Aksi Dominant Hero ini awalnya tidak disadari oleh Knight-knight Lun Hui.
Saat Knight Lun Hui memprovokasi, sebenarnya BOSS mengalami perpindahan aggro yang kemudian ditarik kembali oleh Knight Dominant Hero di bawah komando Ye Xiu. Di bawah arahan Ye Xiu, timing serangan Knight Dominant Hero selalu pas tanpa jeda.
Maka di mata pemain Serikat Samsara, bahkan pemain Dominant Hero sendiri, seolah tidak terjadi apa-apa pada BOSS. Arah pergerakannya tetap sama seperti semula.
"Apa yang terjadi?"
Pemain Dominant Hero bingung tapi tidak cemas, sedangkan pemain Serikat Samsara panik. BOSS malah bergerak ke arah markas lawan. Sang Knight yang memprovokasi pun bingung - cooldown sudah digunakan, tapi mengapa skillnya tidak berefek? Apakah itu resist?
Resist mustahil terjadi. Blade Master Lang Rui mungkin bisa resist terhadap efek atau skill apapun, tapi tak mungkin resist terhadap Provokasi. Dalam setting game, ini adalah karakteristik utama karakternya - sosok yang tak bisa mengendalikan diri saat diprovokasi.
Akhirnya, Knight Serikat Samsara itu menyalahkan operasional yang tidak sempurna. Merasa malu, dia segera memanggil Knight lain untuk mencoba lagi.
Ye Xiu yang mengamati dengan cermat langsung memberikan instruksi saat melihat lawan bersiap.
Knight Dominant Hero yang sudah siaga segera mengaktifkan skill yang telah dipersiapkan begitu mendapat perintah.
Blade Master Lang Rui tetap terus berjalan tanpa reaksi.
Pemain Dominant Hero mulai memahami situasi, sementara pemain Serikat Samsara memandang penuh tanya ke dua Knight mereka yang gagal memprovokasi.
Kedua Knight itu merah padam malu, tapi Knight ketiga sudah berlari maju.
“Aku yang urus！” Knight ini berteriak sambil melancarkan skill provokasi.
Suara kerasnya tak menjamin kecepatan aksinya, malah seperti memberi isyarat ke Ye Xiu. Kali ini Ye Xiu mengamati lebih cermat, namun reaksi dan operasional Knight Dominant Hero tak bisa mencapai presisi mekanis. Knight ketiga yang mencoba provokasi akhirnya terlambat setengah ketukan ritme.
Akhirnya pemain Lun Hui melihat Blade Master menoleh. Knight ketiga sudah siap tersenyum kemenangan, tapi tiba-tiba Blade Master yang baru menoleh setengah langsung memutar kepala kembali, melanjutkan langkah tanpa peduli.
Seluruh pemain Lun Hui membeku. Kali ini mereka mulai menyadari sesuatu. Saat Knight keempat bertindak, beberapa sudah mengawasi pergerakan Dominant Hero. Terlihat Knight Dominant Hero nyaris bersamaan bergerak dengan Knight mereka. Sulit dibedakan siapa duluan, tapi efek skill akhirnya membuat BOSS berlari ke arah kubu musuh.
Kalau sampai jauh, sudah terlambat!!
Pemain Lun Hui panik. Rupanya orang Dominant Hero ingin menarik BOSS langsung ke lingkaran mereka. Untuk merebut aggro, harus menerobos barisan Dominant Hero dulu - bukan hal mudah. Belum tentu bisa tembus, dan jika berhasil, kerugian pasti sangat besar. Bisa jadi mereka tak sanggup menghadapi BOSS Liar level 70 ini nantinya.
“Manfaatkan waktu, serang bersama! Harus direbut kembali!!” Ketua Lun Hui, Sandao Liujie, mulai panik. Sebelumnya, perseteruan antara Dominant Hero dan Lembah Bunga Ratusan karena dua ahli justru membuat guild mereka unggul dalam pertarungan BOSS. Namun begitu pertarungan BOSS selesai, Dominant Hero langsung balik menyerang dan hampir membawa lari BOSS dengan mudah. Meski serangan Insta-kill Wu Di Zui Junlang yang mengguncang itu sangat mengejutkan, mundur begitu saja tetap membuatnya tidak rela. Sandao Liujie berteriak memberi komando, maju ke garis depan untuk membangkitkan semangat pasukannya.
