Baozi tidak menghabisi Lan Qiao Chun Xue. Setelah mendengar panggilan Ye Xiu di sisi lain, dia segera bergabung kembali dengan tim melanjutkan tujuan strategi mereka.
Tujuan strategi Ye Xiu jelas dan tegas. Sebenarnya dia tidak berniat mengendalikan situasi sepenuhnya, hanya menciptakan Confusion agar semua guild kacau. Sementara Yi Zhan Tian Xia justru satu-satunya yang tetap tenang dan waspada di tengah kekacauan ini, dengan penuh tujuan menjalankan rencana merebut BOSS di tengah keributan.
Guild-guild besar ini sudah kewalahan menghadapi serangan acak-acakan Ye Xiu dan kawan-kawan, mana sempat lagi mengurus aksi lebih banyak orang dari Yi Zhan Tian Xia di sana?
Lan Qiao Chun Xue bangkit lagi dari tanah, memutar kamera menyaksikan kekacauan pertempuran ini. Membuka daftar tim, dia masih bisa melihat anggota Pavilion Blue River, tapi sekilas melihat sekeliling, bahkan setengah rekanpun tak terlihat. Lan He bingung bagaimana menyelesaikan konsekuensi ini, dia hanya bisa memaksakan diri terus maju. Jadi penonton atau pura-pura mati, itu bukan sifatnya...
"Bagaimana progress bunuh BOSS?" Ye Xiu mengirim pesan ke Zhan Lou Lan.
Dia tetap tenang. Kekacauan yang mereka ciptakan hanya bisa bertahan sementara, tidak mungkin terus-menerus. Sangat penting bagi Yi Zhan Tian Xia untuk membunuh BOSS dan membangun kelebihan di tahap ini.
"Tenang saja!" Zhan Lou Lan menjawab. Skill-nya jauh di atas pemain game online biasa. Pemain seperti Baozi atau Tang Rou mungkin sulit mengalahkannya. Justru karena sudah tak terkalahkan di game online, Zhan Lou Lan dan kawan-kawan merasa skill mereka cukup tinggi untuk menantang gelar juara liga di lingkup profesional. Kalau di game online saja bertarung setengah mati tapi masih merasa punya kekuatan juara liga, berarti otak mereka sudah nabrak pohon semua.
Di sisi Ye Xiu yang menciptakan kekacauan, setelah membagi sebagian anggota untuk memberikan dukungan, dia bersama Gui Qulai Xi dan beberapa lainnya fokus menyerang BOSS. Dibandingkan pemain biasa, gerakan mereka sangat mencolok.
"Cepatlah!" Ye Xiu mengamati situasi saat ini. Pemain-pemain tambahan dari guild-guild besar terus berdatangan. Seiring bertambahnya jumlah anggota, pengaruh kekacauan yang mereka ciptakan dengan taktik pembunuhan ini semakin berkurang.
"Mengerti."
Melihat balasan Zhan Lou Lan, sinar pedang kembali menyambar. Ye Xiu menggerakkan Jun Moxiao menghindar, lalu menoleh dengan kesal: "Sejak kapan kau jadi selicin ini?"
Licik？？？？
Lan He hampir tak bisa menahan amuk! Penilaian macam apa ini? Saat semua orang sedang berebut BOSS, si pemalas ini mengacaukan situasi. Seranganku padamu adalah tindakan paling logis dan tepat, mana bisa disebut licik?
"Kalau mau mati juga nggak ada solusi!" Ye Xiu menghela nafas.
"Bos, biar aku!" Baozi berteriak sambil melemparkan batu bata.
Tapi kali ini Lan He sudah siaga. Tak mungkin mudah dikelabui Baozi. Dengan menghindar ke samping, dia mengayunkan pedang balasan, tapi tiba-tiba batu bata lainnya menghantam wajahnya.
Tentu saja Baozi tak mungkin bisa melempar batu kedua secepat itu. Skill harus ada cooldown-nya, kan? Batu bata kali ini dilempar oleh Jun Moxiao milik Ye Xiu. Skill Rogue sebelum beralih kelas ini juga dikuasai sang Loner.
Lan He agak pusing setelah terkena serangan batu ini, karakternya tidak bisa bergerak, tapi masih bisa mendengar semua suara. Dia mendengar Ye Xiu sedang menasihati Baozi: "Baozi, ini pertarungan tim, bukan duel. Kita harus menyerang sebagai satu kesatuan, berusaha membunuh target dengan cara tercepat dan paling stabil. Sekalipun lawannya lemah, jangan pernah meremehkan."
Lan He benar-benar ingin mati!
