Menjadi Off-Tank, Qīyè Yīzhīhuā sama sekali tidak mengeluh. Mulai dari meminjamkan peralatan hingga aktif berkoordinasi. Pria jujur ini yang benar-benar mengagumi Tuánzhǎng, begitu bersemangat sampai membuat semua orang tidak tega melihatnya.
Provokasi kilat. Monster kecil hasil summoning yang baru muncul belum sempat menyerang Wúdí Zuìjùnlǎng, satu sudah berhasil ditarik. Tank 3, 4, 5 juga tidak berani lengah. Meski Wúdí Zuìjùnlǎng menggunakan peralatan Qīyè Yīzhīhuā, di area ini peralatannya pun tidak cukup kuat untuk mengabaikan kepungan massal monster. Tetap diperlukan koordinasi tim.
Para Knight terus menarik monster kecil, para DPS menggenjot output, sementara Healer fokus memantau HP para Tank.
Saat Qīyè Yīzhīhuā menjadi MT sebelumnya, strategi ini sudah biasa mereka lakukan tanpa tekanan. Sekarang dengan Wúdí Zuìjùnlǎng pun tak jauh berbeda. Tapi karena insiden pinjam peralatan ini, semua diam-diam menghitung: Andai Wúdí Zuìjùnlǎng tetap pakai peralatan low-tier, mampukah koordinasi tim menopangnya?
Jawabannya cukup canggung: Sepertinya tidak.
Pertama-tama, koordinasi para Knight tidak begitu baik. Qiyeyizhihua bereaksi paling cepat, sementara yang lain bertindak dengan timing berbeda. Dua orang bahkan tidak bergerak tepat waktu, membuat monster kecil berhasil menyerang Qiyeyizhihua.
Namun setidaknya pembagian tugas beberapa orang masih jelas, tidak terjadi kasus dua orang memprovokasi monster yang sama.
Setelah itu, serangan DPS justru berantakan. Semua orang langsung menggunakan skill besar ke monster kecil terdekat tanpa koordinasi yang jelas. Tapi Knight juga punya tanggung jawab dalam hal ini. Mereka berhasil memancing monster kecil keluar, tapi gagal mengatur posisi optimal untuk DPS. Beberapa DPS jarak dekat baru berhasil mendekati target saat durasi provokasi sudah habis...
Begitu skill provokasi berakhir, semua monster kecil langsung berbalik menyerang Wudi Zui Junlang.
Para Knight kembali panik bukan main saling meneriakkan skill provokasi secara bergiliran. Urutannya cukup jelas, tidak terjadi tabrakan skill yang fatal.
Wudi Zui Junlang yang terus menjaga BOSS akhirnya berkomentar melihat situasi ini: "Kacau sekali."
Semua orang merasa malu!
Di bagian ini mereka masih menggunakan teknik berantakan dari masa ketika belum bisa menaklukkan dungeon. Setelah peningkatan equipment, mereka bisa lolos dengan asal-asalan sehingga tidak ada perubahan dalam teknik koordinasi. Hanya Knight yang sedikit memahami pembagian tugas dan urutan. Saat monster kecil muncul semua sibuk sendiri, DPS bebas melakukan apa saja, toh akhirnya bisa lolos. Buat apa repot-repot memperhatikan detail?
“Cukup berantakan.” Hasilnya sekarang dikomentari oleh ahli dengan satu kalimat itu, membuat semua orang merasa malu.
Tapi setidaknya melewati stage ini tidak masalah. Saat gelombang pertama monster kecil hasil summoning dibersihkan, meskipun berantakan, setidaknya tidak ada kesalahan. Hanya satu fakta yang terbukti: Jika Wu Di Zui Junlang tidak mengganti peralatan, ini jelas bunuh diri...
Selain komentar "cukup berantakan" itu, Wu Di Zui Junlang tidak mengatakan apapun lagi. Para pemain sebenarnya ingin lebih teratur, tapi begitu monster kecil summoning muncul, kebiasaan berantakan mereka muncul lagi. Setelah dikomentari Wu Di Zui Junlang, ketika mengamati dari sudut pandang ini, semua orang mengangguk: Memang benar-benar berantakan.
Semua orang ingin bertarung dengan lebih terstruktur, tapi sampai BOSS nomor empat tumbang, mereka tetap tidak bisa menciptakan keteraturan yang rapi.
Yang penting bisa lewati!
Mereka hanya bisa menghibur diri dalam hati.
“Bisa lewati saja sudah cukup.” Wu Di Zui Junlang langsung mengatakannya keras-keras. Mendengar ini, semua orang merasa ini bukan penghiburan tapi sindiran.
Semua ingin mendapat kesempatan lagi untuk menunjukkan performa bagus, sayangnya kesempatan seperti ini hanya ada sekali seminggu.
