Yicunhui, Qiao Yifan!
Meski belum pernah berinteraksi langsung, Chen Guo tahu keberadaan orang ini. Ye Xiu tidak pernah menyembunyikan hal-hal tentang orang-orang di sekitarnya seperti Chen Guo dan Tang Rou.
Meski di lingkup profesional Qiao Yifan masih dianggap "orang biasa", di game online dia jelas ahli kelas atas. Chen Guo buru-buru mencari informasi Yicunhui dan melihat levelnya 55.
Yicunhui yang tertinggal jauh levelnya selama Acara Natal, sekarang tidak hanya berhasil mengejar ketertinggalan, tapi bahkan sudah melebihi level Jun Moxiao milik Ye Xiu setengah level. Hal ini membuat Ye Xiu cukup frustasi. Di fase 50-55 level di Shen Zhi Lingyu, pemain hanya bisa memburu monster liar yang memang sulit untuk menaikkan level. Berbeda dengan server biasa yang memiliki rantai misi sempurna dan banyak dungeon di level 50. Asalkan pemain mau menginvestasikan waktu, fase ini sebenarnya sangat cepat untuk mengejar level.
Tidak hanya level 50, tapi juga 55, 60, 65...
Fase-fase level ini dulunya pernah menjadi batas maksimal update Glory. Untuk memperkaya konten game di periode tersebut, fase level tertinggi pasti memiliki banyak dungeon hiburan untuk pemain. Ketika update level dibuka, dungeon-dungeon ini langsung berubah menjadi gudang EXP.
Qiao Yifan jelas sambil menaikkan level, juga mulai mengerjakan misi tantangan Shen Zhi Lingyu sejak level 50. Bagaimanapun juga sebagai atlet profesional, operasional sulit dalam misi Shen Zhi Challenge tidak menjadi masalah baginya. Untuk urusan PK, Qiao Yifan bukanlah pemain baru seperti Tang Rou. Tantangan melawan pemain biasa dengan level lebih tinggi pun dia bisa atasi dengan mudah.
Hanya saja karena ada Ye Xiu yang lebih dulu, perhatian yang ditimbulkan Qiao Yifan kali ini jauh lebih sedikit. Bagaimanapun, karakter Yicunhui-nya tidak seperti Jun Moxiao yang sama sekali tidak bisa mendapatkan EXP di area biasa setelah mencapai level 50, sehingga tidak ada kegiatan lain selain fokus pada Tantangan Domain of Gods. Berjuang siang-malam di Arena seperti itu pasti menarik perhatian. Sedangkan Qiao Yifan? Dia mengumpulkan EXP sedikit demi sedikit. Aktivitas hariannya di Arena yang hanya bertarung dan menang sesekali, membuat orang tidak menyadari ini adalah karakter lain yang sudah memulai Tantangan Dewa sejak dini.
Hingga misi selesai dan memasuki Domain of Gods, sistem mengeluarkan pengumuman, Server 10 langsung gempar seperti kuali meledak. Di Domain of Gods, pengumuman seperti ini sebenarnya biasa, tapi yang berasal dari Server 10 membuat orang terkejut. Peringkat level tertinggi di Server 10 saat ini hanya level 58, jadi siapa pun yang bisa masuk Domain of Gods sekarang pasti ahli kelas atas.
Saat Yicunhui masuk ke Domain of Gods, langsung dikerubungi penonton penasaran. Ye Xiu dan Chen Guo sedang sibuk saat itu, sehingga tidak menyadari pesan sistem ini. Ye Xiu mengetahui karena Qiao Yifan langsung memberi salam ke seniornya begitu tiba di Domain of Gods. Ye Xiu segera memanggilnya untuk jadi tukang pukul.
"Sial, kau benar-benar memanggil sekutu!" Wei Chen berteriak dengan 19 sekutunya, membuat Chen Guo semakin kagum dengan level kepiawaian para dewa ini.
Munculnya Formasi Es, damage terus-menerus dari hawa dingin langsung menginterupsi skill Six-pointed Star Prison Warlock milik Wei Chen. Namun Yicunhui levelnya terlalu rendah. Di bawah efek level suppression seperti ini, efek beku dari Formasi Es benar-benar berhasil dibertahan.
Wei Chen sama sekali tidak mengenal Yicunhui. Ketika tidak terkena efek beku, dia mengira itu hanya keberuntungan karena persentase kemungkinannya memang tidak 100%. Setelah buru-buru melompat keluar dari Formasi Es, dia menoleh ke belakang dan langsung menyadari keanehan setelah melihat peralatan Yicunhui.
