“Kawan-kawan!” Melihat komentar Xiao Shou Bingliang, Ye Xiu langsung memberi wejangan: "Jika tim kita ingin berkembang jangka panjang, inilah logika dan sikap yang benar. Semua harus bersikap tegas! Akun Jun Moxiao di tanganku, Baozi Invasion milik Baozi, milik Xiao Tang, milik Lao Wei - bagaimana kepemilikannya nanti? Orang tua seperti Lao Wei yang pasti pensiun dalam 2 tahun, apakah akunnya boleh dibawa pergi? Mau berdiskusi saat itu? Bagaimana jika tidak ada kesepakatan? Tanpa akun, dengan apa tim bertanding nanti?"
"Selain itu, Lao Wei sekarang memegang 20 juta, sudah 2 juta digunakan untuk membeli material sebagai investasi tim. Saat tim resmi terdaftar dan klub didirikan nanti, berapa persen saham yang dihitung dari investasi ini?" kata Ye Xiu.
"Dua juta itu anggap saja uang rokok untukmu," Wei Chen melambaikan tangan dengan sikap berani.
"Baik, saya sudah menginvestasikan 2 juta untuk membeli material tim. Saat tim resmi terdaftar dan klub didirikan nanti, berapa persen saham yang dihitung dari ini?" Ye Xiu mengubah kata-katanya.
"Sial, kau benar-benar tidak tahu ampun," gerutu Wei Chen.
"Hal-hal ini bisa diabaikan jika kita gagal dalam Tantangan Rookie. Tapi jika lolos ke lingkup profesional, ini harus diperjelas. Agar tim bisa terus beroperasi tanpa kita," jelas Ye Xiu.
Wei Chen tidak bicara lagi. Sebagai orang yang pernah mengalami lingkup profesional, sebenarnya dia lebih pernah menyaksikan langsung situasi yang disebutkan Ye Xiu ini. Di era paling awal itu, karena berbagai ketidakmatangan pemikiran, banyak Tim berpotensi besar yang hanya mengandalkan semangat berkumpul, tanpa operasional dan manajemen terstandardisasi, akhirnya tak terhindarkan dari nasib terpecah-belah.
Sejujurnya Wei Chen memang menyukai cara berkumpul penuh semangat seperti ini, dulu sempat sangat menentang manajemen operasional terstandardisasi yang diterapkan Blue Rain mereka. Namun kenyataan ternyata menampar keras. Bisa berbagi kesulitan tapi tak bisa berbagi kemakmuran, meski hal ini sangat tercela, namun terus berulang terjadi, sulit mencari pengecualian.
Membahas masalah seperti ini secara gamblang, Wei Chen merasa agak canggung mendengarnya. Tapi dalam hati dia sangat paham, perkataan Ye Xiu sama sekali tidak salah.
"Ahem!" Mengingat dirinya berasal dari lingkup profesional dan lebih senior, Wei Chen merasa perlu memberi contoh. Setelah membersihkan tenggorokan, dia membuka topik: "Ini perlu dibahas apa? Akunku dianggap milik Tim, sudah diputuskan begitu."
"Punyaku juga tidak masalah!" Tang Rou segera menyahut. Meski tidak punya pengalaman lingkup profesional, gadis ini selalu orang yang berpikiran jernih. Apalagi situasi yang disebutkan Ye Xiu bukan hanya ada di lingkup profesional, melainkan fenomena umum. Tang Rou jelas paham logika ini, tanpa ragu menyerahkan karakter yang dipegangnya.
"Apa maksudnya?" Begitu sampai pada Kawan Baozi, Yang Yang malah menjadi bingung. Tapi meski belum memahami situasi dengan jelas, dia berani menyatakan sikap. Inilah gaya khas Baozi. Maka dengan cepat Baozi berkata: "Pokoknya kalian bagaimana, aku ikut. Jadi akunku juga dihitung sebagai bagian Tim?"
"Bagoes sekali, Baozi!!" Wei Chen langsung memuji.
"Benar kan!" Baozi gembira.
"Lihat, Bos. Mulai sekarang, semua akun ini sebenarnya sudah menjadi milikmu," Ye Xiu berkata pada Chen Guo.
"Ah..." Chen Guo sejenak belum bisa bereaksi.
"Jangan sampai kau membuat kita terjebak di lubang ya!" kata Ye Xiu.
"Apa-apaan kau ini!" Chen Guo marah. Si barang ini berani mempertanyakan keberuntungannya!