Dibandingkan Shen, dirinya memang lemah, tapi setidaknya dia termasuk lima ahli terkenal Pavilion Blue River. Baik peralatan maupun tekniknya di Domain of Gods termasuk kelas atas. Sangat tidak bisa menerima disebut lemah begitu saja!
Lalu terdengar jawaban Baozi dengan sikap serius: "Perkataan bos masuk akal, Xiao Tang ayo kita serang bersama."
Efek pusing 3 detik dari Brick Strike baru saja berlalu. Lan He buru-buru ingin bergerak, tapi lawan yang telah mendengar nasihat Shen langsung menyerbu bersama. Meski skill Lan He tinggi, kali ini benar-benar tidak bisa menahan serangan. Dengan cepat dia di-knockdown dan terbunuh. Sebelum mati, kalimat terakhir yang didengarnya dari Ye Xiu adalah: "Peralatannya bagus, perhatikan untuk mengambil item yang di-drop..." Kemudian, dia benar-benar tumbang.
Berkat peringatan terakhir Ye Xiu, dari sudut pandang hantu yang mengambang, Lan He melihat peralatannya benar-benar ter-drop di samping. Dia langsung respawn, membuka menu peralatan dan tas barang. Ternyata yang ter-drop bukan satu, tapi dua item sekaligus - shoulder guard dan kalung.
Tidak ada pemain yang tidak akan merasa kesal saat peralatannya di-drop, bahkan master level atas seperti Lan He dari guild top sekalipun. Justru karena statusnya tinggi dan skill-nya mumpuni, biasanya peralatannya bagus dan jarang mati, insiden peralatan drop pun jarang terjadi. Makanya saat peralatannya benar-benar di-drop, rasa menyebalkannya naik beberapa level.
Tapi menghadapi Shen seperti Ye Xiu, apa lagi yang bisa dikatakan setelah dipermalukan seperti ini? Lan He hanya bisa mengeluh sambil merenungi ketidakberuntungannya. Setelah mengirim pesan ke pemain yang mungkin masih bertahan di garis depan, dengan berat hati dia memberi instruksi: "Mundur!"
Dengan mengorbankan karakternya sendiri, Lan He merasa sudah berusaha maksimal. Menurut skill-nya, dia sebenarnya sudah menangkap sedikit tujuan gerakan Ye Xiu. Dia mencoba menghalangi, tapi bukankah itu seperti belalang sembah menghentikan roda kereta? Terus melanjutkan pertarungan juga sudah tidak ada artinya.
Pavilion Blue River menarik pasukannya. Lan He mengirim pesan ke ketua guild Chun Yi Lao.
“Tidak apa, level 55 saja.” Jarang sekali! Chun Yi Lao sampai mengetik pesan panjang untuk menghibur. Dia cukup menyesal melihat Lan He tiba-tiba berhenti dari area biasa dan menolak PVP. Di jaman sekarang, pemain skill tinggi susah dicari, apalagi yang bisa diandalkan. Lan He jelas termasuk kategori ini, makanya dia dipercaya memimpin ekspansi server baru. Tapi ekspansi ini malah membuat guild kehilangan jendral andalan. Chun Yi Lao campur aduk antara kesal dan prihatin dengan kondisi Lan He sekarang, hanya berharap si pemalas ini bisa bangkit lagi. Saat tim kesulitan menjarah BOSS, mana mungkin Chun Yi Lao menyalahkan? Tentu prioritasnya menghibur.
“Ah, Jun Moxiao si pemalas itu tiba-tiba datang mengacaukan situasi.” Keluh Lan He. Andai bukan karena pengacau ini, hari ini Pavilion Blue River seharusnya unggul di dungeon.
“!!!” Chun Yi Lao kaget. Campur tangan mendadak Jun Moxiao dalam pertarungan BOSS ternyata belum diketahui para petinggi. Si dewa ini memang sudah lama menghilang sampai hampir dilupakan. Tapi mustahil benar-benar lupa. Selama Shen tidak bergerak, semua pihak pura-pura lupa dengan sangat kooperatif. Dulu mereka pernah berinisiatif menekan Shen, tapi fakta berulang membuktikan: lebih ekonomis berdoa agar Shen tidak mengganggu mereka.
Mengerahkan seluruh kekuatan guild untuk menekan satu lawan memakan biaya terlalu besar. Hasilnya? Sangat menyedihkan. Bisnis merugi begini tak ada yang mau.
