Chen Guo yang awalnya bingung dan belum sepenuhnya paham, menjadi jauh lebih mengerti setelah membaca banyak balasan di dua thread follow-up tersebut.
Tindakan Pavilion Blue River sebagian besar terpaksa. Dengan adanya thread bukti, meskipun semua guild tahu itu bukan ulah mereka, tanpa bukti konkret mereka tetap dengan senang hati menuduh Pavilion Blue River. Serangan semacam ini jauh lebih berharga daripada PK biasa dalam game. Guild-guild ini memiliki klub dan tim esports sebagai pendukung. Eksistensi trinitas ini membuat mereka sulit dihancurkan hanya dengan metode keras seperti PK.
Dengan memanfaatkan kesempatan seperti ini, membongkar skandal pihak lawan justru dapat melemahkan popularitas trinitas ini dari akarnya, yang bisa dianggap sebagai pukulan kuat dalam persaingan.
Pavilion Blue River jelas sangat memahami hal ini. Tindakan mereka saat ini bertujuan utama untuk membersihkan nama, dengan tegas tidak memberi kesempatan pada guild lain untuk melakukan serangan efektif. Pavilion Blue River sebenarnya berada dalam posisi terpaksa.
Bagaimana dengan Serikat Samsara? Chen Guo melihat deretan komentar penggemar Samsara yang meneriakkan "bunuh" dan pujian "keren" di bawah postingan mereka, bahkan banyak pemain lain yang memuji Samsara sebagai "cukup jantan", segera menyadari bahwa tindakan Samsara sebagian besar sengaja dilakukan.
Pemain biasa yang bermain game online mana mungkin melakukan kalkulasi manajemen seperti guild klub ini? Hari ini Samsara pertama-tama menggunakan citra korban penipuan untuk menarik simpati, lalu bersumpah akan menyelesaikan masalah dengan pertempuran. Tindakan yang dianggap bodoh dan kejam oleh guild klub lain ini justru sangat sesuai dengan selera sebagian besar pemain.
Para pemain ini menginginkan kepuasan instan. Ketika dirugikan, mereka benci melihat sikap "pertimbangan matang". Mereka lebih suka membalas dendam saat itu juga. Soal berhasil atau tidak membalas, itu urusan lain.
"Tindakan Serikat Samsara telah menyentuh selera sebagian pemain ini. Bukan hanya pendukung mereka yang semakin bersemangat, banyak pemain netral yang sebelumnya ragu-ragu atau tidak punya preferensi khusus juga menjadi semakin simpati. Apalagi ketika Serikat Samsara benar-benar berhasil merebut kembali BOSS-nya, ini persis seperti adegan dalam novel YY dimana karakter utama bertindak tegas dan akhirnya berhasil memperoleh apa yang diinginkan dengan kekuatan penuh. Bagi para pemain, ini benar-benar memuaskan!"
Namun setelah mengamati beberapa saat, Chen Guo tiba-tiba bertanya dengan bingung: "Kalau dipikir-pikir, Pavilion Blue River jelas butuh Serikat Samsara sebagai saksi pembersihan reputasi mereka. Tapi dari sisi Serikat Samsara, sepertinya mereka tidak membutuhkan bantuan Pavilion Blue River? Mungkin Pavilion Blue River tetap akan berperan sebagai pihak yang ingkar janji, sehingga kemenangan Serikat Samsara dalam merebut BOSS akan terlihat lebih epik dan memuaskan?"
"Bagus, bagus! Kamu bisa memikirkan hal ini, kemajuan yang signifikan!" puji Ye Xiu.
Chen Guo mengedipkan mata berkali-kali, jelas tidak terlalu senang mendapat pujian semacam ini. Sejujurnya, dia tidak terlalu tertarik dengan urusan manajemen guild. Yang lebih dia sukai adalah mengasah teknik individu, bertarung langsung di medan perang, atau menghabisi musuh sekaligus dengan satu serangan insta-kill.
"Lun Hui tentu tidak berharap bisa mengikat Pavilion Blue River bersama, tapi jika tujuan mereka terbaca oleh Pavilion Blue River, tidak ada jalan lain. Jika Pavilion Blue River terus membuntuti, mereka tidak bisa memainkan adegan klimaks pertunjukan ini: merebut kembali BOSS. Jadi setelah pertimbangan, bawa saja Pavilion Blue River untuk membantu membersihkan reputasi mereka!" kata Ye Xiu.
