Lan He, di Shen Zhi Lingyu mungkin lebih dikenal sebagai Lan Qiao Chun Xue. Setelah mengalami berbagai kesulitan selama ekspansi Area 10, suasana hatinya terus murung. Setelah Jun Moxiao memasuki Shen Zhi Lingyu, perkembangan guild-guild besar di Area 10 akhirnya mulai berjalan normal.
Meskipun momentum Tim Lun Hui di Liga Profesional cukup kuat, yang tetap menduduki peringkat pertama adalah Tim Blue Rain. Lun Hui berhasil memenangkan banyak simpati dari para pemain baru di Server 10 dengan momentum agresif ini, tetapi posisi pertama tetaplah yang utama. Dengan reputasi ini, perkembangan Pavilion Blue River di Area 10 kemudian berjalan cukup mulus.
Memimpin guild di area biasa mungkin terlihat seperti meninggalkan tingkat high-end seperti Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods), namun bagi guild klub yang menjadikan game sebagai bisnis, posisi sebagai pemimpin guild di area biasa sebenarnya lebih bergengsi dibandingkan menjadi salah satu "lima ahli terkenal" atau memimpin tim elit di Shen Zhi Lingyu. Namun setelah mengalami ekspansi di Server 10, Lan He merasa sangat lelah dengan berbagai intrik dan persaingan kotor dalam memimpin guild. Setelah perkembangan Pavilion Blue River di Area 10 mulai stabil, dia secara sukarela mengundurkan diri dari Ketua Utama Chun Yi Lao, lebih memilih melepaskan posisi bergengsi sebagai ketua guild area biasa ini dan kembali ke Shen Zhi Lingyu untuk sekadar menjadi elite biasa.
Chun Yi Lao tentu tidak bisa memaksa keinginan orang lain. Setelah menyerahkan akun ketua "Lan He" di Area 10, Lan He kembali ke Shen Zhi Lingyu dan memainkan kembali karakter Blade Master lamanya "Lan Qiao Chun Xue".
Merasa jenuh dengan persaingan antar guild, setelah kembali ke Shen Zhi Lingyu dia hampir tidak pernah lagi terlibat dalam persaingan langsung seperti menjarah BOSS. Sebaliknya, dia menghabiskan waktu dengan memimpin tim besar menjelajahi dungeon dan menjalani hari-hari santai dalam PVE.
Lan He adalah yang secara inisiatif melepaskan posisi yang banyak orang lain perjuangkan. Namun sebagai veteran Pavilion Blue River, statusnya di guild masih cukup istimewa dan tetap dipercaya. Meski tak ingin lagi ikut campur urusan PVP, bila benar-benar ada masalah, tidak mungkin dia tinggal diam kan?
Belakangan karena Tim Blue Rain berhasil menembus final kejuaraan, fans tim yang tereliminasi di babak penyisihan serta fans Lun Hui yang akan menjadi lawan final, tentu sering berkonflik dengan Pavilion Blue River di dalam game. Perselisihan kecil bisa berubah menjadi pertarungan sengit. Lan He yang berada di tengah situasi ini pun tak bisa menghindar dan terlibat dalam beberapa insiden. Untungnya konflik-konflik terkini ini murni mengandalkan semangat, tidak perlu menguras Spirit (Semangat).
Sambil menghadapi berbagai perselisihan, BOSS liar juga harus direbut. Baru saja guild menerima informasi bahwa Raja Selokan Lucardio melakukan penyegaran, ketua Chun Yi Lao langsung menanyakan siapa yang berada di sekitar lokasi. Merebut BOSS liar tentu membutuhkan tim yang dipimpin anggota inti guild.
Lan He melihat posisinya yang sangat dekat! Tak enak hati berpura-pura mati, akhirnya dia membuka topik dan menawarkan diri. Masih ada keraguan apa terhadapnya di guild? Langsung ditunjuklah dia sebagai pelatih yang bertanggung jawab atas BOSS ini.
Meski sudah beberapa hari tidak melakukan hal seperti ini, Lan He sebenarnya tidak asing dengan pekerjaan ini. Merenungkan perjalanannya dari umpan awal, menjadi anggota utama tim, lalu menjadi kapten yang memimpin tim, kemudian menjadi pemimpin tim besar, hingga menjadi komandan utama operasi, sampai sekarang mulai menghindari aktivitas semacam ini, Lan He pun merasa terharu. Melihat anggota guild-nya datang cukup cepat, dia pun segera mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. BOSS level rendah emang begini caranya direbut.