“Akun sekarang digunakan oleh tim, kalau nanti kalian ingin mengambilnya, masa aku bisa membuat kesulitan untuk kalian?” Chen Guo juga memberikan pernyataan dengan penuh solidaritas.
“Mengelola tim esports, logikamu seperti ini salah ya? Jika suatu hari kami bersama-sama menagih akun, beneran kamu berikan? Nanti pemain di tim pakai apa untuk bertanding?” Ye Xiu berkata.
Siapa sangka Chen Guo hanya tersenyum: “Masalahnya, apakah akan ada hari seperti itu?”
Dengan satu kalimat tegas, semua orang menyerahkan akun mereka ke tim - ini adalah bentuk kepercayaan mereka kepada sang pengelola; Sebaliknya, pernyataannya ini juga menunjukkan kepercayaan bahwa mereka takkan melakukan gerakan yang menyulitkan tim.
“Ini belum tentu,” Ye Xiu justru merusak suasana, “Beberapa orang benar-benar tidak tahu batas.”
“Ya! Kamu harus waspada padanya.” Wei Chen langsung maju bicara, dua "barang" ini kembali saling melempar Provokasi...
Chen Guo tentu saja tidak akan lagi memperhatikan omong kosong kedua orang ini. Sebagai bos, dia justru menghubungi Xiao Shou Bingliang di grup Tim untuk membahas beberapa masalah secara profesional.
Percakapan berjalan lancar.
Xiao Shou Bingliang bahkan memikirkan lebih banyak hal dibandingkan Chen Guo selaku bos. Hal ini sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan Chen Guo, karena kecuali Xiao Shou Bingliang, anggota lain hampir semuanya didasarkan pada hubungan pertemanan. Dengan sifat Chen Guo yang seperti itu, meskipun menyadari beberapa masalah, dia sulit mengungkapkannya karena merasa tidak enak.
Saat berdiskusi dengan Xiao Shou Bingliang dengan sikap profesional, Chen Guo baru menyadari banyak masalah lebih mudah dijelaskan. Misalnya, dalam Tantangan Rookie ini, meskipun mereka menggunakan nama Tim, faktanya sebagian besar peserta hanya ikut serta sekadarnya. Masuk ke liga profesional? Itu hanyalah ilusi. Kecuali klub yang menganggap ini sebagai babak kualifikasi, tidak ada tim yang benar-benar merencanakan diri sebagai tim profesional sejak awal. Umumnya, beberapa teman di dunia nyata atau dalam game membentuk tim dadakan, mendaftar, lalu sekadar mencoba peruntungan.
Mungkin beberapa pemain berbakat akan terlihat oleh lingkup profesional selama proses ini, tapi paling mentok hanya akan direkrut Tim profesional. Sampai saat ini, belum ada tim yang langsung masuk ke lingkup profesional melalui cara seperti ini.
Oleh karena itu, Chen Guo dan Xiao Shou Bingliang berdiskusi serius tentang status mereka sebagai tim profesional selama tahap Tantangan Rookie ini.
Kalau sudah disebut tim profesional, tentu harus ada kontrak dan gaji. Tapi biasanya, peserta Tantangan Rookie adalah sekumpulan orang yang berkumpul atas dasar minat. Bicara gaji di sini benar-benar terdengar konyol. Siapa yang memaksa siapa untuk ikut? Masih minta digaji?
Awalnya Chen Guo juga ingin bersikap seperti itu pada Xiao Shou Bingliang. Tapi kemudian ia ingat bahwa karakter ini adalah bakat langka yang direkrut Ye Xiu dengan susah payah. Meski tak seberharga level pro, tapi setelah Ye Xiu menyusup begitu lama di guild top Dominant Hero, melihat banyak Pastor, bukankah hanya Xiao Shou Bingliang yang terpilih?
Xiao Shou Bingliang, meski tidak sempurna, tapi jauh lebih baik daripada rata-rata. Mengatakan dia tak tergantikan mungkin berlebihan, tapi kalau anggap dia bisa diabaikan, apa Ye Xiu yang menyamar sebagai Wu Di Zui Junlang itu hanya membuang waktu?
Masalah ini jauh lebih rumit dibanding merekrut Wei Chen atau Baozi. Keduanya punya hubungan baik, datang begitu diajak. Selama ini akomodasi semua diatur Chen Guo, mereka bahkan tak pernah menyinggung soal sistem selama tahap Tantangan Rookie. Tapi bagaimana cara bernegosiasi dengan Xiao Shou Bingliang ini?