"Kamu melihat kedua belah pihak sangat membutuhkan BOSS ini, jadi kamu memeras mereka habis-habisan?" tanya Chen Guo.
Ye Xiu tersenyum pahit: "Tak ada cara. Dalam situasi kita sekarang, bersaing dengan guild-guild besar ibarat merampas kulit harimau. Kalau pakai metode beretika dan mengelola perlahan, aku tidak punya waktu..."
"Tak perlu menjelaskan, aku tidak merendahkanmu. Memeras mereka juga cukup menyenangkan, teruskan semangat!" kata Chen Guo.
"Dengan bantuan Wei Chen yang lebih tidak tahu batas, ini seperti harimau bersayap." Ye Xiu berkomentar.
"Kurasa kamu juga tidak kalah buruk?" sindir Chen Guo.
"Jangan asal bicara, aku masih jauh di bawah Lao Wei." Ye Xiu berkata serius.
Chen Guo mengernyit: "Justru dalam masalah begini kau rendah hati sekali."
Di sisi QQ, Wei Chen telah mengumumkan kabar seluruh pasukan mereka tumbang. Tapi karena menyadari karakter yang dipegangnya sudah jadi tumpukan akun rusak, gerombolan ini memutuskan terus aktif menyerang, menyapu anggota-anggota guild besar agar akun rusak pun punya nilai guna.
"Lihat, benar-benar tidak tahu batas!" Ye Xiu berkata pada Chen Guo sambil meminta alamat pengiriman dari Wei Chen untuk mengirimkan seluruh koleksi kartu akun yang dimilikinya.
"Bagaimana perkembangan kita setelah ini?" Wei Chen yang saat ini memimpin tim gerilya sambil menikmati permainan, dengan santai melanjutkan obrolan QQ dengan Ye Xiu.
"Aku punya rencana besar!" ujar Ye Xiu.
"Rencana besar apa?" tanya Wei Chen.
"Aku memutuskan mengirimmu sebagai mata-mata." jawab Ye Xiu.
"Tidak mungkin? Bukankah ini pemborosan bakat besar seperti aku untuk jadi mata-mata?" protes Wei Chen.
"Tidak. Orang licik tak berprinsip sepertimu justru sangat cocok untuk misi penyusupan." balas Ye Xiu dengan tulus.
"Kalau begitu bukankah kau kandidat yang lebih tepat?" sanggah Wei Chen.
"Ah, aku masih kalah licik dibanding senior." Ye Xiu segera merendah.
"Janganlah! Meski usiaku lebih tua, dalam hal kelicikan dan kebejatan di dunia Glory, kau tetap bintang terkemuka. Bahkan setelah pensiun pun pengaruhmu akan tetap membekas. Tidak sepertiku yang terlupakan sampai Ketua guild sialan Pavilion Blue River pun tidak mengenaliku! Apa Blue Rain tidak memasang foto besarku di aula kehormatan untuk disembah para anak bawang ini?"
“Ini salahku. Dua tahun itu, karena keberadaanku, kau memang tidak mendapatkan penghargaan apa pun, jadi tidak masuk ke Hall of Fame. Tapi sebagai pendiri Tim Blue Rain, yakinlah semangatmu telah menjadi jalan kokoh bagi mereka, menjadi batu loncatan bagi pemain baru. Kau tidak perlu merendahkan diri berlebihan.”
“Dasar kurang ajar! Kapan aku merendahkan diri? Buka Baidu dan pelajari lagi penggunaan idiom, jangan asal ngomong!”
“Kalau begitu, kau harus terima tugas mata-mata ini. Percayalah, kau pasti mampu.” Ye Xiu berkata.
“Omong kosong! Maksudku tugas ini terlalu mudah bagiku. Jangan mengada-ada!” Wei Chen membalas.
“Mata-mata biasa memang begitu. Tapi kali ini kita akan lakukan skala besar.” Ye Xiu menjelaskan.
“Seperti apa besarnya?”
“Menyusup satu dua karakter itu membosankan. Kalau mau, kita selundupkan satu tim besar.” Ye Xiu mengusulkan.
“Maksudmu?”