Lan He sama sekali tidak menyangka akan terjadi kejadian tak terduga saat ikut menjarah BOSS sesekali ini. Baru mulai membunuh sebentar, tiba-tiba datang kabar bahwa anggota tambahan yang menyusul dihadang di jalan. Awalnya Lan He tidak terlalu mempedulikan, tapi saat nama penyerang disebutkan dalam pesan berikutnya, dia langsung panik.
Apakah nasibku selalu sial begini?
Bukannya akhir-akhir ini dia sedang diam-diam? Kok baru ikut campur sedikit dalam urusan persaingan guild, langsung muncul super cepat? Hadang di jalan? Lagi-lagi cara tidak beraturan begini!
Menghadang di jalan termasuk melanggar aturan? Tentu tidak. Saat merebut BOSS, semua metode digunakan. Mana ada aturan baku? Hanya ada trik yang belum terpikirkan, bukan trik yang tidak boleh dilakukan.
Tindakan menghadang di jalan ini jarang dilakukan guild-guild besar. Bukan karena tidak punya ide tersebut, tapi karena efeknya kurang bagus bagi mereka.
Karena para pemain biasa jelas tidak memiliki kemampuan teknik setingkat Ye Xiu.
Ye Xiu memimpin Tang Rou, Baozi, Chen Guo, dan tiga orang lainnya. Menghadapi lawan dengan jumlah personel yang seimbang, mereka langsung mendominasi dan dengan cepat mengalahkan lawan, lalu aktif membersihkan target lainnya. Jika pemain biasa yang melakukannya, dengan skill yang relatif setara, bahkan dengan taktik menyergap sekalipun, mustahil bisa secepat tim Ye Xiu. Menghadang di tengah jalan tanpa keunggulan jumlah personel, antara berhasil menghadang atau justru bunuh diri peluangnya 50-50. Jika ingin unggul jumlah, investasi sumber daya harus ditingkatkan, namun lawan juga akan menambah personel. Akhirnya skala perebutan BOSS akan meluas tak terkendali. Belum sempat berebut BOSS, pertempuran di jalan sudah berantakan. Yang lebih penting, pertempuran sengit itu tidak memberi keuntungan berarti bagi pihak manapun!
Tim Ye Xiu berbeda. Dengan jumlah minimal tapi skill tinggi, menghancurkan 3-5 pemain lawan sama sekali bukan masalah. Area level 55 di Kota Hexin yang sepi ini membuat semua orang harus teleportasi lalu menuju selokan melalui rute yang mirip. Kelompok Empat pimpinan Ye Xiu menyapu bersih sepanjang rute, membuat pemain dari guild-guild besar kembali ke respawn point satu per satu. Mereka keluar dengan atribut merah dan segera menyadari situasi yang luar biasa ini.
Saat empat orang ini berhasil menembus hingga ke area pertempuran BOSS di selokan, situasi di arena jelas terpengaruh oleh aksi mereka. Jumlah anggota guild-guild besar terlihat sangat sedikit, terutama ketika dibandingkan dengan formasi lengkap Yi Zhan Tian Xia yang tampak semakin menyedihkan.
Ye Xiu tanpa bicara langsung memimpin tiga orang lainnya menerjang ke dalam formasi pertempuran. Bukan menyerang BOSS, melainkan fokus membunuh pemain. Zhan Lou Lan yang melihat kedatangan "Sang Kakek" ini tentu memberikan dukungan. Dengan bantuan, terutama dari Pastor, Ye Xiu dan timnya semakin leluasa beraksi. Semua pemain di luar anggota Yi Zhan Tian Xia langsung dihabisi saat bersentuhan.
"Cara menjarah BOSS seperti ini... benar-benar brutal..." gumam Zhan Lou Lan menyaksikan guild lain porak-poranda. Dari gaya bertarung Ye Xiu, jelas ini adalah upaya membersihkan area! Sungguh sebuah keperkasaan yang luar biasa.
Dengan kekuatan penghancur yang tak terbendung, guild-guild besar yang jumlah anggotanya terbatas sama sekali tak mampu menahan empat orang ini. Berkolaborasi dalam formasi? Itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan secara insting.
Jun Moxiao milik Ye Xiu sedang asyik membantai ketika tiba-tiba seberkas Jianqi menyambar miring, berusaha menginterupsi gempurannya. Dari segi timing, ini adalah serangan terencana yang langka di tengah kekacauan ini. Ye Xiu buru-buru mengarahkan Jun Moxiao untuk menghindar, lalu mengarahkan kamera ke arah datangnya pedang.
Tim kami kekurangan orang berbakat! Karena itu, di setiap momen, Ye Xiu selalu memberi perhatian khusus pada performa yang mencuri perhatian seperti ini.
