“Jumlah kami lebih banyak...”
Tim Jia Shi adalah tim standar lima orang. Di pihak Ye Xiu, Zhan Lou Lan membawa lima orang ditambah Jun Moxiao dan Destroying Immortality total tujuh orang. Dari segi matematika, memang jumlah mereka lebih banyak.
Tapi Glory bukan sekadar matematika. Jumlah lebih banyak pasti menang? Baru saja tujuh orang berhasil menghabisi 25 orang sampai wipeout, agak memalukan jika mempertimbangkan masalah seperti ini. Tapi Ye Xiu malah mengatakannya, semua orang tertegun kecuali dirinya sendiri, bahkan Chen Guo di sampingnya.
“Hahahaha.” Sun Xiang yang pertama sadar, tertawa terbahak-bahak beberapa kali. Suaranya terdengar dipaksakan, baru kemudian berkata: “Jangan salahkan aku terlalu blak-blakan, dengan kalian yang seperti ini?”
Battle Mage milik Sun Xiang berputar di tempat, terlihat menatap sinis ke semua orang yang hadir.
Jika ini terjadi sebelum mengenal Ye Xiu, pastinya Zhan Lou Lan dan kawan-kawannya langsung bersemangat. Tapi setelah mengenal Ye Xiu, secara halus bisa dibilang mereka menghadapi kesenjangan yang nyata dengan kepala dingin. Secara kasar, jurang antara kenyataan dan cita-cita mereka terlalu lebar, membuat mereka sedikit terpukul dan kehilangan kepercayaan diri. Saat dihina Sun Xiang seperti ini, mereka malah diam saja karena dalam hati mereka sudah mengakui hal ini...
"Lalu kami bagaimana?!"
Tiba-tiba ada yang merespons. Doron! Orang yang terlempar ke tembok dan jatuh di sudut, Destroying Immortality, tiba-tiba meloncat bangun. Tangannya melemparkan tiga shuriken yang terbang berurutan membentuk segitiga menuju Battle Mage Sun Xiang. Prinsip tekniknya mirip dengan skill "tiga titik" Artillery God yaitu Anti-Tank Cannon.
Sun Xiang mendengus dingin. Tentu saja ia meremehkan trik kecil menggunakan skill rendah seperti ini. Destroying Immortality ini tadi pura-pura tidak mengenalinya, sekarang berani menantang? Sun Xiang berniat memberi pelajaran, sengaja pamer teknik agar si pemalas ini tahu level mereka. Memperhatikan pola tiga shuriken, jarinya menari di keyboard dan mouse. Tombak perang Battle Mage-nya berkilat menorehkan huruf V di udara.
"V Tianji!" Xiao Bei kembali berteriak kaget. Ini semua adalah teknik operasional Battle Mage, super high-end, yang belum sepenuhnya ia kuasai saat ini. Tapi lihat Sun Xiang kali ini, setelah melepas "V Tianji", kilau dingin tepat menghantam tiga shuriken yang terbang, denting tiga suara nyaris tak terdengar urutannya, tiga shuriken langsung jatuh. Gerakan ini jelas sudah sangat mahir, bahkan orang yang paling tidak suka padanya pun harus mengakuinya.
Tapi sekeren apapun gerakan ini, dalam posisinya sekarang, menangani tiga shuriken seperti ini jelas berlebihan.
Gerakan berlebihan akan membuka celah, Destroying Immortality langsung mengambil kesempatan. Siluetnya bergetar meninggalkan klon bayangan di tempat, tubuh asli langsung pindah ke samping Sun Xiang. Kilau pisau mengayun untuk menyayat lehernya, menggunakan skill low-tier Assassin Cut Throat.
Skill Assassin dalam hal kecepatan bisa dibilang nomor satu di antara 24 kelas. Tapi kilau dingin ini meleset. Battle Mage Sun Xiang menggelinding ke depan, merendahkan tubuh tepat menghindar. Tubuhnya belum sempat berdiri, tombak sudah menusuk balik.
Menyerang ke belakang, ini bisa dilakukan di Glory. Tapi tingkat operasionalnya lebih rumit, terlebih pasti tidak ada kamera yang bisa melihat belakang. Jadi serangan mengandalkan pertimbangan sendiri, akurasinya bisa ditebak.
Tapi Sun Xiang kali ini memperhitungkan posisi Destroying Immortality dengan tepat, seolah ada mata di belakang kepalanya.
Tapi, reaksi Destroying Immortality juga tidak lambat. Saat tombak perang menusuk, karakternya tiba-tiba menghilang di tempat.
