“Mei Guang juga segera diseret masuk ke grup. Ye Xiu dan Chen Guo bahkan belum sempat berkata apa-apa, Baozi Invasion sudah berdiri dengan wajah serius memberikan pengarahan: "Dengar baik-baik, bocah! Kesempatanmu bergabung dengan grup elite ini berkat aku yang membujuk bos. Hargailah kesempatan ini, raih masa depan, jangan mempermalukanku, paham?!"
“Gulung gulung gulung gulung gulung gulung gulung!!” Setelah Baozi Invasion, Mei Guang langsung meluncurkan tujuh kata berturut-turut, menunjukkan kemajuan kecepatan tangannya. Sayangnya ini terjadi di grup QQ dimana pesan bisa dikirim sekaligus. Andaikan ini voice chat, pastilah Mei Guang sudah memotong ucapan Baozi Invasion sebanyak tujuh kali dengan kecepatannya.
“Melihat ini tempat apa?! Berani-berainya membuat onar di sini!” Baozi Invasion langsung marah besar.
“Jangan ribut, jangan ribut.” Ye Xiu pasrah akhirnya angkat bicara.
“Dengar tidak, jangan ribut!” Baozi Invasion dengan serius menyetujui.
"Ye Xiu dan Mei Guang jelas sudah sangat memahami Baozi Invasion. Mereka tahu bahwa menyampaikan 'Jangan berisik' di tempat seperti ini, termasuk kepadanya, tidak ada gunanya. Jadi mereka memilih untuk tidak mempermasalahkannya. Mei Guang juga melihat nama grup, lalu mengirim emoji semangat sambil bertanya: 'Mau membentuk tim?'"
"Iya, kamu berminat?" tanya Ye Xiu.
"Aku boleh ikut?" Mei Guang ragu-ragu.
"Tentu tidak boleh, tapi kamu bisa berusaha."
Mei Guang sedang bersiap mengucapkan "Pasti akan berusaha" dengan tulus, tapi kemudian menyadari kalimat yang terdengar masuk akal ini justru keluar dari Baozi Invasion. Balasannya langsung berubah menjadi "Goblok!".
"Eh, latihanmu belakangan gimana?" Ye Xiu bertanya.
"Ada sedikit kemajuan," Baozi Invasion buru-buru menjawab.
Mei Guang: "……"
"Level berapa sekarang?"
"Sama kayak aku," tetap Baozi Invasion yang menjawab.
Mei Guang: "……"
"Tim kita ini akan mendaftar di Tantangan Rookie musim depan. Mungkin ada kesempatan masuk lingkup profesional," Ye Xiu bicara serius. Hal ini jelas harus dijelaskan ke siapa pun yang direkrut.
"Wajib!" kata Baozi Invasion.
Mei Guang: "……"
"Gimana? Pernah kepikiran jadi atlet profesional?" Ye Xiu melanjutkan.
"Mimpi pun pengen," sahut Baozi Invasion.
Mei Guang akhirnya kebingungan: "Ini sedang bicara sama aku, kan?"
"Iya..." Ye Xiu menghela napas, terpaksa menegur: "Baozi, jangan ikut nimbrung dulu!"
“Baiklah!” Baozi Invasion menyetujui, “Mei Guang, bos yang bertanya, kamu jawab sendiri ya, takut apa?”
Mei Guang mengirim emoji kepala membentur tembok yang bisa digunakan untuk membanjiri layar.
“Sudah, kembali ke topik sebelumnya, ada minat menjadi atlet profesional?” Ye Xiu bertanya.
“Atlet profesional, apakah aku bisa?” Mei Guang agak bersemangat sekaligus gugup. Meski teori game-nya solid, tapi tingkat pertarungan aktualnya masih rendah, Mei Guang akhirnya tidak berani menyebut diri sebagai ahli.
“Jika ada tekad, tidak ada yang tidak mungkin.” Ye Xiu berkata.
“Kalau begitu biarkan aku mencoba!” Mei Guang segera menyatakan sikap.
“Harus berusaha dua kali lipat!” Ye Xiu mengatakan sambil mengingat level Mei Guang sebelumnya yang sudah dia ketahui. Karena Mei Guang memang memiliki keunikan di bidang tertentu, Ye Xiu pernah mengamatinya dengan serius. Dalam hal operasional karakter, Mei Guang tidak memiliki kecepatan tangan dasar seperti Tang Rou atau Baozi Invasion, praktis mulai dari nol. Tapi dari semangatnya menganalisis, terlihat dia tipe orang yang mau bekerja keras. Semangat eksplorasi inilah yang menjadi sumber keyakinan Ye Xiu. Dia yakin meski waktu yang dibutuhkan Mei Guang untuk berkembang mungkin cukup lama, selama ada arah yang jelas dan tidak menyerah di tengah jalan, pasti bisa mencapai tingkat profesional. Sedangkan pencapaian selanjutnya, itu tergantung kesempatan dan dirinya sendiri.