“Lihat, dengan teknik dan kemampuanmu, selama tidak sengaja low profile, setelah masuk guild besar, meski tidak jadi inti manajemen klub, menjadi pemimpin tim tempur elite kan mudah? Lalu kau rekrut saudara-saudaramu. Kita bangun regu mata-mata di dalam guild besar. Satu mata-mata sulit dapat banyak informasi, tapi tim elite guild - apa informasi yang tidak bisa kita raih?” Ye Xiu memaparkan.
“Kau benar-benar tidak tahu malu! Sudah membuatku terjebak sendirian di lubang api, malah ingin mengajak semua broku jadi mata-mata!”
“Bisa disebut lubang api? Fasilitas guild besar, kau paham kan?” Ye Xiu berkata.
“Memang sih, tanpa atribut dan peralatan guild besar, kekuatan jadi jauh berkurang. Tidak nyaman! Sepertinya demi fasilitas ini, menyusup masuk adalah pilihan tepat.”
“Benar, sekaligus menyelesaikan dua masalah.”
“Baik, kita sepakat. Kapan kartu akunmu tiba?”
“Tergantung sikap kerja kurirnya.”
“Oke, setelah akun sampai aku langsung bergerak. Ada saran masuk guild mana?”
“Menurutmu masuk guild mana yang peluangnya lebih besar?”
“Dengan kemampuan sehebat aku, cukup tunjukkan sedikit skill, semua guild akan antri mengundang. Tidak perlu pusing soal peluang.”
“Kalau begitu terserah kau saja!”
“Bagaimana dengan Samsara? Lihat aksi mereka hari ini, ambisi Serikat Samsara cukup besar! Guild mereka sedang gencar kumpulkan popularitas, di liga juga terus menang. Menurutku aksi guild Samsara ini mungkin instruksi dari atas, agar mereka jadi sorotan di game seiring kesuksesan di liga profesional.” Wei Chen berkata.
“Hm, usul bagus. Jika ingin berkembang besar, kesempatanmu lebih banyak di sana. Naik level juga lebih mudah. Samsara oke, disetujui.” Ye Xiu menjawab.
“Bodoh amat, jangan ngomong kayak lu yang ngasih ijin. Ini keputusan gue sendiri!” balas Wei Chen.
“Ini peringatan terakhir buat lu: Tangan Kematian masih di tangan gue.” jawab Ye Xiu.
“Ya kan, menurut lu Lun Hui tahun ini ada kesempatan merebut juara?” Wei Chen cepat-cepat mengalihkan topik.
“Semangat mereka bagus, penyesuaian ritme status jelas bertujuan merebut juara. Tahun ini mereka juga aktif merebut hak jadi tuan rumah Weekend Bintang All-Star, jelas mau bangun dominasi besar tahun ini. Sekarang udah masuk tahap sprint. Soal kesempatan, beberapa tim kuat punya, tapi persiapan dan keyakinan Lun Hui tahun ini kelihatan sangat kuat!”
“Ngomong-ngomong di paruh pertama liga kemarin Lun Hui ga kelihatan sehebat ini!” kata Wei Chen.
“Justru itu kecerdikan persiapan mereka. Semangat terlalu tinggi di awal sulit dipertahankan. Lebih baik berkembang perlahan, mengumpulkan kekuatan untuk ledakan besar di akhir, lalu serang playoff dengan semangat puncak.” jelas Ye Xiu.
“Jadi lu yakin sama Lun Hui?”
“Betul.” Ye Xiu mengangguk.
“Haruskah gue taruh beberapa taruhan?” tanya Wei Chen.
“Apa katamu?”
“Judi gelap di sini tahun ini buka taruhan Glory. Sekarang ada pasaran buat juara playoff, gue lagi bingung mau pilih tim mana.” jelas Wei Chen.
“……”
Di samping, Chen Guo yang sebelumnya menyaksikan dua orang ini saling menyemprotkan omong kosong sambil merencanakan skenario mata-mata tim elite yang tidak tahu malu, sudah basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba mendengar mereka mulai membahas arah liga musim ini dengan serius, bahkan mulai meramalkan kemenangan Lun Hui, dia tak tahan bertanya: "Kamu benar-benar yakin Lun Hui akan menang?"
"Jika aku yang jadi bandar taruhan bawah tanah ini, pasti aku akan menetapkan odds terendah untuk Lun Hui." Ye Xiu menunjuk pesan Wei Chen di layar.