Setelah lama ragu, Chen Guo akhirnya membicarakannya. Hasilnya mengejutkan: proses berjalan lancar. Ternyata Xiao Shou Bingliang punya pemahaman jelas tentang positioning tim. Dia sadar betul level kemampuannya. Pola biasa dimana semua orang hanya jadi "pemain latar" sebelum masuk lingkup profesional memang dia terima. Tapi masalahnya tim ini punya tujuan serius, dan ada anggota yang kemampuannya jauh melampaui level "pemain latar".
"Pada akhirnya, justru Xiao Shou Bingliang yang mengingatkan Chen Guo: Jangan kau perlakukan Ye Qiu Shen seperti orang biasa yang hanya numpang lewat. Jika dia benar-benar hanya numpang lewat, seluruh tim akan ikut menjadi numpangan."
"Jelas terlihat, Chen Guo sudah terbiasa tidak menganggap serius Ye Xiu. Tapi Xiao Shou Bingliang yang tidak tahu masalah internal ini mana bisa menyangka bahwa Ye Xiu hanya kebetulan ditemukan Chen Guo, bukan hasil persembahan ritual. Masih ada waktu sebelum Tantangan Rookie, Xiao Shou Bingliang justru sangat khawatir Shen akan mengalami masalah di tahap ini."
"Chen Guo berpikir sejenak lalu paham. Dalam pemahaman umum, apakah Ye Qiu perlu membentuk tim dan mengambil risiko besar mengikuti Tantangan Rookie untuk kembali ke lingkup profesional? Tidak, sama sekali tidak."
"Dengan status Ye Qiu, jika benar-benar ingin kembali ke lingkup profesional, cukup beri kabar tentang rencana kembali bermain, pasti akan menarik banyak perhatian. Meskipun faktor usia dan jeda satu tahun mungkin membuatnya tidak jadi rebutan, tapi mencari tim profesional untuk bertahan dengan setengah hati pasti mudah, jauh lebih masuk akal daripada membentuk tim akar rumput dan berjuang dari Tantangan Rookie."
"Jadi di mata Chen Guo, Xiao Shou Bingliang yang kurang familiar terasa agak merepotkan. Tapi di mata Xiao Shou Bingliang, Ye Qiu yang berkaliber besar inilah sosok paling merepotkan di tim."
"'Kamu tidak perlu khawatir tentang ini. Ye Qiu sendiri yang memimpin tim ini,' kata Chen Guo kepada Xiao Shou Bingliang."
“Apakah dia dianggap sebagai investasi teknologi？” Xiao Shou Bingliang bertanya.
“Tentu saja.” Chen Guo sama sekali tidak memikirkan masalah ini sebelumnya. Baru hari ini, karena masalah akun Xiao Shou Bingliang, mereka pertama kali serius membahas tentang skala investasi tim dan semacamnya. Contoh sebelumnya adalah kemungkinan investasi Wei Chen ke tim. Setelah diingatkan oleh Xiao Shou Bingliang, Chen Guo baru menyadari bahwa Ye Xiu seharusnya dianggap sebagai investasi teknologi, dan nilai yang ditunjukkan oleh investasi teknologinya ini bahkan lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, investasi potensial Wei Chen di satu sisi, dan metode Buku Skill yang dia teliti, juga merupakan bentuk investasi teknologi yang sekarang sudah mereka gunakan.
Kalau dihitung semua ini, benar-benar merepotkan!
Chen Guo benar-benar bingung bagaimana cara menghitung ini. Dia kemudian meminta saran dari Ye Xiu dan Wei Chen. Kedua veteran ini pernah mengalami masa-masa awal pembentukan tim, jadi mereka punya otoritas untuk berbicara tentang bagaimana memulai tim. Setelah mendengar penjelasan mereka, Chen Guo baru mengerti. Di era awal, banyak tim dibentuk dengan semangat gotong royong tanpa modal awal. Mengurus makan dan tempat tinggal para pemain saja sudah sulit, apalagi memberikan gaji tetap tambahan. Penghasilan mereka langsung diambil dari persentase berbagai pendapatan operasional tim.
Persentase komisi ini ditentukan berdasarkan investasi masing-masing. Saat itu, aset terpenting yang digunakan untuk investasi adalah akun yang dimiliki oleh para anggota.
