“Oh, begitu ya...” Swordsman Ganas mengangguk setelah mendengar penjelasan Ye Xiu, terdengar seperti sedang mencerna informasi.
“Lalu bagaimana caramu mengetahui formasi kepung mereka?” tanya Swordsman Ganas lagi.
“Aku juga melakukan observasi dan analisis cukup lama. Kemudian membuat perkiraan berdasarkan jarak antar tim mereka, arah pergerakan, dan ukuran ruang di map,” jawab Ye Xiu.
“Hal seperti itu bisa dilakukan?” Swordsman Ganas terkejut.
Penjelasan Ye Xiu ini sebelumnya sudah samar-samar didengar Destroying Humility, awalnya juga tidak percaya. Tapi setelah mengikuti Jun Moxiao berlari ke sana kemari, baru menyadari orang ini memang punya pemahaman tentang strategi lawan. Meski tidak 100% akurat, setidaknya sudah mencapai level yang tidak bisa diraih Destroying Humility.
“Kita harus belajar sungguh-sungguh!” Swordsman Ganas kemudian berkata kepada beberapa anggota yang datang bersamanya.
Informasi yang diidentifikasi Chun Yi Lao tidak salah. Kelima karakter Swordsman Ganas itu adalah anggota Yi Zhan Tian Xia: Zhan Lou Lan (Swordsman Ganas), Xiao Bei (Battle Mage), Ye Xi (Yudo), Qianfang Gehai (Elementalist), dan Qianye Liruo (Pastor). Ye Xiu-lah yang memberi tahu Zhan Loulan untuk berlatih di sini.
Sebagai calon pemain lingkup profesional, Zhan Loulan dan kawan-kawan sudah tidak perlu lagi naik level. Masalah peralatan harus diatasi dengan strategi berbeda. Ye Xiu tidak menanyakan detailnya, tapi yakin mereka tidak akan nekat menggunakan equipment level Shen Zhi Lingyu untuk bertarung di kompetisi pro.
Peningkatan teknik individu dan koordinasi tim adalah proses tanpa akhir. Setelah berhadapan dengan Ye Xiu, Huang Shaotian, dan Wang Jiexi, kelompok Zhan Loulan kini meninggalkan ambisi muluk-muluk. Target mereka tahun pertama di lingkup profesional adalah "mempertahankan posisi".
"Mempertahankan posisi" berarti tidak boleh terjebak di dua peringkat terbawah yang akan mengeliminasi tim langsung.
Bukan hal aneh jika tim baru tersinggung di tahun pertama. Zhan Loulan dan kawan-kawan masih merasa ngeri membayangkan andai tidak bertemu Ye Xiu. Dengan mentalitas "mengejar juara" sebelumnya, mungkin mereka akan menjadi statistik tambahan.
Tingkatkan!
Zhan Lou Lan dan kawan-kawannya saat ini hanya memiliki satu pikiran ini. Mereka masuk ke lingkup profesional bukan untuk menikmati pemandangan, bukan seperti Chen Guo yang tipe fans merasa puas dengan pengalaman ini. Mereka serius ingin menorehkan prestasi di dunia profesional.
Mengetahui Ye Xiu adalah Ye Qiu Shen, Zhan Lou Lan dan kawan-kawannya sangat berharap bisa belajar lebih banyak darinya. Maka ketika situasi besar ini terjadi, Ye Xiu segera memanggil mereka.
Meski skenario seperti ini mustahil terjadi di pertandingan profesional resmi, ini merupakan kesempatan bagus untuk mengasah tim. Kesempatan berlatih bersama atlet profesional seperti hari itu sangat langka.
Serangan badai yang mereka lancarkan di bawah komando Ye Xiu tidak hanya membuat Jin Xiang dkk jadi mayat, tapi juga membuat mereka sendiri terkejut.
Sepanjang perjalanan membantai ini, mereka merasa telah belajar banyak hal.
Strategi AOE, siapa yang tidak bisa? Tapi mengaplikasikan strategi AOE sampai level ini, tidak sembarang orang bisa.
Inilah yang disebut Tingkat Profesional!
Pikiran ini terus berputar di benak Zhan Lou Lan. Ini membuat mereka sadar: untuk bertahan di lingkup profesional, mereka harus memiliki kekuatan tempur seperti ini. Tapi tanpa arahan dan koordinasi Ye Xiu, mereka mengakui belum mampu mencapai level tersebut.
