Jumlah 20 juta akhirnya disetujui oleh pihak Lun Hui, tetapi Manajer Lun Hui langsung mengajukan syarat: 20 juta tidak bisa dibayar sekaligus. Pembayaran awal 5 juta, lalu 15 juta sisanya dicicil selama 24 bulan.
Meskipun nominalnya tetap sama, sistem cicilan seperti ini sebenarnya menyimpan banyak taktik tersembunyi. Ye Xiu tentu berusaha memperjuangkannya. Namun dengan nominal yang sudah ditetapkan, kedua belah pihak lebih fleksibel dalam negosiasi - saling memberi konsesi sambil diselingi canda, akhirnya Ye Xiu berhasil memperoleh persetujuan pembayaran awal 8 juta dan cicilan 12 juta selama 12 bulan.
Setelah kesepakatan ini, Ye Xiu tiba-tiba mendapat ide brilian: mengusulkan sebagian dana bisa dibayar dengan material dalam game. Matanya Manajer Lun Hui langsung berbinar. Tapi saat Ye Xiu menyebutkan kebutuhan spesifiknya, kepala Manajer itu langsung geleng-geleng seperti gasing.
Masak iya! Kalau cuma material dari dungeon biasa masih bisa dinego. Ternyata yang diminta Ye Xiu hampir semuanya material langka yang hanya bisa didrop oleh BOSS Liar. Andai material ini benar-benar dijual, Lun Hui mungkin malah mau menggelontorkan 20 juta untuk membelinya. Meminta mereka menjual material ini sama saja dengan menyuruh Serikat Samsara menyerah dari ambisi juara. Dengan semangat dan tekad Lun Hui saat ini, mana mungkin?
Jadi setelah mendengar material yang diajukan Ye Xiu, Manajer Lun Hui langsung menolak tanpa pikir panjang, sangat tegas. Tapi kemudian mencoba menjual material hasil dungeon yang jumlahnya jauh lebih banyak kepada Ye Xiu, yang langsung dibalas dengan keras oleh Ye Xiu. Persis seperti gerakan menggelengkan kepala Manajer Lun Hui tadi yang seperti mainan drum berputar.
Tidak ada cara, satu adalah manajer, satu lagi adalah Shen kelas profesional, mana mungkin mereka bodoh? Perbedaan antara material dungeon dan material peta liar ini sangat jelas bagi keduanya. Satu bisa dibeli dengan uang, sementara yang lain sulit didapat meski punya uang. Negosiasi kali ini tidak seperti sebelumnya dimana Ye Xiu memegang barang yang sangat dibutuhkan Lun Hui sehingga punya inisiatif mutlak. Sekarang masalah besar sudah ditetapkan, hal-hal kecil seperti ini biasanya tidak sampai merusak hubungan, jadi seringkali diperdebatkan lama. Untungnya kali ini Lun Hui tidak punya waktu, mereka harus segera menggunakan barang ini untuk memperkuat kekuatan di playoff. Waktu tinggal beberapa hari, Manajer mana berani menyita waktu hanya untuk mempermasalahkan hal-hal kecil.
Namun setelah mengamati ekspresi, Manajer merasa saat Ye Xiu menolak transaksi material , meski menggelengkan kepala seperti gendang, sebenarnya tidak terlalu tegas. Ia pun mencoba membujuk lagi, lalu kedua pihak berdebat cukup lama tentang konversi material ke uang. Tentu tidak mungkin mengikuti harga pasar. Ye Xiu terus menekan harga, sementara Manajer berusaha menaikkannya dengan berbagai alasan kesulitan klubnya, seolah-olah setelah transaksi ini seluruh tim mereka akan jadi pengemis.
Ye Xiu mana percaya. Dengan hati sekeras batu ia terus bersitegang, sesekali mengingatkan sang Manajer: "Anda sibuk", "waktu kalian mepet". Atau tiba-tiba menanyakan stok gudang , , atau sambil memberi ancaman terselubung.
Manajer langsung geram melihat kelakuan tidak tahu malu ini! Kedua pihak sudah mengangguk sepakat, tinggal tanda tangan kontrak resmi saja, masa masih mau ingkar? Itu pun terang-terangan di depan muka, sungguh memalukan!