“Baik baik, aku pasti berusaha.” Setelah memastikan perkataan ini benar-benar dari Ye Xiu, Mei Guang buru-buru menyatakan sikap aktif.
“Semangat semangat.” Ye Xiu mengirim emoji 'berjuang'.
“Nggak tahan! Sekarang nggak ada pertandingan bikin gelisah banget, aku harus balik ke game buat ngebuang energi. Aku berangkat!” Baozi Invasion mengirim emoji teriak lalu buru-buru kembali ke game.
“Nima, beneran ngeselin…” Mei Guang akhirnya mendapat tempat tenang buat mengkritik.
“Hehe…” Selain itu, Ye Xiu beneran nggak tahu harus ngomong apa lagi.
“Masih ada urusan lain? Kalo nggak, aku juga mau balik main game.” Kata Mei Guang.
“Eh, perlu tukar kontak? Biar gampang komunikasi kalo ada keperluan.” Chen Guo yang selama ini diam akhirnya angkat bicara.
Nama QQ Chen Guo juga Zhu Yanxia, jadi Mei Guang langsung tahu ini siapa. Di Guild Xingxin Server 10, setelah Jun Moxiao pergi ke Domain of Gods, yang sering mengurus urusan guild adalah akun alt bernama Zhu Yanxia. Meski nggak punya jabatan, tapi secara de facto dia ketua guild Xingxin dengan hak kewenangan setara ketua, hal ini sangat jelas bagi Mei Guang yang anggota guild.
“Harusnya sih.” Mei Guang sambil kasih nomor telepon, tanya lagi: “Dokumen identitas juga perlu kan? Buat pendaftaran nanti.”
Tantangan Rookie itu event resmi pihak game, pasti pakai sistem identitas asli. Mei Guang kayak takut ketinggalan pendaftaran, sudah pengen langsung bikin jadi keputusan final.
“Pendaftaran masih lama, nunggu musim ini selesai. Tapi kalo mau kasih sekarang juga boleh.” Kata Ye Xiu.
“Mei Guang langsung cepat-cepat memberikan data seperti nomor KTP dan sejenisnya.”
“Mei Guang, nama aslinya Luo Ji, usia 18 tahun, adalah mahasiswa tahun kedua jurusan matematika di universitas ternama di Kota T.”
“Universitas ternama! Hebat ya, 18 tahun sudah masuk tahun kedua?” Semangat gosip Chen Guo langsung menyala.
“Ah tidak, tidak.” Mei Guang buru-buru merendah.
“Jurusan matematika... Apakah kamu jago?” Ye Xiu bertanya.
“Hey, dia kan mahasiswa universitas ternama! Kamu ngerti tidak sih.” Chen Guo berkata. Dia putus sekolah setelah SMA untuk mengurus warnet, sedangkan pria di sebelahnya lebih ekstrim - dari riwayat yang diketahui, sepertinya dia kabur dari rumah demi main game sejak usia SMP. Menurut Chen Guo, dengan latar belakang mereka berdua, perlu sekali menunjukkan kekaguman pada mahasiswa berprestasi seperti ini.
“Belajar yang rajin, sangat berguna.” Ye Xiu berkata.
“Kamu ngerti apa?” Chen Guo menatapnya sinis.
“Dalam konteks game, matematika adalah disiplin ilmu yang SANGAT PENTING. Menguasainya pasti akan membantu.” Ye Xiu menjelaskan.
Chen Guo terdiam. Jadi nasihat rajin belajar ini hanya karena perspektif game? Kalau bukan disiplin yang "SANGAT PENTING" untuk game, mungkin dia malah akan menganjurkan orang ini drop out dan fokus ke game profesional...
“Ya, saya tahu.” Kata Mei Guang. Sebagai mahasiswa matematika, dia jelas lebih paham manfaat disiplin ilmunya.
“Saya punya beberapa materi analisis, boleh kamu coba pelajari.” Ye Xiu menawarkan.
“Oh?”
Ye Xiu langsung mengirimkan pesan pribadi ke Mei Guang, mengirimkan sejumlah data analisis.
"Ini adalah yang ada di area game biasa. Setelah kamu datang ke Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods), masih ada beberapa di sini." Ye Xiu berkata. Yang diberikan ke Mei Guang adalah hasil penelitian Wei Chen tentang Buku Skill. Saat ini Ye Xiu semakin memahami identitas Mei Guang, merasa material ini mungkin bisa menghasilkan temuan baru yang lebih banyak. Perlu diketahui bahwa Wei Chen hanyalah mantan preman yang sudah pensiun bertahun-tahun, mustahil belajar secara otodidak. Penelitiannya kebanyakan mengandalkan pengalaman, intuisi, eksperimen, lalu menyimpulkan kesimpulan. Orang berpendidikan seperti Mei Guang-lah yang benar-benar bisa menganalisis berbagai faktor dan korelasi di dalamnya.
