Grup diskusi kembali memasuki masa kebisuan. Semua anggota menunggu dengan gelisah informasi akurat terakhir. Sambil itu, mereka menambah personel untuk memantau pergerakan beberapa anggota utama di bawah Jun Moxiao. Identitas mereka sudah terbongkar sejak lama, nama-nama mereka menghiasi berbagai daftar peringkat resmi game.
Proses pengintaian berjalan lancar. Tak lama, para ketua guild satu per satu mengirim emoji kesombongan di grup diskusi, menunjukkan ekspresi licik seperti rencana jahat yang berhasil.
“Sepertinya semua sudah tahu?” Che Qianzi yang pertama membawa informasi ini berbicara.
“Gunung Ormar.” Night Frost Pond menyebut.
“Tepat, Pemburu Senja. Rupanya itu targetnya.” Gu Yin berkomentar.
“Sepertinya kita bisa memberinya kejutan.” Che Qianzi tertawa.
“Kali ini kita harus menghancurkan kesombongannya.”
“Benar! Tidak hanya merebut BOSS, tapi juga membuatnya merasakan pahitnya wipeout!”
Para guild pergi dengan gembira untuk mengatur. Tim elit Jun Moxiao juga tidak boleh diremehkan sama sekali, mereka semua mengirimkan anggota elit. Berapa banyak orang yang cukup? Kegagalan berkali-kali membuat mereka tidak bisa memperkirakan lagi, intinya semakin banyak orang semakin baik.
"Kapan Hunter Senja akan refresh? Sungguh dinanti-nanti!!" Para pemalas ini sudah berkhayal tentang pertarungan spektakuler. Membuat Jun Moxiao frustrasi, benar-benar menyenangkan.
"Bagaimana jika... targetnya benar-benar hanya Blue Crystal Knight?" Melihat semangat semua orang, Lan He tiba-tiba merasa cemas.
"Hmm... benar juga." Night Frost Pond yang pernah beberapa kali berinteraksi dengan Ye Xiu sepertinya juga merasakan firasat ini, "Kita lawan elit dengan elit, jumlah dengan jumlah. Di Wild West sana, kita juga kirim beberapa orang. Dia kan cuma satu guild, anggotanya tidak banyak. Tiap guild cukup kirim sedikit orang. Di sana tidak ada karakter kuat. Jumlah personil sama, kita pasti unggul."
"Benar, dengan ini pasti menang." Gu Yin menyetujui.
Wild West, area leveling Level 50.
Di Area 10, Level 50-55 adalah level paling umum. Pemain di guild klub, baik elit maupun anggota biasa, semuanya bukan pemain mainstream. Mereka semua ahli dalam kecepatan leveling. Sekarang umumnya sudah Level 55+, elit utama sedang mengejar Level 60.
Saat sekelompok non-mainstream muncul di Gurun Barat, perhatian para pemain segera tertarik. Mereka yang memiliki gelar guild besar ini muncul serentak, membuat pemain yang lebih peka menyadari akan ada sesuatu yang terjadi.
Kelompok non-mainstream ini telah menerima perintah jelas dari guild masing-masing. Mereka tersebar di Gurun Barat, menunggu penyegaran BOSS sekaligus memantau pergerakan pemain Guild Xingxin.
Situasi di Gunung Omar di ujung peta lain juga serupa, meski jumlah anggotanya jauh lebih sedikit.
Penantian berlanjut, tapi BOSS tak kunjung muncul. Pemain guild klub sudah tidak sabar untuk bertindak, namun sebagai anggota guild besar mereka tak bisa menyerang tanpa alasan, terutama di area leveling yang ramai.
Pertanda badai sudah terlihat, tapi angin pendahulunya terlalu lama. Penyegaran BOSS ini lebih tidak terprediksi dari ramalan cuapa, membuat pemain klub yang punya tujuan khusus mulai merasa sepi.
Sementara pemain Guild Xingxin justru sibuk. Bagi mereka yang bukan non-mainstream, Gurun Barat adalah area leveling ideal. Mereka membunuh monster sambil bergerak memutar, sekaligus meningkatkan level.
Tak terasa, pagi hari telah berlalu.