Mereka sudah cukup mahir dalam menggunakan kelas masing-masing, tapi dalam hal koordinasi antar kelas, kombinasi skill, dan teknik aplikasi, mereka masih jauh tertinggal dari Ye Xiu.
"Rekam, semua harus direkam!" Zhan Lou Lan berbisik secara pribadi.
"Tentu, terus merekam sejak tadi." Qianfang Gehai mengangguk.
"Nanti kita harus menganalisis baik-baik, lalu berlatih sendiri." kata Zhan Lou Lan.
Sambil berbicara, tim 7 orang ini kembali bertemu dengan tim Pavilion Blue River. Tim 10 orang ini langsung panik ingin kabur begitu melihat 7 orang mendekat.
Kali ini benar-benar asli, bukan trik pancingan musuh. Karena sudah ada instruksi dari atas: tim di bawah 30 orang langsung menghindari konflik.
Kekuatan tempur tim 7 orang ini diperkirakan ketua guild setara 30 orang. Bahkan dengan perhitungan itu, mereka masih merasa tidak aman. Saat ini mereka sedang mengkonsolidasikan tim, berusaha membentuk formasi 100 orang untuk menghadapi musuh.
Tanpa disadari, ketiganya sudah lupa bahwa mereka sedang memburu. Mereka mulai menganggap situasi ini sebagai pertempuran seimbang. Mereka mengorganisir kekuatan untuk menyerang balik lawan.
Karena bertemu pada jarak yang cukup jauh, tim 10 orang langsung berbalik arah. Tim 7 orang sama sekali tidak bisa menghalangi.
"Kejar?" tanya Zhan Lou Lan.
"Ikuti." jawab Ye Xiu.
Tujuh orang itu mengejar ke arah yang dituju tim 10 orang.
"Perhatikan ritme pergerakanku." kata Ye Xiu sambil bergerak.
Beberapa orang di sekitarnya mulai memperhatikan pergerakan Jun Moxiao.
"Tim 10 orang ini awalnya hanya ingin lari sejauh mungkin, tanpa menyisakan cadangan sama sekali. Melihat tujuh orang dengan cepat tertinggal, hati mereka sedikit lega. Tapi siapa sangka, tak lama kemudian ketujuh orang itu muncul lagi di belakang mereka, mengikuti dari jarak yang sama. Tim 10 orang mencoba meningkatkan kecepatan lagi, namun Daya tahan sudah tidak memadai. Tanpa Daya tahan, tidak bisa melakukan Sprint, kecepatan turun satu level. Sejak saat itu, tujuh orang itu semakin mendekat, semakin dekat.
"Cepat datangkan bantuan!!" Padahal masih terpisah banyak langkah, tim 10 orang ini sudah histeris berteriak minta tolong, mencatat koordinat mereka di channel guild hingga memenuhi layar.
"Tahan!" anggota guild hanya bisa berkata begitu. Butuh waktu untuk sampai ke sana.
"Dekat! Lagi dekat!" Tim 10 orang panik tak karuan. Menghadapi ancaman di depan mata namun tak berdaya, menunggu ajal, lebih menakutkan daripada mati itu sendiri.
"Tidak bisa, bala bantuan tidak akan sampai!" Kapten tim memandang ke segala penjuru - selain tim tujuh orang yang semakin mendekat, tak ada siluet pemain lain.
"Harus bagaimana?" salah satu anggota bertanya dengan suara terisak.
"Logout!" Kapten memutuskan tegas.
"Apa?" anggota lain terkejut.
"Kalau tidak, kita akan mati sia-sia! Tim Mengzi itu kuat, kurang dari 1 menit sudah dihancurkan." Kapten menjelaskan.
"Cepatlah, mereka hampir masuk jangkauan!" teriak seorang anggota.
Crek crek crek crek! Sepuluh cahaya putih bermekaran. Setelah mengecoh tim tujuh orang sepanjang jalan, kesepuluh pemain ini logout dengan spektakuler.
“Bukan mungkin？” Tujuh orang tertegun, termasuk Ye Xiu. Tak ada yang menyangka mereka bisa memaksa lawan sampai logout.
“Ke timur!” Kali ini Ye Xiu tak ragu, langsung memberi instruksi baru. Tim mengubah taktik lingkaran penghancur kepungan sebelumnya, bergerak lurus ke timur.
“Mengapa?” Setiap ada kesempatan, Zhan Lou Lan selalu bertanya kepada komandan untuk mempelajari seni memimpin dari sisi teori.
