“Para ketua guild kali ini memimpin tim secara langsung untuk menjarah BOSS, pertemuan ini secara alami menghindari kerumitan membuat grup diskusi di luar game. Semua berkumpul di tengah lingkaran, saling berdebat dan cepat mencapai kesepakatan.”
“Yang malang adalah Ye Xiu dan Wei Chen. Dua kapten tingkat profesional ini, tak bisa melihat maupun mendengar, bersembunyi secara licik di luar lingkaran mencoba mengintip informasi. Namun setelah beberapa waktu, tim guild besar tetap diam tanpa pertempuran, jelas masih dalam tahap negosiasi.”
“Membosankan! Ngapain bernegosiasi? Pada akhirnya tetap akan saling menghitung, cuma buang waktu.” Wei Chen menggerutu kesal.
“Aku rasa agak berbeda.” Ye Xiu berkata.
“Kenapa?”
“Jika negosiasi itu bagian dari strategi, seharusnya sudah ada penempatan tersembunyi selama waktu ini. Tapi lihat formasi mereka, benar-benar statis tanpa pasukan cadangan. Sepertini bukan negosiasi serius?”
“Tidak mungkin! Bertarung bertahun-tahun, kenapa tiba-tiba berubah sikap?” Wei Chen skeptis.
Saat mereka berdua berspekulasi, diskusi delapan guild besar akhirnya mencapai keputusan. Rekomendasi Jiang You disetujui, meski guild top seperti Zhong Cao Tang dan Dinasti Jia menyisakan ruang negosiasi, sementara guild seperti Paviliun Kabut Asap dan Lembah Bunga Ratusan yang sedikit lebih rendah sangat mendukung solusi permanen ini.
Setelah strategi ditetapkan, delapan guild segera menandatangani kesepakatan bersama dengan nama terdaftar, menggunakan pengawasan publik sebagai bukti. Kemudian segera dipublikasikan di forum terkait, sekaligus dirilis secara resmi di halaman web masing-masing guild sebagai pengakuan. Setelah semua selesai, semua kembali ke permainan untuk menentukan pemilik BOSS melalui perlawanan di Arena.
Chen Guo sedang menjual material di lapak jalanan. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan Auto-play tanpa operasional rumit. Jadi cukup santai. Dia hanya sesekali memeriksa permainan, lebih sering scrolling forum. Saat scrolling, sebuah thread baru muncul: "Delapan Guild Membuat Thread sebagai Bukti" dengan nada sombong. Chen Guo langsung membukanya dan tertegun.
Tidak mungkin kebetulan seperti ini!
Chen Guo bergumam dalam hati. Sementara dia santai, Ye Xiu sudah tidak membuat peralatan buatan sendiri lagi. Dia sesekali memantau aktivitas Ye Xiu yang dipanggil ke Rawa Taring Beracun bersama kelompok Wei Chen untuk mengincar BOSS. Masih bimbang ikut atau tidak, eh malah nemu thread live pertarungan.
"Hei, lihat ini," panggil Chen Guo ke Ye Xiu.
"Hmm?" Ye Xiu memiringkan kepala awalnya acuh, tapi begitu matanya menangkap layar Chen Guo, langsung terpaku dan cepat membaca seluruh konten.
"Sementara itu, delapan guild besar di dalam game sudah mulai bergerak. Ye Xiu mendengar suara Wei Chen dari headphone: 'Waduh, gimana nih? Mau bersih-bersih area?'"
"Pandangan Ye Xiu kembali ke layar komputernya. Pemain dari delapan guild tiba-tiba mulai bergerak, formasi tim saling silang, menyebar ke segala arah."
"'Harus menghindar dulu.' Melihat situasi ini, Ye Xiu tahu sulit untuk kabur. Apalagi 10-an Bro Wei Chen yang skill-nya biasa, tak punya metode khusus. Pasti tak bisa menghadapi arena seperti ini."
"'Urus dirimu sendiri aja!' Wei Chen berkata dengan bangga. Saat kamera berputar, Ye Xiu terdiam lama."
