"Teriakannya Ye Xiu terdengar agak kewalahan, tapi operasional di tangannya justru teratur rapi. Masih sempat berbicara, menunjukkan situasinya sudah membaik dibanding awal pertarungan."
Meski begitu, Ye Xiu masih jauh dari mengambil inisiatif. Walaupun berhasil membunuh satu Assassin lawan, itu pun karena Assassin tersebut nekat menggunakan "Sacrificial Strike" yang membakar HP-nya sendiri. Dengan sisa HP sedikit itu, kalau Ye Xiu masih gagal membunuhnya, mana mungkin masih berani bermain.
Kembali pertunjukan menghindar di antara hujan skill dimulai. Jun Moxiao kembali menyelinap ke sudut. Meski pemimpin lawan kuat, jumlah anggota mereka terbatas. Faktor penting lain: Reruntuhan Kota Kuno Miro bukan area leveling. Dibandingkan saat di Desa Liar kemarin yang harus menghindari pandangan pemain Three Great Guilds sekaligus menjaga aggro monster kecil, situasi sekarang justru lebih mudah.
Bagaimana dengan Reruntuhan Kota Kuno Miro ini? Ye Xiu bahkan sudah menyalakan rokok dengan santai.
"Kalau latar belakangnya seperti itu, pasti ini ulah Pavilion Blue River kan?" Chen Guo yang melihat Ye Xiu santai pun tak lagi menahan diri untuk diam.
"Kurasa tidak." Ye Xiu menggeleng, "Pavilion Blue River punya banyak pemain lebih baik dari belasan orang ini. Tak mungkin asal mengumpulkan orang untuknya."
"Kalau bukan untuk Pavilion Blue River, sementara tidak ada bounty, motivasinya apa?" Chen Guo mengernyitkan dahi.
“Ye Qiu di sudut sana dengar baik-baik, kau sudah terkepung, satu-satunya jalan keluar adalah menyerahkan diri. Logout dengan malu-malu itu memalukan, bertahan mati-matian cuma buang waktu, cepat keluar biar kami bunuh kau dan klaim lima ratus yuan buat makan mewah.”
“Sial, bukannya sudah kubilang hadiah buron dicabut? Kau beneran nggak tahu atau pura-pura?” Ye Xiu membalas.
“Apa katamu? Suaramu kurang jelas, kencangkan dikit!” Wei Chen berteriak.
Ye Xiu langsung diam. Si pemalas ini jelas-jelas mencoba menipunya agar banyak bersuara lalu ketahuan posisi, sengaja memancing topik percakapan!
“Nggak mau bertarung, nggak mau logout, sembunyi-sembunyi ngulur waktu, beneran nunggu bala bantuan ya? Mau maksa aku juga cari tambahan orang? Bangsat, kalau pemainnya kebanyakan, lima ratus yuan buat beli air soda aja nggak cukup! 20 orang kayak sekarang aja aku masih harus nambahin duit buat traktiran!”
Mendengar umpatan Wei Chen yang terus menyebut-nyebut lima ratus yuan dengan serius, Ye Xiu sulit percaya kalau dia benar-benar nggak lihat pernyataan resmi tentang pencabutan hadiah buron. Setelah berpikir sejenak, tiba-tiba dia berkata pada Chen Guo: “Kau punya kenalan di guild besar? Coba tanya-tanya soal kabar hadiah buron ini.”
“Pernyataan resminya sudah jelas-jelas tercantum, bukannya kita sudah baca bersama? Sekalipun mau mundur, mana mungkin secepat ini!” Chen Guo geli bukan main.
“Bukan, maksudku jangan-jangan ada kebijakan internal tambahan di guild besar.” Ye Xiu menjelaskan.
“Oh?” Chen Guo tertegun sejenak sebelum kemudian tersadar.
"Sudah lama dia berkeliaran di Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods), meski tidak kenal orang penting, tapi pasti punya teman di guild-guild besar." Chen Guo segera mengirim pesan ke berbagai pihak, dan benar saja prediksi Ye Xiu terbukti.
"Prediksimu benar! Beberapa guild besar punya bounty internal khusus untukmu – bunuh sekali dapat Lima Ratus Yuan! Ada guild yang kasih reward poin kontribusi juga." Chen Guo buru-buru memberi tahu Ye Xiu setelah memverifikasi.