"Kecuali Shen secara aktif memprovokasi, tentu kita harus melawan. Namun akhir-akhir ini Shen selalu tenang, jadi keadaan tetap damai. Tapi sekarang, orang ini tiba-tiba muncul lagi. Pada detik ini, Chun Yi Lao hanya merasakan awan hitam menggelayut dan badai berdarah. Kali ini, mungkin tidak akan mudah untuk menghentikannya ya?"
"Shen pasti akan bertindak cepat atau lambat, hal ini sebenarnya sudah diantisipasi oleh guild-guild besar. Dia ingin mengembangkan Tim, pasti akan berbenturan kepentingan dengan guild klub kami. Makanya semua orang ingin menekannya begitu Jun Moxiao masuk ke Domain of Gods!"
"Sayangnya penekanan gagal, perlahan hal ini diabaikan. Sekarang, dia bangkit lagi, kawan-kawan! BOSS sebenarnya telah melakukan penyegaran!"
"Aktivitas psikologis Chun Yi Lao belum selesai! Pesan dari QQ tiba-tiba muncul."
"Chun Yi Lao melihat itu adalah grup diskusi yang sudah lama sepi karena Jun Moxiao menghilang, grup tempat otak-otak guild besar berkumpul membahas Jun Moxiao."
"Chun Yi Lao membukanya dan melihat Jiang You dari Dominant Hero yang hanya menulis: 'Dengar belum?'"
"Chun Yi Lao bisa merasakan betapa beratnya empat kata itu. Dia yakin yang lain juga merasakan hal sama. Tak lama, Tian Nanxing dari Zhong Cao Tang membalas: 'Bangsat.'"
"'Datang lagi...'"
"'Dari dulu sudah tahu tidak akan lama tenangnya.'"
"'Hah...'"
“Kali ini sepertinya lebih parah, dari Area 10 yang berhasil masuk ke Shen Zhi Lingyu total ada empat orang, semuanya anggota mereka.”
“Itu pun semuanya masuk sebelum mencapai level maksimal.”
“Kenapa semua ahli di server baru bisa ditemukan olehnya?”
Jelas guild-guild besar terus memantau pergerakan Jun Moxiak dan kawan-kawan, cuma tidak diungkapkan saja.
“Hari ini tidak terlihat Ghostblade di sana,” kata seseorang.
“Sooner or later pasti akan bertemu juga.”
“Sekarang bagaimana?”
“Ada situasi apa di depan?”
“Situasi apa lagi, cuci muka dan tidur saja...”
“Si pemalas kali ini sepertinya bersekutu dengan Yi Zhan Tian Xia.”
“Bukannya mereka selalu satu kelompok?”
“Ini jadi lebih sulit dihadapi?”
Guild-guild besar benar-benar bingung! Shen sulit diatasi, tapi Yi Zhan Tian Xia juga bukan lawan yang mudah. Secara kekuatan, guild besar memang lebih unggul. Namun Yi Zhan Tian Xia paham betul hal ini, sehingga terus membuka medan pertempuran di area lain. Mereka bertarung layaknya klub profesional dengan sumber daya memadai. Melalui beberapa strategi hype yang tepat waktu, Yi Zhan Tian Xia berhasil menempatkan diri di posisi yang rumit.
Meskipun guild-guild besar saat ini benar-benar ingin bekerja sama untuk menghancurkan si pemalas ini, mereka tidak berani. Mereka takut kecaman opini publik, takut dituduh pemain karena bersekongkol menekan lawan baru. Karena tidak bisa menekan secara terbuka, semua pihak terpaksa melakukan tekanan diam-diam. Ketidaksuksesan Yi Zhan Tian Xia dalam menjarah BOSS sebenarnya bukan hanya masalah kekuatan semata. Mereka sekarang berada di posisi berseberangan dengan semua guild, dalam persaingan seperti ini tentu sulit menghindari diskriminasi dari guild lain. Berbagai guild kadang melakukan kerja sama sementara dalam persaingan kacau ini, tapi tak pernah mengikutsertakan mereka.
Tingkat tekanan yang bisa mereka lakukan hanya sebatas ini. Jika terlalu terang-terangan, dengan teknik yang ditunjukkan Yi Zhan, pasti akan dibesar-besarkan beberapa kali lipat, langsung dipropagandakan untuk mendapat simpati dan merekrut fans.
Tindakan Yi Zhan membuat berbagai guild merasa iri sekaligus jijik. Namun akhirnya instruksi dari pihak klub adalah: jangan beri kesempatan seperti ini lagi pada Yi Zhan. Di bawah semangat panduan ini, menghadapi Yi Zhan pun sulit untuk melakukan gebrakan besar.
Sekarang dua lawan sulit ini kembali menyerang bersama, membuat guild-guild besar pusing tujuh keliling.
