Target yang harus ditumbangkan.
Saat mengucapkan ini, Ye Xiu tidak menunjukkan ketegangan geram, hanya sikap tenangnya yang biasa.
“Benar! Harus ditumbangkan.” Wei Chen menyambut ucapan ini dengan tidak tenang. Dengan geram ia menggilas puntung rokok di ambang jendela sampai padam.
“Tidak peduli apa taktik yang Jia Shi gunakan, kita pasti harus mengalahkan mereka!” Wei Chen mungkin lebih banyak berbicara pada dirinya sendiri. Dia sedang membantu dirinya memperkuat keyakinan, agar tidak takut lagi akan hal-hal yang tidak pasti.
Tiba-tiba pintu ruang latihan terbuka dengan kasar, Chen Guo berlari keluar sambil berteriak: "Keluar! Keluar!!!"
"Oh? Secepat itu?" Ye Xiu dan Wei Chen sama-sama terkejut.
"Iya, misi kali ini tidak panjang, mereka berdua cepat menyelesaikannya," kata Chen Guo.
"Siapa yang berhasil?" tanya Ye Xiu.
"Semua berhasil," jawab Chen Guo.
"Sial, anak itu memang hebat ya!" Wei Chen langsung berlari menuju ruang latihan. Sementara Ye Xiu, masih sempat menoleh ke arah jendela yang menghadap ke gedung Jia Shi, menarik napas dalam-dalam dari rokoknya sebelum mematikan puntung rokok dengan lembut.
Kembali ke ruang latihan, suasana tentu saja penuh sukacita.
Misi kedua Tang Rou dan Baozi lebih singkat sehingga hasilnya cepat keluar. Masing-masing mendapatkan satu Buku Skill 25 poin.
"Aku lihat dulu, aku lihat dulu," Ye Xiu buru-buru berkata setelah masuk.
"Lihat apa lagi? Sudah dipakai semuanya," kata Chen Guo.
"Bercanda sambil bisa mencetak rekor buku misi seperti ini, kalau orang tahu pasti iri mati!" Ye Xiu berkomentar, lalu tidak lupa bertanya pada Chen Guo: "Bagaimana dengan bagianmu?"
Wajah Chen Guo langsung muram: "Beberapa misi sudah pernah kuselesaikan sebelumnya."
"Sayang sekali, tapi tidak apa-apa. Masih ada misi berikutnya, pasti ada yang belum pernah kaulakukan," kata Ye Xiu.
“Semoga saja!” kata Chen Guo.
Ye Xiu langsung bertanya pada Wei Chen: "Aku ingat dulu kau bilang, akun kelompokmu punya Skill Points sekitar 4700 ya?"
"Kurang lebih!" jawab Wei Chen.
"Padahal itu hasil metode lamamu, persentase kemungkinannya masih kalah tinggi dibanding strategi Mei Guang sekarang!" kata Ye Xiu.
"Tapi persentase kemungkinan memang sulit diprediksi," ujar Wei Chen.
"Benar juga. Tapi apa kau pernah menghitung total Buku Skill yang bisa didapat jika semua materialmu digunakan optimal?" tanya Ye Xiu.
"Tentu! 1650 poin!" Wei Chen segera menjawab. Angka ini memuat jerih payah bertahun-tahun, membuatnya sangat bangga.
"Oh, berarti anggota kelompokmu yang mencapai 4700 poin. Dengan basis 4000 poin, selisih 700 poin ini berarti metode lamamu punya persentase sukses sekitar 50% secara keseluruhan," analisis Ye Xiu.
"Hei, jangan selalu bilang 'metode lama'! 4700 poin itu prestasi luar biasa! Selain akun profesional, berapa banyak akun game online yang mencapai 4700 Skill Points? Kalau kami jual akun-akun ini, harganya pasti selangit!" protes Wei Chen.
"Mending cepat dijual saja, lagipula sekarang kalian semua masuk daftar hitam guild-guild besar," canda Ye Xiu.
“Ah, sudah lama berlalu, urusan ini sudah tidak ada bekasnya.” Wei Chen berkata. Masalah ini berasal dari persaingan BOSS dulu, di mana Wei Chen kemudian membawa sekelompok bro mati-matian mengacau guild-guild besar, akhirnya malah diburu habis-habisan oleh guild-guild tersebut. Hingga akhirnya Ye Xiu memberikan kartu akun hasil taruhan mereka dulu, kelompok ini pun menggunakan identitas samaran untuk terus bermain game. Sekarang sudah cukup lama berlalu, waktu yang cukup untuk melupakan permusuhan dalam konteks game online. Apalagi ini masalah dengan guild-guild besar. Guild klub ini setiap hari punya segudang urusan, mana mungkin guild terus-terusan berurusan dengan grup kecil seperti ini? Perlu diketahui guild-guild ini berukuran raksasa, setiap hari cabang-cabangnya pasti ada masalah, kalau setiap perkara harus dikejar sampai habis, yang pertama gila pasti guild-guild itu sendiri.
