Di sekitar Warnet Xingxin, Chen Guo sudah tinggal hampir 30 tahun dan sangat familiar. Tapi Ye Xiu sebenarnya juga sudah bertahan setengah hati di sini selama tujuh tahun, jadi tidak terlalu asing. Meski selama tujuh tahun itu dia lebih banyak mengurung diri, kompleks Perumahan Shanglin Yuan ini masih diketahui Ye Xiu.
Secara lokasi, Shanglin Yuan termasuk kompleks kelas menengah-atas. Banyak anggota Klub Jia Shi yang tinggal di sini. Bos Tao Xuan bahkan punya properti di kompleks ini, dan pernah mengajak seluruh tim berkumpul di rumahnya saat liburan. Sekejap mata, situasi sudah berubah total. Ye Xiu tak bisa menahan desah pilu saat mengingatnya.
“Di sana sudah disepakati penyerahan rumah bulan April, apa kamu mau pergi melihat-lihat, memilih kamar, dan merencanakan penataan?” Chen Guo menarik Ye Xiu yang sedang melamun kembali ke realita.
“Oh, aku sih terserah, nanti saja kalau sudah waktunya!” kata Ye Xiu.
Chen Guo sama sekali tak berdaya. Sandang-pangan-papan, bagi semua orang seharusnya ini masalah dasar dan paling penting dalam hidup. Tapi bagi Ye Xiu, semua ini malah jadi hal sepele yang tidak penting. Chen Guo yakin saat dia kehabisan rokok, pasti lebih panik daripada saat tidak punya tempat tinggal.
“Kapan Baozi datang?” tanya Chen Guo lagi.
“Bukannya sedang beli tiket?” jawab Ye Xiu.
“Masih belum ada kabar?” Chen Guo dan Tang Rou sudah menghabiskan seharian memilih dan melihat kamar.
“Belum!” kata Ye Xiu.
“Jangan-jangan langsung naik kereta setelah dapat tiket?” ujar Chen Guo.
“Hmm, kalau Baozi, mungkin saja,” kata Ye Xiu.
“Ini orang-orang macam apa sih...” Chen Guo terdiam memandang langit, tiba-tiba menyadari beban di pundaknya begitu berat.
“Bisa tidak kita panggil Lao Wei juga ke sini?” Ye Xiu meminta persetujuan bos.
"Panggil saja, panggil semua yang bisa dipanggil, rumah sudah dipesan, kalau tidak ditempati sayang." Chen Guo saat ini teringat sore hari Tang Rou pernah mengingatkannya: Sewa rumah yang terlalu besar sangat mungkin menyebabkan pemborosan, karena saat ini masih belum pasti apakah bisa terus menemukan orang untuk bergabung. Selain itu, Baozi Invasion dengan santai langsung membeli tiket setelah meninggalkan game, tapi seperti Xiao Shou Liangliang dan Mei Guang yang masih mahasiswa ini, mungkin tidak bisa sebebas itu, biasanya diperkirakan tetap harus tinggal di kampus.
Sayangnya apartemen itu benar-benar memuaskan hati Chen Guo, begitu masuk hampir tidak bisa menggerakkan kakinya lagi, secara impulsif langsung memutuskan di tempat, kegenitan yang membuat agen properti hampir tertawa terbahak. Meskipun dari sudut pandang rasional yang dipertimbangkan Tang Rou, persentase kemungkinan pemborosan sangat besar, tapi ketika berpikir bahwa dirinya akhirnya melakukan sesuatu yang nyata untuk tim, hati masih lebih banyak senang. Soal uang, Chen Guo tidak terlalu memprioritaskan. Mempersiapkan semuanya agar orang baru yang bergabung merasa tenang. Kalau menunggu orang datang dulu baru membuat persiapan terburu-buru, bukankah itu terlihat tidak profesional? Dengan pemikiran ini, Chen Guo semakin merasa pengeluaran ini sangat layak.
Di sisi Ye Xiu, setelah mendapat persetujuan Chen Guo, langsung mulai menghubungi Wei Chen.
"Oh? Begitu ya, aku sendiri sebenarnya tidak ada masalah, cuma ada beberapa teman dekat yang biasa main bareng." Wei Chen agak ragu, tapi jelas ini lebih ke rasa penyesalan baginya. Dia paham betul bahwa untuk membentuk tim esports, semua anggota harus berkumpul. Meski berat meninggalkan teman-teman, tidak mungkin meminta semua kawan ikut berjuang di lingkup profesional yang akan dia masuki.
"Baiklah, aku akan mengatur semuanya dan segera berangkat ke sana." Wei Chen adalah tipe orang yang tegas, segera memberikan jawaban pasti.