Meski masih mahasiswa tahun kedua, Ye Xiu yakin latar belakang pendidikan Kamerad Wei Chen mungkin tertahan di kelas tiga SMP. Pengalaman hidup mungkin bisa menambah wawasan dan memperkaya pengetahuannya, tetapi teknik matematika tingkat tinggi jelas tidak bisa diperoleh dengan cara seperti itu.
"Ah, ini..." Setelah lama bermain game, Mei Guang tentu tahu nilai Buku Skill. Saat menerima material ini dan membuka beberapa halaman, dia langsung terkejut.
"Material rahasia!" kata Ye Xiu.
"Tentu!" jawab Mei Guang.
"Kalau ada waktu, lihatlah!" kata Ye Xiu.
"Mmm..." Mei Guang mengangguk, sepertinya sudah tidak sabar lagi.
Chen Guo agak ragu-ragu dalam hal ini. Mei Guang pada dasarnya hanyalah teman yang dikenal melalui jaringan, dan saat ini kedua pihak hanya memiliki kesepakatan lisan untuk membentuk tim bersama, tanpa ikatan yang nyata. Namun, Ye Xiu sudah memberikan hal penting ini kepada pihak lain...
Menurut pemikiran Chen Guo, ini terkesimpa gegabah. Namun melihat kepercayaan penuh Ye Xiu, ia merasa memalukan untuk mengungkapkan keraguannya. Lagipula, barangnya sudah diberikan. Daripada meragukan, lebih baik ikut mempercayai bakat kelas satu dari universitas ternama ini.
"Apa kamu tahu semua informasi tentang Baozi?" sambil mengumpulkan data Xiaoshou Bingliang dan Mei Guang, Chen Guo menyadari informasi Baozi Invasion belum sempat dibahas.
"Selain nama asli, mungkin tahu semuanya!" jawab Ye Xiu. Seperti Baozi Invasion yang sudah akrab, informasi pribadinya terkumpul sedikit demi sedikit selama bermain game dan mengobrol. Usia Mei Guang yang masih sangat muda juga sudah diketahui sebelumnya.
Nomor telepon Baozi Invasion memang sudah ada. Mengenai pekerjaannya... Suatu kali secara tidak sengaja terungkap bahwa dia bekerja sebagai penjaga kehormatan warnet. Tampaknya ada kemiripan latar belakang dengan Wei Chen - sama-sama orang yang setengah hati! Entah bagaimana chemistry kedua orang ini nanti.
"Apa nama asli Baozi belum pernah disebutkan?" tanya Chen Guo yang sedang menyusun data anggota, kolom nama Baozi Invasion masih kosong.
"Belum, nanti tanya saja," jawab Ye Xiu.
“Hmm. Kalau sekarang, kamu, Xiao Tang, Lao Wei, ditambah Xiao Shou Bingliang, Baozi, dan Mei Guang, sudah enam orang!” kata Chen Guo bersemangat.
Enam orang, ini adalah persyaratan minimum untuk membentuk Tim dan jumlah personil normal yang dibutuhkan dalam pertandingan. Namun aturan Liga tidak mengikat secara kaku dalam hal ini. Jika jumlah personil tidak memenuhi syarat, tim tidak akan langsung didiskualifikasi. Tim yang kekurangan personil tetap bisa bertanding, hanya saja pasti akan mengalami kerugian.
Misalnya jika hanya lima orang, maka tim harus memilih antara mengalahkan satu pertandingan single player atau mengirim dua orang melawan tiga dalam pertandingan tim.
Selanjutnya dalam pertandingan tim besar, hanya lima orang yang bisa dikerahkan tanpa cadangan, menciptakan situasi dimana tim kalah jumlah satu orang dibanding lawan.
Adanya aturan seperti ini berasal dari masa-masa sulit awal lingkup profesional. Saat itu banyak Tim yang personilnya tidak sebesar sekarang. Dengan hanya enam anggota dasar, jika ada yang mengalami masalah mendadak, situasi langsung menjadi canggung. Jika langsung didiskualifikasi, terlalu banyak pertandingan yang harus dibatalkan. Makanya dibuat aturan dimana tim bertanggung jawab sendiri atas kekurangan personil.
Tapi meski bisa bertanding dengan personil kurang, dalam tahap pendaftaran tim harus memiliki minimal enam anggota untuk lolos verifikasi. Sekarang Tim Xingxin sudah berhasil mengumpulkan enam anggota, dan tidak ada satupun yang asal direkrut sebagai pengisi. Langkah ini termasuk cukup baik.