Setelah mengalahkan BOSS nomor empat, perjalanan dilanjutkan. BOSS nomor lima berikutnya juga merupakan karakter yang menurut Wu Di Zui Junlang perlu upgrade peralatan. Tapi alasan kenapa perlu peralatan ini masih belum jelas bagi mereka.
Baru saat pertempuran dimulai dan berlangsung beberapa saat, mereka mulai menyadari alasannya dari pengalaman praktis.
Pertempuran dengan BOSS No.5 terjadi di beberapa pilar batu yang menjulang di udara. Ruang terbatas di posisi ini sangat mempengaruhi cara menahan monster ala Wudi Zui Junlang yang membutuhkan pergerakan dan penghindaran serangan yang sering. Yang lebih krusial, BOSS ini bisa berpindah bebas antar pilar melalui teleportasi, dan selama proses teleportasi ini, BOSS akan mengabaikan aggro dan menyerang secara acak.
Ini tentu menjadi ujian yang sangat berat bagi tim.
Pemain yang tidak berada di pilar yang sama dengan BOSS umumnya adalah Pastor dan kelas jarak jauh. Tiba-tiba BOSS teleportasi ke dekat mereka dan menyerang, ini ibarat sistem sengaja membuat OT dengan mengabaikan aturan untuk dihadapi pemain.
Strategi Tim Xizhiyang adalah menempatkan Knight di setiap pilar yang terpisah. Begitu BOSS muncul, Knight segera memberikan perlindungan. Menggunakan skill provokasi dan teriakan untuk bertahan selama periode OT memalukan dimana BOSS mengabaikan aggro ini.
Lalu bagaimana dengan Wudi Zui Junlang sekarang? Dia mengejar BOSS sambil ikut teleportasi. Kecepatannya hampir menyamai BOSS. Kemudian, semua tugas yang seharusnya dibagi ke Knight lain, dia kerjakan sendirian.
Selama periode OT ini, BOSS menyerang secara membabi buta. Kecuali menggunakan skill provokasi, tidak ada yang tahu siapa target serangan BOSS. Jadi yang bisa dilakukan Knight hanyalah menjadi perisai hidup - lari ke depan untuk menghalangi serangan begitu melihat BOSS akan menyerang seseorang.
Tugas ini sangat melelahkan bagi Knight lainnya.
Karena ini berbeda dari situasi MT tanking monster biasa. Saat tanking biasa, monster jelas menyerang Knight. Meski Knight tidak melakukan operasional apa pun, itu tetap dianggap tanking. Tapi sekarang, sama sekali tidak diketahui di mana BOSS akan menyerang. Harus mengamati gerakan BOSS untuk membuat pertimbangan lalu melindungi. Agenda BOSS nomor lima ini, hingga saat ini Xi Zhiyang belum pernah lolos tanpa kerugian. Bagian ini mungkin bukan yang paling banyak kerugiannya, tapi pasti ada kerugian. Seberapa sempurna pun empat tahap sebelumnya dengan nol kerugian, setelah melewati tahap lima, tim 100 orang biasanya tidak lagi mencapai 100 anggota.
Tapi dengan kehadiran Wudi Zui Junlang, segalanya langsung berubah.
Wudi Zui Junlang mengikuti langkah BOSS dengan ketat, pertimbangannya presisi, intercept-nya akurat. BOSS yang menyerang membabi buta, sebagian besar serangannya tetap jatuh ke Wudi Zui Junlang - dan ini semua karena dia sengaja menempatkan diri sebagai sasaran.
Cara tanking seperti ini, peralatan pertahanan kelas rendahnya jelas tidak memadai. Dengan peralatan itu, dia harus menghindari sebagian serangan BOSS untuk mengurangi damage. Tapi sekarang, dia harus sengaja menubrukkan diri ke serangan BOSS untuk menahan damage. Bahkan dengan peralatan Qiyeyizhihua, para Pastor merasakan tekanan yang sangat besar.
Di bagian ini biasanya, tidak ada satu pun yang fokus menahan serangan BOSS. Begitu BOSS masuk periode OT transmisi dan pilar teleportasi ditentukan, semua Knight akan berkerumun menjadi tameng. Kamu intercept, aku intercept, semua intercept - sehingga heal dari Pastor menjadi terpecah-pecah.
"Dan sekarang Wu Di Zui Junlang seorang diri mengambil alih tugas semua orang, bahkan lebih baik dari usaha bersama orang banyak. Dia menghalau dengan sangat sempurna! Menempatkan satu atau dua Pastor di setiap pilar batu jelas tidak cukup!"
Untungnya Xi Zhiyang segera melakukan penyesuaian. Tim Pastor mereka mulai mengikuti Wu Di Zui Junlang dengan ketat, semua orang terus mengunci targetnya dalam radius pengobatan mereka.