Jadi kalau akun-akun seperti kelompok Wei Chen yang pernah membuat masalah dengan guild besar muncul kembali, guild-guild besar umumnya akan tutup satu mata. Mungkin kadang ketemu, ingat, lalu sekalian membunuh itu mungkin, tapi pasti tidak akan seperti dulu yang secara khusus mengorganisir event seperti itu.
“Apa kamu masih mau pakai akun Warlock-mu itu?” Ye Xiu bertanya.
“Akun itu bagus.” Wei Chen menjawab.
“Selain skill points, ada bedanya apa lagi tiap akun?” Ye Xiu berkata.
“Namanya beda dong!” Baozi buru-buru menjawab.
“Penampilannya juga beda.” Chen Guo menambahkan, pemain wanita selalu sangat memperhatikan hal ini.
“Baiklah...” Ye Xiu mengangguk, sama sekali tidak berusaha membela diri karena dia tahu Wei Chen pasti paham bahwa perbedaan yang dimaksudkannya tidak termasuk hal-hal yang tidak mempengaruhi kekuatan karakter.
“Hehe.” Wei Chen tersenyum licik layaknya rubah tua.
“Berapa SP akunmu itu?” Ye Xiu mulai menangkap maksud tertentu.
“Hei, karakter mana yang punya SP tertinggi di Glory saat ini?” Wei Chen tiba-tiba bertanya.
“Desert Dust-nya Han Wenqing, 4880 SP.” Jawab Ye Xiu yang sudah menyadari arah pembicaraan ini.
“Benar, 40 SP lebih tinggi dari Yizhiyeqiu-mu, bukan?” Wei Chen sengaja berbicara santai.
“Ya. Karaktermu sendiri berapa SP?” Tanya Ye Xiu.
“Haha, tidak banyak. Belum maksimal, cuma 4920 SP saja. 40 SP lebih tinggi dari Desert Dust, 80 SP lebih dari Yizhiyeqiu, 90 SP lebih dari Solsak. Jadi Yingfeng Buzhen-ku sekarang benar-benar pemegang rekor SP tertinggi di Glory!” Wei Chen berkata dengan bangga.
“Nasibmu benar-benar bagus.” Ye Xiu berkomentar. Kemampuan Warlock milik Wei Chen mencapai Skill Points setinggi itu tentu juga mengandalkan-nya. Bagaimanapun, terlepas dari tinggi-rendahnya persentase kemungkinan, selama ada peluang, faktor nasiblah yang paling menentukan. Jadi dalam situasi dimana semua karakter umumnya memiliki 4700 SP, bukan tidak mungkin ada yang mendapat 4900 SP karena keberuntungan luar biasa. Apalagi total SP yang bisa didapat dari Wei Chen mencapai 1650, jika benar-benar mendapat nasib sempurna, itu bahkan bisa melampaui batas maksimal Skill Points Glory dan masih bersisa banyak.
“Tapi masih ada ruang peningkatan 80 SP, kamu tega melewatkannya?” Ye Xiu bertanya.
“Kalian coba dulu, aku lihat dulu.” Wei Chen tetap tenang.
Ye Xiu tidak memaksa lagi. Di sisi lain, Tang Rou dan Baozi terus mencoba misi. Dengan Chen Guo yang mengawasi Baozi, Ye Xiu pun kembali untuk mencoba sendiri.
Jun Moxiao kembali ke Area 10, kabar ini segera menyebar dari Guild Xingxin. Guild-guild besar tentu terkejut. Mereka pertama-tama mengecek level Jun Moxiao, mengetahui karakternya belum mencapai Level 70, sedikit merasa lega. Sejak bulan lalu, para pemain guild besar sudah mencapai Level 70, sehingga perebutan rekor dungeon Level 70 menjadi medan perang utama. Situasi ini berlangsung selama sebulan. Jika rekor dungeon di bawah Level 70 benar-benar dihancurkan, itu bukan lagi fokus utama perhatian pemain dan masih bisa ditoleransi. Namun perlu diingat, saat Jun Moxiao kembali sebelumnya, dia berhasil merebut BOSS Liar mereka dengan elegan. Kerugian ini lebih menjengkelkan daripada kehilangan rekor dungeon. Guild-guild besar tidak berani lengah, segera menginstruksikan ke semua anggota: Segera laporkan ke guild jika melihat pergerakan Jun Moxiao.
