh pada Chen Yehui. Sampai level anggota inti, mereka bukan lagi pemain biasa, sudah masuk status pemain profesional. Klub tidak membuat mereka sibuk seharian tanpa imbalan. Dengan adanya hubungan kepentingan seperti ini, jadi lebih mudah diajak bicara dan dikelola.”
“Ada apa Jin Xiang?” Di saat seperti ini, Chen Yehui tidak hanya tidak menghalangi, malah mengirim pesan untuk menanyakan, meningkatkan semangat kerja stafnya.
“Meriam Pelucut Zirahku dijarah!” Jin Xiang marah.
“Ah?” Kabar ini membuat Chen Yehui sedikit merasa sakit hati. Peralatan oranye seperti ini, bahkan guild besar seperti mereka pun tidak mungkin bisa mendapatkannya dengan mudah.
“Manfaatkan mereka yang masih ada, cepat rebut kembali!” Chen Yehui memanfaatkan kesempatan untuk menyemangati Jin Xiang. Ini bukan ucapan formal lagi, dia benar-benar berharap Jin Xiang bisa merebut kembali senjata itu. Sebagai anggota inti yang menjadi tulang punggung dalam dungeon, membunuh BOSS, dan berbagai event, Senjata Tangan Bongkar Pasang sangat penting. Meskipun ada banyak Artillery God di Dinasti Jia dan Jin Xiang bukan satu-satunya, kehilangan satu senjata berarti mengurangi sebagian kekuatan.
“Aku tahu!” kata Jin Xiang sambil mengirim emoji marah. Channel guild yang melihat teriakannya langsung dipenuhi orang-orang yang bertanya ada apa dengan Jiejie Jin Xiang.
Setelah diangkat jadi anggota inti, Jin Xiang otomatis dipanggil "Jiejie Jin Xiang".
Begitu mendengar peralatannya direbut orang, ternyata banyak pendukung Jin Xiang yang berkumpul di guild dan berteriak ingin membalas dendam. Chen Yehui tidak banyak bicara, biarkan saja orang-orang ini diatur oleh Jin Xiang.
“Lagi kabur? Ada apa ini!” Di sisi Tian Nanxing, kabar yang diterima adalah Jun Moxiao berdua muncul lagi tapi kembali kabur.
“Katanya di sisi kalian ada satu tim berisi sepuluh orang, bahkan ini masih tidak bisa menghentikannya?” Tian Nanxing bertanya pada Chen Yehui, dia agak curiga apakah Chen Yehui sengaja mengurangi kerugian dengan melepasnya. Kali ini tidak seperti sebelumnya yang hanya tiga orang, kali ini ada satu tim lengkap. Kemampuan Jun Moxiao tidak diragukan, tapi karakter level 52-nya dengan output rendah, sepuluh orang yang bertahan mati-matian seharusnya bisa menahannya cukup lama. Tapi hasilnya kali ini malah kembali kejar-kejaran kosong.
Cara pengejaran seperti ini membuat semua orang kehilangan kepercayaan diri. Karena Jun Moxiao sudah berkali-kali menghilang begitu saja saat berlari.
“Apa maksudmu?” Chen Yehui yang baru kehilangan Senjata Oranjenyapun sedang kesal!
“Kalau sepuluh orang saja tidak bisa menahan, mustahil untuk membunuhnya. Kebanyakan tim sudah terpecah menjadi lima, tiga, bahkan lebih sedikit. Bukankah mereka lebih tidak mungkin berhasil?” kata Tian Nanxing.
“Dari awal tidak ada yang berharap satu tim bisa membunuh target. Hanya memperluas radius crowd control, memposisikan target dengan tepat, lalu mengepung sekaligus.” jelas Chen Yehui.
“Kalau begitu cepatlah kepung!” desak Tian Nanxing.
“Mengepung? Siapa yang tidak mengepung?” balas Chen Yehui.
Tian Nanxing tertegun. Orang ini sepertinya menyindir, apakah dia sudah menyadari gerakan Zhong Cao Tang yang sengaja memperlambat?
Saat mereka masih saling sindir, kabar depan datang: target telah menghilang lagi.
“Sial!” Chun Yi Lao yang selama ini diam akhirnya meledak.
“Bagaimana, meriam pelucut zirah, cukup puas?” Di sisi lain, Ye Xiu sambil berlari bertanya pada Chen Guo di sebelahnya.
“Bagus bagus.” Chen Guo mengangguk berkali-kali. Peralatan barunya sangat bagus. Bisa berhasil bunuh Jin Xiang dan mendapatkan senjata ini, pastinya mood Chen Guo juga sangat baik. Senjata seperti ini, kalau bergabung dengan Dinasti Jia, kapan bisa dapat giliran ya? Pikir Chen Guo dalam hati.
“Masih ada tali rambut kan? Tapi saya lihat Jin Xiang tidak pakai tali rambut!” kata Ye Xiu.
“Hmm, yang dipakainya itu tidak saya mau.” Kata Chen Guo dengan nada jijik.
Peralatan di badan lebih berpengaruh pada citra dibanding senjata di tangan. Para nonak sangat memperhatikan hal ini. Chen Guo memilih tali rambut tentu untuk menyesuaikan dengan penampilan aslinya. Jin Xiang menggunakan hairclip bergaya imut di kepala, sama sekali tidak disukai Chen Guo. Atribut bagai mana pun tidak akan dipakai. Ini karakteristik pemain perempuan.
“Siapa yang punya tali rambut?” Ye Xiu langsung bertanya.
“Ah, sudahlah, dapat senjata ini saja sudah cukup.” Kata Chen Guo. Ini ucapan jujur. Senjata Oranye jauh lebih sulit didapat dibanding Senjata Ungu. Apalagi yang cocok dengan karakter, sangat langka. Banyak orang sudah senang bisa dapat Senjata Oranye, bahkan tidak peduli apakah cocok atau tidak.
“Kamu harus naik level sekarang.” Chen Guo mengingatkan Ye Xiu.
“Tidak masalah, satu hari masih bisa disita.” Ye Xiu sepertinya masih belum puas. Di sampingnya, Hui Ren Bu Juan juga terus membunuh dengan semangat: “Selanjutnya? Arah mana??”