Saat kamera berputar, terlihat nama penyerang itu: Lan Qiao Chun Xue. Nama yang terdengar cukup familiar.
"Di mana dengar ini sebelumnya?" Ye Xiu sejenak berpikir, lalu langsung menyadari siapa karakter ini. Untungnya di atas kepala Lan Qiao Chun Xue terpampang nama "Pavilion Blue River". Andai nama guild ini dihapus, mungkin Ye Xiu akan kesulitan mengidentifikasi.
"Lho! Ini bukan akun si... siapa tadi? Kabar Lan He baik-baik saja?" Biasanya langsung serang, kali ini Ye Xiu akhirnya menyelipkan sapaan di luar pertempuran.
"Aku ini Lan He..." jawab karakter itu dengan nada kesal.
"Oh, jadi kamu toh! Kamu kembali ke Shen Zhi Lingyu. Kalau tahu siapa aku, berarti siap mati ya?" kata Ye Xiu.
Lan He merasa ingin mengadukan nasib! Emangnya dia mau datang ke sini? Tapi di posisi sekarang yang penuh kesulitan ini, terpaksa harus maju bertahan.
"Arah jam 2!" Tanpa menunggu jawaban, Ye Xiu berteriak lalu meninggalkan Lan Qiao Chun Xue dan langsung menyambar ke arah jam 2.
"Jangan kabur!" Lan He menggunakan Triple Slash untuk mengejar, tapi Jun Moxiao menghindar dengan gesit. Qianji San berubah menjadi tombak menusuk tubuhnya, sebuah Tarian Tongkat Bundar langsung menjatuhkannya.
"Kabur? Ini namanya strategi Bro, jangan asal komentar kalau nggak ngerti seni." Ye Xiu berkata sambil memimpin trio itu terus menyerang ke arah jam 2.
Memang, bagi yang tidak paham mungkin mengira Ye Xiu dan timnya sedang melakukan serangan kacau untuk membersihkan area. Faktanya, Ye Xiu sangat sadar meskipun timnya sangat ahli, membersihkan area hanya dengan empat orang terlalu berlebihan. Setiap serangan mereka sebenarnya adalah keputusan Ye Xiu setelah mengamati situasi dan mempertimbangkan strategi, semua memiliki tujuan taktis untuk menciptakan waktu dan ruang bagi Zhan Lou Lan dalam merebut BOSS.
Hal ini sudah didiskusikan Ye Xiu dengan Zhan Lou Lan. Sebagian anggota guild Yi Zhan Tian Xia saat ini membantu tim Ye Xiu, sementara sisanya aktif menyerang BOSS.
Terlempar ke tanah hanya dengan satu gerakan. Lan He harus bangun dan terus berlari dengan wajah berdebu, tidak mungkin berpura-pura mati di situ saja.
"Masih mau lanjut? Cepat bawa anak buahmu pergi, BOSS ini bukan bagian kalian," ujar Ye Xiu lelah melihat Lan He yang kembali menyerang.
Lan He diam, mengatupkan gigi dan menghujamkan pedang. Tiba-tiba sebuah tendangan melayang dari samping menghajarnya, diikuti pukulan, tendangan, dan lemparan batu - semua jurus jalanan khas Rogue. Penyerangnya tak lain adalah Baozi Invasion.
"Bocah, aku memukulmu sebenarnya menyelamatkanmu! Bos memberi kamu harga diri, kamu harus tahu diri. Jika benar-benar membuat bos marah, konsekuensinya akan sangat parah!" Baozi masih terus mengoceh sambil memukul. Sebenarnya skill Lan He termasuk yang paling top di antara pemain game online, ditambah pengalamannya yang kaya. Meskipun kemajuan Baozi sangat cepat, tapi belum sampai membuat high player seperti Lan He sama sekali tak bisa melawan. Penyebab sebenarnya adalah serangan tiba-tiba Baozi yang tak terduga, membuat Lan He tak sempat waspada dan langsung kena. Setelah itu Baozi langsung menghujani dengan serangan acak.
Operasional Baozi cepat! Dalam situasi sudah menguasai inisiatif serangan, rentetan pukulan ini memang tak bisa dihindari Lan He. Baru saja dijatuhkan oleh Jun Moxiao milik Ye Xiu hingga penuh tanah, sekarang dipukul Baozi sampai Rolling ke sana kemari. Kekesalan Lan He tak terkira. Melihat ke sekeliling, anggota Pavilion Blue River entah mati di mana, bahkan tak ada yang datang membantu.
Merenung, Lan He agak kagum pada diri sendiri. Dari mana datangnya keberaniannya sehingga berani menyerang empat orang ini sendirian? Apa benar ini datang untuk mati?