"Dasar orang ini benar-benar datang untuk uang!" Ye Xiu menghela napas.
"Kasihan sekali hidupnya." Chen Guo berkomentar. Kalau orang biasa sih tidak apa, tapi menurut penjelasan Ye Xiu ini kan karakter legendaris level dewa. Demi Lima Ratus Yuan sampai mengerahkan pasukan sebanyak ini? Memprihatinkan! Ini ada 20 orang, nanti uangnya dibagi gimana? 25 yuan per orang? Atau yang kill dapet 300 yuan, sisanya 10 yuan per orang? Bagaimanapun dibagi tetap menyedihkan...
"Tapi tidak sepenuhnya untuk uang. Sebagian besar pasti sekadar mencari hiburan. Daripada nganggur, mumpung ada event Lima Ratus Yuan, main-main sekalian lah!" Ye Xiu menganalisis motif lawan.
"Waduh, mereka hampir menemukan persembunyianku lagi!" Seru Ye Xiu sambil mengobrol dengan Chen Guo, matanya tetap memantau ruang pemanfaatan lawan yang semakin mengerucut ke lokasinya. Karakternya segera melompat keluar untuk mengalihkan perhatian.
Gerakan ini memang membuatnya ketahuan, tapi setidaknya memegang inisiatif. Jauh lebih baik daripada terpojok di sudut lalu panik kabur tak tentu arah.
“Astaga, kabur lagi. Memang jago juga kau, jangan logout hari ini, aku lihat berapa lama kau bisa bersembunyi.” Wei Chen melihat siluet Jun Moxiao, segera memerintahkan anak buahnya.
“Kau yang jangan lari-lari itu beneran.” Ye Xiu berteriak.
“Sial, lari sambil masih bisa ngomong kayak gitu, kau pasti Ye Qiu, nggak mungkin salah!” Wei Chen menjerit.
Sambil beraksi, mulut kedua orang ini terus saja berkoar-koar. Chen Guo yang berdiri di samping terdiam lama, akhirnya tersadar: inilah perlawanan level pro! Omong kosong mereka benar-benar tak ada habisnya.
“Sebenarnya kau mau ngapain?” Chen Guo bingung. Kalau soal memanggil sekutu, mana ada sekutu Ye Xiu sekarang? Zhan Lou Lan dan kawan-kawannya tidak ada di sini, selain itu Ye Xiu juga tidak kenal siapa-siapa. Jangan-jangan dia menunggu aku? Chen Guo mulai gugup. Di satu sisi dia sangat ingin membantu, tapi ketika benar-benar ditunggu, langsung merasa tekanan besar.
“Sekutu akan segera datang.” kata Ye Xiu.
“Siapa? Jangan-jangan aku?” tanya Chen Guo. Tatapan sekilas Ye Xiu yang sibuk itu membuatnya ingin mati saja.
“Coba kau baca pesan sistem.” kata Ye Xiu.
Chen Guo bingung, apa hubungannya dengan pesan sistem? Baru mau bertanya lagi, dia melihat Ye Xiu sedang sangat sibuk.
"Bola api besar berguling-guling dari depan, menghalangi rute yang semula hendak dilalui Ye Xiu. Pasukan pengejar di belakang tiba lebih cepat, terjebak di gang sempit. Suara Wei Chen terdengar frustasi karena Ye Xiu kabur lagi, teriak mau menghabiskan waktu seharian, tapi ternyata berhasil menciptakan momentum pembunuhan lagi!
Jalan depan-belakang buntu, Ye Xiu melihat celah besar di tembok sebelah kanan beberapa langkah ke depan. Jun Moxiao segera berlari, memanjat tembok dan langsung melompat keluar.
Lompatan ini tidak mendarat, langsung mengaktifkan Mechanical Rotor di udara dan terbang menjauh.
"Sial, licik sekali! Tembak jatuh dia!" Warlock milik Wei Chen bahkan sudah berada di luar celah, jelas ini jebakannya. Bawah celah sudah dipasang perangkap oleh Thief, kalau Jun Moxiao menginap langsung tamat. Ternyata Ye Xiu menebak ini, sama sekali tidak mendarat.
Beberapa Penembak di darat berlari sambil menembak Jun Moxiao di udara.