Para ketua guild yang menunggu di depan komputer matanya sudah memerah. Tak ada cara lain, mereka semua adalah penggiat malam yang seharusnya tidur di pagi hari. Tak disangka Jun Moxiao si iblis kembali berkeliaran, membuat semua orang harus bekerja lembur hingga siang hari dalam kondisi kelelahan. Melihat BOSS tak kunjung menyegarkan diri, para ketua guild pun saling berpamitan untuk istirahat sejenak, dengan perjanjian akan dibangunkan oleh anak buah jika ada perkembangan.
Pukul 15:07 sore, bagi para ketua Server 10 yang baru tidur setelah tengah hari, ini seharusnya menjadi puncak fase tidur nyenyak mereka. Namun nyatanya, mereka justru terbangun secara tak berperikemanusiaan.
Para ketua yang terkejut bangun langsung meraba-raba mencari arah komputer sambil bertanya-tanya situasi terkini. Sebelum sempat mendekati target, pesan resmi sudah masuk: Knight Lapis Lazuli telah menyegarkan diri lebih dulu.
"Apa gerakan orang-orang dari Guild Xingxin?" Hampir semua ketua guild mengajukan pertanyaan yang sama persis.
"Sepertinya tidak ada gerakan mencurigakan." Laporan dari anak buah.
"Wahahaha, ternyata benar!" Para ketua guild bersorak girang, lalu langsung ramai berdiskusi di grup obrolan mereka. Namun tak lama kemudian, mereka dihadapkan pada dilema: Knight Lapis Lazuli ini tetap harus mereka perebutkan satu sama lain. Sayangnya pasukan yang mereka kerahkan di lokasi terlalu banyak, membuat para komandan ragu mengambil tindakan. Menurut laporan pengintai, saat ini hanya ada tim random yang nekat menantang Knight Lapis Lazuli dan sedang dihancurkan habis-habisan.
BOSS Liar, itu pasti bukan hal yang bisa ditaklukkan oleh tim random, apalagi di server baru yang masih dipenuhi pemain baru. Jadi ketika tim random berencana menyerang, para ketua guild tidak panik. Lawan utama mereka tetaplah orang-orang yang saat ini ada di grup diskusi ini.
"Ahem... Di sana jumlah orangnya lumayan banyak. Jika kita mulai membunuh, mungkin akan kacau..." Che Qianzi yang pertama kali membuka topik.
Namun, tidak ada yang menanggapi. Che Qianzi menyadari para bajingan ini sudah sibuk merencanakan akal bulus mereka sendiri, tak ada yang berniat berdiskusi. Ia pun memilih diam dan segera menghubungi wilayah Gurun Barat untuk memastikan situasi sebenarnya.
Tiga belas ketua guild, masing-masing setidaknya membawa satu tim besar pasukan, sekarang berkumpul di Padang Gurun Barat.
Knight Kristal Biru dan tim Knight mereka berada tak jauh dari sana, baru saja membantai habis tim random itu. Kini sekelompok pemain yang sedang naik level nekat membentuk tim lagi. Para pemain dari tiga belas guild tetap mengabaikan mereka, fokus mengawasi lawan sejati.
Kebuntuan ini akhirnya harus dipatahkan. Meskipun saling menahan, semua pihak tak mungkin terus saling mengawasi hingga minggu depan. Yang pertama menyerang belum tentu kalah, karena tak ada yang tahu kartu as atau strategi lawan. Setiap perebutan BOSS adalah proses duel strategi. Kekuatan, perhitungan, nasib – faktor apapun bisa menentukan hasil akhir.
Di Gurun Barat, bentrokan kecil yang awalnya terjadi mulai menyebar secara bertahap. Mereka yang mencoba mengamati api dari seberang sungai pun dengan cepat terseret dalam situasi ini. Membunuh BOSS sekaligus saling membunuh satu sama lain. Satu saat semua mungkin bersekutu menyerang dan bertahan, sesaat kemudian sudah saling menghunus pedang.
HP BOSS terus berkurang, sementara anggota setiap guild juga satu per satu tumbang. Bagi tim random yang tidak tahu diri, seharusnya mereka minggir dari arena pertempuran ini. Yang licik tetap bertahan sebagai Pemulung. Meskipun industri ini tidak berkembang di server biasa, karena tingkat drop-nya jauh lebih rendah dibandingkan Domain of Gods.
Saat pertempuran sedang kacau balau, Ketua guild tiba-tiba menerima informasi dari mata-mata. Jun Moxiao telah memberi perintah di guild: Bersiap menuju Blue Crystal Knight.
"Apa? Sekarang??" Semua orang terdiam.
"Mau jadi burung manyar di belakang?"