Sekarang dia bukan lagi atlet profesional yang fokus utamanya di pertandingan pro. Setiap hari bermain game online, pengetahuannya tentang berbagai peralatan game sangat mendalam. Sekilas dia langsung mengenali tachi level 55 Pedang Kano di tangan Yicunhui - senjata kelas Blade Master yang pernah sangat populer di masanya. Karena masalah level, senjata ini sekarang sudah tidak relevan. Bahkan kolektor nostalgia pun tidak akan memilih senjata level 55 untuk PK penting seperti ini.
Begitu pikiran ini muncul, Wei Chen langsung mengklik profil Yicunhui. Level 55 terlihat jelas. Dengan level segitu, hampir tidak perlu melihat peralatan lagi. Wei Chen sudah bisa membayangkan seberapa besar kekuatan karakter ini.
"Inikah sekutu yang kau panggil-panggil dengan susah payah?" Wei Chen berkata sambil tertawa. Tiba-tiba kilau pedang memikat dari Pedang Kano sudah menyelinap di depan matanya. Tapi karena berasal dari karakter Ghostblade, kilau pedang itu beraroma sedikit berbahaya dan bernuansa misterius.
“Aduh, hebat sekali!” Wei Chen berteriak kaget, buru-buru menyuruh Warlock-nya menghindar. Saat mengangkat tangan untuk memulai chanting, serangan pedang berikutnya dari Yicunhui sudah menyusul.
Ghostblade sama seperti Warlock termasuk kelas cloth armor, tapi kemampuan jarak dekatnya jauh berbeda. Meski memakai cloth armor, mereka tetap Blade Master. Sedangkan Warlock sama seperti Elementalist murni caster yang tidak menguasai teknik bela diri.
Terjepit di ruang sempit oleh Yicunhui, situasi Wei Chen sebenarnya sudah sangat kritis.
“Aiyo, pelan-pelan dikit!”
Di bawah serangan bertubi-tubi Yicunhui, Warlock Wei Chen terlihat memalukan sambil menghindar ke kiri-kanan. Teriakan minta ampun daripun tidak akan terasa aneh sama sekali.
Tapi Wei Chen masih punya harga diri. Setelah berteriak-teriak tanpa hasil, akhirnya dia menjerit: “Tolong aku!!!”
“Yifan jangan lengah! Si pemalas ini tidak punya batas bawah dalam taktik. Cepat habisi dia! Semakin cepat semakin baik!” Ye Xiu buru-buru memperingatkan sambil menahan suara gaduh itu. Dia tidak ikut menyerang karena musuh juga sudah datang.
Membunuh Wei Chen memang kunci, tapi dengan karakter level rendah Ye Xiu dan Qiao Yifan, waktu segini tidak cukup untuk mengalahkan karakter level 70. Jadi prioritas utama sekarang adalah mencegah Wei Chen bergabung dengan anak buahnya. Entah dari mana dia mengumpulkan pasukan kacau itu. Tanpa komando Wei Chen, meski Jun Moxiao levelnya rendah, Ye Xiu yakin bisa menghancurkan mereka satu per satu.
"Sial, Ye Qiu kau benar-benar tidak tahu malu! Aku sudah lama pensiun dari dunia ini, pahlawan sejati tidak membanggakan masa lalu. Kalau soal kelicikan dan ketiadaan batas, kau lebih pantas memperkenalkan diri! Jangan asal tuduh orang baik." Meski Wei Chen menegur dengan penuh semangat, Ye Xiu mengabaikannya. Serangan Ghostblade itu malah semakin ganas setelah mendengar perintah "cepatkan waktu" Ye Xiu.
"Bro, skillmu bagus. Tim esports mana?" Meski sudah pensiun bertahun-tahun, Wei Chen masih aktif main Glory. Matanya tajam mengidentifikasi: Operasional Qiao Yifan yang terstruktur dan sistematis menunjukkan ciri khas atlet profesional yang pernah menjalani pelatihan intensif.
Pemain biasa operasionalnya sehebat apa pun, tetap akan membawa kebiasaan kacangan. Gaya seperti ini, bahkan para atlet profesional generasi tua seperti mereka tidak bisa menghindarinya, karena mereka semua sudah lama bermain game online sebelum mulai mencari-cari cara masuk ke lingkup profesional. Hanya para yang kemudian datang, menyerap pengalaman para pemain senior yang sudah dicari-cari, sehingga bisa menghindari banyak jalan memutar, akhirnya benar-benar menghilangkan berbagai kebiasaan buruk yang terbentuk saat bermain game online. Operasional Qiao Yifan memiliki cap seperti ini, jadi Wei Chen cepat menilai kalau anak ini level pro, dan termasuk generasi baru, makanya dia memanggil "Bro".