"Oke, kami tunggu." Ye Xiu tidak menambah komentar lagi.
Beberapa hari berikutnya, Ye Xiu tidak lagi login ke akun knight Wu Di Zui Junlang, beralih menggunakan Jun Moxiao untuk naik level. Hilangnya Wu Di Zui Junlang diketahui oleh Jiang You dan beberapa anggota inti Dominant Hero, tapi para pemain biasa sama sekali tidak paham alasan di baliknya. Banyak tim dari cabang guild yang masih menanti-nanti MT super ini membantu mereka menaklukkan dungeon yang sulit, namun tiba-tiba sang karakter menghilang bagai menguap, meninggalkan kekecewaan besar.
Toh ini masih ranah game online. Fenomena pemain yang tiba-tiba menghilang bukan hal aneh. Wu Di Zui Junlang hanya menarik perhatian lebih karena skillnya yang luar biasa, sehingga penampilannya menciptakan penyesalan yang lebih luas. Setelah beberapa hari tidak muncul, perlahan-lahan orang pun mulai melupakannya.
Ye Xiu menggunakan karakter Jun Moxiao untuk naik level dengan lancar. Berlatih di dungeon tidak hanya memberikan EXP lebih banyak, tapi keuntungan utamanya adalah tidak perlu was-was terhadap gangguan dari guild-guild besar. Meski sudah cukup lama sejak Jun Moxieu memasuki Shen Zhi Lingyu, Ye Xiu tidak tahu kebijakan guild-guild besar terhadapnya sekarang. Bagaimanapun harus tetap waspada, dan dungeon menjadi benteng alami - selama bisa masuk, tidak perlu takut gangguan dari pemain lain.
Jumlah dungeon di Shen Zhi Lingyu sangat banyak, dan pintu masuk dungeon pun bertebaran bagai bulu sapi. Strategi seperti di area biasa yang mengandalkan penjagaan ketat pintu masuk dungeon untuk menangkap orang sama sekali tidak mungkin dilakukan di sini. Ye Xiu dengan gesit mencatat rekor dungeon selama beberapa hari, membuat EXP Jun Moxiao melonjak drastis.
Cara berlatih seperti ini lebih cepat dibanding di area biasa. Hadiah di Shen Zhi Lingyu lebih melimpah dibanding area biasa, termasuk hadiah EXP.
Tapi bagaimanapun, periode level 50-55 sebelumnya terlalu penuh rintangan. Pelatihan gila Ye Xiu selama beberapa hari ini tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan dari pemain selevel di area biasa. Di Server 10, pemain level utama sudah mencapai level 67 dan mulai melakukan sprint terakhir menuju level maksimal 70. Karakter seperti Han Yanrou milik Tang Rou yang awalnya termasuk kelompok utama, perlahan tertinggal karena tidak seperti karakter guild yang beroperasi 24 jam non-stop. Keunggulan dari waktu ekstra ini tidak bisa ditutupi meski dengan operasional kuat Tang Rou.
Tapi semua ini tidak penting lagi. Setelah Jun Moxiao-nya Ye Xiu memasuki Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods), medan perang yang perlu mereka usahakan bisa dikatakan telah berpindah. Meski area biasa masih memiliki sumber daya yang layak diperebutkan, banyak hal di sini menjadi murah setelah memasuki Shen Zhi Lingyu. Tidak layak memfokuskan energi utama di area biasa, apalagi pengaruh mereka belum terbentuk sempurna. Dengan keterbatasan sumber daya, lebih baik memilih Shen Zhi Lingyu sebagai prioritas. Bahkan jika memenangkan sesuatu di sini, tetap lebih menguntungkan untuk menukarkannya dengan barang di area biasa.
Adapun kompetisi apa? Saat ini yang utama adalah menyempurnakan dua senjata perak: Qianji San milik Ye Xiu dan Death's Hand milik Wei Chen. Ini termasuk tindakan terarah, setidaknya kedua orang ini jelas memahami kebutuhan mereka.
Adapun kesempatan lain, kalau bisa sekalian diambil tentu harus diambil dengan kejam. Bagaimanapun hanya mengandalkan dua Senjata Perak untuk menguasai dunia tidaklah realistis. Peralatan lain di tubuh juga perlu disempurnakan, karakter lain dalam tim juga memerlukan peralatan cocok untuk menyamar. Apapun materialnya, tidak akan pernah terlalu banyak. Sekalipun tidak berguna, bisa dijadikan modal untuk ditukar.