Belum selesai dua kalimat perintahnya, siluet seseorang sudah mendekat dengan cepat. Sandao Liujie mendengar teriakan anggota guild-nya: "Ketua, hati-hati!". Terlalu fokus memimpin hingga lalai menjaga diri, dia berusaha menghindar sambil melihat tapi terlambat. Serangan kavaleri menghantam tepat di tubuhnya, membuatnya terlempar. Saat memutar kamera di udara, terlihatlah ahli Dominant Hero itu: Wu Di Zui Junlang.
Sandao Liujie sempat mengira dirinya akan mati. Setelah memeriksa HP-nya, barulah dia sedikit tenang. Melihat ke sekeliling, para pemain kubu mereka sudah menyerbu gila-gilaan. Para Knight maju sesuai perintahnya dengan formasi teratur: satu dua tiga empat lima, siap bertahan mati-matian melawan lawan.
Akhirnya, satu dua tiga empat lima, sekumpulan orang melakukan provokasi dan rotasi dengan sangat cepat, namun hasilnya hanya membuat Blade Master Lang Rui menoleh dua kali saja. Kakinya tak berhenti melangkah menuju formasi Dominant Hero, semakin masuk ke dalam, akhirnya membuat Serikat Samsara tidak bisa menjangkaunya lagi.
"Sial!!" Pemain Serikat Samsara mengumpat serentak. Fakta ini sungguh konyol. Karena sudah mengetahui karakteristik BOSS ini, tiga guild yang datang hari ini sengaja membawa banyak Knight. Rupanya mereka sudah mengantisipasi kemungkinan persaingan provokasi seperti ini. Tapi dalam persaingan ini, ketimpangannya sampai level seperti ini benar-benar di luar dugaan. Rasanya seperti sepuluh pria dewasa tarik tambang melawan anak kecil, sama sekali tidak bisa melawan saat tali benar-benar ditarik lawan.
Bagaimana dengan pemain Serikat Samsara yang berusaha menerobos merebut ruang? Saat ini semuanya dihadang oleh Wu Di Zui Junlang dan krunya. Si pemalas ini sangat over, sendirian mondar-mandir bak Zhao Yun. Pemain Samsara takut - serangannya bisa membunuh lebih dari 20 orang dalam satu kali pukulan, siapa yang tidak gentar?
Wu Di Zui Junlang menerjang ke mana saja, semua orang langsung menghindar. Formasi apapun tidak akan bertahan dengan mental seperti ini. Alih-alih maju, malah Dominant Hero yang berhasil menghancurkan formasi mereka. Setelah puas mengambil keuntungan di sini, Wu Di Zui Junlang langsung berbalik arah menyerang Lembah Bunga Ratusan. Satu sosok melesat di depan diiringi rombongan Pastor yang berlarian gila-gilaan. Semua yang menyaksikan baru sadar: "Si pemalas ini berani maju terus seperti manusia abadi, ternyata karena didukung Pastor yang terus melakukan respawn?"
Tapi mengetahui ini pun mau bagaimana? Adakah yang berani mendekat untuk menyerangnya?
Di sisi Lun Hui memang tidak ada yang berani, tapi lain cerita dengan Lembah Bunga Ratusan. Pemain Hundred Blossoms sudah dalam status (kegilaan), hanya ingin membalas dendam pada Wu Di Zui Junlang! Merebut BOSS? Itu tidak penting. Yang penting si brengsek ini sudah membunuh dewa yang mereka puja. Meski bukan tangannya langsung, tapi jelas ini hasil strateginya. Qianhua Miren yang terperangkap dalam formasi Dominant Hero, terkena efek provokasi sehingga geraknya terbatas - bahkan Shen sekalipun tak bisa lolos dari serangan meriam terkonsentrasi!
Pemain Hundred Blossoms kini menyerbu seperti orang gila. Pertama ingin menghabisi Wu Di Zui Junlang untuk balas dendam, kedua ingin menyelamatkan dewa mereka. Sudah tumbang tak masalah - di game kan ada mekanisme respawn!
Mereka dengan aura yang menggentarkan, sama sekali tidak peduli dengan serangan terpusat BOSS di area ini, membuat pemain Dominant Hero benar-benar mulai kewalahan. Hasilnya, Wu Di Zui Junlang yang telah berputar jauh, membunuh Shen Hua Mi Ren, merebut kembali BOSS dari Lun Hui, kini tanpa ragu langsung menyerbu balik ke formasi ini.
