Rekan satu tim belum bereaksi, Chen Guo di samping sudah terlihat hampir muntah darah. Melihat sikap tim itu terhadap Ye Xiu, dia terus menantikan kejadian menarik! Misalnya Ye Xiu menolak jadi T dan memilih jadi DPS, sampai OT-nya Cui Dou tidak bisa ditarik lagi – kemampuan seperti itu pasti dimiliki Ye Xiu.
Tapi sepanjang pertempuran, keraguan Chen Guo semakin besar. Lihat saja, si pemalas ini bahkan hampir tidak pakai keyboard! Tangan kirinya menopang dagu di meja, hanya tangan kanan yang menggerakkan mouse klik-klik tak karuan. Headphone tergantung di leher, bersuara seperti amplifier.
Pergerakan, serangan, penggunaan skill...
“Apa si bego ini mau memicu OT cuma pakai operasional cupu seperti ini?”
"Chen Guo yang mempercayai kekuatan Shen, terus menonton dengan sabar sambil menyimpan pertanyaan ini. Hasilnya, tidak ada OT yang terjadi sepanjang perjalanan monster kecil. Chen Guo berpikir, level MT bernama Cui Dou ini cukup bagus. Monster kecil memang bisa dikalahkan dengan cepat, mungkin waktu tidak cukup untuk membangun output yang bisa merebut aggro. Kalau langsung merebut inisiasi monster sebelum MT, itu tindakan terlalu amatiran dan pemula, pasti akan dikeluarkan dari tim."
"Lalu Chen Guo menduga Ye Xiu mungkin bersiap menunjukkan kehebatannya saat BOSS. Dengan penuh harapan menanti BOSS pertama, siap menyambut klimaks, tapi yang didapat hanya kalimat ini."
"Aku sedang malas-malasan dengan serius."
"Saat mengucapkan ini, Ye Xiu bahkan malas duduk tegak. Kepalanya masih terlihat seperti akan jatuh jika tidak ditopang, sambil mengeklik mouse dengan cepat dan berkata dengan acuh tak acuh."
"Kok kamu bisa seperti ini?!" Xin Lu dalam tim juga kesal. Meski sebelumnya dia memang bilang "bagusnya kalau malas-malasan di tim", tapi tidak menyangka orang ini benar-benar melakukannya. Domain of Gods tidak ada pemula. Lihat saja daftar output saat ini - tanpa melihat nama, hanya data statis saja sudah jelas terlihat Wu Di Zui Jun Lang sedang malas-malasan."
"Output di peringkat 9 ternyata hanya sepertiga bagian dari peringkat 8..."
Meskipun peralatan karakter Ye Xiu "Wu Di Zui Jun Lang" biasa saja, delapan anggota tim selain Pastor Xin Lu (kecuali Cui Dou) juga menggunakan peralatan tingkat pemula di Shen Zhi Lingyu. Sebenarnya peralatan mereka setara dengan Wu Di Zui Jun Lang. Walaupun konfigurasi MT-nya kurang optimal, output damage-nya tidak sampai hanya sepertiga level normal.
Para anggota tim yang sedang istirahat mulai memalingkan kamera. Cui Dou tertawa sinis: "Apa? Masih ngambek? Kira dengan malas-malasan bisa bikin kami kewalahan? Sok tahu banget! Kutegaskan, dengan sikapmu ini, meski ada drop equipment Knight, kau tak berhak ambil! Lebih baik disumbangkan ke gudang guild!"
"Cui Dou!" Xin Lu menegur, merasa ucapannya keterlaluan. "Aku yakin dia tidak bermaksud begitu. Kalau mau sabotase, caranya banyak - tinggal sembarangan menarik mob. Tapi dia..." Xin Lu tiba tersendat. Ia ingin bilang Wu Di Zui Jun Lang selalu patuh pada perintah, tapi sadar: "Apakah aku pernah memberi instruksi spesifik padanya?"