Hampir setengah tahun, guild-guild klub besar di Server 10 telah berkembang pesat. Di awal, keberadaan Jun Moxiao sempat menekan mereka sangat keras. Setiap guild hanya mengandalkan modal lama, tidak ada yang berhasil membangun citra gemilang di kalangan pemain generasi baru Server 10. Baru setelah Jun Moxiao pergi ke Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods), guild-guild klub besar ini bisa bangkit dan bersaing bebas. Sejak saat itu, persaingan antar mereka berjalan tanpa adanya sosok yang bisa menginjak-injak semua pihak sekaligus.
Seiring berjalannya waktu, pengaruh Jun Moxiao di Area 10 juga perlahan melemah. Guild-guild besar berkembang dan memperluas diri secara gila-gilaan di berbagai aspek. Dengan semakin dalamnya pemain baru mengenal Glory, mereka juga mulai memperhatikan lingkup profesional dan memiliki tim atau pemain favorit yang didukung. Dengan demikian, keunggulan besar guild klub pun terlihat jelas - menarik serbukan fans hanya dengan nama mereka saja tanpa perlu alasan apapun.
Namun karena alasan ini pula, performa tim di liga profesional langsung mempengaruhi pengembangan dan pengelolaan guild, terutama di kalangan pemain baru. Pemain baru yang baru mulai mengikuti lingkup profesional tidak akan terlalu merasakan kejayaan masa lalu tim, mereka lebih banyak melihat performa tim di musim ini.
Dampak yang muncul adalah perkembangan Serikat Samsara di Area 10 paling pesat, seperti momentum mereka di liga musim ini. Paruh kedua musim liga yang mulai diperhatikan pemain baru bertepatan dengan periode pasca All-Star Game dimana Samsara mulai menunjukkan kekuatan sebenarnya, melesat dengan cepat. Di server baru, jumlah serbuk Samsara meningkat drastis, ekspansi guild mereka paling cepat, sepenuhnya mengalahkan tiga guild besar Pavilion Blue River, Zhong Cao Tang, dan Dominant Hero.
Yang paling menyedihkan tentu Dinasti Jia. Saat pemain baru mengikuti liga, Jia Shi yang mereka lihat adalah tim yang menyedihkan dan akhirnya tereliminasi dengan megah. Mustahil ada yang menyukai Jia Shi karena ini. Guild Dinasti Jia benar-benar tidak memiliki pengaruh sama sekali di hati pemain baru Server 10.
Chen Yehui yang awalnya merencanakan untuk bekerja sama dengan perubahan klub di musim ini, bersiap melakukan usaha besar di Server 10 untuk bangkit secara dominan. Awalnya banyak ahli yang dikerahkan, bertujuan memanfaatkan ketidaktahuan pemain baru tentang Glory, mengandalkan kekuatan untuk menarik perhatian di game online dan membangun fondasi kuat. Tapi tahap ini justru bertabrakan dengan Ye Xiu yang mereka usir, yang juga datang ke Area 10 untuk ekspansi. Banyak ahli, apa gunanya? Yang datang ini adalah seorang dewa. Chen Yehui sampai harus menarik Liu Hao sebagai sekutu, tetap saja diinjak-injak?
Rencana awal hancur karena intervensi tak terduga Ye Xiu. Ketika Ye Xiu membawa Jun Moxiao ke Shen Zhi Lingyu, pemain di server baru sudah mulai memahami Glory dan memperhatikan lingkup profesional. Dengan performa memuakkan Tim Jia Shi, Guild Dinasti Jia bahkan ingin menyembunyikan merek mereka saat merekrut anggota.
Tapi mana mungkin disembunyikan? Meski pemain baru awalnya tidak tahu hubungan Guild Dinasti Jia dengan Jia Shi, tapi guild-guild jahat seperti Dominant Hero, Pavilion Blue River, Zhong Cao Tang dengan sukarela 'membantu' memberi pencerahan pada pemain baru. Proses ekspansi Guild Dinasti Jia di Server 10 dari awal sampai akhir bisa dibilang kegagalan terparah sepanjang sejarah.