Earth-Style Decapitation!
Begitu Destroying Immortality menyelam ke tanah, dia langsung mengaktifkan skill. Karakter yang baru muncul dari tanah langsung bersiap menyerang, tapi Battle Mage Sun Xiang sudah melompat tinggi, dari posisi menguasai, tombaknya menusuk. Tusukan Longya sederhana ini membuat Destroying Immortality tak bisa menghindar. Tertusuk Longya, status kekakuan langsung aktif, Earth-Style Decapitation terinterupsi, bagian bawah tubuh masih terkubur di tanah. Sun Xiang langsung mengikuti dengan Tarian Tongkat Bundar, menyapu Destroying Immortality keluar dari tanah dan melemparnya ke samping.
"Dor!" Suara tembakan terdengar.
Pada saat ini, Jun Moxiao milik Ye Xiu menembakkan Peluru Kekakuan.
Tapi Sun Xiang jelas tidak sepenuhnya tenggelam dalam pertarungan melawan Destroying Immortality. Tujuan kedatangannya hanya satu - baik Destroying Immortality maupun Zhan Lou Lan hanyalah seperti rumput liar di pinggir jalan baginya, tidak layak diperhatikan.
Begitu Ye Xiu melakukan serangan, dia langsung menyadarinya.
Peluru Kekakuan yang ditembakkan di timing seperti ini bisa disebut kesempatan bagus. Bagi orang biasa, mungkin akan tertembak saat melakukan Tarian Tongkat Bundar. Tapi Sun Xiang jelas bukan orang biasa - kesempatan seperti ini masih belum cukup baginya.
Skill Tarian Tongkat Bundar dibatalkan paksa, Battle Mage Sun Xiang menggeser langkah sedikit dan menghindari tembakan itu. Efek Tarian Tongkat Bundar yang dibatalkan menjadi tidak sempurna, Destroying Immortality terlempar tanpa efek terjatuh paksa, ia segera menggunakan skill Ukemi untuk berguling dan berjongkok.
Serangan lanjutan Ye Xiu sudah datang, setelah Peluru Kekakuan adalah Anti-Tank Cannon, tiga tembakan membentuk formasi segitiga besar yang mencakup area atas, tengah, dan bawah.
Namun tiga peluru saja tetap tidak cukup untuk mengontrol ahli seperti Sun Xiang. Battle Mage itu menyamping dan melompat seperti ikan, menerobos celah antara tiga peluru. Tapi sebuah granat sudah melayang di depan wajahnya - Ye Xiu terus menggunakan skill Gunner berturut-turut.
Tapi kali ini Sun Xiang lebih keren, tombak perangnya mengibas dan granat itu berhasil dipukul seperti bola baseball sebelum sempat jatuh.
Gerakan ini benar-benar mengejutkan.
Biasanya granat akan meledak saat terkena serangan. Tapi kali ini granat malah dipantulkan kembali karena serangan Sun Xiang memiliki teknik tarikan mundur yang presisi luar biasa.
"Dasar ini... ternyata emang jago..." Chen Guo yang sedang menonton di samping akhirnya mengakui kemampuan lawan.
"Kenapa?" Tang Rou yang dipanggil Chen Guo untuk menonton justru bertanya dengan bingung.
“Setelah Chen Guo menjelaskan sedemikian rupa, Tang Rou justru semakin bingung: "Apakah ini perlu?"”
“Ha ha ha ha!” Kali ini Ye Xiu yang tertawa, tidak seperti Sun Xiang yang pura-pura, tawanya benar-benar riang. “Benar, sama sekali tidak perlu. Terlalu banyak gerakan berlebihan, semuanya penuh celah.”
“Oh ya? Kalau begitu coba counter seranganku!” Sun Xiang membalas.
“Maaf, saya tidak sedang berbicara denganmu. Tapi saya tetap ingin berterima kasih. Sebagai contoh buruk, nilaimu sangat besar, MVP!” Ye Xiu berkata dengan tulus.
Wajah Sun Xiang memucat karena marah, Liu Hao di sampingnya hanya bisa menghela napas. Ia sangat ingin memberi tahu Sun Xiang: “Bertarunglah dengan baik saja. Urusan omong kosong, mana mungkin rookie yang belum dua tahun debut ini bisa menjadi lawan monster senior seperti dia?”
Granat yang ditepis Sun Xiang entah meledak di mana. Jun Moxiao akhirnya tidak lagi menembak dari kejauhan, melainkan melangkah maju menghadapi Battle Mage Sun Xiang.