Ye Xiu beberapa hari ini hanya naik level, tidak banyak bergerak. Sementara di sisi Wei Chen, selain mengatur rencana kedatangan, terus bertahan di Lun Hui dengan sangat mahir.
Proses kenaikan pangkatnya sebenarnya mirip dengan perjalanan Ye Xiu sebagai Wu Di Zui Junlang. Hanya saja tidak sedramatis Wu Di Zui Junlang yang menyelesaikan peningkatan level dalam hitungan gerakan. Selama dua minggu lebih ketika Wu Di Zui Junlang sedang berjaya di Dominant Hero, secara perlahan ia berkembang dari anggota baru di Serikat Samsara menjadi elite yang bisa mengikuti seluruh pasukan utama markas besar.
Bagaimanapun, kualitasnya jelas terlihat di sana. Guild besar tidak akan mengabaikan talenta seperti ini. Namun saat ini statusnya baru sebatas elite, untuk disebut sebagai anggota inti masih jauh berbeda.
Sama seperti situasi Wu Di Zui Junlang milik Ye Xiu di Dominant Hero. Bahkan jika Jiang You tidak melihat identitasnya, pemain yang baru bergabung beberapa hari ini hanya bisa menjadi kuli yang mengorbankan kekuatan. Menjadi inti guild, kekuatan bukan kunci utamanya, yang terpenting adalah tingkat kepercayaan.
Kesulitan menjadi mata-mata terletak di sini. Jika memang semudah naik level hanya dengan kekuatan, maka cukup kirim ahli saja dan langsung jadi mata-mata top. Pengalaman Ye Xiu sebagai Wu Di Zui Junlang yang dikerjain bukanlah satu-satunya. Banyak pemain mata-mata yang sudah ketahuan, tapi guild pura-pura tidak tahu dan mempekerjakan mereka habis-habisan. Si mata-mata yang tidak sadar justru bekerja ekstra keras untuk mendapat kepercayaan, dengan kekuatan mumpuni membuat guild nyaman memanfaatkannya. Saat momen kritis tiba, taktik kontra-spionase pun dijalankan - inilah tragedi terbesar seorang mata-mata.
Wei Chen yang telah bergulat di dunia Glory selama bertahun-tahun bisa dibilang sudah menguasai semua taktik. Saat menyusup ke Lun Hui kali ini, dia menunjukkan kemampuan yang cukup baik namun tidak berlebihan. Menunjukkan kekuatan ekstrim seperti Wu Di Zui Junlang di lingkungan Shen Zhi Lingyu sekarang ini jelas akan menjadi tanda pengenal: Ye Qiu.
Karena itu dalam proses penyusupannya, Wei Chen sering mengkritik kesalahan Ye Xiu. Gaya kerjanya yang berantakan ini justru memperumit tugas semua orang.
Tapi dengan kemampuan Wei Chen, hanya menunjukkan sedikit kekuatan saja sudah cukup membuatnya menonjol di antara para pemain. Memiliki kekuatan memang mencurigakan, tapi juga menarik perhatian - ini ibarat pedang bermata dua. Kalau tidak mengandalkan kekuatan, proses naik level akan terlalu lambat. Guild lain mungkin bisa menunggu, tapi Ye Xiu dan kawan-kawan tidak punya waktu. Akhirnya, Wei Chen tetap menggunakan pedang bermata dua itu.
Dalam Pertempuran Mage Jembatan Utara, Wei Chen sudah muncul di formasi Lun Hui. Dia belum menjadi anggota inti, tapi bagi Ye Xiu dkk, pencapaian ini sudah cukup. Mungkin Lun Hui masih curiga padanya, memanfaatkannya sebagai petarung cadangan. Tapi bagi Ye Xiu, bisa bertahan sampai tahap ini sudah memadai.
Secara kekuatan, mereka memang tidak seimbang dengan guild klub besar. Klub-klub besar mungkin butuh intelijen lebih penting, tapi bagi Ye Xiu dkk, cukup menjadi pekerja kasar yang ikut pertempuran BOSS Liar untuk memantau pola penyegaran BOSS.
Kalau tidak begini, dengan jumlah personel mereka yang terbatas, mana mungkin bisa memonitor BOSS Liar yang muncul acak tiap minggu?
"Aku datang besok, kasih alamatnya." Tanggal 1 April, pukul 08.00 pagi, Wei Chen tiba-tiba mengirim pesan QQ ke Ye Xiu.
15 menit kemudian, ikon kepala Baozi dari Baozi Invasion tiba-tiba muncul: "Bos! Aku sudah beli tiket, sekarang di kereta, sebentar lagi sampai!"
"Baozi, beli tiket sampai beberapa hari gini?" tanya Ye Xiu.
