Dongxi Sanjie.
Ini adalah cara penandaan posisi umum untuk medan perkotaan di peta elektronik eksternal Glory. Jelas sistem tidak mungkin memberi nama setiap gang secara detail.
Cara penamaan seperti ini, dari segi arah dan jarak, lebih intuitif dibanding menggunakan koordinat. Pemain Glory berpengalaman langsung paham perkiraan lokasi saat mendengar nama ini, dan bisa menemukan titik tepatnya dengan cepat jika dikombinasikan koordinat.
Di Dongxi Sanjie gang perbatasan, sebuah gang sempit arah utara-selatan, anggota Tim Satu Zhong Cao Tang baru saja menarik kepala mereka kembali.
Ini adalah tim lengkap 10 orang, kaptennya bernama Liedang. Nama jenis tumbuhan obat ini umum di Zhong Cao Tang, biasanya dimiliki anggota lama. Dengan perkembangan pesat Zhong Cao Tang sekarang, mereka tidak mungkin menolak fans pendukung Tim Micrograss hanya karena nama. Banyak anggota Zhong Cao Tang menggunakan nama tumbuhan obat, tapi tidak semuanya.
Liedang baru saja mengirim pesan ke Tian Nanxing, menarik napas lega, lalu memberi isyarat pada anggota untuk mundur sedikit.
“Tidak menyerang, Kapten?” Seorang anggota bertanya.
“Ketua guild menyuruh menunggu. Biarkan mereka masuk lebih dalam dulu, baru kita kepung sekaligus,” jawab Liedang.
“Oh.” Seluruh Tim Satu tidak ada yang keberatan. Lawan tujuh orang, mereka sepuluh orang. Meskipun jumlah mereka lebih banyak, tetapi lawan memiliki Jun Moxiao dan Destroying Humility yang kualitasnya jauh berbeda sebagai ahli, maka hasil pertarungan akan menjadi lain cerita. Sebagai veteran, mereka semua paham betul. Tak ada yang sombong mengajak langsung menyerbu. Menunggu kerumunan massa untuk mengepung bersama – ini pilihan tepat. Game online memperhatikan keseimbangan. Meskipun ada atlet profesional dengan teknik luar biasa dan peralatan sakti, jumlah yang banyak tetap menjadi kelebihan paling andal dalam game.
Sepuluh orang berjongkok di gang sempit, diam membisu sejenak.
“Kapten, katanya...”
Seseorang baru saja membuka topik dengan setengah kalimat ini, tiba-tiba merasa cahaya di bawah kelopak matanya meredup. Semua orang mendongak – di luar gang berdiri dua sosok, bayangan tubuh mereka menutupi sinar matahari yang masuk ke gang.
“Lihat, kan kubilang ada satu tim di sini!” Kata sosok di kiri sambil menunjuk ID di atas kepala: Jun Moxiao.
“Kalau ini adalah peralatan, pasti sudah kulihat!” Sosok di kanan bersuara kesal, ID di atas kepala: Destroying Humility.
“Peralatan di tanah bisa dilihat, tapi setelah dipakai bukan lagi peralatan? Ini kualitas macam apa?” Jun Moxiao menggerakkan tangannya.
“Jangan banyak omong!” Destroying Humility menghunus pedang.
Sebuah granat menggelinding masuk, semburan pisau api menyambar dari atas.
Granat!
Fire Slash!
Tim yang baru saja berlari melewati jalan tadi, kini tiba-tiba melakukan serangan balik mendadak. Satu tim yang diam-diam bersembunyi di gang sama sekali tidak siap. Ye Xiu dan Destroying Annihilation tidak hanya cepat dalam mengobrol, tetapi juga lebih cepat bertindak. Mereka langsung memenuhi mulut gang dengan ledakan dan percikan api. Kapten Lie Dang yang berjongkok di mulut gang menerima kerusakan terparah.
Mountain Crusher!
Jun Moxiao dan Destroying Annihilation tiba-tiba berjongkok. Seorang Swordsman Ganas mengayunkan greatsword-nya melompati mereka, menebaskan kekuatan penghancur gunung ke arah panah itu.
Tembok es!
Beberapa suara pecahan terdengar, beberapa tembok es berdiri di gang sempit ini. Gang ini sangat sempit sampai dua orang berdiri berdampingan saja sudah sesak. Satu tembok es saja sudah cukup untuk memblokir jalan. Tapi sekarang ada empat tembok yang muncul sekaligus. Sayangnya ini bukan domino yang akan roboh semua jika satu dijatuhkan. Harus dihancurkan satu per satu. Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Sementara ketujuh orang ini! Mereka memblokir mulut gang tanpa mencoba masuk, melemparkan skill area terkuat mereka ke dalam. Di ruang sempit begini, diserang dengan skill area, ke mana bisa menghindar? Sama sekali tidak mungkin.