Namun untuk transaksi material, Manajer Lun Hui masih memiliki keyakinan tertentu. Meski Ye Xiu selalu menekan mereka dengan poin-poin genting yang dihadapi Lun Hui saat ini, Manajer Lun Hui tahu Ye Xiu sebenarnya juga memiliki kebutuhan mendesak. Dengan membangun tim dari nol seperti ini, pastilah material sangat dibutuhkan. Masa iya hanya mengandalkan peralatan oranye dan ungu dari dalam game lalu langsung menyerbu lingkup profesional? Material BOSS Liar jelas tidak mungkin dijual, tapi material dungeon juga akan banyak dikonsumsi saat meneliti dan membuat peralatan buatan sendiri. Meski barang-barang ini bisa dibeli selama ada uang, Manajer Lun Hui yakin selama mereka menawarkan harga sedikit lebih rendah dari pembelian normal di pasar, pihak lawan pasti akan tertarik.
Fakta membuktikan penilaian Manajer Lun Hui kali ini cukup akurat. Setelah berdebat cukup lama, Ye Xiu akhirnya tidak memaksakan tuntutan secara berlebihan. Sebenarnya dia juga paham bahwa dalam transaksi semacam ini, mengikat pertukaran beberapa material pasti lebih menghemat dibandingkan melalui mekanisme pasar biasa. Masalah mempertimbangkan apresiasi atau depresiasi nilai material di masa depan tidak relevan bagi Ye Xiu. Dia bukan studio yang bermain spekulasi material, material yang dibelinya akan langsung digunakan - itupun dalam kondisi darurat, tidak sempat menunggu fluktuasi harga pasar.
Akhirnya, Ye Xiu dan Manajer Lun Hui menyepakati transaksi material dungeon senilai 2 juta yuan (sekitar 200 juta rupiah). Detail material spesifik akan dicantumkan dalam kontrak. Untuk keperluan ini, Ye Xiu khusus menelepon kembali meminta Wei Chen mengirimkan daftar kebutuhan mereka - baik untuk Death's Hand miliknya maupun kebutuhan peralatan buatan lain yang mungkin dikembangkan.
Data yang dikirim Wei Chen juga menekankan beberapa bahan langka yang di-drop BOSS Liar, sayangnya semuanya ini tidak mungkin dikompromikan oleh Serikat Samsara, Ye Xiu pun terpaksa menghapusnya dengan penyesalan.
Untuk material dungeon biasa, nilai 2 juta jumlahnya pasti sangat besar. Ye Xiu menghabiskan setengah hari lagi untuk memfinalisasi daftar permintaan. Jumlah pasti belum bisa dihitung detail, namun jenisnya sudah dianggap lengkap. Setelah daftar ini diberikan ke Manajer Samsara, pihak mereka langsung mengerahkan personil khusus untuk menilai material tersebut. Setelah pembulatan angka, nominal 2 juta baru ditetapkan di tahap ini.
Melihat Manajer Samsara sama sekali tidak berkedip saat menyetujui transfer material dalam skala sebesar ini, Ye Xiu diam-diam kagum betapa Samsara menyimpan kekuatan yang luar biasa. Tampaknya kesuksesan mereka di musim ini adalah akumulasi persiapan matang selama ini.
Detail lain difinalisasi dalam setengah hari. Malam itu, kedua pihak menandatangani kontrak yang telah disusun. Samsara langsung mengatur transfer dana, sementara Ye Xiu tinggal mengunduh dokumen rusak dari email dan mengirimkannya ke Samsara.
"Wah, wah, wah..." Manajer Samsara sendiri yang memeriksa, pertama-tama membandingkan misi dalam dokumen dengan daftar permintaan Ye Xiu. Melihat benda sederhana ini ternyata menghabiskan 20 juta, Manajer Samsara terus-menerus mengeluarkan decak kagum.
Setelah memeriksa daftar, personil profesional kemudian melakukan verifikasi antara persentase kemungkinan data yang diberikan Ye Xiu dengan konten misi. Pekerjaan ini tidak mudah namun diperlukan. Sesuai perjanjian dalam kontrak, jikamisi akhir tidak sesuai dengan data yang diberikan sebelumnya, Lun Hui berhak menyesuaikan jumlah pembayaran.
Karena klausul ini, Ye Xiu pun merasa sedikit tegang selama proses verifikasi. Seandainya ada kesalahan kecil dari Mei Guang seperti angka yang salah ketik, pasti akan merepotkan. Untungnya mengingat sifat teliti Mei Guang, hati Ye Xiu tetap tenang.