"Dua tim yang dipimpin Wei Chen dengan karakter Yingfeng Buzhennya kini memamerkan gelar guild di atas kepala. Semuanya anggota guild besar: Yingfeng Buzhen Wei Chen dari Pavilion Blue River (3 orang lainnya juga), Zhong Cao Tang, Dinasti Jia, Dominant Hero... Total 20 orang, semuanya tercatat di delapan guild ini."
"'Hanya dalam guild ini, kabut tebal menyembunyikan posisi.' Wei Chen membacakan puisi sambil tertawa. Gelar guild di kepala memang penyamaran terbaik. Bahkan sesama guild pun tak saling kenal semua."
"'Jangan sok intelek! Kalau melek huruf, mending cek forum!' Ye Xiu meninggalkan pesan. Karakternya Jun Moxiao segera mulai menghindar."
“Forum? Ada apa?” Wei Chen melihat Jun Moxiao sudah kabur, tidak berteriak keras, langsung mengirim pesan bertanya.
“Kali ini beberapa guild benar-benar berhasil merundingkan sesuatu yang kreatif.” Ye Xiu berkata.
“Kreatif bagaimana?” Wei Chen bertanya.
“Menyelesaikan dengan damai.” Ye Xiu menjawab.
“Sial, bukan begitu?” Wei Chen terkejut. Dalam kondisi sendirian, merebut BOSS dari mulut guild-guild besar hanya mungkin dilakukan dengan taktik kacau-balau. Semakin kacau arena, semakin besar peluang mereka. Tapi sekarang mereka mau berdamai, suasana harmonis begini membuat si licik jahat seperti dia tak punya tempat bersembunyi?
Wei Chen memberi isyarat pada kawan-kawannya untuk segera bersembunyi, sekaligus mengingatkan mereka sebisa mungkin menghindari anggota guild. Sementara dia sendiri dengan gelembung teks "WC" di kepalanya, langsung keluar game dan membuka forum.
Postingan itu sengaja diposisikan di paling atas. Begitu masuk forum, Wei Chen langsung melihatnya. Setelah membaca sekilas, darahnya mendidih. Dia cepat-cepat kembali ke game, membuka jendela pesan privat Jun Moxiao dan memaki: "Bangsat, kamu ini keturunan sapu ya!"
“Mengapa kau berkata begitu?” Ye Xiu membalas.
“Jangan pura-pura!” Wei Chen geram. Delapan guild besar sudah membuat postingan resmi. Meski tulisannya singkat, bagi veteran seperti Ye Xiu dan dirinya, cukup untuk memahami situasi. Dia saja bisa menebak, apalagi Ye Xiu. Memang usianya lebih tua beberapa tahun dari Ye Xiu, tapi soal pengalaman bermain Glory, keduanya setara.
“Delapan guild besar ini tiba-tiba bisa mencapai 'perdamaian' yang tidak pernah terwujud selama bertahun-tahun, semua karena tekanan dari Ye Xiu!”
Meski selalu menganggap Ye Xiu sendirian dan lemah, tapi justru "kesendirian" inilah yang membuat mereka tidak pernah mendapat keuntungan sama sekali dalam setiap interaksi. "Sendirian" pun tetap menjadi momok yang tak bisa mereka taklukkan. Mana mungkin mereka meremehkan lawan hanya karena alasan "kesendirian"?
Dengan musuh sekuat ini di samping, guild-guild besar benar-benar tidak berani menunjukkan celah sedikit pun. Terutama setelah pertempuran di Desa Liar, sebutan "sendirian" mungkin sudah layak dihilangkan tanda kutipnya. Dengan Destroying Immortality dan Yi Zhan Tian Xia sebagai kaki tangan yang kuat, mana mungkin ini disebut "sendirian dasar kau"!
Dirinya baru saja ingin memanfaatkan situasi kebakaran, tapi karena kehadiran si Ye Xiu ini, apinya malah langsung dipadamkan. Dari mana lagi dia bisa merampok? Wei Chen bukanlah bos besar. Bagi dia, BOSS liar seperti ini tidak hanya sulit dibunuh, bahkan menerima pesan dan melihatnya sekali saja sudah sangat beruntung. Kalau tidak, mana mungkin Death Hand-nya baru mencapai level 60 setelah bertahun-tahun, itupun tanpa material sama sekali setelahnya.