“Mereka sekarang pasti sudah memahami kekuatan tempur kita. Saat ini mungkin sedang berkumpul. Jika terus dikejar seperti ini, kita bisa bertabrakan dengan pasukan besar. Lebih baik hindari dulu!” Ye Xiu menjelaskan.
Tim tujuh orang berbelok ke timur. Pada saat bersamaan, Three Great Guilds kehilangan semua jejak informasi tentang tim ini.
Pengumpulan pasukan mereka membuat area kontrol menyempit. Andai saja tim yang baru saja kalah itu mati dalam pertempuran, jiwa-jiwa mereka masih bisa menjadi monitor posisi. Tapi karena seluruh tim logout secara tiba-tiba, sekarang hanya mereka sendiri yang tahu lokasi tim tujuh orang.
Beberapa saat kemudian, Three Great Guilds lega telah menyatukan seluruh kekuatan mereka. Tapi saat berbagi informasi, mereka terbelalak. Jun Moxiao, di mana? Tidak tahu. Lokasi tim itu? Juga tidak diketahui.
“Sial! Licik sekali!” Tian Nanxing kesal. Setelah mendapat tambahan kekuatan dari Yi Zhan Tian Xia, lawan berubah dari pasif menjadi agresif, malah memburu mereka. Mereka terpaksa mengubah strategi. Tapi lawan kembali lebih dulu beraksi – sekarang tidak agresif lagi, bersembunyi dan mengubah taktik aktif menjadi pasif. Sekarang situasi kembali rumit.
"Mencari dengan cara berpencar seperti sebelumnya, sudah tidak mungkin lagi. Jika begitu, kita semua akan menjadi bakpao, dan yang disuapi bukanlah anjing, melainkan serigala."
"Tetap mempertahankan tim besar yang kaku seperti ini? Unit terlalu sedikit, area yang dikontrol terlalu sempit, lawan bisa dengan mudah menghindar hanya dengan berputar-putar."
Tiga guild seketika terjebak dalam dilema. Kini yang tersisa di depan mata mereka sepertinya hanya satu jalan keluar: menyerah total dari operasi ini.
Tidak rela! Sudah menginvestasikan begitu banyak sumber daya, bergerak penuh semangat, harus berakhir dengan wajah berdebu seperti ini? Ketiga ketua guild tiba-tiba merasakan dejavu, seolah kembali ke Server 10 dimana mereka tak berdaya dihadapan Jun Moxiao. Dulu mereka mengira segalanya akan berbeda di Domain of Gods, tapi kini di Shen Zhi Lingyu pun... kenapa tetap sama menyebalkan?
"Bagaimana dengan guild lain..." Chen Yehui tiba-tiba seperti tersadar akan sesuatu.
"Sedang menikmati tontonan..." Tian Nanxing menghela napas.
Informasi tentang kesempatan emas memburu Jun Moxiao ini telah mereka bagikan ke semua guild tanpa pelit. Tapi setelah tiga guild ini datang lebih dulu dan membuat keributan, guild-guild lain mungkin masuk ke mode penonton. Situasi ini bisa dimengerti oleh ketiga ketua - seandainya posisi terbalik, mereka pun akan berlaku sama. Menghabisi Jun Moxieu memberi keuntungan untuk semua guild, jadi tak perlu berebut menjadi yang terdepan. Semua saling mengalah dengan sopan.
“Berakhir seperti ini, benar-benar tidak rela!” Chun Yi Lao menggerutu dengan kesal. Tapi sudah begini, apa lagi yang bisa dilakukan? Tambah personel lagi? Pikir Chun Yi Lao.
Chen Yehui diam-diam melepas headset, lalu mengambil ponsel yang tergeletak di meja.
“Ye Qiu sekarang sedang online di game, memimpin grup Yi Zhan Tian Xia yang baru mengklaim ingin membentuk tim, mereka sedang pamer kekuatan.” Liu Hao yang baru selesai menerima telepon meletakkan ponsel sambil melaporkan.
“Hmph, mereka itu? Kayaknya biasa saja.” Sun Xiang berkata dingin.
“Tapi untuk melawan pemain biasa di guild, mereka lebih dari cukup.” Kata Liu Hao, “Katanya tujuh orang mereka bisa dengan mudah membunuh satu tim.”
“Melawan satu tim pemain biasa, aku sendiri juga bisa.” Sun Xiang menyahut.
“Hehe, tentu saja.” Liu Hao tersenyum, “Kebetulan aku punya beberapa akun, mungkin kita bisa beri mereka kejutan.”
“Oh?” Mata Sun Xiang tiba-tiba berbinar, “Kedengarannya seru!”