Tim Lie Dang sekarang seperti sekumpulan monster yang terjebak, berjuang tapi tak bisa menemukan jalan keluar. Mereka mencoba menerobos keluar, tapi Jun Moxiao yang berdiri di mulut gang langsung menjatuhkan mereka dengan satu Telapak Bunga Rontok. Mereka bahkan tidak tahu di mana Elementalist itu berdiri saat serangan sihir itu menghujani mereka.
“Sesaat kemudian, tiga tembok es hancur, sementara sepuluh mayat tertinggal di dalam gang.”
Baik menunggu respawn atau kembali ke kota untuk respawn, hal itu tidak menjadi perhatian Ye Xiu dan kawan-kawan. Mereka mengambil Peralatan dan koin emas yang di-drop saat kematian, lalu Tim satu yang terdiri dari tujuh orang menyusup ke gang sempit dan bergerak ke utara.
“Apa? Kamu bilang apa? Kenapa tidak bersembunyi lebih baik?” Tian Nanxing menerima pesan, kesal.
Lie Dang juga merasa tidak adil. Bersembunyi? Awalnya tidak ada instruksi seperti itu, hanya diperintahkan untuk mengejar Jun Moxiao. Baru setelah dia menemukan Jun Moxiao dan mengirim informasi, muncul instruksi untuk tidak bertindak gegabah dan menunggu arahan lebih lanjut.
“Sekarang mereka menuju ke mana?” tanya Tian Nanxing.
“Ke utara, koordinat XXX, XXX.” Jawab Lie Dang. Gang sempit ini bahkan tidak tercantum nama di map eksternal karena terlalu kecil.
“Pihak di sekitar koordinat XXX, XXX sebelah utara—waspada jika bertemu kelompok Jun Moxiao, pancing mereka masuk lebih dalam!” Tian Nanxing memberi perintah sambil menyampaikan situasi ini kepada Chun Yi Lao dan Chen Yehui.
Sementara berbagai tim guild masih menganalisis koordinat tersebut di map, gang kecil itu sudah berhasil dilalui oleh tujuh orang pimpinan Ye Xiu. Setelah keluar, mereka melihat sekeliling—tidak ada orang.
“Arah sini.” Jun Moxiao milik Ye Xiu berlari di depan, diikuti keenam rekannya.
Setelah berlari beberapa langkah ke kiri, muncul gang lain yang mengarah ke utara. Jun Moxiao masuk, enam orang langsung mengikuti.
Gang tetap sempit, tapi begitu keluar, mereka langsung melihat Tim sepuluh orang dengan nama guild di kepala—ternyata Pavilion Blue River.
Ada yang peduli dengan nama guild?
Jelas, tidak ada. Tujuh orang langsung menyerang. Kesepuluh orang ini sedang mempelajari instruksi baru untuk memancing musuh masuk, tak menyangka misi mulia ini jatuh ke pundak mereka. Cara bertahan sambil mundur belum juga dirancang, Jun Moxiao sudah menggunakan Dark Cloak menyambar empat orang mereka, langsung dihajar di jalanan.
"Sial!!"
Satu tim berteriak ketakutan. Dengan keganasan seperti ini, buat apa pura-pura kalah? Langsung lari saat bertemu, itulah cara terbaik memancing musuh masuk. Siapa berani bilang ini akting? Kekuatan kita memang benar-benar tak sepadan, langsung kabur!
Sayangnya mereka bukan sedang kabur, tapi gagal kabur. Enam orang ingin menyelinap ke lingkaran dalam, tapi segera dikejar dan dibantai di tempat.
Ye Xiu melihat arah kabur keenam orang itu dengan penuh keyakinan. Dia membawa enam orangnya berbalik arah, mencari rute utara sambil terus berputar.
"Timku juga dihabisi!" Chun Yi Lao menerima kabar buruk dan membagikannya ke semua.
"Mereka menuju ke mana?" Tian Nanxing buru-buru bertanya.
Setelah mendengar hasilnya dan melihat peta elektronik, ketiganya diam membisu. Arah pergerakan ini justru menjauhi inti kepungan mereka. Ditambah dengan pergerakan sebelumnya yang menyusuri gang ke utara, sepertinya mereka sedang membersihkan wilayah di luar kepungan sambil menghancurkan kita satu per satu!