Qiao Yifan anak yang jujur, lagipula dari dialog terlihat orang ini kenal Ye Xiu. Karena belum paham hubungan mereka, saat ditanya dia pun menjawab polos: "Micro Grass."
"Oh, Micro Grass! Micro Grass hebat, kalian sebenarnya punya hubungan baik denganku. Teknikmu cukup mumpuni, nanti akan kubicarakan sama dia agar kamu bisa jadi starter. Lagi pula sekarang sudah akhir musim, kemenangan Micro Grass sudah pasti, saatnya melatih. Percayalah, muka tipisku ini masih cukup berpengaruk," kata Wei Chen dengan gaya orang suci. "Kamu tidak buruk, hanya kurang kesempatan."
Kesempatan!
Anggota utama!
Bagi seorang, kata-kata paling menggoda ya cuma ini.
Seandainya ini terjadi sebelum Weekend Bintang All-Star, mungkin Qiao Yifan sudah langsung sujud bersyukur mendengar janji seperti ini.
"Tapi setelah gagal di Kompetisi Tantangan Rookie saat Weekend Bintang All-Star, Qiao Yifan sudah benar-benar tersadar ketika bertemu Ye Xiu lagi saat mengira semuanya berakhir."
"Berbicara tentang kesempatan, bukankah Kompetisi Tantangan Rookie juga merupakan sebuah kesempatan?"
"Tapi dia tidak bisa memanfaatkannya."
"Tidak ada kesempatan bisa dikatakan sebagai nasib buruk; tapi gagal memanfaatkan kesempatan, apakah itu juga bisa disebut nasib? Setidaknya Qiao Yifan mengerti itu bukan. Kegagalannya semata karena kekuatannya belum cukup, hanya itu."
"Belakangan ini dia terus berlatih keras, tidak lagi terburu-buru. Sebelum memiliki kekuatan yang memadai, dia takkan gegabah mencari-cari kesempatan."
"Ucapan yang dulu bisa mempengaruhinya, kini bisa diabaikan Qiao Yifan dengan senyum kecut. Bahkan dia bisa menjawab Wei Chen dengan jujur: 'Maaf, aku belum siap menyambut kesempatan.'"
"'Tidak!' Suara Wei Chen terdengar jauh lebih tegas, 'Dulu kau memang belum siap, tapi sekarang kau sudah berbeda. Kau sudah sepenuhnya siap!'"
"Wei Chen yang sedang berapi-api ini sampai lupa mengoperasionalkan karakternya. Warlock bawahannya hanya berdiam diri saat Yicunhui berhasil menebasnya dua kali selama monolog tersebut."
"Kesungguhan ini membuat Qiao Yifan yang baik hati jadi malu. Tiba-tiba Wei Chen berteriak lagi: 'Eramu telah tiba! Bersiaplah! Zhou Yebai!!'"
"Qiao Yifan langsung membeku: 'Aku bukan Zhou Yebai.'"
"'Ngaco apa? Kalau bukan Zhou Yebai, lalu siapa?'"
“Ha ha ha ha!” Suara tawa Ye Xiu terdengar dari sisi lain, “Hebat kau, demi memperkuat argumen, rela berhenti operasional dan kena dua hantaman hanya untuk mencari nama. Gagal total ya? Kau salah orang, Bro!”
“Tidak mungkin? Lalu kau siapa?” Wei Chen bertanya.
“Aku Qiao Yifan.”
“Qiao Yifan?” Wei Chen bergumam, seakan cepat-cepat melihat kembali daftar anggota Micro Grass yang baru dicarinya, “Bukannya Qiao Yifan main Assassin?”
“Sudahlah, sudah begini masih mau membujuk? Yifan jangan dengarkan omong kosongnya, hubungannya dengan Kapten kalian nol besar, dia bahkan tidak tahu pintu utama Micro Grass sekarang menghadap selatan.” kata Ye Xiu.
“Sial, siapa bilang tidak tahu? Aku baru makan dengan Kapten kalian beberapa hari lalu.” balas Wei Chen.
“Pintu utama Micro Grass kami... sejak dulu tidak pernah menghadap selatan!” Qiao Yifan berkata lemah.
“Bangsat, kubilang kau lebih licik dariku, aku habisin kau!” Wei Chen berteriak, tiba-tiba menyuruh Warlock-nya menyerang Jun Moxiko tanpa peduli, tangannya sudah mengumpulkan skill.
Qiao Yifan benar-benar pusing dengan bujukan ini, terburu-buru mencoba menghalangi. Tiba-tiba terdengar teriakan Ye Xiu “Awas!”, Warlock itu gemetar, melemparkan Skill pengikatan ke belakang.