"Ngapain masih ribut di sini! Karakternya sudah respawn sendiri, tidak menunggu kalian!" Wu Di Zui Junlang yang baru saja dash kembali langsung memarahi pemain Lembah Bunga Ratusan.
Pemain Lembah Bunga Ratusan jadi gila semua.
"Apa-apaan kamu ini? Bunuh Shen kami, masih berani marahin kami, gigit kamu sampai mati!"
Pemain-pemain Lembah Bunga Ratusan berteriak-teriak sambil serempak menyerbu Wu Di Zui Junlang...
Pasukan Knight Dominant Hero yang sedang bertarung dengan BOSS tetap memantau pergerakan Wu Di Zui Junlang. Melihat pemain Lembah Bunga Ratusan secara tidak rasional serempak men-dash ke arahnya, wajah mereka langsung menampakkan ekspresi "Pertanda badai sudah terlihat".
"Cooldown-nya sudah selesai?" seseorang bertanya dengan dingin.
“Knight Spirit seharusnya belum siap.” Ada yang menjawab. Knight Spirit sebagai skill ultimate awakening kelas Knight, sekaligus skill status berkala, durasi cooldown-nya cukup lama, membutuhkan waktu hingga lima menit. Wu Di Zui Junlang yang baru saja membunuh Qian Hua Mi Ren kembali untuk merebut BOSS, menggunakan skill besar untuk insta-kill sekelompok musuh, efisiensinya sangat tinggi. Karena belum mencapai lima menit, Knight Spirit tentu belum cooldown. Menurut analisis mereka, strategi sebelumnya membutuhkan Knight Spirit sebagai prasyarat. Hanya dengan Knight Spirit, skill counter Storm of Honesty dan skill Heroic Leap of Justice bisa dimaksimalkan efeknya.
“Sebenarnya meski tanpa Knight Spirit, dia pasti tetap menakutkan.” Melihat Knight Spirit belum siap, seseorang berkomentar.
“Kita bisa hitung sederhana, musuh sekarang punya...”
“Sudahlah, sudahlah. Jika menunggu perhitunganmu selesai, sudah berapa lama nanti?” seseorang menyela.
“Tapi setidaknya kali ini skill Seruan Pengorbanan-nya bisa dihemat...” tambah yang lain.
Para Knight kemudian memandang ke arah para pemain Lembah Bunga Ratusan yang terus berguguran, menghela napas: “Aggro tarikan ini, bahkan pemain biasa bisa distabilkan seperti ini, aduh...”
Semua menggelengkan kepala penuh kekaguman. Dibandingkan teknik operasional yang tinggi, kemampuan menarik aggro pemain ini benar-benar luar biasa, pantas jadi panutan kita!
“Lihat, dia mulai bergerak!” Tiba-tiba seseorang berteriak. Dari kejauhan, para Knight melihat perisai Wu Di Zui Junlang sudah mulai memancarkan cahaya putih.
"Cooldown Knight Spirit memang lama, tapi Storm Counter dan Heroic Leap tidak terlalu panjang. Sekarang cooldown sudah siap, bisa digunakan."
"Ini pengetahuan umum... Perlukah menghemat skill demi menunggu cooldown Knight Spirit? Lagipula Knight Spirit akan mereset semua CD skill!"
"Benar juga kata dia." Dalam diskusi semua orang, Wu Di Zui Junlang di sisi lain sudah menyerap serangan dengan Storm Counter, tapi tidak menggunakan Heroic Leap. Malah langsung melakukan serangan mendadak, mengayunkan pedang knight dan perisai dengan gila-gilaan.
"Crusade Judgement!!!!" Teriak semua Knight.
Crusade Judgement, skill ultimate level 70 Knight, adalah skill yang membutuhkan operasional pemain untuk mempertahankan serangan beruntun. Skill ini memungkinkan Knight bergerak dengan kecepatan setara Charge. Terdiri dari 6 segmen: Segmen 1 maksimal 3 hit combo, tiap naik segmen tambah 1 hit, di segmen 6 total 8 hit. Hit pertama damage 1.2 kali serangan biasa, hit selanjutnya dihitung dari damage dasar hit pertama ditambah akumulasi damage semua hit sebelumnya.
Skill ini konon terinspirasi dari 8 kali Ekspedisi Besar Tentara Salib.
Meski ekspedisi Tentara Salib akhirnya gagal, dalam game Crusade Judgement justru bisa menghasilkan 8 hit yang semakin kuat tiap kalinya.