Pada awalnya, aku sempat bingung bagaimana memanggil orang ini, akhirnya memutuskan menggunakan "kamu" sebagai sebutan eksklusif untuknya. Namun faktanya, Xin Lu akhirnya tidak pernah banyak memanggilnya "kamu", kecuali sedikit saat periode kekacauan kecil itu ketika mulai mengambil alih komando untuk menguasai kembali arena. Setelah itu, terhadap orang ini, Xin Lu menyadari dirinya tidak pernah lagi memberikan instruksi apapun.
Tidak memberikan instruksi berarti orang ini tidak membutuhkan arahan. Sementara Xin Lu sibuk memimpin dan memperbaiki kesalahan pemain lain, masalah ini baru tiba-tiba disadarinya saat melakukan refleksi sekarang.
Namun kegugupannya justru disalahartikan oleh Cui Dou. Ia segera mengira Xin Lu menemukan niat jahat dari Wudi Zui Junlang selama proses review. Tapi sebagai MT handal, seharusnya indranya paling tajam jika ada yang sengaja membuat kekacauan. Nyatanya dia juga tidak menemukan hal semacam itu. Setelah berpikir, Cui Dou akhirnya membuka topik: "Bukankah itu terlalu jelas? Jika benar ada kesempatan tersembunyi, kau pikir dia tidak akan melakukannya?"
"Dia tidak akan." Xin Lu menjawab dengan keyakinan tak berdasar. Proses refleksi ini membuatnya merasa seperti menemukan sesuatu yang samar.
“Dengar nada suara Xin Lu yang begitu yakin, Cui Dou juga terkejut sejenak. Xin Lu bisa memintanya datang membantu, jelas hubungan mereka cukup baik. Cui Dou tidak ingin bertengkar dengan Xin Lu, tapi geram dengan si pemalas yang sombong dari nama sampai sikap ini. Ia melanjutkan: "Baiklah! Aku takkan bicara lagi. Tapi suruh dia berhenti malas-malasan. Kalau mau peralatan, tunjukkan kemampuan yang sesuai!""
Suara Cui Dou penuh cibir. Padahal mereka berada di area yang sama dan suara bisa saling terdengar, tapi ia sengaja meminta Xin Lu menyampaikan pesan. Kata "malas-malasan" dan "kemampuan" diucapkannya dengan penekanan, sarat ejekan.
"Main seriuslah, jangan malas-malasan lagi," kata Xin Lu pada Ye Xiu dengan nada pasrah. Kali ini ucapan Cui Dou memang masuk akal. Di tim dungeon guild, peralatan biasanya dibagi berdasarkan keputusan tim. Jika ada item yang di-drop, akan ada proses penilaian. Performa malas seperti Ye Xiu jelas akan langsung didiskualifikasi.
"Baiklah!"
Meski lawan bicaranya berbicara panjang lebar, Ye Xiu hanya membalas dua kata datar. Tapi akhirnya postur tubuhnya tak lagi seperti hampir tertidur di keyboard.
Badannya duduk tegak, tangan kiri yang menopang dagu kembali ke keyboard. Tangan kanan menyesuaikan posisi memegang mouse.
Chen Guo duduk di samping, semua dialog di sisi Ye Xiu didengarnya. Dia berharap Ye Xiu bisa membakar semangat dan membuat para pemalas ini mengalami OTOT lalu OT lagi, tapi malah hanya mendengar dua kata hambar darinya, sama tidak memuaskannya seperti "serius ngegembos" sebelumnya. Merasa kecewa, Chen Guo langsung protes: "Gak keren banget sih lo."
"Hmm?" Ye Xiu menoleh ke arahnya.
"Dihina segitu masih bisa nahan diri, malah mau ngegembos? Harus output, drop, dan jadikan OT sebagai target!" Chen Guo cuma ingin melihat ekspresi panik mereka saat menyaksikan si pemalas ini bisa membuat OT dengan karakter seadanya.
"Bosen ah! Kalau kamu sendiri, kalau tim kasih kesempatan buat ngegembos, apa kamu bakal serius main?" tanya Ye Xiu.
"Pasti dong! Biar bisa buktiin kekuatan kita!" jawab Chen Guo.
"Buktikan kekuatan?" Ye Xiu bergumam, tangannya merogoh kantong acak-acakan sebelum akhirnya mengeluarkan selembar kertas lusuh dan melemparkannya ke Chen Guo.