Liu Hao dan yang lain hanya menyaksikan tanpa ikut campur. Zhan Lou Lan dan kawanannya juga diam, ketakutan menyelinap dalam hati mereka. Sejak awal penampilan, semangat mereka sudah hancur. Melihat Sun Xiang terus menunjukkan performa brilian, hati mereka semakin ciut.
Mountain Crusher!
Ye Xiu akhirnya menggunakan jurus ini sebagai pembuka. Jun Moxiao melompat dan menebaskan serangan, meski level rendah damage-nya kecil, efek skill-nya cukup menarik. Aura penghancur gunung dan batu itu tak kalah dari siapapun.
Sun Xiang melangkah menyamping dengan lebar, menunjukkan sikap hati-hatinya.
Jika mengira Mountain Crusher hanya tebasan lurus, itu salah. Ahli bisa memutar mata pedang di udara melalui operasional, mengubah tebasan lurus menjadi miring. Langkah lebar Sun Xiang ini sepenuhnya menghindari kemungkinan itu, lalu melompat dan menusukkan tombaknya.
Lompatan untuk menghindari gelombang kejut Mountain Crusher. Setelah menyentuh tanah, jurus ini juga memiliki damage area kecil. Pemain biasa akan langsung kabur dari radius, tapi ahli berbeda - langsung melompat menghindari gelombang kejut dari udara sambil mempersiapkan serangan balik.
Ye Xiu sepertinya sudah mengantisipasi konsekuensi ini. Mountain Crusher-nya dimulai rendah dan jatuh cepat. Saat tombak menusuk, dia sudah mendarat dan berguling ke samping, kilatan pedang langsung mengeluarkan Slashing Draw.
Di udara, Sun Xiang buru-buru menusukkan tombaknya. Dua kilatan dingin - menggunakan Combo Thrust.
"Deng" sebuah suara nyaring.
Sun Xiang ternyata menggunakan serangan Combo Thrust untuk menahan tebasan Slashing Draw. Perlu diketahui bahwa Slashing Draw adalah kilatan pisau yang sangat cepat. Untuk melakukan block dengan cara seperti ini, harus ada pertimbangan akurat terhadap posisi mata pedang. Sun Xiang menggunakan serangan tusukan lurus seperti Combo Thrust, namun tetap bisa mengenai. Ini bukan hanya soal kemampuan operasional dan pertimbangan pribadi, melainkan juga pemahaman mendalam terhadap attack speed lawan.
"Persiapanmu cukup matang!" Ye Xiu tersenyum. Rupanya Sun Xiang telah menganalisis rekaman pertarungannya.
"Sayangnya ini tindakan berlebihan, contoh yang salah!" Ye Xiu menghela napas. Dia sudah tidak berada di lingkup profesional lagi, tidak ada persaingan dengan Sun Xiang. Usaha keras Sun Xiang mempelajarinya jelas merupakan hal yang sia-sia.
"Banyak omong!" Sun Xiang tetap arogan. Begitu mendarat langsung bersiap melakukan Serangan Mendadak. Gerakan pembuka adalah Mountain Crusher milik Ye Xiu, namun saat menangkis Slashing Draw, Combo Thrust yang digunakan Sun Xiang memiliki dua segmen serangan - segmen pertama untuk block, sedangkan segmen kedua tetap menusuk langsung, berhasil merebut inisiatif serangan dalam sekejap.
"Lantai!" Tiba-tiba Liu Hao yang selama ini diam ikut berseru.
Sun Xiang langsung menarik diri begitu mendengar, namun beberapa aliran air telah menyembur dari lantai. Mundurnya justru terhalang oleh pilar air, terperangkap dalam water prison teknik Hyakuryuusen ninja.
“Licik!!!” Sun Xiang hampir mati marah. Meski trik ini tidak melukai, tapi dirinya yang justru terjebak dalam serangan mendadak oleh rumput liar benar-benar membuatnya merasa tidak bisa ditolerir.
"Glory bukanlah game satu orang, kalimat ini sudah berapa kali diucapkan, sepertinya kalian masih belum paham! Tidak apa, walau bukan kapten kalian lagi, akan kubeberkan pelajaran tambahan secara gratis! Kalian berlima, semangatlah, ini bukan arena pertandingan 1vs1, ini pertandingan tim!" teriak Ye Xiu. Beberapa kalimat terakhir ditujukan kepada Zhan Lou Lan dan keempat rekannya.