Kecepatan Mechanical Rotor tidak terlalu tinggi, kontrolnya juga kurang responsif, tapi di tangan Ye Xiu justru sangat lincah. Bergoyang kiri-kanan di udara, menghindari semua peluru, membuat pemain Mecha Specialist lawan terpana.
“Wei Chen juga bukan tipe yang hanya omong doang. Dia terus mengawasi Jun Moxiao sambil menjaga jarak. Saat memperkirakan durasi Mechanical Rotor hampir habis, dia memprediksi area pendaratan Jun Moxiao dan menuangkan Hujan Kekacauan di sana.
Ternyata, Jun Moxiao benar-benar mendarat di area itu. Tapi Qianji San tidak dilipat, malah dibuka seperti payung sungguhan di atas kepala. Karakter itu langsung melintasi Hujan Kekacauan tanpa berbelok sama sekali.
Dibandingkan perisai biasa, Qianji San jauh lebih efektif dalam menahan serangan dari atas karena cakupannya yang luas.
“Sial, senjata licik!” umpat Wei Chen kesal. Semua jebakan untuk mengapit kiri-kanan sia-sia. Jumlah personilnya terbatas, sementara lawannya adalah karakter yang tak bisa dihadang hanya dengan 1-2 orang.
“Tim 3 kembali ke area 3958,2564. Tim 1 potong jalan mundur. Tim 2 belok kiri gabung Tim 4. 4 orang tercepat coba memotong depan.” Instruksi sesungguhnya Wei Chen justru dikirim via channel tim.
Sambil memberi perintah, Wei Chen sendiri bergerak ke kanan. Skill-nya sudah jauh menurun dibanding masa jayanya. Di kalangan pemain biasa dia masih jagoan super, tapi di lingkup profesional sudah ketinggalan. Tapi untuk mengulur waktu 1v1 melawan Jun Moxiao, dia masih percaya diri mengandalkan keunggulan level.
Di balik tembok batu rendah yang tidak utuh, Wei Chen memerintahkan Warlock-nya untuk berjalan sambil membungkuk. Setelah sebelumnya terus mengobrol dengan Ye Xiu, kini ia sama sekali tidak bersuara. Kali ini gilirannya yang takut ketahuan posisi. Mendengar suara Ye Xiu yang semakin mendekat sambil tetap berbicara santai, Wei Chen sudah bersiap untuk menyerang kapan saja.
Datang!
Siluet Jun Moxiao tiba-tiba muncul dengan melompati tembok batu dan mendarat tak jauh di depan Warlock Wei Chen. Dengan persiapan matang, Wei Chen segera melepas bola cahaya Panah Kutukan yang terbang berbaris menghalangi jalan depan Jun Moxiao.
Hex of Binding!
Dengan operasional ahli, Wei Chen melepaskan sinar hitam berkelok-kelok dari tangan Warlock-nya yang langsung menyambar ke arah Jun Moxiao.
Jun Moxiao berputar cepat untuk menghindar, namun sinar hitam itu seperti hidup dan berbelok mengikuti.
"Wah, manual control!" teriak Ye Xiu sambil berguling ke depan, membuat sinar hitam kembali meleset. Wei Chen mengoperasikan lagi sinar itu untuk menukik ke bawah sambil mulai chanting skill baru.
Six Point Star Prison!
Dari langit ke tanah, enam pilar cahaya hitam kebiruan mulai terbentuk, melayang-layang di sekitar Jun Moxiao. Di bawah kendali Wei Chen, begitu Jun Moxiao tersentuh, ia akan langsung disegel oleh Six-Star Light Prison.
"Ada orang di belakang!!" Ye Xiu berteriak.
"Bohong anak kecil saja!" Wei Chen menyeringai meremehkan.
"Beneran ada orang." Ye Xiu masih bersikeras.
"Hantu kali?" Wei Chen tetap merendahkan.
"Haha, memang ada hantu, Ghostblade." Ye Xiu tersenyum. Di bawah kaki warlock Wei Chen, lingkaran biru-putih berkedip, sebuah Formasi Es telah mengkristal dan muncul.
Sementara itu, Chen Guo yang kebingungan membolak-balik pesan sistem akhirnya menemukan sesuatu.
Pengumuman Sistem: Pemain Yicun Hui dari Area 10 berhasil menyelesaikan misi Tantangan Dewa dan memasuki Shen Zhi Lingyu.