Pengecekan ini kembali dilakukan sepanjang malam. Manajer Lun Hui yang terbiasa begadang seperti Ye Xiu sama sekali tidak merasa terbebani, terus memantau prosesnya.
Akhirnya pada pukul 4:37 tengah malam, verifikasi data selesai tanpa kesalahan. Manajer Lun Hui kembali berjabat tangan dengan Ye Xiu. Transaksi bernilai tertinggi dalam sejarah Glory resmi diselesaikan, sayangnya ini transaksi rahasia. Mulai saat ini,ini sepenuhnya menjadi hak penguasaan Lun Hui. Bahkan Ye Xiu sekalipun harus meminta izin untuk menggunakannya. Tentu saja Ye Xiu telah menjamin bahwa ini tidak akan membatasi kekuatan tim mereka - ini adalah batas bawahnya, dan pihak Lun Hui memahami hal ini sehingga tidak terlalu menekan. Namun mustahil bagi Ye Xiu untuk memanfaatkanini demi keuntungan lagi.
"Sudah sibuk seharian, semua pasti lelah. Istirahat dulu, datang lagi siang nanti. Pasti harus mengadakan jamuan untuk menghormati Shen ini!" Semua masalah akhirnya disepakati, Manajer Lun Hui tentu merasa sangat lega. Dia tidak langsung mengusir Ye Xiu, tetap bersemangat seperti biasa.
"Tidak usah repot-repot! Aku juga buru-buru pulang. Ke sini... aku pasti akan datang lagi." Kata Ye Xiu.
"Haha, benar. Semoga bisa bertemu lagi secepatnya." Ujar Manajer Lun Hui.
"Kalau begitu sampai jumpa nanti."
"Benar-benar tidak mau makan dulu?"
"Makan apa lagi!" Ye Xiu melambaikan tangan, meninggalkan Lun Hui.
Saat keluar dari bawah gedung, Ye Xiu menengok ke belakang. Banyak kamar di lantai atas yang masih menyala. Dia memperkirakan Lun Hui sudah mulai memoles karakter mereka sepanjang malam. Begitu bangun, para atlet profesional Lun Hui akan memiliki karakter dengan Skill Points (SP) yang tak tertandingi di liga.
Melihat semangat kerja Lun Hui yang menggebu-gebu, Ye Xiu mendugaini tidak akan diungkapkan ke atlet profesional mereka. Meski ada perjanjian kerahasiaan, status atlet yang mudah berpindah menambah ketidakpastian. Lebih baik mempercayakan pada orang yang sudah dipercaya. Tentang cara Lun Hui memanfaatkan ini, Ye Xiu tidak tahu pasti. Tapi dia yakin masalah yang dia temukan pasti sudah jelas bagi Lun Hui. Dengan membeli hak eksklusif, tujuan utama mereka mungkin menjadikannya alat tawar untuk merebut gelar juara. Menggunakannya sebagai mesin uang? Ye Xiu rasa Lun Hui tidak punya niat begitu.
"Barang semacam ini cuma mainan tingkat studio." Klub profesional sudah berada di puncak rantai penghasilan di lingkaran Glory, dan jarak levelnya dengan bagian bawah tidak terhitung.
Di liga, transfer satu pemain atau karakter bisa mencapai ratusan juta, dan melihat tren perkembangan saat ini, menembus puluhan juta bukan hal sulit. Karakter yang digunakan liga meski berbasis game online, faktanya nilai mereka sudah jauh melampaui akun game biasa karena eksistensi liga. Liga Glory sendiri sudah menjadi merek yang jauh lebih tinggi dari game Glory aslinya.
Kembali ke hotel, memesan tiket pulang dulu lalu istirahat. Malam itu juga, Ye Xiu sudah kembali ke Warnet Xingxin di Kota H. Masuk ke ruang latihan, semua orang berkumpul di sana. Melihat Ye Xiu masuk, ekspresi mereka serius.
"Berapa banyak!" Suara Wei Chen terdengar kering. Sebenarnya dua hari ini Ye Xiu masih berkomunikasi dengan mereka, dan mereka sudah berulang kali bertanya, tapi Ye Xiu tetap tutup mulut. Ini karena sebelum semua diverifikasi final, Ye Xiu sendiri merasa tidak tenang. Untuk menghindari kekecewaan, dia sengaja tidak bocorin. Sekarang akhirnya bisa diungkap.