"Cepat, cepat berkonsentrasi! Serang dari dua sisi." Tian Nanxing berteriak sambil memanggil anak buahnya.
"Apakah kedua tim ini dihancurkan terlalu cepat?" Chun Yi Lao bertanya dengan suara berat.
Tian Nanxing baru menyadari bahwa dia telah mengabaikan masalah serius seperti ini.
Sepuluh orang dalam satu tim, dari menemukan target hingga mengalami wipeout, hanya membutuhkan waktu sesingkat itu?
"Siapa sebenarnya kelima orang baru ini?" Setelah tim mereka dihancurkan, Tian Nanxing dan Chun Yi Lao akhirnya mencapai tingkat pemahaman yang sama dengan Chen Yehui, menyadari bahwa kelimanya bukanlah pemain asal-asalan.
"Tidak ada guild, nama tidak dikenal..." Dua puluh orang yang baru dihancurkan pun tidak bisa memberikan informasi jelas.
"Kelas apa mereka?" Chun Yi Lao melanjutkan pertanyaannya.
Dengan membatasi jenis kelas, pencarian ahli di bidang tersebut akan lebih mudah. Intelijen guild-guild besar sangat kuat, mereka bahkan memiliki daftar nama-nama terkenal di Shen Zhi Lingyu.
Chen Yehui tidak menanyakan hal ini karena merasa sudah mengetahui identitas lawan. Baginya, kelas tidak penting - skill level pro tetap lebih unggul dari pemain biasa. Atlet profesional harus memahami semua kelas, pertandingan membutuhkan pengetahuan mendalam tentang lawan.
"Swordsman Ganas, Pastor, Elementalist, Battle Mage, Yudo..." Gumam Tian Nanxing sambil menyebut lima kelas tersebut. Dia dan Chun Yi Lao segera menyuruh anak buahnya menyelidiki kombinasi kelas ini.
Hasil investigasi datang cepat: Lima ahli dari guild Yi Zhan Tian Xia memang menggunakan kombinasi kelas tersebut.
“Yi Zhan Tian Xia!” Yang pertama menerima pesan ini adalah Chun Yi Lao.
“Ah? Kamu sudah dapat informasi di sana?” Tian Nanxing berkata.
“Yi Zhan Tian Xia??” Chen Yehui berpura-pura, tapi begitu mendengar jawaban ini, dia sangat terkejut.
“Beberapa orang dari Yi Zhan Tian Xia, katanya mereka ingin ikut Liga Profesional ya?” kata Chun Yi Lao.
“Aku pernah berinteraksi dengan mereka, skill mereka memang luar biasa. Waktu itu aku mencoba menarik mereka, tapi tidak berhasil. Sekarang baru tahu mereka punya rencana ini,” kata Tian Nanxing.
“Tapi seberapa kuat mereka sekarang, aku sudah lama tidak bertemu,” Chun Yi Lao langsung melanjutkan ucapan Tian Nanxing. Jelas, dia juga pernah melakukan hal yang sama sebelumnya.
“Berani mendaftar Liga Profesional, pasti tidak sembarangan kan?” Chen Yehui berkata sambil otaknya bekerja keras, mencoba menghubungkan orang-orang Yi Zhan Tian Xia dengan ahli tersembunyi di warnet seberang jalan.
“Yi Zhan Tian Xia, ternyata sudah lebih dulu menyerang kita,” kata Tian Nanxing.
“Yi Zhan Tian Xia? Ada bukti? Kamu dengar informasinya, yang mereka gunakan adalah akun liar,” kata Chun Yi Lao.
Semua terdiam. Inilah gunanya akun liar - kadang kita tahu siapa pelakunya tapi tidak bisa membuktikan, makanya guild-guild besar berlomba-lembang memelihara akun liar!
“Tim seperti ini, tim 10 orang kita mana cukup! Segera kumpulkan semua orang,” Tian Nanxing buru-buru berkata.
“Sudah dilakukan,” kata Chun Yi Lao.
Di jalan-jalan, tujuh orang melesat dengan cepat.
“Sekarang kita bagaimana?” Swordsman Ganas berlari di samping Jun Moxiao, nada bicaranya ke Jun Moxiao jauh lebih rendah hati dibandingkan dengan Destroying Humility.
“Mereka awalnya punya formasi kepung di area ini. Sekarang kita harus cepat-cepat menyerang sepanjang perimeter ini, menghancurkan satu per satu. Fokus pada titik bukan area, biar keunggulan jumlah personel mereka tidak bisa dimanfaatkan.”