"Apaan nih?" Chen Guo mengira Ye Xiu melempar sampah padanya.
"Kekuatan." Ye Xiu menyuruh Chen Guo mengambil kertas itu.
Chen Guo mengambilnya, membuka lipatan kertas, dan terpampang tulisan: Liga Profesional Glory Musim Ketiga, Pemain Terbaik Liga: Ye Qiu.
Kertas lusuh ini ternyata adalah sertifikat penghargaan paling berharga dari Liga Profesional Glory, yang seharusnya dibingkai rapi oleh para pemain dan dipajang di tempat paling mencolok bersama piala MVP. Tapi sekarang, Ye Xiu justru meremasnya seperti sampah dan melemparkannya ke Chen Guo untuk ditontin.
"Kenapa kamu begitu menyebalkan!!" Chen Guo geram! Ingin melemparkan kembali kertas itu ke kepala Ye Xiu, tangannya sudah terangkat tapi akhirnya tidak tega.
Tapi dia akhirnya mengerti maksud Ye Xiu. Kertas lusuh ini sudah cukup membuktikan kekuatan Ye Xiu, atau mungkin reputasinya sudah begitu terkenal hingga tak perlu pembuktian lagi. Dia benar-benar tidak berniat menunjukkan eksistensinya lewat output di dungeon, malah senang disebut pemalas yang cuma numpang makan, numpang EXP, dan numpang peralatan.
Tapi sekarang, orang lain mulai protes. Ye Xiu pun mulai bersikap serius, setidaknya dari posturnya. Tapi Chen Guo yakin mustahil dia benar-benar serius, karena jika Ye Xiu serius, tim ini mungkin tidak akan sanggup kecuali dia jadi MT.
"Sudah siap semua? Kalau sudah, kita mulai serang BOSS." Suara Cuidou terdengar di tim. Setelah mendengar anggukan semua orang, dia langsung berlari menuju BOSS.
Tapi hampir bersamaan, bayangan seseorang menyelinap di sampingnya. Cuidou memutar kamera dan melihat nama yang memuakkan: Wudui Zui Junlang.
"Apa maksudmu?!" Cuidou marah besar, mengira si pemalas ini benar-benar mulai membuat masalah di saat genting.
Dan Chen Guo juga langsung bersemangat, apakah Ye Xiu ingin merebut posisi MT? Sial, biarkan mereka melihat kehebatan Shen! Orang yang namanya Kacang Rapuh ini, minggirlah kau! Nama seperti itu tidak cocok untuk jadi MT! MT kok namanya Kacang Rapuh? Mau dihancurkan?
"Output ya!" Namun Ye Xiu tetap berkata dengan santai.
"Output harus menunggu MT mulai serang monster dulu, tidak mengerti?" Kacang Rapuh masih marah. Tidak hanya dia, semua orang juga kesal. Jelas semua pemain tahu ini tabu, terutama saat menghadapi BOSS, harus memberi MT waktu untuk membangun aggro stabil sebelum output mulai menyerang.
"Hmm? Apa aku merebut giliranmu?" Ye Xiu bertanya dengan bingung.
Kamera Kacang Rapuh berputar dan melihat BOSS pertama Bone Dragon Abyss, Guardian Kai Wei, sedang mengangkat kapak besar dan berlari ke arahnya.
Aggro masih pada Kacang Rapuh, belum berubah. Tapi ini hanya karena Kacang Rapuh lebih dulu masuk Area Aggro Guardian Kai Wei. Jika Wu Di Zui Junlang sekarang menyerang sembarangan, aggro akan langsung berpindah.
Memikirkan ini, Kacang Rapuh segera menghampiri dan menyerang!
Tapi hampir bersamaan, Wu Di Zui Junlang juga maju dan melancarkan serangan ke Guardian Kai Wei.
"Keluarkan dia dari tim!!" Kacang Rapuh sudah berteriak ke Kapten Xin Lu.
Xin Lu jelas juga meragukan tindakan Wudi Zuijunlang, dia sudah membuka panel tim, tiba-tiba mendengar si pemalas ini berkata dengan nada kesal: "Ngapain teriak-teriak? Bukannya aggro masih ada di kamu?"