Saat BOSS kelima tumbang, Xi Zhiyang terkejut menemukan tim mereka mencapai terobosan baru. Akhirnya mereka melewati level ini tanpa kehilangan satu pun anggota. Dari 100 anggota tim, tidak ada satu karakter pun yang mati di BOSS kelima ini.
Apakah pencapaian ini murni hasil usaha tim? Xi Zhiyang merasa agak memalukan. Tim mereka selalu berusaha keras di level ini, tapi belum pernah berhasil seperti ini. Kehadiran Wu Di Zui Junlang dengan kesadaran perlindungan dan pertimbangan strateginya yang luaranyalah yang menyelamatkan banyak karakter yang biasanya sudah mati di tangan BOSS.
"Luar biasa!" Xi Zhiyang memberikan penghargaan semangat resmi kepada Wu Di Zui Junlang.
"Wajib hukumnya," jawab Wu Di Zui Junlang.
Para Knight merasa sangat malu. Biasanya pekerjaan yang dilakukan empat orang bersama, sekarang dikerjakan lebih baik oleh Wu Di Zui Junlang sendirian.
Tim yang telah menciptakan sejarah ini semakin bersemangat, menerobos BOSS keenam, ketujuh, dan kedelapan dengan momentum tak terbendung.
Masih tidak ada kerugian sama sekali. Wudi Zui Junlang menarik monster dengan sangat stabil, menghadapi situasi darurat dengan pertimbangan tepat dan perlindungan cepat. Dengan MT seperti ini menjaga, mati memang bukan hal mudah. Perasaan bahagia yang besar perlahan menyelimuti seluruh tim. Akhirnya, tim berhasil mencapai BOSS kesembilan, BOSS terakhir yang menjaga mekanisme sekaligus batas maksimum Tim Zhi Xi Yang di Makam Udara. Sampai saat ini, rintangan yang belum bisa mereka lewati adalah ini.
Kali ini, mereka malah berhasil sampai di depan mekanisme kesembilan dengan anggota lengkap tanpa kerugian, ditambah dengan MT kuat seperti Wudi Zui Junlang.
"Bagaimana strateginya?" Di sini Zhi Xi Yang akhirnya tidak langsung membuat rencana, melainkan bertanya pendapat Wudi Zui Junlang sebelum pertempuran. Setelah berkali-kali tim hancur di sini, Zhi Xi Yang sudah kehilangan kepercayaan pada strategi tim.
"Bagaimana strateginya?" Wudi Zui Junlang sepertinya mendengar pertanyaan yang tidak seharusnya ditanyakan, membalas dengan nada bertanya. Setelah berpikir sebentar, baru menjawab: "Aku yang tank monster, DPS melakukan output, Healer melakukan heal."
Strategi yang dinanti-nanti ternyata hanya ini, membuat semua orang ingin menangis. Inikah tingkat tertinggi dari prinsip "semua perubahan kembali ke asal"? Di game online dengan mode kerjasama Segitiga Besi, membunuh monster dan BOSS memang selalu pakai strategi begini kan?
Pemimpin tim Zhi Xi Yang menggerutu lama sekali, tapi sama sekali tidak bisa menyahut.
"Sudah siap semua? Aku mulai ya?" kata Wudi Zui Junlang.
"Tunggu dulu, tunggu dulu." Zhi Xi Yang buru-buru menghentikan.
"Hmm?"
“Di sini kami sudah kalah berkali-kali.” Xizhiyang berkata.
“Oh?”
“Saat ini progress tim besar kami hanya sampai di sini.” Xizhiyang menjelaskan.
“Selamat ya!” Wudi Zuijunlang berseru, “Hari ini kalian akan membuat terobosan.”
“……”
“Aku mulai ya?”
“Tunggu dulu!” Xizhiyang masih belum paham rencana si pemalas ini, hatinya penuh keraguan. Kesempatan langka dengan tim penuh sampai BOSS ke-9 ini harus dimanfaatkan baik-baik!
“Kenapa?”
“Bagaimana rencanamu untuk tank monster?” tanya Xizhiyang.
“Sebelumnya kalian gagal tank monster ya?” Pandangan kamera Wudi Zuijunlang beralih ke Qiyeyizhihua dan kawan-kawan.
Para Knight terpaksa mengakui fakta pahit ini.
“Damage-nya terlalu besar, healernya juga tidak bisa mengimbangi.” Xizhiyang menerangkan, “Mungkin peralatannya masih kurang.”
“Peralatannya sudah cukup.” Wudi Zuijunlang menanggapi, “Yang kurang adalah teknik. Ini pertempuran air, kalau mengandalkan teknik, tingkat kesulitannya memang lebih tinggi.”
“Kau juga menguasai pertempuran air?” Xizhiyang mulai memahami sumber kepercayaan diri Wudi Zuijunlang.
“Sedikit.” Jawaban Wudi Zuijunlang terdengar merendah, tapi tetap saja membuat geregetan.