Di lokasi pertempuran, pemain Guild Xingxin yang melihat pesan Jun Moxiao mulai berkumpul ke arah ini. Di pinggiran medan perang, satu per satu pemain dengan gelar guild Xingxin di atas kepala mulai bermunculan. Satu, dua; sepuluh, dua puluh; seratus, dua ratus...
Level mereka tidak tinggi, beberapa bahkan belum mencapai Level 50. Sama sekali tidak sebanding dengan pemain guild besar ini. Tapi jumlah mereka banyak, dan mereka bersatu. Saat tiga belas guild sedang bertempur, tiba-tiba mereka muncul serentak.
"Berhenti, berhenti! Hentikan dulu di sana, jangan biarkan Jun Moxiao mengambil keuntungan!" seseorang berteriak di grup diskusi.
“Mungkinkan target si pemalas ini benar-benar Knight Biru?”
“Sialan, orang-orang di Gunung Omar cepat balik!”
“Sudah terlambat! Lagipula, bagaimana jika ini masih bagian dari rencananya?”
Semua orang gelisah, frustrasi, sampai menarik-narik rambut! Tapi setidaknya mereka paham satu hal: jika pertempuran kacau ini terus berlanjut, Guild Xingxin bisa jadi pihak yang diuntungkan.
“Yang penting merebut BOSS, jangan ampun-ampun! Keroyok dulu anggota Xingxin!” usul seseorang.
“Sepertinya hanya ini jalan keluarnya!”
Grup diskusi segera menyetujui. Perintah dikirim ke garis depan. Tiga Belas Guild yang tadinya saling bunuh tiba-tiba harus bersatu. Melihat lautan gelar Guild Xingxin di pinggiran, mereka langsung menyerbu dengan formasi lingkaran.
“Lari!” Saat itu juga, perintah ini bergema di Guild Xingxin.
Anggota Xingxin langsung kabur terbirit-birit. Pemain guild besar masih jauh di belakang, tidak bisa menyerang maupun mengejar. Sungguh menyebalkan!
“Dasar, ini kekacauan apa lagi?” Para guild garuk-garuk kepala. Di tengah keributan, Knight Biru malah mengamuk dan memimpin knight-knightnya menghajar target aggro-nya habis-habisan.
"Yang diserang tak bisa diam saja, harus membalas!" Para pemain segera melawan. Hasilnya guild-guild lain melihat situasi ini dan berpikir, "Ini tidak baik! Jika terus begini, Knight Kristal Biru akan dijatuhkan oleh output-nya." Mereka pun berusaha menghentikannya. Dengan keributan saling serang ini, para pemain guild Xingxin mulai berkumpul kembali.
Perkumpulan mereka sangat tidak tersembunyi. Pesan Jun Moxiao sengaja dibiarkan terbuka di channel guild, membuat para ketua guild besar seolah menerima informasi secara bersamaan.
Bagaimana kali ini? Haruskah membunuh? Jika dibunuh, mereka akan kabur lagi, keributan terulang, sementara BOSS masih mengamuk di belakang!
"Bagi pasukan jadi dua!" seseorang memberikan ide.
"Setuju!" semua mengangguk. Memisahkan sebagian orang untuk mengejar anggota Xingxin, sementara separuh lagi tetap membunuh BOSS - ide yang bagus!
Perintah diberikan. Pasukan di Gurun Barat membagi diri, separuh mengejar guild Xingxin. Para anggota Xingxin kembali kabur, tapi kali ini tak ada yang melepaskan mereka. Pemain guild besar mengejar mati-matian. Jika tak bisa membunuh, setidaknya usir si pemalas ini jauh-jauh.
Hasilnya, bukannya diusir jauh, mereka malah digiring berkumpul. Para ketua guild menerima kabar bersamaan: Jun Moxiao sedang memanggil semua untuk berkumpul.
"Bahaya! Pengejaran kita yang kacau ini pasti membuat formasi terpecah-pecah..." Para ketua guild tiba-tiba menyadari situasi genting.
"Jangan terburu-buru mengejar! Perhatikan formasi, jangan sampai kacau!" Para ketua segera mengingatkan pemimpin pasukan.
Belum ada kabar dari sisi ini, tiba-tiba kabar datang dari sisi lain: "Kami tidak bisa bertahan!"
“Apa yang tidak bisa menahan?” para ketua bingung.
“BOSS! BOSS tidak bisa menahan lagi.”