Kali ini jarang-jarang bisa datang langsung ke lokasi, tapi malah harus gagal karena alasan seperti ini. Wei Chen sampai ingin mencabik-cabik Ye Xiu.
"Jangan buru-buru. Melihat nama dua timmu yang sangat kecerdikan ini, aku jadi punya ide." Kata Ye Xiu.
"Jangan suruh mereka menyerang duluan bikin kekacauan! Rendahan, terlalu rendahan. Di sini semuanya anggota inti elite, jujur saja kita pakai nama guild aja masih takut ketahuan. Kalau pakai cara begitu, orang akan mudah tahu kebenarannya." Wei Chen berkata.
"Bikin kekacauan juga harus lihat timing dan teknik. Cara yang kamu bilang terlalu kasar. Kita bisa pakai trik yang lebih halus. Misalnya sekarang mereka pasti akan segera mengorganisir ahli-ahli teratas guild ke Arena untuk menentukan pemenang. Pasti yang datang para pemimpin tertinggi guild. Manfaatkan ketidakhadiran mereka di lokasi, baru kita bertindak. Lagipula kita tidak menyerang langsung, cukup pancing serangga beracun atau kalau ada kesempatan langsung buka BOSS. Biarkan mereka sibuk saja." Ye Xiu menjelaskan.
"Atau bisa juga umumkan info BOSS di World Channel." Wei Chen menambahkan.
"Bukan tidak bisa, tapi kalau 8 guild ini sudah keluarkan pengumuman seperti itu, berarti siapapun yang mencoba harus melewati rintangan gabungan mereka. Menurutmu masih ada yang nekat?" Ye Xiu bertanya.
"Jangan bicara begitu, kita sendiri sedang melakukan ini!" Wei Chen menyeringai.
"Ah iya, aku lupa." Ye Xiu mengangguk.
"Ide mu masuk akal..." Wei Chen mulai mempertimbangkan detail, "Mereka yang buat thread seperti ini pasti juga ingin ada saksi. Waktu pertarungan pasti transparan, kita mulai persis saat itu."
"Sekarang bisa mulai siapkan strategi." Ye Xiu menyetujui.
"Baik, aku yang atur. Laozi akan kumpulkan gerombolan lalat beracun untuk menjamu para pangeran guild ini!" Wei Chen mengirim emoji cemberut kejam.
“BOSS kalian sekarang lihat belum? Kalau ada kesempatan nanti mati-matian juga harus buka dia.” Ye Xiu berkata.
“Ini wajib.” Wei Chen membalas.
“Kalau begitu oke.”
“Lalu aku mikir begini, keberadaanmu sekarang bukannya jadi tidak ada nilainya?” Wei Chen berkata.
“Kurang berpendidikan, saat-saat kritis aku berdiri di depan dengan nama ini, bisa menarik 80% perhatian.” Ye Xiu berkata.
Wei Chen terdiam lama, terpaksa mengakui fakta ini dan menghela napas: “Sialan, ternyata benar-benar tai!”
Semuanya sesuai perkiraan mereka berdua. Delapan guild besar sudah membuat thread sebagai bukti. Tentu semakin banyak saksi semakin bagus, segera diumumkan arena perlawanan dengan penonton tidak dibatasi. Pemain tahu duel seperti ini pasti pertarungan sesungguhnya antar ahli guild. Meski peralatan dan tekniknya tak sebanding pro player, tapi ahli guild ini lebih dekat dengan para pemain biasa. Ini benar-benar mudah ditemui di game online, seperti bintang akar rumput.
“Perhatikan baik-baik area distribusi mereka. Urutan kekacauan ini juga harus diperhatikan.” Ye Xiu berkata.
“Hm? Biarkan yang kalah duluan kena masalah.” Wei Chen langsung paham maksudnya.
“Aku sedang mengawasi, kamu tunggu pesan.” Ye Xiu berkata.
“Aku belum siap, pesannya jangan buru-buru datang.” Wei Chen buru-buru menjawab.
“Ini terserah aku?” Ye Xiu terdiam.
“Bukannya kamu ini Shen?” Wei Chen mulai ngawur lagi.
